Oleh
Yuliyana Kumaladewi
NPM 2201201150018
PROPOSAL PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas kajian pustaka tentang VAP pada pasien kritis,
instrumen pengukuran VAP, bundles pencegahan VAP, peran perawat
dalam pencegahan VAP, kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian.
b. Ada pengaruh lama pemakaian antibiotik > 8 hari terhadap kejadian VAP
RSMH Palembang.
Variabel dependen penelitian ini yaitu kejadian VAP yang diukur dengan
Variabel Independen:
SKOR Skor perburukan pasien Form 1: Tinggi Nominal
APACHE II yang dihitung mulai 24 jam APACHE jika skor >
yang tinggi pertama pasien masuk II 20
ruang GICU RSMH
Palembang, terdiri dari 2: Rendah,
suhu rektal, mean arterial jika skor
pressure, frekuensi nadi, <20
frekuensi napas, hantaran
oksigen (PO2), PO2, pH
arteri, natrium serum,
kalium serum, kreatinin
serum, hematokrit dan
hitung jenis leukosit
diobservasi dengan
checklist form APACHE II.
Lama Lama hari pemakaian Form 1: Long- Nominal
pemakaian antibiotik sejak pasien Surveilans course,jika
antibiotik masuk ke RSMH. VAP diberikan
Pencatatan dilakukan setiap antibiotik >
hari menggunakan form 8 hari:
surveilans VAP dengan
melihat catatan pemberian 2: Short-
obat di ruang GICU RSMH course, jika
Palembang diberikan
antibiotik <
8 hari
Lama hari Lama hari terpasangnya Form 1: late onset Nominal
pemakaian ventilasi mekanik pada Surveilans >5 hari: 2:
ventilator pasien, baik melalui ETT VAP early onset
ataupun trakeostomi di <5 hari
ruang GICU RSMH
Palembang. Survey
dilakukan setiap hari
menggunakan form
surveilans VAP dengan
melihat flowchart pasien.
Intubasi ulang Jumlah kejadian intubasi Form 1: Nominal
ulang selama pasien Surveilans Reintubasi
dirawat di ruang GICU VAP 2: tidak
RSMH Palembang. Survey reintubasi
dilakukan setiap hari
menggunakan form
surveilans VAP dengan
melihat flowchart pasien.
Ketidakpatuhan Rata-rata persentase Form audit 1: Tidak Nominal
kebersihan kepatuhan kebersihan cuci patuh, jika
tangan tangan perawat dan dokter tangan rata-rata <
melakukan tindakan sesuai WHO 90%
5 momen kebersihan
tangan menurut WHO yaitu 2. Patuh,
sebelum kontak dengan jika rata-
pasien, sebelum melakukan rata >90%:
tindakan aseptik, setelah
kontak dengan pasien,
setelah kontak dengan
cairan tubuh pasien, setelah
kontak dengan lingkungan
sekitar pasien. Observasi
tindakan dilakukan setiap
hari selama 2 jam
menggunakan form audit
kebersihan tangan RSMH
Palembang yang mengacu
pada WHO (2009) oleh
asisten peneliti.
3.4 Instrumen Penelitian
Kriteria Inklusi