Ugi Utami
SMP Negeri 2 Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin dan ketertiban guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan kinerja di sekolah melalui penerapan budaya sekolah dalam gerakan
semangat pagi. Subyek penelitian ini adalah semua guru yang berjumlah 33 orang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan melalui teknik non tes, serta pengumpulan data kualitatif yang
diperoleh dari observasi atau pengamatan, wawancara serta data sekunder. Penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
deskriptif komparatif. Dari hasil penelitian dapat disimpul kan bahwa melalui penerapan budaya
semangat pagi dapat meningkatkan disiplin guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Kata Kunci: Disiplin Guru; Gerakan Semangat Pagi; Pengembangan Budaya Sekolah
PENDAHULUAN
Kegiatan pembinaan pada satuan pendidikan untuk mampu memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP) terus dilakukan oleh pemerintah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pasal 3 ayat (2) memberi rambu-rambu
bahwa dalam peningkatan mutu dilakukan atas dasar prinsip keberlanjutan, terencana, dan sistematis
dengan kerangka waktu dan target capaian yang jelas.
Namun demikian rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia merupakan masalah yang
sangat mendasar dan dapat menghambat laju perkembangan dan pembangunan pendidikan nasional,
pendidikan nasional saat ini telah mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, perubahan
itu berkaitan dengan adanya Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru, banyak terjadi
perubahan perubahan, persiapan menuju pelaksanaan kurikulum 2013 yang telah direncanakan
sedemikian rupa ternyata belum mampu untuk menjawab tantangan di dunia pendidikan saat ini,
pelaksanaan yang belum serentak tentu mempunyai konsekwensi tersendiri di dunia pendidikan,
kembali kepada pelaksanaan kurikulum 2006 bagi sebagian besar sekolah tentu juga memerlukan
kebijakan tersendiri dari pemerintah.
Era globalisasi telah merambah ke hampir semua belahan bumi ini, perekembangan
informasi antar benua pun sudah bukan merupakan kendala lagi, budaya, kebiasaan, adat, sifat dan
sikap perilaku baik individu, kelompok, maupun masyarakat. Sikap perubahan yang terjadi di
masyarakat juga membawa konskwensi tersendiri, perubahan norma, etika, tata santun, budaya dan
adat istiadat cenderung pudar, perkelahian pelajar, narkoba, dan kenakalan kenakalan remaja lainya
sudah bukan merupakan hal yang tabu lagi untuk dilihat didengar dan dibicarakan.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Sekolah, Arikunto (2010) menjelaskan
proses penelitian dilaksanakan dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2
Pringsurat Kabupaten Temanggung. Subjek penelitian adalah semua guru, baik yang sudah berstatus
Masalah kedisiplinan guru harus diperhatikan dan dicari solusi jalan keluarnya, beberapa
guru masih banyak yang terlambat dan bahkan sering tidak masuk kerja, kesiapan dalam menjalankan
tugas masih perlu diberikan pembinaan dan bimbingan.
Berikut rekap hasil pengamatan kehadiran guru di kelas pada kondisi awal.
Tabel 1. Rekap Hasil Pengamatan Kehadiran Guru Di kelas Perjenjang Tingkatan Bulan Januari
2015
Jumlah pada jam pertama Jumlah pada jam terakhir
Kelas
Tertib(Ѵ) Tidak Tertib(-) Tertib(Ѵ) Tidak Tertib(-)
VII 118 20 108 30
VIII 152 8 128 33
IX 111 27 119 19
Jumlah 381 55 355 82
Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan adalah langkah awal yang dilakukan oleh penulis saat akan memulai tindakan.
Agar perencanaan mudah dipahami dan dilaksanakan oleh penulis yang akan melakukan tindakan,
maka penulis membuat rencana tindakan sebagai berikut:
(a) Merumusan masalah yang akan dicari solusinya. Dalam penelitian ini masalah yang akan dicari
solusinya adalah masih banyaknya guru yang kurang disiplin dalam kehadiran dikelas pada proses
belajar mengajar.
(b) Merumusan tujuan penyelesaian masalah/tujuan menghadapi tantangan/tujuan melakukan
inovasi/sebuah tindakan yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis mengambil rencana untuk
melakukan tindakan melalui penerapan budaya sekolah dengan salah satunya adalah gerakan
semangat pagi kepada semua warga sekolah khususnya guru.
(c) Merumusan indikator keberhasilan penerapan gerakan semangat pagi dalam meningkatkan
disiplin kehadiran di sekolah serta kehadiran dikelas pada proses belajar mengajar.
(d) Merumusan langkah-langkah kegiatan penyelesaian masalah/kegiatan menghadapi
tantangan/kegiatan melakukan tindakan.
(e) Mengidentifikasi warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam
penyelesaian masalah/menghadapi tantangan/melakukan tindakan.
(f) Mengidentifikasi metode pengumpulan data yang akan digunakan. Metode pengumpulan data
yang diambil oleh penulis merupakan data kualitatif melalui observasi, pengamatan serta
wawancara kepada siswa mengenai kehadiran guru di kelas pada kegiatan belajar mengajar.
(g) Penyusunan instrumen pengamatan dan evaluasi.
Gambar 1. Pengamatan kinerja guru bulan februari siklus I melalui pengamatan jurnal kelas
Siklus II
1. Perencanaan
Seperti pada pelaksanaan tindakan sekolah siklus I, perencanaan yang disiapkan adalah
dengan;
(a) Merumusan masalah yang akan dicari solusinya.
(b) Merumusan tujuan penyelesaian masalah/tujuan menghadapi tantangan/tujuan melakukan
inovasi/ seabuah tindakan yang dilakukan.
(c) Merumusan indikator keberhasilan penerapan gerakan semangat pagi
(d) Merumusan langkah-langkah kegiatan penyelesaian masalah/kegiatan menghadapi
tantangan/kegiatan melakukan tindakan.
(e) Mengidentifikasi warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam
penyelesaian masalah/menghadapi tantangan/melakukan tindakan
(f) Mengidentifikasi metode pengumpulan data yang akan digunakan.
(g) Penyusunan instrumen pengamatan dan evaluasi.
(h) Mengidentifikasi fasilitas yang diperlukan, fasilitas atau alat bantu yang digunakan dalam
penelitian.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan bulan maret sesuai dengan rencana jadwal penelitian,
langkah yang dilaksanakan dalam tindakan siklus 2 ini adalah dengan mendistribusikan lembar
pengamatan yang dilaksanakan siswa, kemudian siswa bersama peneliti merekap hasil pengamatan
pada penulisan kegiatan guru di jurnal kelas, selanjutnya peneliti mengamati daftar absen guru dan
karyawan naamun demikian fokus penelitian pada guru sehingga yang diperiksa utama tentang
kinerja guru melalui daftar tersebut, selanjutnya pengamatan pada daftar hadir pelaksanaan piket
gerakan semangat pagi ( 5 S ) serta mengumpulkan dokumen dan mengumpulkan hasil angket yang
diberikan kepada guru dan karyawan. Seperti pengisisan pada siklus pertama selanjutnya diakhir
siklus kedua ini lembar pengamatan di kumpulkan kemudian direkap. Agar lebih jelas pengamatan
yang dilakukan dalam budaya sekolah gerakan semangat pagi ini bisa peneliti sampaikan dokumen
yang diambil pada hari senin sampai sabtu, hampir semua guru melaksanakan kegiatan ini sesuai
jadwal selain ada beberapa guru yang sakit sehingga yang bersangkutan ijin cuti sehingga tidak bisa
melaksanakan kegiatan budaya disekolah, berikut ini gambar kegiatan semangat pagi yang
dilaksanakan sesuai jadwal sesuai dengan hari dalam satu minggu.
3. Observasi
Pada tahap pengamatan dan evaluasi ini peneliti mulai mengumpulkan hasil pengamatan
yang selanjutnya dievaluasi, pengamatan siklus 2 ini meliputi: instrument berupa lembar
observasi/pengamatan pada jurnal kelas, daftar hadir guru (absen pagi dan siang), daftar piket gerakan
semangat pagi bulan maret dan angket tentang budaya organisasi serta hasil belajar siswa pada
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI NILAI KEBERSAMAAN DALAM PROSES
PERUMUSAN PANCASILA MELALUI METODE INKUIRI 67
Sumarni
ulangan tengah semester bagi kelas VII dan VIII serta hasil Ujian Sekolah bagi kelas IX. Pengamatan
pada lembar observasi kinerja guru dikelas yang diamati melalui pengisian jurnal pembelajaran guru
pada jam pertama dan jam terakhir, pada kondisi siklus II yang dilaksanakan pengamatan pada bulan
maret ini peneliti selaku kepala sekolah mengajak semua guru untuk melaksanakan gerakan semangat
pagi melalui dengan memberikan regu piket setiap hari yang dipantau dalam empat minggu, yaitu
minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat, pada pelaksanaanya setelah peneliti memberikan daftar
piket, pelaksanaan di lapangan banyak yang melaksanakan meskipun yang bersangkutan tidak piket
tetapi ikut melaksanakan kegiatan tersebut.
4. Refleksi
Refleksi yang dilakukan tahap siklus II ini penulis menganggap penelitian tindakan sekolah
ini cukup dilaksanakan dalam dua siklus, karena secara garis besar sudah dipandang cukup,
pelaksanaan dari siklus ini mengalami peningkatan terhadap disiplin guru, dengan adanya piket
budaya seamangat pagi terlihat ada kemajuan dan ketertiban pengisian tanda tangan absen daftar
hadir pagi dan siang hari, ketertiban pengisian buku jurnal pembelajaran dengan pengisisan kegiatan
belajar pada jam pertama dan jam terakhir dan dari tingkat kehadiran guru dikelas dalam mengisi
kegiatan pembelajaran sebagai indikator keberhasilan penelitian sudah tercapai dilihat dari prosentase
rata rata jam pertama dan jam terakir, dan dari kegiatan itu terlihat pula bagaimana warga sekolah
berpendapat terhadap budaya sekolah atau budaya organisasi, sehingga dari semua tindakan yang
dilakukan itu dapat meningkatkan disiplin guru yang muara akhirnya berdampak pada peningkatan
hasil belajar dilihat dari kondisi awal, siklus I sampai ke siklus II.
Kinerja guru dilihat pada lembar observasi yang dilihat dari jumlah kegiatan pembelajaran
yang dituliskan di jurnal pembelajaran pada bulan maret adalah sebagai berikut yang dituang dalam
bentuk table berikut ini:
Tabel 3. Rekap Hasil Pengamatan Kehadiran Guru Di kelas Perjenjang Tingkatan Bulan Maret
2015 Siklus II
No Kelas Jumlah pada jam pertama Jumlah pada jam terakhir Selisih
1 VII 117 114 3
2 VIII 117 116 3
3 IX 112 111 3
Jumlah 346 341 9
Untuk lebih jelasnya gambaran tingkat kedisiplinan guru dalam pada tabel diatas bisa dilihat
pada Gambar 2:
Gambar 2. Pengamatan kinerja guru bulan maret siklus II melalui jurnal kelas
Pelaksanaan gerakan semangat pagi sebagai budaya sekolah lebih baik dan meningkat setelah
Kepala Sekolah memberikan kelompok regu piket yang dilaksanakan setiap hari kerja di bulan maret.
Penerapan gerakan semangat pagi sebagai budaya sekolah dapat meningkatkan revolusi mental
disiplin dan tertib kinerja guru yang kemudian berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Ucapan terimakasih peneliti tujukan kepada kolaborator serta guru SMP Negeri 2 Pringsurat
atas kerjasamanya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta.
Davis Keith and John W. Newstrom, 2002. Perilaku dalam Oganisasi, Edisi 7, Terjemahan: Agus Dharma, Jakarta:
Erlangga
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sis tem Penjaminan Mutu Pendidikan.
Sudrajat, Akhmad (2010) Manfaat Prinsip dan Asas Pengembangan Budaya Sekolah.[OnLine].