Anda di halaman 1dari 4

LITERATURE REVIEW : PELAKSANAAN VAP BUNDLE

DALAM MENCEGAH VENTILATOR ASSOCIATED


PNEMONIA (VAP)

Oleh : Hartono¹, Yanny Trisyani², Aan Nuraeni³


¹Student of the Graduate Nursing Program, Faculty of Nursing, Padjadjaran
University, West Java, Indonesia
² ³Emergency and Critical Care Nursing Departement, Faculty of Nusing
Padjadjaran University

ABSTRAK

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan VAP Bundle
dalam mencegah Ventilator Associated Pnemonia(VAP). Kata kunci yang digunakan,
yaitu :VAP bundle, VAP, ventilasi mekanik, Intensive Care Unit. Pencarian artikel jurnal
dilakukan secara elektronik dengan menggunakan beberapa database, yaitu : Google
Scholar, Pubmed, Science Direct. Batasan tahun yang digunakan yaitu 10 tahun (2002 –
2018). Dari hasil pencarian literature didapatkan enam jurnal terpilih dari 80 artikel yang
ditemukan.
Sebanyak enam penelitian diangkat dalam kajian ini, yang kesemuanya
menjabarkan komponen VAP bundle yang bertujuan untuk menanggulangi terjadinya
VAP di unit perawatan intensif.

Keywords: VAP bundle, VAP, Ventilator, Intensive Care Unit

PENDAHULUAN
Ventilasi mekanik merupakan alat termasuk Indonesia ada 1285 pasien yang
yang digunakan untuk mengambil alih menggunakan ventilator dengan lama hari
fungsi pernafasan pasien, baik yang rawat 3 – 10 hari dan 575 diantaranya
disengaja maupun karena suatu akibat meninggal dunia.
tertentu terhadap suatu penyakit. Pasien yang terpasang ventilator
Penggunaan di ruang perawatan intensive dan hari rawat yang lama dapat
memegang peranan penting dalam menimbulkan berbagi akibat, munculnya
penyelamatan nyawa pada pasien yang pneumonia, kelemahan, nyeri akut serta
mengalami gangguan pernafasan, dengan mengalami masalah berbagi organ yang
penggunaan di Amerika Serikat sebanyak sangat mempengaruhi angka mortalitas,
1,5 juta pertahun. morbiditas, biaya dan kualitas hidup.
Infeksi nosocomial yang dapat
Menurut WHO pada tahun 2004
terjadi akibat pemasangan ventilator
terdapat 13 – 14 juta orang terpasang
adalah VAP (Ventilator Asosiated
ventilator dengan berbagai sebab,
Pnemonia), terjadi delapan puluh tujuh
diAmerika Serikat terdapat 5 juta orang
persen kejadian pneumonia pada pasien
dirawat di ruang intensive dan 42 %
yang terpasang ventilator. Dapat
terpasang ventilator. Di Negara Asia
ditimbulkan akibat kesalahan dan
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
1
tindakan yang tidak tepat dalam hygine dengan clorheksidine, hand
penggunaan ventilator. Secara umum hygine, head of bed, propilaksis
VAP dapat diagnosis jika terdapat antibiotika. Diperlukan peran serta dan
demam, takikardi, leukositosis, cairan kesungguhan dari semua pihak agar
sputum yang purulent dan gambaran pelaksanaan VAP bundle dapat terlaksana
konsolidasi pada foto thoraks. Namun dengan baik dan dapat menurunkan angka
diagnosis akan sangat sulit ditegakan kejadian VAP. (Kang chen shu,at al
hanya melihat gejala klinis saja, oleh 2017).
sebab itu dapat digunakan alat bantu yaitu Peninggian posisi kepala pada
Critical Pulmonary Infection Score pasien yang terpasang ventilator dapat
(CPIS). Penentuan CPIS didasarkan pada dilakukan dengan berbagai pertimbangan
6 penilaian, yaitu: suhu tubuh pasien, yang tidak merugikan pasien, sebab
jumlah leukosit dalam darah, volume dan dengan penelitian ini posisi yang
tingkat kekentalan sputum pada trakea, dipertahankan 45ᴼ yang terus menerus
indeks oksigenasi, pemeriksaan radiologi selama 24 jam tidak diketahui secara pasti
paru dan kultur semi kuantitatif dari menyebabkan tromboemboli dan
aspirasi trakea. Jika diperoleh skor lebih perubahan hemodinamik. Sehingga posisi
dari 6, maka diagnosis VAP ditegakan. 45ᴼ tidak diketahui secara pasti apakah
Penanggulangan VAP banyak manfaat dari posisi tersebut dalam
dilakukan dengan berbagai cara, salah penanggulangan VAP.( Barbara S Neil,
satu yang sangat dikenal di kumpulkan 2011).
menjadi VAP bundle yang terdiri dari oral

METODE
Pencarian literature dilakukan di digunakan adalah dari tahun 2002 sampai
beberapa data base mayor seperti : dengan 2018. Dari 80 artikel yang
pubmed, google scholar, Science direct diperoleh didaptkan hasil 6 artikel yang
dengan memasukan kata kunci VAP penulis pilih sebagai bahan rujukan yang
bundle, Ventilator Asosiated Pnemonia, mendukung tulisan ini.
Intensive Care Unit. Batasan waktu yang

HASIL
Bundle VAP dapat terlaksana lebih baik dalam menilai kepatuhan hand
dengan baik bila dilakukan bersama hygine. 3. Pelaksanaan bundle yang tidak
berbagai komponen dalam tim kesehatan konsisiten menjadikan rebond dari insiden
sehingga terselenggara pelayanan yang VAP. 4. Pelaksanaan bundle yang sesuai
baik. Penelitian Kang Chen (2017) peraturan, penting dalam meningkatkan
melakukan quasi ekperimental terhadap kualitas perawatan. 5. Peningkatan
16 tempat tidur di Taipei veteran General pelaksanaan hand hygine dalam mencegah
Hospital dengan membentuk komite infeksi nosocomial. 6. Pelaksanaan hand
pencegahan VAP yang terdiri dari multi hygine diamati dapat meningkatkan
disiplin petugas kesehatan termasuk kepatuhan.
dokter spesialis berbagai bidang, perawat Penelitian yang dilakukan
dari tim keperawatan yang meninjau Barbara (2011) mengenai posisi semi
secara periodic dan memperbaiki kinerja tegak dalam penanggulangan VAP,
bundle. Dengan hasil : 1. bundle 3 mendapatkan hasil : tidak adanya
komponen yang disederhanakan :oral kepastian apakah bermanfaat atau tidak
care, hand hygine internal, hand hygine terhadap penanggulangan VAP, posisi 45ᴼ
eksternal terbukti mengurangi angka selama 24 jam tidak diketahui secara pasti
kejadian VAP. 2. Audit eksternal ternyata menyebabkan tromboemboli dan ketidak

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
2
stabilan hemodinamik, mempertahankan didapatkan : 1. pencegahan VAP
elevasi selama 24 jam tidak dapat Endotracheal intubation
dilakukan tergantung dari keinginan direkomendasikan intubasi orotrakeal
pasien dan intervensi keperawatan yang ketika tindakan intubasi diperlukan.2.
dibutuhkan. Ketika terjadi maxillary sinusitis yang
Ozlem (2017) dalam penelitianya menggunakan intubasi nasotrakeal tidak
“Assesment Of the effectiveness of a ada yang mendukung bukti terjadinya
ventilator assoiated“ melakukan maxillaris sinusitis akibat tindakan ini. 3.
penelitian pada pasien yang terintubasi Penggantian sirkuit ventilator tidak
dengan hasil yang didapatkan : Skor berpengaruh terhadap kejadian VAP. 4.
APACHE tidak menyebabkan perbedaan Tidak ada perubahan kejadian VAP dari
hasil yang signifikan terhadap angka saluran udara yang dilembabkan dengan
kejadian VAP, kejadian VAP sangat panas dan humidivier yang dipanaskan
tergantung dari pelaksanaan harian bundle sebagai pelembab. 5. Merekomendasikan
VAP dan penilaian terhadap komponen perubahan HME setiap 5-7 hari atau
VAP, diperlukan komitmen bersama sesuai indikasi. 6. Merekomendasikan
antara tim kesehatan di ruangan, system close system suctioning. 7.
penurunan signifikan dapat dicapai Frekuensi tindakan suction hanya
dengan penerapan VAP bundle yang dilakukan sesuai indikasi klinis. 8.
mencakup pengukuran cuff, chlorhexidine Merekomendasikan subglotis drainage. 9.
oral, dan pemanfaatan penuh ETT-SD. Tidak ada perbedaan kejadian VAP antara
Howaydah (2017) dalam yang segera tracheostomy dan yang
penelitian Ventilator associated lambat. 10.Tidak ada perbedaan
pneumonia, incidence and risk factors penggunaan bakteri filter dengan yang
inemergency intensive care unit Zagazig tidak menggunakan terhadap kejadian
university hospitals, yang dilakukan pada VAP. 11. Pertimbangan penggunaan
seratus pasien terventilator dengan trauma tempat tidur yang dapat merubah posisi
dan kegawatan di ICU untuk meneliti pasien. 12. Merekomendasikan posisi
factor resiko terjadinya VAP. Dengan tempat tidur 45ᴼ atau bila ada
hasil factor resiko yang mendukung kontraindikasi diposisikan sedekat
terjadinya VAP adalah reintubasi, mungkin dengan posisi 45ᴼ. 13. Tidak
penurunan kesadaran dan 20% merekomendasikan posisi supine sejajar
trakeostomi kepala dan badan. 14. Tidak
Yuliana Kumala Dewi (2018) merekomendasikan penggunaan antibiotic
dalam penelitian yang dilakukan di GICU aerosol.15. Tidak merekomendasikan
RSMH Palembang tentang analisi factor penggunaan antibiotic nasal. 16.
penyebab VAP yang dilakukan terhadap Penggunaan antibiotic intravena sebagai
40 pasien ICU yang terpasang ventilator propilaksis tidak direkomendasikan 17.
dengan variable yang diukur VAP, Propilaksis topical/topical plus intravena
APACHE II, durasi penggunaan tidak direkomendasikan. 18.
ventilator, penggunaan antibiotic, Merekomendasikan chlorhexidine sebagai
reintubasi dan kebersihan tangan. oral decontamination. 19. Dapat di
Didapatkan hasil factor yang paling pertimbangkan penggunaan povidone –
berperan dalam kejadian VAP adalah iodine sebagai oral antiseptic pada pasien
durasi penggunaan ventilator dan dengan cidera kepala. 20. Tidak
reintubasi. John Muscedere MD (2008) merekomendasiakn penggunaan iseganan
melakukan systematic review terhadap sebagai oral decontaminasi. 21.Tidak
jurnal sejak tahun 1980 yang berhubungan merekomendasikan xylometazoline nasal
dengan evidebase dan guaidline drop sebagai pencegahan maxillaris
penanggulangan VAP dengan hasil yang sinusitis.

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
3
KESIMPULAN

VAP bundles telah terbukti secara semua tim medis yang terlibat dalam
evidence dalam penurunan angka kejadian perawatan pasien dan di awasi dengan
VAP, sehingga hal ini harus dilakukan ketat pelaksanaanya.

DAFTAR PUSTAKA
(Su et al., 2017)Akdogan, O., Ersoy, Y., Elgazzar, M., & Fouad, T. A.
Kuzucu, C., Gedik, E., Togal, T., (2017). Egyptian Journal of Chest
& Yetkin, F. (2017). Assessment Diseases and Tuberculosis
of the effectiveness of a ventilator Ventilator associated pneumonia ,
associated pneumonia prevention incidence and risk factors in
bundle that contains endotracheal emergency intensive care unit
tube with subglottic drainage and Zagazig university hospitals.
cuff pressure monitorization. Egyptian Journal of Chest
Brazilian Journal of Infectious Diseases and Tuberculosis, 0–5.
Diseases, 21(3), 276–281. https://doi.org/10.1016/j.ejcdt.201
https://doi.org/10.1016/j.bjid.2017 7.08.004
.01.002
Su, K. C., Kou, Y. R., Lin, F. C., Wu, C.
Kumaladewi, Y., Nuraeni, A., & Fatimah, H., Feng, J. Y., Huang, S. F., …
S. (2018). Analyzing Factor that Chang, S. C. (2017). A simplified
Affecting of Ventilator prevention bundle with dual hand
Associated Pneumonia, 6(April). hygiene audit reduces early-onset
ventilator-associated pneumonia
Muscedere, J., Dodek, P., Keenan, S., in cardiovascular surgery units:
Fowler, R., Cook, D., & Heyland, An interrupted time-series
D. (2008). Comprehensive analysis. PLoS ONE, 12(8), 1–18.
evidence-based clinical practice https://doi.org/10.1371/journal.po
guidelines for ventilator- ne.0182252
associated pneumonia:
Prevention. Journal of Critical
Care, 23(1), 126–137.
https://doi.org/10.1016/j.jcrc.2007
.11.014

Niël-Weise, B. S., Gastmeier, P., Kola,


A., Vonberg, R. P., Wille, J. C., &
van den Broek, P. J. (2011). An
evidence-based recommendation
on bed head elevation for
mechanically ventilated patients.
Critical Care, 15(2).
https://doi.org/10.1186/cc10135

Othman, H. A., Gamil, N. M., Eldeen, A.,

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
4

Anda mungkin juga menyukai