Anda di halaman 1dari 33

Dinamika Partikel

Reski Amelia
105131110520
Dinamika Partikel adalah ilmu yang
membahas mengenai gaya yang
menjadikan suatu partikel yang pada
awalnya diam tidak bergerak, atau
mempercepat atau memperlambat
gerakan partikel.
Gaya
Gaya (F) adalah tarikan atau dorongan yang bekerja
pada suatu benda akibat intereksi benda tersebut
dengan benda lain. Gaya merupakan besaran vector
karena mempunyai besar dan arah.

Macam-macam gaya:
1. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya
tegang tali, dan gaya pegas.
2. Gaya tidak kontak gaya gravitasi, gaya listrik, dan
gaya magnet.

Satuan: Newton (N) 1 N = 1 kg/s2


HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 Hukum I Newton
“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol, benda akan diam atau bergerak lurus
dengan kecepatan tetap.” Pada Hukum Newton 1
diungkapkan bahwa setiap benda cenderung
mempertahankan keadaannya, yaitu tetap diam atau tetap
bergerak dengan kecepatan konstan. Secara matematis
dituliskan sebagai berikut:

Contoh Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari,


yaitu penumpang mobil akan terdorong ke depan jika mobil
yang ditumpanginya berhenti secara mendadak, sebuah
pensil tidak menggelinding, kecuali digelindingkan.
 Hukum II Newton
Hukum II Newton berbunyi, “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan berbanding
terbalik dengan massa benda”. Secara matematis ditulis sebagai berikut:

Contoh Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari misalnya, truk yang membawa
massa sedikit dapat mendapat percepatan yang lebih besar daripada truk yang membawa
massa muatan sangat banyak.
 Hukum III Newton
“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut akan
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap pertama.” Pada
hukum ini diungkapkan bahwa setiap benda memiliki gaya aksi maka juga akan ada gaya
reaksi yang besarnya sama tetspi berlawanan arah. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

Contoh daam kehidupan sehari-hari yaitu saat kita mencoba untuk


mendorong dinding dengan tangan, maka kita juga akan merasakan
adanya dorongan dari dinding yang arahnya berlawanan dengan
tangan kita. Semakin besar dorongan yang kita lakukan, maka kita
akan merasakan juga semakin besar dorongan dinding terhadap kita.
Dorongan yang kita lakukan pada dinding merupakan bentuk gaya
aksi sedangkan dorongan dinding yang dirasakan kepada kita
merupakan bentuk gaya reaksi. Sehingga pada hukum Newton III
disebut juga hukum aksi-reaksi.
V

Contoh Soal:

SOAL VENU
PENYELESAIAN

1. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti
N) digantung dengan tali dan diikatkan pada gambar di samping, karena balok diam, maka
atap. Jika balok diam maka berapakah berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
tegangan talinya? ΣF = 0
T – w = 0
T – 50 = 0
T = 50 N

Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada


balok tersebut adalah 50 Newton.
V

MERCU
SOAL PENYELESAIAN
Dik: RY
2. Sebuah truk dapat ΣF = 7000 N
menghasilkan gaya sebesar a = 3,5 m/s2
Ditanyakan: m = …?
7000 N. Jika truk tersebut Jawab:
dapat bergerak dengan M = ΣF/a
percepatan 3,5 m/s2, maka M = 7000/3,5
tentukan massa truk tersebut! M = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.
3. Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja gaya-gaya seperti
pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada sistem tersebut yaitu:
W = berat buku
N = gaya tekan normal meja terhadap buku
N’ = gaya tekan normal buku pada meja
Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.

Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!

Penyelesaian:

Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada dua benda.
Dari sifat diatas dapat ditentukan dua pasangan aksi reaksi yaitu:
w dengan fg
N denga N’
W dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan N = w merupakan
hukum 1 newton yaitu ΣF = 0.
Gaya terbagi atas dua bagian ,yaitu:
1. Gaya kontak adalah gaya yang timbul
ketika dua permukaan saling bersentuhan.
Contohnya, gaya normal, gaya gesek, gaya
MACAM-MACAM GAYA tegang tali dan gaya pegas.

2. Gaya non kontak adalah gaya yang


terjadi pada benda yang dilepaskan dari
ketinggian tertentu yang jatuh ke tanah
karena beratnya gaya. Contohnya, gaya
gravitasi, gaya listrik dan gaya magnet.
Jenis-jenis gaya kontak
1. Gaya Berat Contoh:
Gaya berat atau biasanya disingkat berat dalah Seorang astronot ketika ditimbang dibumi beratnya adalah 588
gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda n. Berapakah berat astronot tersebut jika ditimbang di bulan
bermassa. Jika benda tersebut berada di bumi, yang memiliki percepatan gravitasi 1/6 kali garvitasi bumi?
maka gaya gravitasi yang bekerja pada gaya Tarik Jawab:
bumi. Lambang gaya berat dalah w, singkatan dari W bumi = 588 n
weight. Satuan berat adalah newton. Rumus dari Gbulan = (1/6) x gbumi
gaya berat yaitu: Ditanya: wbulan
Perlu diketahui bahwa massa benda dimanapun selalu sama,
jadi
Mbm = mbl
Wbm/gbm = wbl/gbl
Wbl = (wbm/gbl)/gbm
Wbl = (588 x 1/6 x gbm)/gbm
Wbl = 98 n.
jadi., berat astronot di bulan adalah 98 n.
Gaya normal merupakan gaya yang dialami suatu benda pada keadaan apapun dan
arah gayanya tegak lurus dengan bidang. Nama lain dari gaya normal adalah gaya
sentuh. Gaya tersebut disebut gaya sentuh karena sifat gaya ini bekerja saat
bersentuhan dengan bidang lainnya.
G
A
Rumus gaya normal pada Y
bidang Horizontal
N=w
A

N
Rumus gaya normal pada O
bidang miring
N = w cos a
R
M
A
l
Rumus gaya normal pada
bidang vertikal
N=f
Contoh:

Sebuah balok bermassa 5 kg. jika g = 10 m/s 2 maka tentukan gaya normal yang bekerja pada balok jika
diam di atas bidang miring yang membentuk sudut 30 0 terhadap horisontal.
Jawab:

Perhatikan gambar di atas. gaya-gaya pada balok dapat dilihat pada gambar tersebut. Balok dalam keadaan
diam pada arah tegak lurus bidang berarti berlaku persamaan berikut.
ΣFY = 0
N – w cos α = 0
N – w cos 30o = 0
N – 50 × ½ √3 = 0
N = 25 √3 N
Gaya Gesek
Ketika kita mencoba untuk menggerakkan sebuah benda berukuran besar (ex. Lemari) yang diam pada suatu
bidang pada umumnya ada gaya yang menghambat benda tersebut untuk bergerak sehingga jika kita memberikan
gaya yang kecil maka akan terasa sulit untuk menggerakkan benda tersebut. Gaya semacam ini disebut gaya
gesek atau orang-orang sering menyebutnya dengan gesekan.

Gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan atau
bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek
disimbolkan dengan huruf f dan satuannya adalah Newton. Secara matematis rumus dari gaya gesek ditulis
sebagai berikut.
Gesekan yang terjadi antara dua benda sebenarnya
terjadi atas 2 macam, yaitu statis dan kinetik.
1. Gaya gesek statis
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda yang diam atau hampir bergerak. Jika gaya ● Rumus Gaya Gesek Statis
gesek bekerja pada benda yang diam maka disebut
gaya gesek statis (fs) sedangkan apabila gaya gesek fs  = µs.N
bekerja pada benda yang tepat akan bergerak, maka keterangan   
disebut gaya gesek statis maksimum (f smaks). besarnya fs : gaya gesek statis (newton)/N
µs : koefisien gaya gesek statis
gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan
N : gaya normal (newton)/N
benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat
kekasaran ini dinyatakan dengan koefisien gesekan.
Agar bisa membuat benda yang memiliki gaya
Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut koefisien
gesek statis bergerak, maka gaya minimum
gesekan statis, disimbolkan dengan μs. Selain tingkat
yang diberikan harus sama dengan gaya
kekasaran permukaan benda, besarnya gaya gesek
gesek statis maksimum yang dimiliki oleh
statis juga dipengaruhi oleh besarnya gaya normal (N)
benda tersebut.
yang diberikan bidang pada benda.
2. Gaya gesek kinetik
Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan
● Rumus Gaya Gesek
menggelinding dengan kecepatan tertentu. Tetapi, semakin
Kinetis
lama kecepatan bola semakin berkurang dan akhirnya
berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari fk  = µk.N
tendangan (gaya dorong). Namun, saat sedang bergerak,
ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi keterangan:
kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola fk : gaya gesek kinetis
semakin berkurang disebut gaya gesek kinetis. Jadi, gaya (newton)/N
µk : koefisien gaya gesek
gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda
kinetis
yang bergerak. Gaya gesek kinetis dilambangkan dengan N : gaya normal (newton)/N
fk. Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan
usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor (panas).
Hubungan antara gaya gesek, koefisien gesek kinetis (μk),
dan gaya normal diberikan dalam persamaan berikut ini.
Gaya Gesek dalam Kehidupan Sehari-hari
Gaya gesek sebenarnya dibutuhkan untuk
beberapa kasus. Misalnya :
 Ban kendaraan sepeda, sepeda motor, maupun
mobil sengaja dibuat beralur agar bisa
memperbesar gaya gesek dengan permukaan
aspal sehingga kendaraan dapat dikendalikan.
 Penerjun payung juga memanfaatkan gaya
gesek udara agar bisa mendarat dengan
selamat.
 Kendaraan yang berjalan misalnya sepeda
motor bisa dihentikan karena ada gesekan
antara ban dengan kapas rem.
Contoh Soal Gaya Gesek

Sebuah balok es dengan massa 20 Kg tidak bergerak diatas lantai datar.Koefisien gesekan statis
benda tersebut sebesar µs = 0,4 dan koefisien gesekan kinetis nya sebesar µk = 0,3. Balok es tersebut
dikenai gaya dengan ditarik sebesar 60 N dan membentuk sudut 60 o terhadap lantai. Maka berapa
gaya gesek yang dialami balok es?
Pembahasan
Diketahui:
m = 20 Kg
µs = 0,4
µk = 0,3
F = 60N
Karena pada sumbu Y benda tidak bergerak maka
∑Y = 0
# gaya normal
N + F. sin 60o – w = 0
N = w – F. sin 60o 0
N = m.g – F. sin 60o 0
N = 20 Kg. 10m/s2 – 60. 1/2√3 
N = 200 – 52,2
N = 147,8N
# gaya gesek statis
fs  = µs.N
fs  = 0,4. 147,8 N
fs  = 59,12 N
jadi gaya gesek yang dialami balok es tersebut sebesar 59,12N.
2. Sebuah perusahaan ekspedisi barang, baru saja menurunkan sebuah peti 500 N dari
truknya. Seorang pegawainya mengikatkan tali pada peti itu dan kemudian menyeret peti
itu. Untuk menarik peti dari keadaan diam sampai tepat akan bergerak diperlukan gaya
tarik horizontal 230 N. Begitu peti bergerak, dia hanya memerlukan gaya 200 N. Berapa
koefisien gesekan statis dan kinetik antara permukaan peti dan jalan?

Jawab :

Berat balok → N = w = 500 N


Peti tepat akan bergerak :

∑ Fx = 0 → P – fs maks = 0 → fs maks = p = 230 N

Peti bergerak :

∑ Fx = 0 → P – fk = 0 → fk = p = 230 N

Koefisien gesekan statik:

μs = 230/500 = 0,46

Koefisien gesekan kinetik:

μk = 200/500 = 0,40


Gaya Pegas
Dalam ilmu fisika, gaya pegas didefinisikan dalam hukum hooker yang dihasilkan dari
gagasan Robert Hooke.
Hukum tersebut mengamati tentang adanya hubungan benda dengan gaya yang dihasilkan
agar bisa memanjang dan kembali pada posisi sebelumnya.
Ilmu hooker akan menghitung berapa jumlah maksimal yang bisa dihasilkan oleh sebuah
benda yang mengalami gaya agar tidak melebihi batasnya.
Jika gaya yang dihasilkan terlalu besar, maka sifat elastisnya bisa berkurang secara drastis.

Keterangan:
F : Gaya yang terjadi pada
pegas (N)
k : Konstanta pegas (N/m)
x: Pertambahan panjang (m)
● SUSUNAN PEGAS SERI ● SUSUNAN PEGAS PARALEL
Struktur seri membuat pegas disusun Saat disusun dalam bentuk paralel, pegas
mungkin tidak mengalami perubahan panjang
dengan jumlah yang sama sehingga
sehingga akan memiliki nilai yang tetap dan
panjang pegas akan dihitung 2x. sama seperti sebelum diberikan gaya.
Sehingga penulisan rumusnya sebagai Namun yang membedakannya adalah luas
berikut: penampangnya yang akan semakin besar.
Berikut penulisan sistematisnya.
Ks = ½ k Kp = 2k
Ketentuan :
Keterangan:
Kp = persamaan pegas susunan paralel
Ks = persamaan pegas k = konstanta pegas (N/m)
k = konstanta pegas (N/m) Persamaan Pegas Paralel
Sedangkan untuk persamaan n pada sedangkan persamaan n untuk pegas yang
pegas dengan susunan seri adalah disusun paralel yakni
Ks = k/n Kp = n.k
Dimana n : jumlah pegas
Dimana n = jumlah pegas
Contoh soal
2. Pegas disusun secara seri dengan jumlah konstanta yang berbeda. Pegas A
1. Diketahui terdapat 3 pegas dengan nilai 100 N/m dan pegas B 400 N/m, kemudian ditambahkan beban sebesar 500
gram. Hitung jumlah konstanta pegas pengganti? Berapa pertambahan
konstanta sebagai berikut, pegas A 100 N/m,
panjangnya?
pegas B 200 N/m dan pegaa C 400 N/m.
Pembahasan
Tentukanlah nilai konstanta penggantinya. Pegas Pengganti
Cara Penyelesaian: Data:
Diketahui: K1 = 100 N/m
DAY 2 DAY 3 DAY 4 DAY 5
k1 = 100 N/m DAY 1 K2 = 400 N/m
k2 = 200 N/m 1/ks =1/k1 + 1/k2
k3 = 400 N/m 1/ks = 1/100 + 1/400
  1/ks = (4 + 1)/400
Ditanya: ks..? 1/ks = 5/400
Jawab: Ks = 400/5
1/ks = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3 Ks = 80 N/m
 
1/ks = 1/100 + 1/200 + 1/400
Pertambahan Panjang Sistem Pegas
1/ks = (4+2+1)/400 Data:
1/ks = 7/400 M = 500 gram atau 0,5 kg
ks = 400/7 Maka F = m.g = 5 N
ks = 57,1 N/m F = ks ∆L
∆L= F/Ks
∆L= 5/80
∆L= 0,062 m
∆L= 6,2 cm
V
Gaya Tegangan Tali
Gaya tegangan tali adalah gaya yang terjadi pada saat tali dalam keadaan tegang dan tegangan tali
dilambangkan dengan huruf T. Benda yang disatukan atau dihubungkan dengan bantuan tali, baik secara
vertikal ataupun horizontal akan menghasilkan suatu gaya tegangan tali yang terjadi dan tegangan tali seperti
ini memiliki kegunaan dalam kehidupansehari-hari. pada sebuah gaya tegangan tali, arah gayanya bergantung
pada suatu titik pada benda yang ditinjau dan arahnya bisa ke atas, bawah, kanan ataupun kiri. Variasi ini juga
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi yang terjadi pada suatu tegangan tali dan suatu tali memiliki kekuatan
tersendiri, tergantung dalam bahan baku pembuatannya.

Contoh penerapan gaya tegangan tali dalam kehidupan sehari-hari:

1. Jemuran Baju
2. Air sumur
3. Tarik Tambang 
4. Derek mobil
5. Orang-orangan Sawah
Rumus Gaya Tegangan Tali

Berikut ini adalah rumus massa benda yang utama dalam menentukan suatu tegangan tali:
T=MxG+MxA
T = Tegangan tali
M = Masa suatu benda
G = Percepatan gravitas yang dinyatakan dalam m/s2
A = Percepatan yang dinyatakan dengan m/s2

Contoh Soal Gaya Tegangan Tali

Pada sebuah balok ada M1 dan M2 yang terhubung pada suatu bidang yang memiliki permukaan datar. Balok M2 dihubungkan dengan
balok M3 yang sudah tergantung pada sebuah katrol. Jika M1 = M2 = 20 kg (abaikanlah massa dari katrol) dan G = 8,6 m/s2. Berapa
nilai dari T1 yang merupakan penghubung dari M1-M2?
Diketahui:

M1 = M2 = 20 kg
M3 = 10 kg
G = 8,6 m/s2
m3 menggantung
M3.G = (M1+M2+M3).T1
10.8,6 = 10+20+20).T1
86 + 50T1
T1 = 86 : 50 = 1,72 m/s2

Jadi nilai T1 sebagai penghubung dari M1-M2 adalah 1,72 m/s2.


JENIS-JENIS GAYA NON KONTAK
1. GAYA GRAVITASI
Gaya gravitasi adalah jenis gaya yang paling utama, sebab persamaannya tidak dapat diturunkan lagi
menjadi bentuk gaya yang lebih sederhana (gaya fundamental). Gravitasi ini terjadi karena massa dari suatu
memberikan gaya Tarik terhadap benda yang juga mempunyai massa. Apabila dilakukan
perbandingan, gravitasi maka akan berbanding lurus pada massa benda serta berbanding terbalik
terhadap jarak kuadrat benda.

Gravitasi mempunyai sifat yang universal atau menyeluruh sehingga berlaku untuk seluruh benda
yang ada di alam semesta. Gravitasi ini akan mengakibatkan gaya tarik menarik antara semua partikel yang
mempunyai massa, sehingga mengikuti gravitasi. Hal itulah yang dapat menjawab seluruh fenomena alam
seperti kenapa planet mengelilingi matahari dan bulan mengelilingi bumi. Jawaban dari pertanyaan di atas
sebab adanya gravitasi.
V

Rumus Percepatan Gravitasi atau


Medan Gravitasi:
g = G M/ R2
g’ = G M/(R-h)2
Rumus Gravitasi: M’ = MV’/V
F = G m1m2/ r2 M’ = M (R-h)3/R3
g’ = g (R-h)/R
Keterangan:
Keterangan :
G = konstanta gravitasi (6.67 10-11 m3/kgs2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
m1 dan m2= massa yang ada pada kedua benda (kg) g’ = percepatan gravitasi planet (m/s2)
r = jarak kedua benda (m) G = konstanta gravitasi (6.67 10-11 m3/
F = gaya gravitasi (N) (satuan gaya) kgs2)
R = jarak kedua benda (m)
h = ketinggian benda (m)
M = massa planet bumi (kg)
M’ = massa planet (kg)
Berikut adalah beberapa contoh dari soal gaya gravitasi, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Ada planet A dan B dengan perbandingan masa yakni 2 : 3. Sementara untuk jari – jarinya berbanding 1:4. Apabila diketahui berat planet A
adalah w, maka berapa berat benda pada planet B?

Jawaban:
Diketahui:
mA = 2
mB = 3
RA = 1
RB =4
M=m
WP = m

Jawab:
w = GMm/r2
wA = G mA m/rA2
wA = 2Gm/12
m =w/2G
wB = G mB m/rB2
wB = G3m/42
wB = 3Gm/16
wB = (3G/16) (w/2G)
wB = 3w/32
Dari perhitungan di atas dihasilkan jika berat benda B pada jarak R yaitu 3w/32.
2. Apabila dua planet masing – masing bermassa 2 x 10 20 kg serta 4 x 1020 kg, memiliki jarak antara kedua pusat planet
sebesar 2 x 105 km. Maka hitunglah besar gaya tarik menarik antara kedua planet tersebut!
Jawab:
m1 = 2 x 1020 kg
m2 = 4 x 1020 kg
r = 2 x 105 km = 2 x 108 m
F = Gm1.m2r2
F = 6,672.10-112.1020 x 4.1020(2.108)2
F = 1,33.1014 N

3. Bumi mengalami adanya percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s 2. Hitunglah nilai percepatan gravitasi terhadap ketinggian R
dari permukaan bumi? (R : jari-jari bumi)
Jawaban:
Diketahui:
h=R
g = 9.8 m/s2
Jawab:
g’ = G M/(R+h)2
g’ = G M/(2R) 2
g’ = g/4
g’ = 2.45 m/s2
Sehingga dapat disimpulkan jika nilai gravitasi yang berlangsung terhadap benda di ketinggian  R yaitu 2.45 m/s2.
V Definisi Gaya Listrik
Gaya listrik merupakan gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik suatu benda. Contoh
gaya listrik terjadi ketika sisir plastik yang digosokkan pada rambut kering dapat
menarik potongan-potongan kertas kecil. Sisir plastik yang telah digosok-gosokkan
pada rambut kering akan bermuatan listrik, sehingga penggaris dapat menarik serpihan
kertas tersebut. Gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik disebut gaya listrik.

Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh objek


bermuatan yang berada dalam medan listrik. Rumusan
gaya listrik kadang sering dipetukarkan dengan hukum
Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih umum
ketimbang hukum tersebut, yang hanya berlaku untuk
dua buah muatan titik./ gaya yang dimiliki oleh benda
bermuat listrik.

Di sekitar benda bermuatan listrik terdapat medan


listrik, demikian juga halnya dengan benda yang
bermuatan listrik statis (tidak mengalir). Medan listrik
merupakan daerah di sekitar benda bermuatan listrik,
di mana gaya listrik berupa tarikan masih bekerja.
GAYA MAGNET

Gaya magnet adalah sebuah tarikan atau tolakan


(dorongan) terhadap benda magnetik yang berada di
sekitar medan magnet.
Pada dasarnya,Gaya magnet termasuk kedalam gaya
tak sentuh (gaya yang timbul terhadap dua benda tanpa
bersentuhan secara langsung).Gaya magnet timbul
akibat adanya medan magnet.
Seperti telah dikatakan sebelumnya, gaya magnet
termasuk kedalam besaran vektor karena memiliki nilai
dan arah. Gaya magnet juga termasuk kedalam besaran
turunan dengan satuan dalam sistem SI adalah Newton
(N).
2. Gaya Lorentz Pada Kawat Sejajar
1. Gaya Lorentz Pada
Kawat Berarus Listrik Berarus Listrik 3. Gaya Lorentz Pada
Fl = B I l Sin a Muatan Bergerak di
Diketahui : Medan Magnet
Fl = Gaya Lorentz Fl = q x v x B sin a
B = Kuat Medan Diketahui :
Magnet (Satuan Telsa) Fl = Gaya Lorentz
I = Kuat Arus yg q = Muatan Listrik (Satuan
Coloumb)
mengalir pada Kawat
v = Kecepatan Gerak
(Satuan Ampere) Muatan (Satuan m/s)
l = Panjang Kawat B = Kuat Medan Magnet
(Satuan Meter) (Satuan T)
a = Sudut yg dibentuk a = Sudut yg dibentuk
oleh B dan I oleh v dan B
1. Jika terdapat Sebuah Kawat dengan Panjang sebesar 4 meter yang telah dialiri oleh
Arus Listrik sebesar 25 Ampere. Maka Kawat tersebut akan berada didalam pengaruh
Medan Magnet sebesar 0.06 Telsa yg akan membentuk Sudut 30 Derajat terhadap
Kawat. Maka hitunglah besarnya Gaya Lorentz yg bekerja di Kawat tersebut ?.

Ketahui :
I = 25 Ampere
l = 4 meter
B = 0.06 Telsa
a = 30 derajat

Jawabannya :
Fl = B I l Sin a
Fl = 0.06 x 25 x 4 sin 30º
Florentz = 3 N.
V
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai