Oleh:
Prima Cahyati
Rani Cyntia Dewi
Rizki Murni
Sarifhatul Aini
Tissa Kurnia Adharin
Vanechia Septi Johani
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merawat) adalah suatu infeksi yang diperoleh atau dialami oleh pasien
selama dirawat dirumah sakit dan menunjukkan gejala infeksi baru setelah 72
jam pasien berada di rumah sakit, serta infeksi itu tidak ditemukan atau
diderita pada saat pasien masuk rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat terjadi
pada berbagai system atau organ tubuh seperti saluran kemih kelamin, saluran
pneumonia (HAP) adalah infeksi paru yang didapat seseorang setelah 48 jam
(VAP) dan pneumonia yang diakibatkan oleh perawatan yang disebut dengan
Pneumonia nosokomial terjadi 5-10 kasus per 1000 pasien yang masuk ke
rumah sakit dan menjadi lebih tinggi 6-20x pada pasien yang memakai
alatbantu napas mekanis. Angka kematian pada pneumonia nosokomial 20-
50%. Angka kematian ini meningkat pada pneumonia yang disebabkan oleh
pasien tanpa pneumonia, hal ini tentu akan meningkatkan biaya perawatan di
yang paling fatal dan paling sering di ICU. Resiko kematian pun meningkat
hingga dua kali pada pasien yang diintubasi, dengan rerata kejadian 9%-27%.
1000 kasus yang dirawat. Lebih kurang 10% pasien yang dirawat di IPI akan
30%. Angka kejadian dan angka kematian pada umumnya lebih tinggi di
rumah sakit yang besar dibandingkan dengan rumah sakit yang kecil.
besar penyakit rawat inap di rumah sakit yaitu dengan proporsi kasus 53,95%
laki-laki dan 46,05% perempuan, dengan CFR atau Crude Fatality Rate
Untuk Kota Padang pada tahun 2008 ditemukan kasus pneumonia yang
2014). Kasus pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil pada tahun 2012 yang
membutuhkan rawat inap sebesar 16,6% atau sebanyak 94 pasien dari 565
sebesar 1,3% atau 108 pasien dari total 8325 (PDPI, 2014).
Beberapa penyebab pneumonia nosokomial antara lain aspirasi asam
pada paru-paru.
dengan kecepatan aliran oksigen kurang dari 4 liter per menit tidak
non humidifier tidak boleh labih dari 4 jam. Kenji (2004) melakukan
per menit tidak membutuhkan humidifier karena aliran oksigen 4-5 liter per
menit dengan menggunakan alat nasal kanul atau simple masker, masih
humidifierdengan diisi air atau tidak diisi air dengan aliran oksigen kurang
dari 5 liter per menit selama perawatan, setiap harinya masih ditemukan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
oksigen aliran rendah menggunakan humidifier dengan air dan tanpa air
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
pneumonia nosokomial
Padang
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Sistem respirasi pada manusia terdiri dari jaringan dan organ tubuh yang
beberapa proses penting yaitu pada sistem pernapasan, sistem saraf pusat,
dari dalam untuk bernafas, dan secara refleks merangsang toraks dan otot-otot
diperlukan untuk mengangkut gas-gas antara paru-paru dan sel tubuh. Proses
Hidung terdiri dari hidung bagian luar yang dapat terlihat dan
membagi rongga hidung kanan dan kiri. Udara masuk melalui bagian-
bagian yang disebut meatus. Bulu hidung, lendir, pembuluh darah, dan
mukosa dan terakhir pemanasan karena udara yang masuk dalam tubuh
(Washudi, 2016).
c. Laring
depan laring.
d. Trakea
Bronkus merupakan cabang trachea dan terdiri dari dua buah yaitu
pernapasan mikroskopis.
f. Alveolus
sebagai berikut:
Tipe I : sel tipis, sel-sel epitel skuamosa yang merupakan sel primer
Tipe II : sel sel epitel kuboid yang diselingi antara sel tipe I. sel Tipe II
h. Paru-paru
terdiri dari 3 lobus, dan paru – paru kanan terdiri dari 2 lobus. Setiap
B. Mekanisme Pernafasan
Volume (V) dari gas. Hukum Boyle menyatakan bahwa jika kenaikan
volume, maka tekanan harus turun (atau sebaliknya). Hubungan ini sering
tekanan dan volume tetap sama(hukum berlaku hanya ketika suhu tidak
relaksasi yang mengubah volume total udara di dalam saluran udara (bronkus,
udara di paru-paru berubah sesuai dengan hukum Boyle. Udara keluar jika
a. Inspirasi
udara di dalam paru-paru menurun di bawah udara luar tubuh, karena gas
bergerak dari daerah tekanan tinggi ke tekanan rendah, udara masuk ke
paru-paru.
b. Ekspirasi
pernafasan:
ekspirasi dihembuskan.
+ ERV + RV).
b) Kapasitas vital (VC), sekitar 4.800 ml, adalah jumlah total atau
2. Pertukaran Gas
gas, disebut tekanan parsial adalah sama dengan tekanan bahwa gas akan
dan plasma darah dan seluruh tubuh antara plasma dan cairan
CO2
C. Terapi Oksigen
1. Pengertian
dari fraksi oksigen di ruangan (20- 21%). Pemberian terapi ini bertujuan
3. Indikasi Pemberian
umum pada:
Indikasi klinisnya:
b. Gagal nafas
d. Syok
trauma)
f. keracunan co
dan epitaksis
60 %.
80%.
2. Bahaya : Terjadi aspirasi bila muntah, empisema subkutan kedalam
TELAAH JURNAL
A. Deskripsi Jurnal
1. Judul : Hubungan Penggunaan Humidifier Pada Terapi
Oksigen Aliran Rendah dengan Peningkatan Suhu Tubuh dan Kadar
Leokosit
2. Penulis : Saifudin Zukhri , Sukirno
3. Publikasi : Jurnal Motorik, Vol .10 Nomor 21, Agustus 2015
4. Penelaah : kelompok W
5. Tanggal telaah : 15 Desember 2017
B. Telaah Jurnal
1. Judul
makna ganda.
Kelebihan Judul
Judul pada jurnal ini sudah baik dilengkapi dengan adanya dua
variabel.
Judul sudah ditulis dengan huruf besar dan di bold.
Penulis sudah memaparkan nama dengan jelas tanpa menggunakan
gelar, nama tidak disingkat
Kekurangan Judul
Judul tidak menunjukkan bahwa penelitian dilakukan
menggunakan terapi oksigen dengan dan tanpa air terhadap
peningkatan suhu tubuh dan kadar leokosit.
Penulis tidak melampirkan email penulis tidak mencantumkan
alamat korespondensi, fax, sehingga tidak memungkinkan
menghubungi penulis. Penulis juga tidak menjelaskan asal instansi
penelitian, yang ditulis hanya nama dan penerbit jurnal.
2. Abstrak
Kelebihan Jurnal:
sebagai berikut :
Latar belakang
Tujuan
Metode
Hasil
penyeban HAP.
Saran
peneliti selanjutnya.
Kata kunci
Kelemahan Jurnal:
bahasa inggris.
C. Pendahuluan
perbedaan teori pemasangan oksigen aliran rendah dengan dan tanpa air.
D. Metodologi
pada Instalasi Rawat Intensive RSUP. Dr. Soradji Tirtonegoro Klaten yang
pneumonia.
E. Hasil Penelitian
tanpa air humidifier beresiko lebih kecil terkena HAP, dibanding yang
F. Diskusi
Pada telaah jurnal ini topik yang dibahas adalah bagaimana kejadian
HAP dilihat dari peningkatan suhu dan leukosit pada klien terpasang
G. Kesimpulan
Kesimpulan dan saran disusun dalam beberapa kalimat dan umumnya hanya
Kelebihan Jurnal:
Kekurangan Jurnal:
sub bab.
H. Daftar Pustaka
dalam teks kutipan pada jurnal ini berdasarkan penulisan dengan gaya
APA style. Pada jurnal ini, sumber merujuk dari tahun 2001 hinga tahun
digunakan lebih dari 10 tahun yang lalu, serta hanya satu jurnal dalam
rentang 10 tahun.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
urin bag dengan klorin dapat mengurangi kejadian Infeksi saluran kemih
B. Saran
Agar rumah sakit dapat memfasilitasi dan menyediakan alat dan bahan
dengan klorin.
DAFTAR PUSTAKA
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/view/1729
http://pulmonologi.usu.ac.id/images/PDF/Guideline_Pneumonia_Nosokomial_PD
PI.pdf
Huda, Amin.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda Noc Nic.
Jogjakarta: Mediaction
Jacob, A, dkk. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures Jilid Satu.
Tanggerang
Rubin S. Gondodiputro AO, H. Uun Sumardi, editor. Panduan Penatalaksanaan