Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Prevention Of Ventilator Associated Pneumonia In Intensive Care Units : A


International Online Survey
Berdasarkan jurnal 1 yang telah dianalisis menyatakan bahwa hasil dari
penelitian tersebut adalah terdapat sebanyak 1.730 balasan lengkap dari 77 Negara
yang berbeda-beda. Dari hasil balasan yang diterima dilaporkan oleh 57% responden
(95% CI : 54 – 60) untuk kebersihan tangan, hal ini menunjukan bahwa mencuci
tangan lebih efektif digunakan sebagai salah satu pencegahan infeksi nosokomial
VAP pada pemasangan ventilator mekanik.

2. Kejadian ventilator associated pneumonia (VAP) pada klien dengan ventilasi


mekanik menggunakan indikator clinic care pulmonary infection score (CPIS).
Berdasarkan jurnal 2 yang telah dianalisis menyatakan bahwa hasil dari penelitian
tersebut adalah melakukan pengukuran dengan CPIS dari hari 1 dan 3 pemasangan
ventilasi mekanik didapatkan perbedaan yang signifikan dari tanda - tanda VAP pada
hari pertama dan hari ketiga.

3. Deteksi dini Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada pasien terpasang


Ventilator di Instalasi perawatan intensif RSUD Provinsi NTB
Berdasarkan jurnal 3 yang telah dianalisis menyatakan bahwa hasil dari penelitian
tersebut adalah responden yang dipasang ventilator berdasarkan usia mayoritas
berusia 18-60 tahun sebanyak (87%), responden (53%) berjenis kelamin pria,
menduduki kategori terbanyak yang rentan terkena VAP.
Usia adalah faktor yang sangat penting dalam pemicu timbulnya VAP pada
pasien dengan rawatan lama yang terpasang ventilator, semakin tua usia pasien maka
resiko pasien terkena VAP semakin tinggi. Disebutkan bahwa pasien dengan usia di
atas 60 tahun memiliki resiko yang lebih besar untuk menderita pneumonia pada
penggunaan ventilator mekanik di IPI, sedangkan pasien dewasa dengan ventilator
mekanik mudah terjangkit pneumonia. Hal ini terjadi karena pada pasien yang usia
lanjut lebih dari 60 tahun terjadi penurunan fungsi imun tubuh sehingga lebih beresiko
dan rentan untuk terserang penyakit.
4. Compliance with the Standards for Prevention of Ventilator-Associated
Pneumonia by Nurses in the Intensive Care Unit
Berdasarkan jurnal 4 yang telah dianalisis menyatakan bahwa hasil dari penelitian
tersebut adalah Pemenuhan rata-rata dengan standar untuk pencegahan VAP diunit
perawatan intensif oleh perawat adalah 56,32%, menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara rumah sakit mengenai penggunaan Sirkuit ventilator sekali pakai
dilakukan untuk semua pasien. Namun, meninjau kesiapan pasien untuk pemisahan
dari ventilator tidak dilakukan setiap hari.

5. Nurses Implementation Of Guidelines For Ventilator Associated Pneumonia


From The Centers For Disease Control And Prevention
Berdasarkan jurnal 4 yang telah dianalisis menyatakan bahwa hasil dari penelitian
tersebut adalah sebanyak 82% mengenai kepatuhan mencuci tangan 75% melaporkan
memakai sarung tangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di definisikan sebagai pneumonia yang
terjadi  48 jam atau lebih setelah ventilator mekanik diberikan. Ventilator Associated
Pneumonia (VAP) merupakan bentuk infeksi nosokomial yang paling sering ditemui
di unit perawatan intensif (UPI), khususnya pada pasien yang menggunakan ventilator
mekanik (Wiryana, 2007).
Adapun tindakan keperawatan yang dapat disimpulkan dari 5 jurnal yang telah
dianalisis adalah dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan keperawatan, oral hygiene, suction, posisi tidur. Dan cara mendeteksi dini
pencegahan infeksi nosokomial VAP salah satunya adalah dengan katagero usia.

B. Saran
Perawat harus membantu dalam melakukan intervensi keperawatan dalam
pencegahan infeksi nosokomial VAP diruang intensif. Perawat juga dapat
memberikan arahan kepada pengunjung di ruangan intensif untuk melakukan tindakan
pencegahan infeksi salah satunya dengan cara mencuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai