DI PROVINSI RIAU
Hardison1, Angga Pramana2*
1
Fungsional Perencanaan, Bappedalitbang Provinsi Riau, Jl. Gajah Mada No.200,
Simpang Empat, Kec. Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, Riau 28156
2
Teknologi Industri Pertanian, Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang
Baru Pekanbaru 28293.
Hard_ison@yahoo.com dan pramana.angga@lecturer.unri.ac.id
ABSTRACT
Diversifikasi pangan non beras merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
produktifitas pertanian di tingkat lokal serta mempercepat pertumbuhan ekonomi
pedesaan. Berbagai kajian menunjukkan bahwa permasalahan terkait dengan jumlah
produksi tidak lagi menjadi permasalahan utama, yang menjadi fokusnya adalah
bagaimana jumlah produksi yang dihasilkan bisa diserap oleh pasar (konsumen).
Kemampuan dalam memasarkan produk menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan
suatu kegiatan produksi. Untuk itu strategi pemasaran harus dipahami oleh masyarakat
dan para pelaku usaha mikro yang bergerak disektor pengolahan sagu. Penelitian ini
dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan November hingga Februari tahun 2020.
Lokasi Penelitian meliputi seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Riau dan
memiliki tanaman sagu serta produk turunannya. Hal ini juga menjadi wadah yang efektif
untuk membuka peluang bagai masyarakat dan pihak lainnya untuk terlibat secara aktif
dalam pengembangan diversifikasi pangan sagu di Provinsi Riau.
ABSTRAK
95
opportunities for the public and other parties to be actively involved in development sago
food diversification in Riau Province.
Kata Kunci : Diversified, sago; market
Bt : Benefit Social Bruto proyek pada tinggi, maka tingkat keuntungan yang
tahun t diperoleh juga menjadi lebih tinggi.
Ct : Cost Social Bruto proyek pada tahun
t Penggunaan R/C ratio ini bertujuan untuk
t : Tahun mengetahui sejauh mana hasil yang
n : Umur ekonomis proyek
i : Social Opportunity Cost of Capital diperoleh dari usaha yang menguntungkan
yang digunakan sebagai social pada periode tertentu.
discount rate.
Tingkat partisipasi angkatan kerja Tahun Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Riau,
2018 sebesar 68,23%, dengan jumlah Tahun 2020
penggangguran sebesar 192.800 jiwa. Keterangan : TBM : Tanaman Belum
Pengembangan kawasan industri ini adalah Menghasilkan
bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Riau TM : Tanaman Menghasilkan
untuk memperluas lapangan kerja bagi TTR : Tanaman Tua Rusak
masyarakat Riau. Dari tabel 1 diatas terlihat bahwa dari 12
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau,
B. KONDISI SAGU DI PROVINSI RIAU pertanaman sagu hanya terdapat pada 5
Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi (lima) kabupaten, yaitu Pelalawan,
penghasil utama sagu di Indonesia, dimana Bengkalis, Siak, Indragiri Hilir dan
di provinsi Riau terdapat pertanaman Sagu Kepulauan Meranti, dimana kelima
seluas 74. 157 Ha, yang terdiri dari milik kabupaten ini merupakan kabupaten yang
masyarakat seluas 62.257 ha, denbgan terletak di wilayah pesisir, yang identik
rincian Tanaman Belum Menghasilkan dengan daerah rawa dan bergambut,
(TBM) seluas 20.014 Ha, Tanaman dimana merupakan ekologi yang sangat
Menghasilkan seluas 38.180 Ha, dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman sagu.
Tanaman Tua Rusak (TTR) seluas 4.063 Dari 5 (lima) kabupaten tersebut pertanaman
Ha, serta terdapat seluas 11.900 Ha sagu terluas terdapat di Kabupaten
tanaman milik Perusahaan Besar Swasta. Kepulauan Meranti. Sehingga kabupaten ini
Total Produksi tahun 2018 tercatat sebanyak merupakan sentra produksi sagu di Riau
364.233 ton, dengan rata-rata produksi bahkan Indonesia. Sagu sudah menjadi
sebesar 7.273 ton/Ha/tahun, utnutk jelasnya sumber perekonomian penduduk di
sebagaimana tertera pada Tabel 1 dibawah Kepulauan Meranti, dimana juga terdapat
ini. bbanyak pabrik pengolahan sagu menjadi
tepung sagu.
101
C. ANALISIS COST DAN MANFAAT Keterangan Satuan Rp.
Pemerintah dan ketersediaan perkebunan Harga Per Tual 40
sagu yang ada, maka dalam penelitian ini 120 Batang
juga melihat nilai manfaat secara ekonomi Produksi
per Jalur x 8
960
Tual (per
yang didapat oleh petani sagu. Pohon sagu Ha)
yang dimiliki petani bernilai ekonomis yang
Penerimaan 38.400.000
tinggi. Satu batang pohon sagu bisa dibagi
menjadi 7 - 8 potongan yang biasa di sebut Biaya 11.520.000
salah satu komoditas yang kan Inovasi Produk Unggulkan Daerah Sagu di
perekonomian di Riau kedepan adalah Dalam model ini, dapat dijelaskan bahwa
pengembangan komoditas sagu. Berbagai ada 4 (empat) pihak yang terkait dengan
upaya yang telah dan akan terus dilakukan pengembangan produk unggulan daerah
dalam rangka pengembangan komoditas “sagu” ini, yaitu :
sagu di Provinsi Riau adalah : 1. Government; dalam hal ini adalah
dukungan dana APBN dan APBD daN Lembaga lainnya sesuai dengan tugas
2. Sudah memiliki benih unggul yang terkait dalam hal ini adalah Badan
5. Sosialisasi dan promosi “Riau dan UKM, serta instansi terkait lainnya baik
104
3. Bussiness; yang terkait dengan ini local, Sosialisasi dan promosi “Riau Provinsi
adalah semua lembaga yang akan bergerak sagu, dan Sagu Menyapa Dunia”, dan
dibidang bussines dalam arti luas, terutama Gerakan Cinta Sagu sehingga wadah yang
pemasaran dan pengembangan produk, efektif untuk membuka peluang bagai
yaitu KADIN, lembaga perbankan, dan masyarakat dan pihak lainnya untuk terlibat
perusahaan yang selama ijni sudah bergerak secara aktif dalam pengembangan
di bidang sagu. diversifikasi pangan sagu di Provinsi Riau.
4. Community; yaitu para petani sagu,
DAFTAR PUSTAKA
pengusaha kilang sagu, pengarjin
Adimihardja, Abdurrachman. 2006. Strategi
agroindustry sagu, mies sagu, gula sagu,
Mempertahankan Multifungsi
dan kelompok masyarakat lainnya. Pertanian di Indonesia. Balai
penelitian tanah. Jurnal. penelitian
dan pengembangan pertanian
KESIMPULAN Volume 25 nomor 5.
Akselerasi diversifikasi pangan sagu dalam Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi
peningkatan kesejahteraan petani sagu di dan Operasi. Edisi Revisi Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi
Provinsi Riau perlu dilakukan secara Universitas Indonesia. Jakarta.
berkelanjutan tidak hanya oleh pemerintah
Badan Pusat Statistik, Kabupaten Bengkalis
namun juga dapat bekerjasama dengan Dalam Angka, 2019.
masyarakat dan pihak lainnya. Potensi yang
Badan Pusat Statistik, Kabupaten Indragiri
sangat besar dalam pengembangan sagu Hilir Dalam Angka, 2019
hendaknya menjadi focus pengembangan Badan Pusat Statistik, Kabupaten Kepulauan
Meranti Dalam Angka, 2019.
pangan di Provinsi Riau. Berbagai strategi https://merantikab.bps.go.id/publicat
untuk pengembangan diversifikasi pangan ion/.
sagu dapat dilakukan dengan memanfaatkan Badan Pusat Statistik, Riau Dalam Angka,
bahan baku sagu untuk mengembangkan 2019
106