Anda di halaman 1dari 13

Makalah

STUDI KASUS DAN ANALISI KONSEP TEORI MANAJEMEN


PRODUKSI DAN OPERASI

(Mata Kuliah Manajemen Produksi dan Operasi)

Oleh :

ANDI ANUGRAH PRATIWI HAMKA


1219170061

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah
ini bisa terselesaikan.
Dalam penyusunan Makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan
penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi terciptanya Makalah yang lebih baik lagi untuk masa
mendatang.
Akhir kata kami meminta, semoga Makalah ini bisa memberi manfaat
utaupun inpirasi pada pembaca.

Sidenreng Rappang, 17 Oktober 2021


Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris, dan pertanian memegang peranan
penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukan dari
banyaknya penduduk yang hidup dan bekerja pada sektor pertanian. Sebagai
salah satu subsektor penting dalam sektor pertanian, subsektor perkebunan
secara tradisional mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian
Indonesia. Demikian juga sebagai negara berkembang dimana penyediaan
lapangan kerja merupakan masalah yang mendesak, subsektor perkebunan
mempunyai kontribusi yang cukup berarti.
Tanaman Kopi (Coffea sp.) merupakan tanaman yang sangat familiar di
lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi dahsyat ini bisa
di manfaatkan, tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di
sektor perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis budidaya yang tepat,
niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan. Sebagian besar tanaman kopi
perkebunan rakyat, dilakukan dengan penerapan teknologi budidaya yang masih
terbatas. Bila penerapan teknologi budidaya di perkebunan kopi rakyat tersebut
diperbaiki, produksinya bisa ditingkatkan. Teknologi yang dianjurkan untuk
diterapkan adalah teknologi budidaya kopi poliklonal. Ada empat faktor yang
menentukan keberhasilan budidaya kopi, yaitu :
1. teknik penyediaan sarana produksi,
2. proses produksi/budidaya,
3. teknik penanganan pasca panen dan pengolahan (agroindustri), dan
4. sistem pemasarannya (Pranowo, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa keterkaitan antara kedua materi dengan melihat penerapan kajian teori
pada kasus usaha tani kopi arabika?
2. Apa kesimpulan kedua materi?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui keterkaitan antara kedua materi dengan melihat
penerapan kajian teori pada kasus usaha tani kopi arabika.
2. Mahasiswa mampu mengetahui kesimpulan kedua materi.

1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, mahasiswa mendapatkan informasi terkait
materi mata kuliah manajemen produksi dan operasi, terkhusus dengan
keterkaitan antara kedua materi .
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Keterkaitan antara Kedua Materi Penerapan Kajian Teori pada Kasus
Usaha Tani Kopi Arabika

Materi ke 1
Usaha budidaya kopi arabika telah di mulai turun temurun dengan
menerapkan pertanian organik, usaha tani kopi pada awal tahun 2000 pembukaan
lahan untuk penanaman kopi semakain luas karena permintaan pasar akan
komoditas kopi semakin meningkat dan pada tahun 2010 para petani melakukan
kerjasama dengan PT. Indokom Citra Persada untuk memperluas pangsa pasar
produksi kopi. Jumlah penduduk Desa Kayumas dari hasil sensus tahun 2014
adalah 5.776 jiwa, dengan luas wilayah 76,29 km², kepadatan penduduk Desa
Kayumas adalah 76 orang/km², dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai
petani. Usaha kopi banyak di usahakan oleh negara, swasta dan rakyat.
Usahatani kopi rakyat dicirikan dengan penggunaan alat yang masih
tradisional. Keberhasilan suatu usaha salah satunya dipengaruhi oleh manajemen
yang diterapkan. Di desa Kayumas khususnya di kelompok tani Sumber Kayu Putih
yang menjadi pelopor Kopi Arabika pernah mengalami target produksi tidak
tercapai akibat serangan hama. Pengelolaan manajemen yang baik dari segi teknis
dan ekonomis dapat meminimalisir tingkat kegagalan panen.
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting
dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Walaupun suatu usaha telah dinyatakan
layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan adanya manajemen dan
organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan dalam
manajemen serta organisasinya. Fungsi manajeman yang terdapat pada usahatani
Kopi Arabika di Desa Kayumas.
1. Perencanaan
Sebelum memulai suatu usaha fungsi perencanaan merupakan penentu
serangkaian kegiatan dalam mencapai hasil atau yang target ingin dicapai.
Perencanaan yang terdapat pada usahatani Kopi Arabika di Desa Kayumas
adalah kelompok tani berkoordinasi dengan anggota mengenai masalah
pembukaan lahan, bibit, perawatan, panen dan pasca panen sampai pada
ketersediaan tenaga kerja yang akan digunakan, sedangkan untuk hasil panen
pemasaran yang dilakukan adalah menggunakan sistem kontrak dagang dengan
PT. Indokom Citra Persada atau dengan petani bibit yang ingin memebeli biji
kopi untuk di jadikan benih.

2. Organisasi
Usahatani kopi di Desa Kayumas melakukan mitra kerjasama dalam
pengiriman hasil produksi, mitra tersebut khususnya pada PT. Indokom Citra
Persada. Struktur kerjasama dan organisasi usahatani kopi di Desa Kayumas.
Responden (Pemilik Usaha) juga tergabung dalam salah satu kelompok tani
yang bernama kelompok tani Sumber Kayu Putih. Tujuan Pemilik Usaha
mengikuti kelompok tani Sumber Kayu Putih adalah untuk menggali informasi
mengenai usaha tani kopi serta sebagai usaha memperlancar proses pemasaran
produk kopinya.

3. Pelaksanaan
Dalam kegiatan budidaya kopi banyak hal yang harus di persiapkan dan
wawasan yang baik dari setiap petani mengenai teknik budidaya, setelah lahan
tersedia pelaksanaan meliputi penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama
dan penyakit, panen dan pasca panen dengan petani atau pemilik usaha sebagai
orang yang mengawasi setiap kegiatan terebut dengan mengerahkan tenaga
kerja yang di dapat dari desa atau luar daerah desa kayumas.

4. Evaluasi
Proses evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar target yang telah
dicapai dan hal apa saja yang belum dicapai dalam usahatani Kopi Arabika.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dari tahun 2011 sampai 2017
di dapat rata-rata penerimaan usahatani Kopi Arabika di Desa Kayumas adalah
Rp27.735.000 dengan ratarata biaya total tahunan sebesar Rp.11.080.722. Maka di
dapat nilai rata-rata keuntungan sebesar Rp. 16.645.278 Nilai tersebut di dapat dari
ratarata total penerimaan di kurangi rata-rata biaya total. Dari penjelasan diatas
setelah dilakukan perhitungan secara finansial dan ekonomi, maka didapat nilai
NPV Rp. 22.351.770, penerimaan Rp. 27.735.000 dan Keuntungan Rp. 16.645.278
pada Usahatani di Desa Kayumas Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo.

Dari hasil penelitian diketahuai rata-rata biaya variabel Rp.8.554.575, biaya


investasi Rp.17.037.467, biaya tetap Rp.92.223 dan hasil perhitungan kelayakan
usaha dilihat dari aspek finansial dan ekonomi menunjukkan nilai NPV sebesar Rp.
22.315.770 dengan menggunakan discon facto 12%, Pendapatan rata-rata sebesar
Rp. 27.735.883 dan keuntungan rata-rata sebesar Rp. 16.645.278 yang di terima
oleh petani Kopi Arabika di Desa Kayumas.

Materi Ke 2
Manajemen operasi merupakan pengelolaan aktivitas yang diperlukan
untuk mengubah serangkaian input menjadi output, dan mendistribusikan output
atau produk tersebut ke tangan konsumen. Kegiatan operasi merupakan kegiatan
sehari- hari yang dilakukan oleh industri atau pabrik. Tujuan utama dari
manajemen produksi adalah untuk mengatur produksi barang-barang dan jasa-
jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan
kebutuhan.
Manajemen operasi dan produksi pada dasarnya adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian berbagai sumber
daya untuk melakukan pengubahan input menjadi output melalui proses
transformasi atau produksi secara efektif dan efisien. Manajemen operasi dapat
diterapkan baik untuk produksi yang menghasilkan barang maupun jasa, meskipun
keduanya mempunyai perbedaan. Ada beberapa perkembangan desain sistem
operasinal produksi yang baru yaitu Design for Manufacture (Desain untuk
produksi), Computer-Aided- Dcsign (CAD), Computer Aided Manufacturing
(CAM), dan Computer Integrated Manufacturing (CIM). Perencanaan kapasitas
ditujukan untuk merencanakan seberapa banyak produk yang akan dibuat
(diproduksi). Perencanaan fasilitas menetapkan lokasi fisik dimana produk atau
jasa akan dihasilkan, dan mencakup perencanan lokasi dan lay-out.

Faktor - Faktor Produksi


Kegiatan produksi memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam
proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa
digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja,
modal dan teknologi.

1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu di alam semesta yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam
meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
- Tanah - Hujan
- Tumbuh-tumbuhan - Bahan tambang
- Berbagai jenis hewan - Sinar matahari dan lain sebagainya
- Udara
Sumber daya alam merupakan faktor produksi primer karena telah tersedia di
alam langsung.
2. Sumber Daya Modal

Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Contoh sederhana adalah
seseorang membuat tombak untuk berburu binatang. Dalam hal ini tombak
dikatakan sebagai barang modal, karena tombak merupakan hasil produksi
yang digunakan untuk menghasilkan produk lain yang dalam hal ini binatang
buruan. Pada proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan (machine)
dan bahan- bahan atau uang. Modal dapat dibedakan menurut:
a. Kegunaan dalam proses produksi
Berdasarkan kegunaan dalam proses produksi, modal dapat dikelompokkan
menjadi:
- Modal tetap yaitu barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-
kali dalam proses produksi.
Contoh: bangunan, kantor, gudang, mesin-mesin pabrik dan lain
sebagainya.
- Modal bergerak yaitu barang-barang modal yang habis sekali pakai
dalam proses produksi
Contoh: bahan baku, bahan pembantu
b. Bentuk Modal
Berdasarkan bentuknya, modal dapat dikelompokkan menjadi:
- Modal konkret yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik, bahan bakar,
- Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi
mempunyai nilai dalam perusahaan
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk

3. Sumber Daya Tenaga kerja


Tenaga kerja adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani
yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
maupun faedah suatu barang. Faktor tenaga kerja mencakup waktu yang
dipergunakan oleh pekerja dalam suatu proses produksi, kontribusi fisik
maupun intelektualnya sesuai dengan kualifikasinya, yaitu tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terampil, atau tenaga kerja tidak terdidik.Tenaga kerja manusia
dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:
- Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh tenaga kerja terdidik
yaitu: dosen, guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti dan lain
sebagainya
- Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memperoleh
keahlian berdasarkan pengalaman dan pelatihan atau magang. Contoh:
montir mobil, sopir, teknisi, laboran, tukang las, tukang jahit dan lain
sebagainya.
- Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour)
adalah tenaga kerja tidak mempunyai pendidikan dan pelatihan khusus,
biasanya lebih mengandalkan pada kekuatan jasmani daripada
pemikiran. Contoh: kuli bangunan, tukang becak, tukang sapu, buruh tani,
pembantudan lain sebagainya.

4. Teknologi
Teknolologi merupakan faktor produksi yang membawa pengaruh besar
terhadap kelangsungan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat
pesat menjadikan sistem produksi harus dapat mengikuti perkembangannya.

5. Informasi
Informasi berasal dari data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi merupakan data
yang telah diproses sehingga mempunyai arti dan dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Jadi sumber
informasi adalah data atau fakta yang merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-
kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat terentu, kesatuan nyata
(fact and entity) berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang
betul- betul ada dan terjadi. Contoh sederhana adalah Singapura yaitu Negara
yang kecil dengan jumlah penduduk sedikit, wilayahnya sempit, tidak banyak
sumber daya alamnya tetapi mampu menjadi Negara maju. Kunci sukses
Singapura adalah terletak pada penguasaan informasi. Singapura mampu
memainkan peranan yang sangat strategis dalam perdagangan di Asia Tenggara
bahkan Asia. Negara-negara di Asia Tenggara yang akan melakukan ekspor
atau impor barang harus melalui Singapura, demikian juga untuk perbankan.

6. Sumber Daya Pengusaha


Sumber daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka
meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Pengusaha berkaitan dengan manajemen. Sebagai pemicu proses produksi,
pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan untuk
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus
mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan
dan mengendalikan usaha.

2.2 Kesimpulan Kedua Materi


Materi pertama menjelaskan tentang keadaan dilapangan dan didukung
oleh data yang diperoleh dari hasil penelitian dan data yang digunakan meliputi
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan
memerlukan pengkajian khusus yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan
penyebaran kuesioner. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
kegiatan ini menggunakan wawancara. Aspek manajemen dan organisasi
merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha.
Walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung
dengan adanya manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan
mengalami kegagalan dalam manajemen serta organisasinya.
Sedangkan materi ke dua menjelaskan menurut teori dan di materi kedua
membahas tentang kegiatan produksi memerlukan unsur-unsur yang dapat
digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi
yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga
kerja, modal dan teknologi.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanaman Kopi (Coffea sp.) merupakan tanaman yang sangat familiar di
lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Usaha budidaya kopi arabika
telah di mulai turun temurun dengan menerapkan pertanian organik. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilaksanakan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari
hasil penelitian yang dilakukan fungsi manajemen usahatani Kopi Arabika di
Desa Kayumas yang diterapkan sudah baik, karena sistem organisasi yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi sudah berjalan
sesuai dengan yang direncanakan dan masalah yang dihadapi petani kopi arabika
di Desa Kayumas adalah sulitnya mendapatkan pupuk kandang dengan jumlah
banyak dan ketersediaan pastisida organik.

3.2 Saran
Sebaiknya setiap petani diharapkan lebih kreatif dalam menerapkan
program-program yang telah diberikan kelompok taniterkait agar semakin
menunjang hasil produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas perkebunan provinsi Jawa Timur, 2016, Pengembangan Tanaman Kopi
ArabikaSesuai GAP (Good Agriculture Practice), Surabaya.
Hidayah, Naning. 2014. Penerapan Fungsi Manajemen pada Devisi Rias untuk
Pelayanan Jasa Pengantin Di Adji Wedding Galery. e-Jornal, 3(1): 8-
16.
Izrha,2012.Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Variabel.Jakarta Krisdiyanto, R.,
Eny L., dan Joko S. 2015. Analisis Kelayakan Usahatani Kopi
Organik di Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC) Kabupaten
Ngawi. Pertanian, 1 (3) : 1-12.

Kusmiati, Ati. dan D.Y.Nursamsiyah. 2015. Kelayakan Finansial Usaha Tani


Kopi Arabika dan Prospek Pengembangannya di Ketinggian Sedang.
Agriekonomika, 4(2): 223-235.

Anda mungkin juga menyukai