Reski Amelia
105131110520
Dinamika Partikel adalah ilmu yang
membahas mengenai gaya yang
menjadikan suatu partikel yang pada
awalnya diam tidak bergerak, atau
mempercepat atau memperlambat
gerakan partikel.
Gaya
Gaya (F) adalah tarikan atau dorongan yang bekerja
pada suatu benda akibat intereksi benda tersebut
dengan benda lain. Gaya merupakan besaran vector
karena mempunyai besar dan arah.
Macam-macam gaya:
1. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya
tegang tali, dan gaya pegas.
2. Gaya tidak kontak gaya gravitasi, gaya listrik, dan
gaya magnet.
Contoh Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari misalnya, truk yang membawa
massa sedikit dapat mendapat percepatan yang lebih besar daripada truk yang membawa
massa muatan sangat banyak.
Hukum III Newton
“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut akan
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap pertama.” Pada
hukum ini diungkapkan bahwa setiap benda memiliki gaya aksi maka juga akan ada gaya
reaksi yang besarnya sama tetspi berlawanan arah. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
Contoh Soal:
SOAL VENU
PENYELESAIAN
1. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti
N) digantung dengan tali dan diikatkan pada gambar di samping, karena balok diam, maka
atap. Jika balok diam maka berapakah berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
tegangan talinya? ΣF = 0
T – w = 0
T – 50 = 0
T = 50 N
MERCU
SOAL PENYELESAIAN
Dik: RY
2. Sebuah truk dapat ΣF = 7000 N
menghasilkan gaya sebesar a = 3,5 m/s2
Ditanyakan: m = …?
7000 N. Jika truk tersebut Jawab:
dapat bergerak dengan M = ΣF/a
percepatan 3,5 m/s2, maka M = 7000/3,5
tentukan massa truk tersebut! M = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.
3. Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja gaya-gaya seperti
pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada sistem tersebut yaitu:
W = berat buku
N = gaya tekan normal meja terhadap buku
N’ = gaya tekan normal buku pada meja
Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.
Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada dua benda.
Dari sifat diatas dapat ditentukan dua pasangan aksi reaksi yaitu:
w dengan fg
N denga N’
W dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan N = w merupakan
hukum 1 newton yaitu ΣF = 0.
Gaya terbagi atas dua bagian ,yaitu:
1. Gaya kontak adalah gaya yang timbul
ketika dua permukaan saling bersentuhan.
Contohnya, gaya normal, gaya gesek, gaya
MACAM-MACAM GAYA tegang tali dan gaya pegas.
N
Rumus gaya normal pada O
bidang miring
N = w cos a
R
M
A
l
Rumus gaya normal pada
bidang vertikal
N=f
Contoh:
Sebuah balok bermassa 5 kg. jika g = 10 m/s 2 maka tentukan gaya normal yang bekerja pada balok jika
diam di atas bidang miring yang membentuk sudut 30 0 terhadap horisontal.
Jawab:
Perhatikan gambar di atas. gaya-gaya pada balok dapat dilihat pada gambar tersebut. Balok dalam keadaan
diam pada arah tegak lurus bidang berarti berlaku persamaan berikut.
ΣFY = 0
N – w cos α = 0
N – w cos 30o = 0
N – 50 × ½ √3 = 0
N = 25 √3 N
Gaya Gesek
Ketika kita mencoba untuk menggerakkan sebuah benda berukuran besar (ex. Lemari) yang diam pada suatu
bidang pada umumnya ada gaya yang menghambat benda tersebut untuk bergerak sehingga jika kita memberikan
gaya yang kecil maka akan terasa sulit untuk menggerakkan benda tersebut. Gaya semacam ini disebut gaya
gesek atau orang-orang sering menyebutnya dengan gesekan.
Gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan atau
bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek
disimbolkan dengan huruf f dan satuannya adalah Newton. Secara matematis rumus dari gaya gesek ditulis
sebagai berikut.
Gesekan yang terjadi antara dua benda sebenarnya
terjadi atas 2 macam, yaitu statis dan kinetik.
1. Gaya gesek statis
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda yang diam atau hampir bergerak. Jika gaya ● Rumus Gaya Gesek Statis
gesek bekerja pada benda yang diam maka disebut
gaya gesek statis (fs) sedangkan apabila gaya gesek fs = µs.N
bekerja pada benda yang tepat akan bergerak, maka keterangan
disebut gaya gesek statis maksimum (f smaks). besarnya fs : gaya gesek statis (newton)/N
µs : koefisien gaya gesek statis
gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan
N : gaya normal (newton)/N
benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat
kekasaran ini dinyatakan dengan koefisien gesekan.
Agar bisa membuat benda yang memiliki gaya
Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut koefisien
gesek statis bergerak, maka gaya minimum
gesekan statis, disimbolkan dengan μs. Selain tingkat
yang diberikan harus sama dengan gaya
kekasaran permukaan benda, besarnya gaya gesek
gesek statis maksimum yang dimiliki oleh
statis juga dipengaruhi oleh besarnya gaya normal (N)
benda tersebut.
yang diberikan bidang pada benda.
2. Gaya gesek kinetik
Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan
● Rumus Gaya Gesek
menggelinding dengan kecepatan tertentu. Tetapi, semakin
Kinetis
lama kecepatan bola semakin berkurang dan akhirnya
berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari fk = µk.N
tendangan (gaya dorong). Namun, saat sedang bergerak,
ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi keterangan:
kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola fk : gaya gesek kinetis
semakin berkurang disebut gaya gesek kinetis. Jadi, gaya (newton)/N
µk : koefisien gaya gesek
gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda
kinetis
yang bergerak. Gaya gesek kinetis dilambangkan dengan N : gaya normal (newton)/N
fk. Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan
usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor (panas).
Hubungan antara gaya gesek, koefisien gesek kinetis (μk),
dan gaya normal diberikan dalam persamaan berikut ini.
Gaya Gesek dalam Kehidupan Sehari-hari
Gaya gesek sebenarnya dibutuhkan untuk
beberapa kasus. Misalnya :
Ban kendaraan sepeda, sepeda motor, maupun
mobil sengaja dibuat beralur agar bisa
memperbesar gaya gesek dengan permukaan
aspal sehingga kendaraan dapat dikendalikan.
Penerjun payung juga memanfaatkan gaya
gesek udara agar bisa mendarat dengan
selamat.
Kendaraan yang berjalan misalnya sepeda
motor bisa dihentikan karena ada gesekan
antara ban dengan kapas rem.
Contoh Soal Gaya Gesek
Sebuah balok es dengan massa 20 Kg tidak bergerak diatas lantai datar.Koefisien gesekan statis
benda tersebut sebesar µs = 0,4 dan koefisien gesekan kinetis nya sebesar µk = 0,3. Balok es tersebut
dikenai gaya dengan ditarik sebesar 60 N dan membentuk sudut 60 o terhadap lantai. Maka berapa
gaya gesek yang dialami balok es?
Pembahasan
Diketahui:
m = 20 Kg
µs = 0,4
µk = 0,3
F = 60N
Karena pada sumbu Y benda tidak bergerak maka
∑Y = 0
# gaya normal
N + F. sin 60o – w = 0
N = w – F. sin 60o 0
N = m.g – F. sin 60o 0
N = 20 Kg. 10m/s2 – 60. 1/2√3
N = 200 – 52,2
N = 147,8N
# gaya gesek statis
fs = µs.N
fs = 0,4. 147,8 N
fs = 59,12 N
jadi gaya gesek yang dialami balok es tersebut sebesar 59,12N.
2. Sebuah perusahaan ekspedisi barang, baru saja menurunkan sebuah peti 500 N dari
truknya. Seorang pegawainya mengikatkan tali pada peti itu dan kemudian menyeret peti
itu. Untuk menarik peti dari keadaan diam sampai tepat akan bergerak diperlukan gaya
tarik horizontal 230 N. Begitu peti bergerak, dia hanya memerlukan gaya 200 N. Berapa
koefisien gesekan statis dan kinetik antara permukaan peti dan jalan?
Jawab :
Peti bergerak :
Keterangan:
F : Gaya yang terjadi pada
pegas (N)
k : Konstanta pegas (N/m)
x: Pertambahan panjang (m)
● SUSUNAN PEGAS SERI ● SUSUNAN PEGAS PARALEL
Struktur seri membuat pegas disusun Saat disusun dalam bentuk paralel, pegas
mungkin tidak mengalami perubahan panjang
dengan jumlah yang sama sehingga
sehingga akan memiliki nilai yang tetap dan
panjang pegas akan dihitung 2x. sama seperti sebelum diberikan gaya.
Sehingga penulisan rumusnya sebagai Namun yang membedakannya adalah luas
berikut: penampangnya yang akan semakin besar.
Berikut penulisan sistematisnya.
Ks = ½ k Kp = 2k
Ketentuan :
Keterangan:
Kp = persamaan pegas susunan paralel
Ks = persamaan pegas k = konstanta pegas (N/m)
k = konstanta pegas (N/m) Persamaan Pegas Paralel
Sedangkan untuk persamaan n pada sedangkan persamaan n untuk pegas yang
pegas dengan susunan seri adalah disusun paralel yakni
Ks = k/n Kp = n.k
Dimana n : jumlah pegas
Dimana n = jumlah pegas
Contoh soal
2. Pegas disusun secara seri dengan jumlah konstanta yang berbeda. Pegas A
1. Diketahui terdapat 3 pegas dengan nilai 100 N/m dan pegas B 400 N/m, kemudian ditambahkan beban sebesar 500
gram. Hitung jumlah konstanta pegas pengganti? Berapa pertambahan
konstanta sebagai berikut, pegas A 100 N/m,
panjangnya?
pegas B 200 N/m dan pegaa C 400 N/m.
Pembahasan
Tentukanlah nilai konstanta penggantinya. Pegas Pengganti
Cara Penyelesaian: Data:
Diketahui: K1 = 100 N/m
DAY 2 DAY 3 DAY 4 DAY 5
k1 = 100 N/m DAY 1 K2 = 400 N/m
k2 = 200 N/m 1/ks =1/k1 + 1/k2
k3 = 400 N/m 1/ks = 1/100 + 1/400
1/ks = (4 + 1)/400
Ditanya: ks..? 1/ks = 5/400
Jawab: Ks = 400/5
1/ks = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3 Ks = 80 N/m
1/ks = 1/100 + 1/200 + 1/400
Pertambahan Panjang Sistem Pegas
1/ks = (4+2+1)/400 Data:
1/ks = 7/400 M = 500 gram atau 0,5 kg
ks = 400/7 Maka F = m.g = 5 N
ks = 57,1 N/m F = ks ∆L
∆L= F/Ks
∆L= 5/80
∆L= 0,062 m
∆L= 6,2 cm
V
Gaya Tegangan Tali
Gaya tegangan tali adalah gaya yang terjadi pada saat tali dalam keadaan tegang dan tegangan tali
dilambangkan dengan huruf T. Benda yang disatukan atau dihubungkan dengan bantuan tali, baik secara
vertikal ataupun horizontal akan menghasilkan suatu gaya tegangan tali yang terjadi dan tegangan tali seperti
ini memiliki kegunaan dalam kehidupansehari-hari. pada sebuah gaya tegangan tali, arah gayanya bergantung
pada suatu titik pada benda yang ditinjau dan arahnya bisa ke atas, bawah, kanan ataupun kiri. Variasi ini juga
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi yang terjadi pada suatu tegangan tali dan suatu tali memiliki kekuatan
tersendiri, tergantung dalam bahan baku pembuatannya.
1. Jemuran Baju
2. Air sumur
3. Tarik Tambang
4. Derek mobil
5. Orang-orangan Sawah
Rumus Gaya Tegangan Tali
Berikut ini adalah rumus massa benda yang utama dalam menentukan suatu tegangan tali:
T=MxG+MxA
T = Tegangan tali
M = Masa suatu benda
G = Percepatan gravitas yang dinyatakan dalam m/s2
A = Percepatan yang dinyatakan dengan m/s2
Pada sebuah balok ada M1 dan M2 yang terhubung pada suatu bidang yang memiliki permukaan datar. Balok M2 dihubungkan dengan
balok M3 yang sudah tergantung pada sebuah katrol. Jika M1 = M2 = 20 kg (abaikanlah massa dari katrol) dan G = 8,6 m/s2. Berapa
nilai dari T1 yang merupakan penghubung dari M1-M2?
Diketahui:
M1 = M2 = 20 kg
M3 = 10 kg
G = 8,6 m/s2
m3 menggantung
M3.G = (M1+M2+M3).T1
10.8,6 = 10+20+20).T1
86 + 50T1
T1 = 86 : 50 = 1,72 m/s2
Gravitasi mempunyai sifat yang universal atau menyeluruh sehingga berlaku untuk seluruh benda
yang ada di alam semesta. Gravitasi ini akan mengakibatkan gaya tarik menarik antara semua partikel yang
mempunyai massa, sehingga mengikuti gravitasi. Hal itulah yang dapat menjawab seluruh fenomena alam
seperti kenapa planet mengelilingi matahari dan bulan mengelilingi bumi. Jawaban dari pertanyaan di atas
sebab adanya gravitasi.
V
1. Ada planet A dan B dengan perbandingan masa yakni 2 : 3. Sementara untuk jari – jarinya berbanding 1:4. Apabila diketahui berat planet A
adalah w, maka berapa berat benda pada planet B?
Jawaban:
Diketahui:
mA = 2
mB = 3
RA = 1
RB =4
M=m
WP = m
Jawab:
w = GMm/r2
wA = G mA m/rA2
wA = 2Gm/12
m =w/2G
wB = G mB m/rB2
wB = G3m/42
wB = 3Gm/16
wB = (3G/16) (w/2G)
wB = 3w/32
Dari perhitungan di atas dihasilkan jika berat benda B pada jarak R yaitu 3w/32.
2. Apabila dua planet masing – masing bermassa 2 x 10 20 kg serta 4 x 1020 kg, memiliki jarak antara kedua pusat planet
sebesar 2 x 105 km. Maka hitunglah besar gaya tarik menarik antara kedua planet tersebut!
Jawab:
m1 = 2 x 1020 kg
m2 = 4 x 1020 kg
r = 2 x 105 km = 2 x 108 m
F = Gm1.m2r2
F = 6,672.10-112.1020 x 4.1020(2.108)2
F = 1,33.1014 N
3. Bumi mengalami adanya percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s 2. Hitunglah nilai percepatan gravitasi terhadap ketinggian R
dari permukaan bumi? (R : jari-jari bumi)
Jawaban:
Diketahui:
h=R
g = 9.8 m/s2
Jawab:
g’ = G M/(R+h)2
g’ = G M/(2R) 2
g’ = g/4
g’ = 2.45 m/s2
Sehingga dapat disimpulkan jika nilai gravitasi yang berlangsung terhadap benda di ketinggian R yaitu 2.45 m/s2.
V Definisi Gaya Listrik
Gaya listrik merupakan gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik suatu benda. Contoh
gaya listrik terjadi ketika sisir plastik yang digosokkan pada rambut kering dapat
menarik potongan-potongan kertas kecil. Sisir plastik yang telah digosok-gosokkan
pada rambut kering akan bermuatan listrik, sehingga penggaris dapat menarik serpihan
kertas tersebut. Gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik disebut gaya listrik.
Ketahui :
I = 25 Ampere
l = 4 meter
B = 0.06 Telsa
a = 30 derajat
Jawabannya :
Fl = B I l Sin a
Fl = 0.06 x 25 x 4 sin 30º
Florentz = 3 N.
V
TERIMA KASIH