VENTILATOR BUNDLE
DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh:
C. ETIOLOGI
VAP ditentukan berdasarkan 3 komponen tanda infeksi sistemik yaitu demam, takikardi
dan leukositsis diserta gambaran infiltrat bau ataupun perburukan di foto thorax dan
penemuan bakteri penyebab infeksi paru. Beberapa kuman di duga sebagai penyebab
VAP. (Bird et al., 2010)
D. KLASIFIKASI
Berdasarkan derajat penyakit, faktor risiko dan onsetnya maka ada klasifikasi untuk
mengetahui kuman penyebab VAP, sebagai berikut :
a) Penderita dengan faktor risiko biasa, derajat ringan-sedang dan onset kapan saja
selama perawatan atau derajat berat dengan onset dini.
b) Penderita dengan faktor risiko spesifik dan derajat ringan-sedang yang terjadi
kapan saja selama perawatan
c) Penderita derajat berat dan onset dini dengan faktor risiko spesifik atau onset
lambat.
E. KOMPONEN
Ventilator bundle (VB) adalah serangkaian intervensi yang berhubungan dengan
perawatan pada pasien dengan ventilator mekanik yang ketika diimplementasikan
bersama-sama akan mencapai hasil signifikan dibandingkan bila diterapkan secara
individual, yang terdiri dari 5 elemen antara lain:
1. elevasi tempat tidur (Head Of Bed) 30º sampai 45º,
2. penghentian secara berkala agen sedasi dan penilaian kesiapan ekstubasi,
3. profilaksis trombosis vena dalam,
4. profilaksis ulkus peptikum,
5. oral care secara berkala dengan chlorhexidine (kecuali kontraindikasi medis).
Ventilator bundle sebagai pencegahan infeksi nosokomial,terutama VAP. (Sdm,
2013)
F. PATOFISIOLOGI
Adanya interaksi antara penjamu (pasien, perawat, dokter dan lain-lain), agen
(mikroorganisme patogen) dan lingkungan (lingkungan rumah sakit, prosedur
pengobatan dan lain-lain) menentukan seseorang dapat terinfeksi atau tidak. (Bird et al.,
2010)
Mikroorganisme dapat menjadi penyebab infeksi nosokomial tergantung dari :
a) Kemampuan menempel pada sel penjamu
b) Dosis yang tidak efektif
c) Kemampuan untuk invasi dan reproduksi
d) Kemampuan memproduksi toksin
e) Kemampuan menekan sistem imun penjamu
G. PERAN PERAWAT
Secara keseluruhan, perawat bertanggung jawab untuk perawatan keseluruhan pasien
dari masuk sampai keluar. Mereka adalah salah satu anggota tim kesehatan yang
menghabiskan sebagian besar waktu merawat pasien dan dengan demikian, memiliki
peran vital dalam pencegahan VAP. Namun, hanya memiliki pengetahuan tidak cukup
tetapi juga menerapkannya di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dengan
memberikan perawatan secara keseluruhan sesuai kebutuhan pasien sangat penting.
Itulah sebabnya perawat perawatan kritis memainkan peran paling penting dalam
pencegahan VAP. (Osti et al., 2017)
Sistem layanan kesehatan memainkan peran penting dalam mencegah VAP dengan
mengembangkan strategi dan pedoman dan menerapkannya dengan ketat. Untuk
pencegahan dan pengurangan tingkat VAP, pendekatan multidisiplin yang berhasil harus
diterapkan di ICU dan pendidikan harus disediakan untuk semua penyedia layanan
kesehatan yang berfokus pada faktor risiko dan langkah-langkah pencegahan VAP.
Sebagian besar intervensi dan strategi pencegahan adalah bagian dari asuhan
keperawatan rutin, yang mereka berikan dengan memainkan peran yang berbeda seperti
penyedia perawatan, manajer, pendidik, koordinator, dan evaluator. (Osti et al., 2017)
Dua langkah penting yang direkomendasikan untuk perawatan pasien dengan VAP
adalah tes diagnostik etiologi dan inisiasi antibiotik segera.31 Manajemen Antibiotik:
Sebagai manajemen awal VAP, antibiotik yang tepat harus dipilih untuk setiap pasien
berdasarkan faktor risiko individu untuk patogen yang resistan terhadap beberapa obat
dan waktu timbulnya penyakit. Selain itu, spektrum aktivitas antimikroba, dosis
antibiotik yang efektif, profil farmakokinetik dan efek samping dari antimikroba
individu harus ditinjau dengan hati-hati.32 Untuk pasien dengan VAP onset dini dan
tidak ada faktor risiko untuk patogen multidrug-resistant (MDR), saat ini
direkomendasikan sebagai awal antibiotik empiris mencakup salah satu opsi berikut:
Ceftriaxone, Fluoroquinolones, Ampicillin-sulbactam dan Ertapenem. Untuk pasien
dengan VAP dan faktor risiko untuk patogen MDR atau untuk pasien dengan VAP onset
lambat, terapi antibiotik awal dapat terdiri dari salah satu opsi berikut: Antipseudomonal
sefalosporin (misalnya, cefepime, ceftazidime), Antipseudomonal carbapenem
(imipenem atau meropenem), Beta -lactam / beta-lactamase inhibitor (piperacillin-
tazobactam) dengan antipseudomonal fluoroquinolone (ciprofloxacin) atau
aminoglycoside plus linezolid atau vankomisin (jika faktor risiko untuk Staphylococcus
aureus yang resisten terhadap Hormon yang diindikasikan) Staphylococcus aureus,
termasuk isolat yang rentan terhadap metisilin dan resisten, ketika pengobatan alternatif
tidak cocok.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, D., Zambuto, A., O’Donnell, C., Silva, J., Korn, C., Burke, R., … Agarwal, S. (2010).
Adherence to ventilator-associated pneumonia bundle and incidence of ventilator-associated
pneumonia in the surgical intensive care unit. Archives of Surgery, 145(5), 465–470.
https://doi.org/10.1001/archsurg.2010.69
Osti, C., Wosti, D., Pandey, B., & Zhao, Q. (2017). Ventilator-associated pneumonia and role of
nurses in its prevention. Journal of the Nepal Medical Association, 56(208), 461–468.
https://doi.org/10.31729/jnma.3270
Saodah, S. (2019). Knowledge of Guideline VAP Bundle Improves Nurse Compliance Levels in
Preventing Associated Pneumonia (VAP) Ventilation in the Intensive Care Unit. Media
Keperawatan Indonesia, 2(3), 113. https://doi.org/10.26714/mki.2.3.2019.113-120