Anda di halaman 1dari 20

A.

COVER
1. Lambang uin :
2. Lambang matematika

3. Judul : Analisis Produktivitas Tanaman Manihot Esculanta Crantz Berdasarkan Luas Panen Dan
Wilayah Di Provinsi Riau
4. Nama : Mita Puding Anggrain
5. Nim : 12050426316
6. Dosen Pembimbing : Zukrianto,M.Si
7. Nip : 19861103.201801.1.001
8. Jurusan : Matematika
9. Fakultas : Sains Dan Teknologi
10. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
11. 2023

B. Bab I
1. LATAR BELAKANG

 Negara Indonesia merupakan sebuah negara agraris, sebagian besar penduduk


Indonesia memilik mata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam.
Hal ini tentunya dilatar belakangi oleh letak geogafis Indonesia yang berada
didaerah tropis dengan memiliki banyak sumber daya alam. Indonesia memiliki
potensi yang cukup tinggi untuk mengimbangkan sektor pertanian. Indonesia
juga merupakan negara agraris tropis terbesar didunia setelah Brazil dari 27%
zona tropis didunia, Indonesia memiliki 11% wilayah tropis. Menurut Setiawan
dan Prajanti menyatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor utama
yang menopang kehidupan masyarakat, karena sektor pertanian menjadi mata
pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia.
 Indonesia memiliki berbagai komoditas umbi-umbian yang dapat digunakan
sebagai alternatif sumber karbohidrat.salah satu nya adalah Ubi kayu (Manihot
Esculenta crantz) merupakan tanaman multiguna karena umbi, batang dan
daunnya bermanfaat ,selain itu Manihot esculenta (Ubi Kayu ) merupakan salah
satu tanaman pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk selain
beras, ubi jalar, jagung, talas dan sagu.
 ubi kayu berkembang di Indonesia sebagian besar berasal dari Filipina (Van Der
Eng, 1998). Pada tahun 2013, produksi ubi kayu di Indoesia mencapai 24 juta
ton, dan menjadi produsen terbesar ke-3 di Dunia, setelah Nigeria dan Brazil.
Salah satu Provinsi yang menghasilkan Manihot Esculanta (ubi kayu ) yaitu
Provinsi Riau .Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada
tahun 2020 produksi ubi kayu sebanyak 123.887,00 Ton dan pada tahun 2021
yang produksinya hanya mencapai 95.234,30 Ton.
 Maka dalam hal ini adanya tingkat produksi yang menurun cukup banyak
sehingga perlu kita selidiki Faktor- Faktor yang mempengaruhi Peningkatan dan
penurunan tingkat produksi ubi kayu di Provinsi Riau. Berdasarkan uraian diatas,
penulis memilih luas panen dan Kabupaten atau Kota sebagai variabel bebasnya
dan untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh Terhada Produktivitas
Tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu) , dengan menggunakan metode regresi
linier berganda.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu
“Apakah terdapat pengaruh luas panen dan wilayah di Provinsi Riau terhadap produktivitas
tanaman Manihot Esculanta ( Ubi Kayu) pada tahun 2020 dan 2021?”.
3. Batasan Masalah
Data : data luas panen, data produktivitas tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu) dan data
wilayah di Provinsi Riau pada tahun 2020 dan 2021 yang diperoleh dari Dinas Pangan Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.
Metode : Analisis Regresi Berganda
4. Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
 Mempersiapkan diri untuk terjun kelapangan dalam melaksanakan penelitian
saat kegiatan kerja praktek.
 Untuk mendapatkan ilmu baru khususnya yang terdapat di Dinas Pangan,
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.
 Untuk pengembangan kemampuan diri agar setelah lulus dari lembaga
pendidikan mampu bersaing dalam dunia kerja.
Untuk belajar bersikap tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan
- Tujuan Khusus

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk analisis produktivitas di wilayah
Provinsi Riau.
5. Manfaat Penelitian
- Bagi Penulis
- Bagi Program Studi Matematika UIN Suska Riau
- Bagi Instansi Tempat Kerja Praktek ( KP)
6. Waktu Dan Tempat Plaksanaan Kerja Praktek ( KP)
Kerja praktek di laksanakan di Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Riau
dan waktu pelaksanaannya selama 1 bulan terhitung pada tanggal 16 januari 2023- 18 januari
2023.

C. Bab II
(1) PROFIL INSTANSI DAN TUGAS KERJA PRAKTEK
 Sejarah Dinas Pangan ,Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Departemen pertanian berdiri sejak zaman penjajahan Belanda yang disebut “LANBOW XII
JOHAN HANDEL“ yang didirikan atas usaha MELCHRTRE UP. Setelah pengajuan kedaulatan RI
bulan Desember 1949 maka pemerintah dapat melalui usaha pembangunan pertanian secara
sistematis, sedangkan di Riau Dinas Pertanian Rakyat tingkat propinsi sudah berada sejak
tahun 1960/1961
a. Dinas Pertanian Tanaman Pangan ini dibentuk berdasarkan bentuk Keputusan Menteri
Dalam Negeri No. 363 Tahun 1977 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 3 Tahun 1980,
b. Tanggal 5 Desember 2008 sesuai Peraturan Daerah nomor 9 Tahun 2008 berubah menjadi
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.
c. Tanggal. 2 Januari 2014 Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor. 2 Tahun 2014 dan
Peraturan Gubernur Riau Nomor. 10 Tahun 2014 berubah menjadi Dinas Pertanian dan
Peternakan Provinsi Riau, hasil peleburan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Riau dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.
d. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau yang ditetapkan pada tanggal 4 November
2016 dan Peraturan Gubernur Riau Nomor 86 Tahun 2016 tentang hasil peleburan
dari Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perkebunan dan Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Provinsi Riau. Maka berubah menjadi Dinas Tanamann Pangan Hortikultura
dan Perkebunan Provinsi Riau.
e. Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau No. 64 Tahun 2019, Tanggal 27 Desember 2019,
Tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja, maka Dinas
Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan berubah menjadi Dinas Pangan Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.

(2) VISI DAN MISI


 VISI

"Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia"
a. Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :
b. Berdaya Saing : Kondisi kemampuan daerah yang mapan didukung pertumbuhan
ekonomi, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang handal.
c. Sejahtera : Kondisi kemakmuran masyarkat riau yang dicirikan dengan meningkatnya
pendapatan masyarakat, berkurangnya ketimpangan sosial, menurunnya kemiskinan dan
pengangguran.
d. Bermartabat : Mengangkat marwah Provinsi Riau menjadi yang terdepan dan
berintegritas melalui pengamalan nilai-nilai agama serta penerapan falsafah budaya
melayu dalam sendi kehidupan bermasyarakat.
e. Unggul : Menjadikan Riau berprestasi di bidang keagamaan, budaya, seni, dan olahraga
serta terbaik dan terdepan dalam inovasi, pelayanaan publik dan penyelenggaraan
pemerintah.
 MISI

“Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing“.


3) STRUKTUR ORGANISASI
4). TUGAS KERJA PRAKTEK

 Mengikuti Kegiatan yang ada di dinas


 Mencari data penelitian
 Mencatat berkas.
 Menyusun berkas-berkas.
 Menyusun lembaran data.
 Mengantarkan berkas ke bagian lain
 Mengolah data.
 Mengetik dokumen.
 Mengeprint/mengcopy dokumen
 Mengscan dokumen

D. Bab III
TINJAUAN PUSTAKA

1. LANDASAN TEORI

A. Tanaman Manihot Esculenta (Ubi kayu)


Pertumbuhan ubi kayu banyak di dataran rendah tropis dengan ketinggian 150 meter dari
permukaan laut dengan temperatur rata-rata 250° C – 270° C dan akan berhenti pada
temperatur 100° C. Ubi kayu berasal dari benua Amerika tepatnya di negara Brazil. Penyebaran
ubi kayu hampir ke seluruh dunia, antara lain negara Afrika, Madagaskar, India, dan Tiongkok.
Ubi kayu berkembang di negara-negara yang terkenal dengan daerah pertaniannya dan masuk
ke Indonesia pada tahun 1852. Ubi kayu dapat dijadikan bahan pangan alternatif setelah padi
dan jagung karena memiliki kadar gizi yang baik untuk kesehatan, Berdasarkan kandungan HCN
nya, ubi kayu dibedakan menjadi ubi kayu manis dengan kandungan HCN < 40 mg/kg dan ubi
kayu pahit dengan kandungan HCN ≥ 50 mg/kg.

B. Luas panen

Luas panen bisa disebut juga jumlah areal sawah yang dapat memproduksi ubi kayu setiap
menanam ubi kayu. Satuan dalam variabel ini adalah hektar. Ada beberapa faktor yang
diperkirakan dapat mempengaruhi naik turunnya luas panen, diantaranya adalah maslah iklim,
tenaga kerja dan harga. Pengaruh iklim dapat menyebabkan terjadinya gagal panen atau panen
tidak maksimal sehingga hasilnya kurang yang diharapkan
c. Pengetian Produktivitas
Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana
baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
Produktivitas juga diartikan sebagai:

a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.


b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam
satuan-satuan(unit)umum

D. Analisis Linear Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linier berganda berupa set data berisi satu variabel dependen dan
beberapa variabel independen. Fungsi garis regresi linier berubah untuk memasukkan
lebih banyak faktor yaitu pada penelitian ini uji regresi linear berganda dilakukan untuk
mendapatkan gambaran bagaimana variabel independen yang meliputi luas panen dan
daerah di provinsi riau yang mempengaruhi variabel dependen yaitu hasil produktivitas
Regresi linier berganda di gunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variable
independen (explanatory) terhadap satu variable dependen. Model ini mengasumsikan
adanya hubungan satu garis lurus/linier antara variabel dependen dengan masing-masing
prediktornya. Hubungan ini secara matematis dapat di hitung dalam rumus.

Y = α + β1 x 1+ β2 x 2 + β3 x 3 + ε 1

Keterangan :

Y : variabel dependen;

α : Konstanta;

β1 : Koefisien regresi variabel independen 1;

β2 : Koefisien regresi variabel independen 2;

β3 : Koefisien regresi variabel independen 3;

x 1 : variabel independen ( 1 );
x 2 : variabel independen (2);

x 3 : variabel independen (3)

ε 1 : Eror.

2. Metode Penelitian
Flowchart Tahapan Penelitian
E.Bab IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4. 1 Data Jumlah Produktivitas tanaman Monihot Esculanta (Ubi Kayu) dan Luas
panen di Provinsi Riau Tahun 2020-2021
Luas
Luas Panen Produktivitas Produktivitas
No Kabupaten/ Kota Panen
2021 (Ha) 2020 (Ton) 2021 (Ton)
2020 (Ha)

1 Kuantan Singingi 240,7 169,3 101 101

2 Indragiri Hulu 352,4 155,3 369,5 369,5

3 Indragiri Hilir 179,5 129,5 300,8 300,8

4 Pelalawan 236,5 219,5 219,7 219,7

5 Siak 597,5 257,7 387,69 387,69

6 Kampar 931 891 297,53 297,53

7 Rokan Hulu 305 299,3 312,8 312,8

8 Bengkalis 606,1 421,6 335,7 335,7

9 Rokan Hilir 234,4 172,8 309,84 309,84

Kepulawan
10 131 127 211,4 211,4
Meranti

11 Kota Pekanbaru 170,6 227,6 368 368

12 Kota Dumai 137,8 98,7 317,42 317,42

Sumber : Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura

1. Hasil Analisis Deskriptif

 Hasil Analisis Deskriptif Luas Panen Tanaman Monihot Esculanta (ubi kayu)
1,000.00
900.00
800.00
700.00
600.00
500.00
400.00
300.00 Luas Panen 2020 (Ha)
200.00 Luas Panen 2021 (Ha)
100.00
-
i r k u r u
i ng
Hili Si
a
Hu
l
Hi
li b ar
ng iri an an an
Si ag
k
n Ro
k k Pe
ta dr Ro ta
a n In Ko
Ku

Grafik 4. 1 Luas panen tanaman Monihot Esculanta (Ubi Kayu)

Hasil Analisis Luas panen tanaman Monihot Esculanta (Ubi Kayu)

Maximu Std.
N Minimum Mean
m Deviation

Luas Panen
Ubi Kayu 12 131,00 6061,00 2410,1667 1931,49927
2020

Luas Panen
Ubi Kayu 12 127,00 4216,00 1877,5833 1078,43535
2021

Valid N
12
(listwise)

Sumber : Data diolah 2023

Berdasarkan hasil perhitungan luas panen tanaman Monihot Esculanta (Ubi Kayu) dari
tahun 2020 dan 2021 terdiri dari 12 data luas panen dari Kabupaten di Provinsi Riau didapatkan
nilai terendah 131,00 hektar 2020 dan pada tahun 2021 nilai terendah nya adalah sebesar 127,00
hektar dan nilai tertinggi 6061,00 hektar pada tahun 2020 dan 4216,00 hektar pada tahun 2021,
dengan jumlah luas panen seluas 4122,5 hektar, nilai rata–rata sebesar 2410,1667 hektar, nilai
standar deviasi sebesar 1931,49927 pada tahun 2020 dan untuk 2021 dengan jumlah luas panen
sebesar 3169,3 hektar, nilai rata- rata sebesar 1877,5833 dan dengan nilai standar devisiasi
sebesar 1078,43535 . nilai dari standar deviasi menunjukkan nilai yang lebih kecil dari pada
mean. Jika nilai standar deviasi lebih kecil dari pada mean, maka hal ini menunjukkan bahwa
variasi suatu data yang terjadi semakin sedikit atau bertambahnya keakuratan antara nilai standar
deviasi dengan nilai mean.

 Hasil Analisis Deskriptif Produktivitas Tanaman Manihot Esculanta (Ubi


Kayu)
Dari Tabel 4.4 maka dapat diperoleh Diagram Batang sebagai berikut.
450.00
400.00
350.00
300.00
250.00
200.00
150.00 Produktivitas 2020 (Ton)
100.00 Produktivitas 2021 (Ton)
50.00
-
gi u r k r u is r ti u i
gin Hul Hili wan Sia pa Hul kal Hili ran bar ma
i i a m g e n u
Sin gir gir elal Ka kan Ben kan n M eka ta D
n a a o
ta dr dr P R Ro wa ta P Ko
uan In In la o
K epu K
K

Grafik 4.2 Jumlah Produktivitsas Tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu)


2 Hasil Analisis Deskriptif Produktivitas Tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu)
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation

Produktivitas
38769,0
tamanan ubi kaya 12 101 12434,6667 15236,27347
0
2020

Produktivitas
38769,0
Tanaman Ubi Kayu 12 101 12434,6667 15236,27347
0
2021
Valid N (listwise) 12

Berdasarkan hasil perhitungan , hasil produktivitas dari tahun 2020 dan 2021 terdiri dari
12 data produktivitas tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu) dari Kabupaten di Provinsi Riau
didapatkan nilai terendah 368 ton, dan nilai tertinggi 38769,00ton, dengan jumlah produktivitas
tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu) sebanyak 3.531,38 ton, nilai rata–rata sebesar
12434,6667 ton , nilai standar deviasi sebesar 15236,27347.

2. Hasil Analisis Data

 Uji Normalitas
Pengambilan keputusan pada uji normalitas, yaitu sebagai berikut.
1. Jika nilai signifikan > 0,05 (𝛼 = 5%), maka data terdistribusi normal.
2. Jika nilai signifikan < 0,05 (𝛼 = 5%), maka data tidak terdistribusi normal.
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov – Smirnov

Kolmogorov – Smirnov

Statistic df Sig.

Keseluruhan data 0,164 0 0,20

nilai signifikan produktivitas dan luas panen tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu)
sebesar 0,20. Nilai tersebut menunjukkan bahwa signifikan 0.20 > 0.05, maka kedua data
tersebut terdistribusi normal.dan dapat di simpulkan bahwa model regresi ini layak di pakai,
karena memenuhi asumsi normalitas.

 Uji Simultan (Uji F)


Hasil uji F pada penelitian Tahun 2020 :

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 369386917,7 2 184693458,8 .701 .495b

Residual 2184197403 9 242688600,3


Total 2553584321 11

a. Dependent Variable: Produktivitas 20

b. Predictors: (Constant), Luas Panen 2020, Kabupaten/kota

Hasil uji F pada penelitian Tahun 2021 :

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 239245280,0 2 119622640,0 .465 .642b

1 Residual 2314339041 9 257148782,3

Total 2553584321 11

a. Dependent Variable: Produktivitas 21

b. Predictors: (Constant), Luas Panen 2021, Kabupaten/kota

Dari hasil uji F pada penelitian ini, didapatkan nilai F hitung sebesar 0.701 pada tahun 2020
dengan angka signifikansi sebesar 0.495 pada tahun 2020. Dengan tingkat signifikansi 95% (
α =¿ 0,05). Angka signifikansi sebesar 0.495 > probabilitas 0,05. Dapat dilihat dari F hitung
terdapat variabel luas panen dan Daerah kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Riau adalah
sebesar 0,701, sehingga diperoleh nilai Fhit = 0,701 < Ftabel = 4,256495 atas dasar perbandingan
tersebut, maka H0 di terima dan H1 ditolak.dan Dari hasil uji F pada penelitian ini, didapatkan
nilai Fhit sebesar 0.465 pada tahun 2021 dengan angka signifikansi sebesar 0.642 pada tahun
2021. Dengan tingkat signifikansi 95% (α =¿ 0,05). Angka signifikansi sebesar 0.642 >
probabilitas 0,05. Dapat dilihat dari Fhitung terdapat variabel luas panen dan wilayah yang ada di
Provinsi Riau adalah sebesar 0,465 sehingga diperoleh nilai Fhit = 0,465 < Ftabel = 4,256495 atas
dasar perbandingan tersebut, maka H0 diterima dan H1 ditolak maka dapat di simpulkan dengan
taraf signifikansi 0,05 secara simultan variabel luas panen tanaman Manihot Esculanta (Ubi
Kayu) , dan wilayah yang ada di Provinsi Riau mempunyai tidak pengaruh yang signifikansi
secara bersama-sama terhadap variabel produktivitas tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu).

 Uji Parsial ( t )
 Hasil Uji (t) Tahun 2020 :

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients T Sig.
Coefficients
Model
B Std. Error Beta

12712,55
(Constant) -2233,551 -176 0,864
0

Kabupaten/
1 1436,809 1349,055 0,340 1,065 0,315
kota

Luas Panen
2.211 2,518 0,280 0,878 0,403
2020

Hasil uji (t) Tahun 2021 :

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients t Sig.
Coefficients
Model
B Std. Error Beta

9290,791 13300,17 0,699 0,502


(Constant)
5

1 Kabupaten/ 1094,006 1343,059 0,259 0,815 0,436


kota

Luas Panen -2,113 4,490 -0,150 -0,471 0,649


2021
maka hasil uji t pada tahun 2020 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Wilayah di Provinsi Riau ( x 1) :


Wilayah di Provinsi Riau tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap hasil Produktivitas Tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu). Hasil pengujian
dengan SPSS diperoleh untuk variabel X 1 diperoleh nilai thitung = 1,065 dengan tingkat
signifikansi 0,315. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,025, nilai signifikansi
tersebut lebih besar dari taraf 2,5% yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.
2. Jumlah Luas Panen ( x 2) :
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X2 diperoleh nilai t hitung = 0,878
dengan tingkat signifikansi 0,403. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,025, nilai
signifikansi tersebut lebih besar dari taraf 2,5% yang berarti H0 di terima dan H1 di terima

hasil uji t pada tahun 2021 penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Wilayah di Provinsi Riau ( x 1)


Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X1 diperoleh nilai t hitung = 0,815
dengan tingkat signifikansi 0,436. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,025, nilai
signifikansi tersebut lebih besar dari taraf 2,5% yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Jumlah Luas Panen ( x 2) :


Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X2 diperoleh nilai t hitung = - 0.471
dengan tingkat signifikansi 0,649. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,025, nilai
signifikansi tersebut lebih besar dari taraf 2,5% yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak

Maka dapat di simpulkan bahwa dari hasil uji t bahwa wilayah di Provinsi Riau tidak
mempunyai pengaruh terhadap hasil Produktivitas Tanaman Manihot Esculanta ( Ubi
Kayu ). Dan Luas Panen tidak mempunyai pengaruh terhadap Produktivitas Tanaman
Manihot Esculanta ( Ubi Kayu ).
 Koefisien Koefisien Determinan
 Output Model Summary Tahun 2020

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square
Square the Estimate

1 .380a .145 -.045 15578,46592

a. Predictors: (Constant), Luas Panen 2020, Kabupaten/kota

Ouput Model Summary Tahun 2021

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square
Square the Estimate

1 .306a .094 -.108 16035,85926

a. Predictors: (Constant), Luas Panen 2021, Kabupaten/kota

Berdasarkan Tabel di atas di atas dapat di ketahui untuk nilai dari adjusted R 2
adalah -0,045 dapat di simpulkan bahwa sebesar - 4,5% pada tahun 2020 dan
pada tahun 2021 untuk nilai dari adjusted R2 adalah -0,108 dapat di simpulkan
bahwa sebesar -1,08% tingkat produktivitas tanaman ubi kayu di pengaruhi oleh
wilayah yang ada di provinsi riau ( x 1) dan luas panen ( x 2) maka sisa nya di
penggaruhi oleh faktor- faktor lain.
 Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda tahun 2020

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficient t Sig.
B Std. Error Beta
1 ( constant) -2233,551 12712,550 -176 0,864

Kabupaten/
1436,809 1349,055 0,340 1,065 0,315
Kota

Luas Panen
2,211 2,518 0,280 0,878 0,403
2020

Berdasarkan Tabel di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :


Y = α + β1 x 1 + β2 x 2 + ε 1
= -2233,551+ 1436,809 x 1 + 2,211 x 2 + 12712,550

Keterangan :
Y : Produktivitas Tanaman Manihot Esculanta ( Ubi Kayu ) (Ton);
x 1 : wilayah di Provinsi Riau;
x 2 : Luas Panen Tanaman Manihot Esculanta ( Ubi Kayu) (Ha).
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda tahun 2021

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficient t Sig.
B Std. Error Beta

2 ( constant) 9290,791 13300,175 0,669 0,0502

Kabupaten/ 1094,006 1343,059 0,259 0,815 0,436


Kota

Luas Panen -2,113 4,490 -0,150 -0,471 0,649


2021

Berdasarkan Tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :


Y = α + β1 x 1 + β2 x 2+ ε 1

= 9290,791+ 1094,006 x 1 -2,113 x 2 + 13300,175

Berdasarkan hasil dari persamaan regresi linier berganda diatas, maka hasil koefisien
regresi dapat dinterpretasikan sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar -2233,551. Artinya, apabila wilayah di Provinsi Riau ( x 1) dan Luas
Panen Tanaman Manihot Esculanta ( x 2) bernilai Nol , maka nilai Produktivitas Tanaman
Manihot Esculanta (Ubi Kayu) (Y) Tahun 2020 sebesa -2233,551 dan nilai konstanta
sebesar 9290,791. Artinya, apabila Luas Panen Tanaman Manihot Esculanta ( x 1) dan
wilayah yang ada di Provinsi Riau bernilai Nol , maka nilai Produktivitas Tanaman
Manihot Esculanta ( Ubi Kayu ) (Y) Tahun 2021 sebesa 9290,791.
2. Nilai koefisien regresi variabel wilayah di Provinsi Riau ( x 1) Tahun 2020 sebesar
1436,809 bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa semakin berpengaruh
wilayah yang ada di Provinsi Riau ( x 1), maka akan semakin meningkat hasil
produktivitas Tanaman Manihot Esculanta (ubi kayu). Angka ini juga mengandung
arti bahwa setiap penambahan 1%, pengaruh Daerah Kabupaten atau Kota di
Provinsi Riau ( x 1) terhadap hasil produktivitas tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu)
maka Produktivitas Tanamana Manihot Esculanta (Ubi Kayu) (Y) Tahun 2020 akan
meningkat sebesar 1436,809.dan koefisien regresi variabel wilayah yang ada di
Provinsi Riau ( x 1) Tahun 2021 sebesar 1094,006 bernilai positif sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin berpengaruh wilayah di Provinsi Riau ( x 1), maka akan
semakin meningkat hasil produktivitas Tanaman Manihot Esculanta (ubi kayu). Angka
ini juga mengandung arti bahwa setiap penambahan 1%, pengaruh Daerah
Kabupaten atau Kota di Provinsi Riau ( x 1) terhadap hasil produktivitas tanaman
Manihot Esculanta (Ubi Kayu) maka Produktivitas Tanamana Monihot Esculanta ( Ubi
Kayu) (Y) Tahun 2021 akan meningkat sebesar 1094,006.
3. Nilai koefisien regresi variabel Luas Panen Tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu) (X2)
Tahun 2020 sebesar 2,211 yang bernilai positif sehingga dapat di simpulkan bahwa semakin
meningkat hasil luas panen maka akan semakin meningkat juga hasil Produktivitas
Tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu). Maka dapat di simpulkan bahwa setiap
penambahan 1%, Luas Panen Tanaman Manihot Esculanta (Ubi Kayu) ( x 1) maka
Produktivitas Tanamana Manihot Esculanta (Ubi Kayu) (Y) Tahun 2020 akan meningkat
sebesar 2,211 dan nilai koefisien regresi variabel luas Panen tanaman Manihot Esculanta
( Ubi Kayu) ( x 2) tahun 2021 sebesar -2,113 bernilai negatif sehingga dapat dikatakan bahwa
semakin tidak berpengaruh luas panen tanaman Manihot Esculanta ( Ubi Kayu).angka ini
mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% , pengaruh luas Panen tanaman Manihot
Esculanta ( Ubi Kayu) ( x 2) terhadap hasil produktivitas tanaman Manihot Esculanta (Ubi
Kayu) maka Produktivitas Tanamana Monihot Esculanta ( Ubi Kayu) (Y) Tahun 2021 akan
menurun sebesar -2,113.

F. Bab V
1. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan di atas dengan pengujian hipotesis


menggunakan uji F dapat di ketahui bahwa kedua variabel yang diujikan tidak memiliki
pengaruh yang simultan (signifikan) terhadap tingkat produktivitas Tanaman Manihot Esculanta
(ubi kayu) di Provinsi Riau Tahun 2020 dan 2021. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai
Fhitung pada tahun 2020 sebesar 0,701 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,495 dan pada tahun
2021 di peroleh nilai Fhitung sebesar 0,465 dengan nilai signifikasinya adalah sebesar 0,642. Hal ini
dapat di lihat bahwa terjadinya kenaikan nilai signifikansi pada tahun 2021 yang menunjukan
semakin besarnya nilai signifikansi maka kedua variabel yang di ujikan tidak memiliki pengaruh
yang simultan. Hal ini juga ditunjukan pada nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan pada
tahun 2020 yaitu -0,045 atau -4,5% dan sebesar -0,108 atau -10,8% pada tahun 2021.

Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa pada tahun 2020 dan 2021 Daerah Kabupaten atau
Kota di provinsi Riau dan Luas panen tidak memiliki pengaruh terhadap hasil produktivitas
Tanaman Manihot Esculanta ( Ubi Kayu).

Keseluruhan hasil yang di peroleh menunjukan rata –rata presentase kedua faktor yang
di uji sebesar -7,65% hal ini menunjukan bahwa kedua faktor tersebut tidak memiliki pengaruh
terhadap hasil produktivitas tanaman ubi kayu. Maka terdapat faktor lain yang yang sangat
berpengaruh terhadap hasil poduktivitas tamanan Manihot Esculanta.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produktivitas Tanaman Manihot Esculanta
( Ubi Kayu) salah satu nya adalah faktor alam (tanah) Seperti Luas Lahan, Luas Tanam, Luas
Panen, hasil produksi, pembelian pupuk, pestisida, bibit, modal, tenaga kerja serta terdapat
juga faktor manajemen pertanian. Selain itu, menurut hasil wawancara terhadap salah satu
pegawai di Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura bidang Pangan, bahwa selain faktor
yang disebutkan diatas hasil produktivitas juga sangat di pengaruhi oleh cara penanganan
(treatment) pada tanaman Manihot Esculanta (ubi kayu).

2. SARAN

Penelitian selanjutnya disarankan dapat menguji faktor lain yang bisa mempengaruhi hasil
produktivitas tanaman Manihot Esculanta (ubi kayu) di Provinsi Riau sehingga hal-hal yang
mempengaruhi bisa diperhatikan lebih mendalam agar diperoleh data pengaruh yang lebih
akurat, lengkap, dan bermanfaat sehingga mampu membantu Dinas Pangan Tanaman Pangan
Hortikultura di Provinsi Riau dalam meningkatkan hasil produktivitas tanaman pangan
terkhusus pada tanaman Ubi Kayu dengan membuat sosialisasi tentang penanaman tanaman
yang baik dan cara membudidayakan tanaman dengan baik dan benar kepada petani,
terkhususnya kepada petani-petani yang ada di Provinsi Riau serta dapat membantu
pemerintah dalam mengambil keputusan terkait peningkatan produktivitas Tanaman Manihot
Esculanta (ubi kayu).

Anda mungkin juga menyukai