FISIOLOGI TERNAK
Oleh
DEPARTEMEN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI S-1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
BAB I
Ternak yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 25 Maret 2021 pukul 09.20 –
1.1. Materi
Materi yang digunakan meliputi alat dan bahan. Alat yang digunakan
adalah pisau bedah atau cutter digunakan sebagai alat penyembelihan dan alat
potong untuk membedah objek, baki bedah digunakan sebagai wadah untuk
membedah objek, push pin untuk mempertahankan kondisi objek agar stabil,
sarung tangan latex dan masker digunakan sebagai syarat untuk melakukan
pembedahan dan agar tetap menjaga objek tidak terkontaminasi untuk melindungi
pernapasan agar tidak mengontaminasi objek, serta alat tulis yang digunakan
untuk mencatat hasil dan data pengujian yang dilakukan. Bahan yang digunakan
non ruminansia (ayam) yang digunakan sebagai objek yang akan diamati saluran
objek yang akan diamati yaitu marmut, ayam, dan organ pencernaan, pernapasan,
dan reproduksi sapi. Untuk objek marmut dan ayam dilakukan penyembelihan
terlebih dahulu hingga terpotongnya vena jugularis, esofagus, dan trakea. Bedah
tubuh marmut dan ayam menggunakan pisau atau cutter dan gunting, lalu
organ yang telah dipisahkan diletakkan pada baki bedah dan menancapkan push
pin pada beberapa bagian objek yang diamati agar tidak berubah posisi. Organ-
organ yang akan diamati ditata sedemikian rupa agar pengamatan yang dilakukan
berjalan dengan lancar. Yang terakhir yaitu melakukan pengamatan pada objek
PEMBAHASAN
3
4
Keterangan :
1. Saluran pencernaan sapi
2. Saluran pernapasan sapi
3. Saluran reproduksi sapi jantan
4. Saluran reproduksi sapi betina
yang mampu mencerna pakan berserat melalui bantuan mikroba. Hewan yang
tergolong ruminansia antara lain sapi, kerbau, kambing, dan domba. Saluran
pencernaan ruminansia terdiri atas organ-organ yang memiliki peranan dan fungsi
antara lain mulut, esopagus, retikulum, rumen, omasum, abomasum, usus halus,
2.1.2.1. Mulut
dengan cepat menjadi partikel-partikel yang kecil. Hal tersebut sesuai dengan
secara cepat yang sebelumnya pakan masih berbentuk kasar menjadi partikel-
partikel kecil dengan dibasahi oleh kelenjar saliva dan dibantu oleh gigi yang
mengunyah pakan serta lidah yang membantu mengaduk pakan di dalam mulut.
Pada rongga mulut ruminansia, terdapat tiga alat pencernaan antara lain gigi,
mekanis menjadi lebih kecil agar dapat ditelan dengan mudah. Lidah membantu
mulut untuk dicampur dengan saliva dan atau untuk dikunyah yang kemudian
ditelan. Saliva merupakan kelenjar air liur yang berfungsi untuk mencerna
makanan secara enzimatis pada mulut. Pati dan glikogen mengalami proses
pencernaan secara enzimatis oleh enzim ptialin dari saliva dan menghasilkan
2.1.2.2. Esofagus
dengan retikulum. Faring terletak pada ujung esofagus dan memiliki klep untuk
mencegah pakan masuk ke trakea. Bolus bahan makanan yang telah dibentuk
dalam rongga mulut disalurkan melalui esofagus yang disebabkan adanya gerakan
peristaltik dari otot esofagus serta adanya tekanan gaya gravitasi bumi (Partama,
2013). Gerak peristaltik pada esofagus dapat berjalan ke dua arah, yaitu arah
retikulum dan arah rongga mulut. Gerakan peristaltik primer terjadi apabila telah
2.1.2.3. Retikulum
oleh ruminansia. Retikulum mempunyai bentuk permukaan yang licin, halus, dan
mempunyai bentuk seperti sarang tawon (Partama, 2013). Proses fermentasi yang
intensif dan dalam kapasitas besar terjadi di retikulum dengan bantuan mikroba
2.1.2.4. Rumen
membentang dari diafragma sampai pelvis, dan memenuhi sebagian rongga perut.
Rumen juga disebut lambung handuk karena mempunyai tonjolan yang disebut
papillae pada dindingnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Usman (2013)
terjadi fermentasi bahan pakan berserat kasar tinggi menghasilkan sumber energi
2.1.2.5. Omasum
bertekstur kasar, dan dindingnya bersifat muskuler. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Wiratama (2010) bahwa salah satu bagian lambung yang bentuknya
Nurliani dkk (2014) bahwa pada omasum ruminansia terjadi pemecahan secara
mekanis pakan berserat yang sangat efektif sehingga menghasilkan sekskret yang
2.1.2.6. Abomasum
karena pada organ inilah disekresikan cairan lambung oleh sel-sel abomasum.
Abomasum juga disebut dengan lambung sejati atau perut sejati. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan (Partama, 2013) bahwa mukosa abomasum terdiri atas
sel-sel kelenjar yang menghasilkan HCl dan pepsinogen seperti pada mamalia
lainnya.
nutrisi diantaranya asam amino, lemak, dan sejumlah glukosa. Usus halus terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Rianto dan Purbowati (2011) yang mengatakan bahwa usus
halus terdiri atas tiga bagian yaitu duodenum (usus dua belas jari) yang berfungsi
untuk memecah komponen dari lambung menjadi komponen yang lebih kecil
sehingga dapat digunakan oleh tubuh, jejunum (usus kosong) yang berfungsi
untuk melakukan pencernaan dan penyerapan, dan ileum (usus penyerapan) yang
berfungsi untuk penyerapan garam, vitamin B, dan komponen yang tidak dapat
Usus besar terdiri atas beberapa bagian, yaitu sekum, colon, rektum. Usus
besar memiliki fungsi yaitu menyerap air dan mengumpulkan limbah sebelum
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk feses (Mayulu, 2019). Palennari et al (2016)
menyatakan bahwa rektum merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum
2.1.2.9. Anus
Anus merupakan tempat keluarnya feses yaitu hasil-hasil metabolisme
yang berwujud padat maupun cair. Anus dapat dikatakan sebagai organ tempat
keluarnya bahan-bahan pakan yang tidak dicerna oleh usus besar dan akan
adanya bulu-bulu dan lendir, serta mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu
tubuh. Struktur penyusun rongga hidung terdiri atas epitel toraka bertingkat, silia
2.1.2.2. Faring
pencernaan agar pakan tidak masuk ke dalam paru-paru yang bernama glottis.
2.1.2.3. Laring
dengan cara menutup secara cepat pada stimulasi mekanik, sehingga mencegah
masuknya benda asing ke dalam saluran napas. Laring tersusun atas kartilago-
kartilagoo thyroid di lateral dan ventral, dua buah kartilago arytenoids di dorsal,
dan sebuah kartilago epiglottis di rostal. Epiglottis berposisi seperti bibir di atas
2.1.2.4. Trakea
Trakea tersusun atas cincin tulang rawan (kartilago) yang terletak di depan
kerongkongan dan berbentuk pipa. Bagian dalam trakea dilapisi oleh selaput
lendir yang terdiri dari sel-sel bersilia. Fungsi trakea tidak hanya sebagai tempat
keluarnya masuknya udara tetapi juga berfungsi sebagai proteksi terhadap alergi,
2.1.2.5. Bronkus
kanan dan kiri serta bekerja saling berkesinambungan. Bronkus memiliki fungsi
(Rihiantoro, 2014). Bronkus dilapisi oleh sel epitel. Hal tesebut sesuai dengan
pendapat Dionisia (2016) bahwa sel epitel yang melapisi bronkus terdiri dari sel
2.1.2.6. Bronkiolus
saluran masuknya udara menuju ke alveolus yang ada pada paru-paru. Hal
percabangan dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari dan
menuju alveolus.
2.1.2.7. Paru-paru
Pada paru-paru, terjadi proses pertukaran udara antara oksigen dan
berongga yang merupakan ujung dari bronkiolus yang dikelilingi oleh jaringan
kapiler. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kirana (2012) yang menyatakan
reproduksi sapi jantan terbagi menjadi dua, yaitu organ reproduksi primer dan
2.1.3.1. Testis
testosteron. Testis berbentuk oval, berjumlah dua buah, dan dibungkus oleh
skrotum. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Susilo (2017) bahwa testis
berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum dan berjumlah sepasang yang
2.1.3.2. Epididimis
epididimis. Struktur vas deferens yaitu otot-otot berbentuk pipa untuk mendorong
sperma pada saat ejakulasi dari epididimis menuju duktus ejakulatoris dalam
uretra prostatik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Syam (2017) bahwa vas
aroma khas pada semen. Kelenjar prostat pada sapi terdapat dua buah atau
sepasang kelenjar yang terbagi atas dorsal vesika urinaria. Vesikula seminalis
2.1.3.7. Penis
Penis berperan sebagai organ kopulatoris, yaitu mensekresikan semen agar
masuk ke saluran reproduksi betina. Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu akar,
2.1.4.1. Ovarium
menghasilkan ovum atau sel telur serta menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Hal tersebut sesuai dengan Astiti (2020) yang menyatakan bahwa
ovarium merupakan kelenjar ganda, yaitu sebagai kelenjar eksokrin dan kelenjar
endokrin yang mampu menghasilkan sekreta berupa ovum (sekresi eksokrin) dan
endokrin).
2.1.4.2. Oviduk
sepasang, lanjutan dari ovarium dan berakhir pada uterus. Oviduk berfungsi untuk
menangkap sel telur yang telah matang dan sebagai tempat terjadinya fertilisasi.
Oviduk terbagi menjadi tiga bagian, yaitu infundibulum, ampula, dan isthmus. Hal
2.1.4.3. Uterus
antara vagina dengan oviduk. Uterus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu cornua uteri,
korpus uteri, dan serviks. Cornua uteri berfungsi sebagai tempat terjadinya
dan pemberian nutrisi bagi fetus atau janin. Serviks berfungsi dalam
sesuai denga pendapat Ma’ruf (2017) bahwa pada serviks bergungsi untuk
2.1.4.4. Vagina
tempat penerimaan dari deposisi semen, alat kopulatoris dari ruminansia betina,
2.1.4.5. Vulva
terletak dekat dengan bagina dan berada di bagian akhir organ reproduksi atau
bagian paling ujung atau luar dari alat reproduksi (Leondro, 2014). Vulva terdiri
atas beberapa bagian diantaranya yaitu labia major dan minor, klitoris, commisura
2
Gambar 2 : Anatomi Hewan Pseudoruminansia (Marmut)
Keterangan :
1. Saluran pencernaan marmut
2. Saluran pernapasan marmut
berperan dalam penyaringan udara yang masuk. Struktur penyusun rongga hidung
terdiri atas epitel toraka bertingkat, silia berambut penyaring, sel goblet, dan
Laring tersusun atas tulang rawan berongga yang terletak di dasar faring.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Irfandi dan Rahman (2015) bahwa laring
saluran udara yang terletak setelah epiglottis. Laring berfungsi dalam melindungi
saluran pernapasan dari masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan. Pada
2.2.1.3. Trakea
memanjang pada bagian leher dan rongga dada yang tersusun dari cincin tulang
rawan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Wijayanto dan Sumirat (2014)
bahwa trakea memiliki saluran berongga dengan dinding yang terbentuk dari
2.2.1.4. Bronkus
senagai jalan masuknya udara dari hidung yang kemudia disalurkan ke paru-paru.
Bronkus memiliki fungsi utama yaitu melembabkan udara yang akan masuk ke
2.2.1.5. Bronkiolus
saluran masuknya udara menuju ke alveolus yang ada pada paru-paru. Hal
menuju alveolus.
2.2.1.6. Paru-paru
Paru-paru terdiri atas 4 lobus paru-paru kanan dan 2 lobus paru-paru kiri. Paru-
paru tersusun atas sel epitel. Paru-paru berfungsi dalam menukarkan gas oksigen
dengan karbondioksida.
2.2.1.7. Alveolus
dari bronkiolus yang dikelilingi oleh jaringan kapiler. Hal tersebut sesuai dengan
paru.
2.2.2.1. Mulut
ukurannya menjadi cukup kecil untuk ditelan ke dalam perut. Di dalam mulut,
terdapat gigi, lidah dan kelenjar saliva. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rohimah
atas, memiliki kelenjar ludah, dan lidah yang mendorong makanan ketika ditelan.
2.2.2.2. Esofagus
Esofagus membentang dari faring ke lambung yang melewati rongga dada dan
menyalurkan makanan dari mulut menuju organ pencernaan selanjutnya, dan pada
2.2.2.3. Lambung
dan sederhana, tidak seperti lambung pada hewan ruminansia. Lambung berfungsi
2011). Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yatu duodenum, jejunum, dan ileum.
Usus besar merupakan tempat terjadinya penyerapan air pada feses dan
juga sebagai tempat penyimpanannya. Usus besar berbentuk tabung lebar dan
2.2.2.6. Anus
Anus merupakan tempat keluarnya feses yaitu hasil-hasil metabolisme
yang berwujud padat maupun cair. Hal ini sesuai dengan pernyataan Masyita
(2019) bahwa feses akhirnya dibuang melalui anus. Anus dapat dikatakan sebagai
organ tempat keluarnya bahan-bahan pakan yang tidak dicerna oleh usus besar
2
3
antara oksigen masuk ke dalam tubuh dan karbondioksida yang dikeluarkan dari
tubuh unggas, serta berfungsi untuk mengatur suhu tubuh (Febriani, 2015). Sistem
pernapasan pada unggas terdiri dari rongga hidung atau nasal cavities, laring,
tenggorokan.
2.3.1.2. Glottis
Glottis merupakan organ yang berfungsi sebagai katup pekerja buka dan
tutup untuk mencegah makanan tertelan, cairan, dan benda asing lainnya masuk
(Meidiwarsito, 2015).
2.3.1.4. Trakea
bentuk seperti pipa berongga yang terdiri dari tulang rawan. Trakea berperan
Hal ini sesuai dengan pernyataan Palennari dkk (2016) bahwa setelah melalui
trakea, udara akan masuk ke paru-paru menuju cabang tenggorokan atau yang
biasa disebut dengan bronkus dan diteruskan menuju bronkiolus. Fungsi trakea
tidak hanya sebagai tempat keluarnya masuknya udara tetapi juga berfungsi
sebagai proteksi terhadap alergi, bakteri, dan bahan iritan lainnya (Rifanda, 2015).
Pada ujung trakea terdapat sirink atau kaudal laring sebagai penghasil suara.
2.3.1.5. Bronkus
(bronkus dexter dan bronkus sinister) dengan tempat percabangan yang disebut
kualitas udara dan bakteri pembawa penyakit yang masuk. Bronkus membentuk
oleh selaput yang bernama pleura. Paru-paru berfungsi untuk mencukupi oksigen
yang diperlukan oleh tubuh, untuk pembakaran dan pembentukan tenaga, serta
2015). Paru-paru pada unggas memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga
memerlukan pendukung yang berupa kantung udara dan rongga tulang. Pada
paru-paru, terdapat alveolus yang merupakan kantung udara kecil berongga yang
Kantung udara merupakan organ yang sangat spesifik pada unggas yang
berfungsi mengalirkan udara ke seluruh sistem pada tubuh (Nasution et al, 2013).
sembilan kantung udara yang terdiri atas sacci cervicales yang berjumlah
2.3.2.1. Paruh
Paruh memiliki bentuk yang lancip dan keras. Fungsi utama paruh paad
ayam yaitu sebagai pengambil makanan dengan cara mematuk makanan dengan
ujung paruh yang kemudian menelan makanan tersebut ke dalam mulut (Amalia,
2017).
2.3.2.2. Esofagus
merupalan jalan makanan dair mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan
faring pada bagian kranial dan proventikulus bagian kaudal (Widyantono, 2013).
2.3.2.3. Crop
Crop atau tembolok merupakan bagian dari esofagus yang membesar dan
amilase, serta tempat fermentasi pakan bagi beberapa spesies unggas tertentu.
2.3.2.4. Proventikulus
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Winarti (2019) bahwa terjadi sekresi
pakan dan HCl yang menghasilkan asam lambung. Proventikulus yang berbentuk
kecil tidak dapat menyimpang lama makanan yang masuk, serta proventikulus
menghasilkan enzim pepsin, lipase, dan amilase sehingga membantu dalam proses
2.3.2.5. Ventrikulus
dan sebagai tempat pemecahan pakan secara fisik dengan kontraksi setiap 20-30
detik. Pada ventrikulus, terdapat grid (batuan atau partikel kecil yang keras) yang
berperan dalam menggiling pakan yang melaluinya. HCl dan pepsin dari
proventikulus masih dapat bekerja pada organ ini walaupun ventrikulus tidak
mengandung pembuluh darah, terdapat sel limfa serta sel goblet sehingga
daging. Pada ileum terjadi penyerapan nutrien yang belum diserap. Pakan yang
belum dicerna akan dibawa ke sekum. Sekum berfungsi untuk pencernaan secara
halus dan memiliki bentuk seperti hurup U terbalik (Husni, 2017). Dalam usus
besar, sisa pakan diubah menjadi feses dan terjadinya absorpsi air yang berperan
2.3.2.8. Kloaka
Terdapat tiga pertemuan saluran pada kloaka, yaitu saluran urin, saluran
mengeskresikan feses. Kloaka memiliki otot spinter yang selalu tertutup rapat dan
2.3.3.1. Testis
Testis terletak pada rongga perut dan berjumlah sepasang. Dalam dua testis,
kopulatoris.
2.3.3.2. Epididimis
testis. Hal tersebut dapat diperkuat keberadaaanya karena pada setiap bagian testis
memiliki satu epididimis yang menempel pada dinding bagian luar testis.
pada bagian sebelah korsal testis dan merupakan saluran jalannya sperma ke organ
licin yang berperan penting dalam mekanisme pengangkutan semen pada saat
ejakulasi.
2.3.3.4. Kloaka
Kloaka merupakan ruangan yang dibentuk oleh tiga sistema yaitu sistema
memiliki otot spinter yang selalu tertutup rapat dan hanya terbuka pada saat
ovarium atau indung telur dan oviduk atau saluran telur, uterus atau kelenjar
2.3.4.1. Ovarium
unggas terdiri atas folikel dan sintesis yolk. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Salang et al (2015) bahwa ovarium berfungsi sebagai tempat sintesis hormon,
2.3.4.2. Oviduk
putih telur, dan pembentukan kerabang telur. Pada unggas, oviduk terdiri atas
sangat tipis serta mensekresi sumber protein yang mengelilingi membran vitelina
dengan ditandai adanya dinding yang lebih tipis, lebih tipis, dan lipatan-lipatan
2.3.4.3. Uterus
(Arif, 2015).
2.3.4.4. Vagina
untuk keluar dari tubuh ayam. Pada vagina, lapisan kutikula telur terbentuk
sebelum oviposisi atau peletakkan telur yang berbentuk sempurna. Letak vagina
2.3.4.5. Kloaka
berfungsi sebagai tempat keluarnya eksreta pada ayam. Kloaka terletak yang
berada di dekat vagina atau bagian akhir dari oviduk dan terletak paling akhir
pada sistem reproduksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nuryadi (2014) bahwa
kloaka merupakan bagian ujung luar dari oviduk tempat dikeluarkannya telur.
BAB III
KESIMPULAN
dan setiap organ memiliki peranan dan fungsi yang berbeda-beda pula. Dengan
begitu, masing-masih hewan memiliki ciri-ciri pada anatomi dan fisiologi yang
DAFTAR PUSTAKA
Winarti, W., Mahfudz M., Sunarti S., dan Setyaningrum S. 2019. Bobot
Proventikulus, Gizzard, Sekum, Rektum seta Panjang Sekum dan
Rektum Ayam Broiler Akibat Penambahan Simbiotik dari Inulin Ekstrak
Umbu Gembili dan Lactobacillus plantarum dalam Pakan. Surya
Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dam Peternakan. 8 (2) : 301-314.