Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ventilator adalah suatu sistem alat bantu hidup yang dirancang untuk
menggantikan atau menunjang fungsi pernapasan yang normal. Ventilator dapat juga
berfungsi untuk mengembangkan paru dan memberikan oksigen sehingga dapat
mempertahankan fungsi paru. Bila fungsi paru untuk melakukan pembebasan CO2
atau pengambilan O2 dari atmosfir tidak cukup, maka dapat dipertimbangkan
pemakaian ventilator. Ventilator mekanik merupakan salah satu aspek yang penting
dan banyak digunakan bagi perawatan pasien yang kritis di Intensive Care Unit (ICU)
(Brunner dan Suddarth, 2008).
Ventilator Associated Pneumonia (VAP) merupakan suatu peradangan pada
paru (Pneumonia) yang disebabkan oleh pemakaian ventilator dalam jangka waktu
yang lama pada pasien (Smeltzer & Bare, 2001). Pneumonia jenis ini berbeda dengan
pneumonia yang didapat dari masyarakat, yang sering disebabkan oleh bakteri spesies
S. Pneumoniae, H.influenzae atau S.aureus. VAP sering disebabkan oleh
Pseudomonas. VAP juga berbeda dengan pneumonia jenis lain dalam hal antibiotika
yang digunakan, prosedur diagnosis, prognosis dan cara pencegahan (Ari, 2010).
Ventilator associated pneumonia (VAP) adalah infeksi nosokomial paling
umum yang diderita oleh pasien di ruang rawat intensif. Angka kejadian VAP
mencapai 9–27% dari seluruh pasien terintubasi dan International Nosocomial
Infection Control Consortium (INICC) melaporkan insidensi VAP mencapai 13,6 per-
1.000 ventilator per hari.
Mortalitas pasien VAP berada pada rentang 24% sampai 50% dan akan
meningkat sampai dengan 76% apabila infeksi disebabkan oleh mikroorganisme
multiresisten. Risiko mortalitas pasien VAP dua kali lebih tinggi dibanding dengan
pasien tanpa VAP. Ventilator associated pneumonia berhubungan dengan lama
perawatan dan biaya perawatan pasien,oleh karena itu dibutuhkan metode untuk
mencegah VAP terutama akibat mikroorganisme multiresisten.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui 14 pasien (93,3%) yang
terpasang ventilator dengan CPIS kurang dari 6 ( tidak VAP). Pasien yang tidak VAP
mayoritas dengan usia dewasa. Usia dewasa memiliki daya tahan tubuh (imunitas)
yang kuat. Pasien yang tidak VAP dilihat dari observasi tindakan perawatan terhadap
pasien yang terpasang ventilator, kepatuhan dalam melaksanakan SOP pada pasien
yang terpasang ventilator, kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan pasien. Pengaturan jam berkunjung keluarga pada pasien
yang dirawat di ICU sehingga kontaminasi kuman berkurang. VAP mempunyai
banyak resiko, akan tetapi banyak intervensi keperawatan yang dapat menurunkan
insiden VAP. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah VAP diantaranya cuci
tangan, dan pemakaian sarung tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
dekontaminasi oral, intervensi farmakologis oral, stress ulcer prophilaxis,
penghisapan sekret endotrakeal, perubahan posisi klien, posisi semi fowler,
penghisapan sekret orofaring dan pemeliharaan sirkuit ventilator.
Keberhasilan pencegahan VAP di ruang rawat intensif oleh perawat bergantung pada
standar prosedur operasional, tingkat pengetahuan perawat terhadap VAP, serta kepatuhan
tindakan keperawatan. Hal inilah yang mendasari untuk melakukan observasi terhadap
pencegahan Ventilator associated pneumonia (VAP). Pasien yang memakai ventilator
mekanik dengan tindakan invasive intubasi endotrakeal insiden untuk terkena
pneumonia sangat besar karena VAP berkaitan erat dengan lamanya pasien berada di
ruang intensif, menjalani rawat inap, dan lama penggunaan ventilasi mekanik.
Berdasarkan data di atas maka penyusun merasa tertarik untuk mengambil
tema mengenai pencegahan infeksi nosokomial Ventilator associated pneumonia
(VAP) terhadap pemasangan ventilasi mekanik untuk selanjutnya disusun dalam
bentuk EBN.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah bagaimana pencegahan infeksi nosokomial Ventilator associated pneumonia
(VAP) terhadap pemasangan ventilasi mekanik ?

C. Tujuan
Mengetahui pencegahan infeksi nosokomial Ventilator associated pneumonia
(VAP) terhadap pemasangan ventilasi mekanik.
BAB II

TINJAUAN JURNAL

A. Pneumonia
1. Definisi
Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru yang biasanya
berasal dari suatu infeksi. (Price, 1995).
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran
gas setempat. (Zul, 2001).
2. Etilogi
a. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram
posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus
pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella
pneumonia dan P. Aeruginosa.
b. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi
droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama
pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada
kotoran burung, tanah serta kompos.
d. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).
Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001)
B. Infeksi Nososkomial
1. Definisi
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi
yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam
berada di tempat tersebut (Karen Adams & Janet M. Corrigan, 2003). Infeksi ini
terjadi bila toksin atau agen penginfeksi menyebabkan infeksi lokal atau sistemik
(Karen Adams & Janet M. Corrigan, 2003).
Contoh penyebab terjadinya infeksi nosokomial adalah apabila dokter atau
suster merawat seorang pasien yang menderita infeksi karena mikroorganisme
patogen tertentu kemudian mikroorganisme dapat ditularkan ketika terjadi kontak
(Steven Jonas, Raymond L. Goldsteen, Karen Goldsteen, 2007).

C. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)


1. Definisi
Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di definisikan sebagai pneumonia
yang terjadi  48 jam atau lebih setelah ventilator mekanik diberikan. Ventilator
Associated Pneumonia (VAP) merupakan bentuk infeksi nosokomial yang paling
sering ditemui di unit perawatan intensif (UPI), khususnya pada pasien yang
menggunakan ventilator mekanik (Wiryana, 2007).

2. Pencegahan
Dalam Wiryana, 2007, Meskipun VAP memiliki beberapa faktor risiko, intervensi
keperawatan banyak berperan dalam mencegah kejadian VAP. Ada dua cara
pencegahan, yaitu:
a. Tindakan pencegahan kolonisasi bakteri di orofaring dan saluran pencernaan.
Tindakan keperawatan yang perlu di lakukan antara lain:
1) Mencuci tangan
Selalu mencuci tangan selama 10 detik harus dilakukan sebelum dan
setelah kontak dengan pasien. Selain itu, sarung tangan harus dipakai bila
kontak dengan atau endotracheal sekresi oral (Porzecanski, 2006).
2) Suction
Suction endotracheal merupakan prsedur penting dan sering dilakukan
untuk pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis. Prosedur ini dilakukan
untuk mempertahankan patensi jalan napas, memudahkan penghilangan
sekret jalan napas, merangsang batuk dalam, dan mencegah terjadinya
pneumonia (Smeltzer, 2002).
3) Oral Hygiene
Oral dekontaminasi atau perawatan mulut juga merupakan salah satu
tindakan mengurangi jumlah bakteri dalam rongga mulut pasien, yang
dapat dilakukan dengan intervensi mekanis dan farmakologis. Intervensi
mekanik termasuk menyikat gigi dan pembilasan dari rongga mulut untuk
menghilangkan plak pada gigi. Adapun intervensi farmakologis
melibatkan penggunaan antimikroba (Luna, 2003). Penggunaan antibiotik
profilaksis sistemik tidak menurunkan kejadianVAP dan ketika agen-agen
yang digunakan tidak tepay, dapat mengembangkan resistensi antibiotik
(Mandell,2007).
4) Perubahan posisi tidur
Rutin mengubah posisi pasien minimal setiap 2 jam dapat meningkatkan
drainase paru dan menurunkan resiko VAP. Penggunaan tempat tidur
mampu rotasi lateral terus-menerus dapat menurunkan kejadian
pneumoonia tetapi tidak menurunkan angka kematian atau durasi ventilasi
mekanis (Pineda dkk, 2006).

Anda mungkin juga menyukai