Anda di halaman 1dari 15

Kuliah Fisika Dasar 1

KESETIMBANGAN DAN ELASTISITAS

Oleh :
Tobias T. Tukan, S.Si,M.Si

Staf Pengajar Fisika


Universitas Papua
 Jika benda yang diam dan tetap diam, maka benda tersebut dikatakan dalam keadaan setimbang
statik
 Benda akan mengalami perubahan gerak linier jika ada gaya, sedangkan dalam gerak rotasi benda
akan mengalami perubahan gerak jika ada torka (momen gaya).

• Balok yang terletak diam di atas meja, dua gaya yang


Gaya-Gaya dalam Kesetimbangan bekerja padanya, yaitu gaya gravitasi yang arahnya ke
Fk bawah dan gaya kontak yang diberikan meja pada balok
yang arahnya ke atas.
• Benda yang dalam keadaan diam, berarti gaya total yang
bekerja pada benda adalah nol, artinya besar gaya ke atas
yang diberikan meja sama dengan besar gaya gravitasi
W = mg yang bekerja pada balok.
Gambar : Sebuah balok • Benda yang berada dalam keadaan seperti ini dikatakan
diletakkan diatas meja
dalam keadaan kesetimbangan statik (selanjutnya disebut
kesetimbangan saja).
Syarat-syarat Kesetimbangan
Syarat yang perlu dipenuhi agar benda tegar berada dalam kesetimbangan statik adalah:

a. Gaya eksternal (semua komponen gaya) yang bekerja pada benda harus nol
Fe = 0
Karena gaya adalah besaran vektor, maka total komponen-komponen gaya harus
sama dengan nol.
Fx = 0 Fy = 0 Fz = 0
b. Torka eksternal total terhadap setiap titik harus nol
e = 0
Karena torka adalah besaran vektor, maka total komponen-komponen torka harus
sama dengan nol.
x = 0  y = 0 z = 0
Contoh Soal 1
600
Hitunglah besar gaya tegangan tali F1 dan F2 seperti pada
F1
gambar jika massa benda yang digantung adalah 200 kg
F2
(anggap g = 10 m/s2)
Penyelesaian:
m = 200 kg
Gaya-gaya yang bekerja pada bidang x dan y, :
F1x = F1 cos 1200 F1y = F1 sin 1200
F2x = F2 cos 00 = F2 F2y = F2 sin 00 = 0

Komponen gaya dalam arah horizontal (x): Komponen gaya dalam arah vertical (y):
Fx = F1x + F2x = 0 Fy = 0
F1 cos 1200 + F2 = 0 F1 sin 1200 + m g = 0 F1 sin 1200 = - m g
F2 = - F1 cos 1200 = -2309,4 N (-0,5) = 1154,7 N F1 0,866 = - 200 kg (-10 m/s2)
F1 = 2309,4 N
Contoh Soal 2
F1 F2
Sebuah balok serbasama bermassa 1500 kg dan panjang 20
m, menopang sebuah beban 15000 kg yg terletak 5 m dari
tepi kanan balok. Jika ujung-ujung balok disangga dengan
Wbenda
tiang, tentukanlah besar gaya yg bekerja pada tiap tiang
Wmeja
penyangga.
Penyelesaian:
Dari persoalan dapat dilihat bahwa titik pusat massa terletak 10 meter dari salah satu tepi meja.
Letak beban 5 meter dari kanan. Untuk perhitungan torka diambil titik pusat rotasi, anggap saja titik
F1 sebagai pusat rotasi. Dari syarat kesetimbangan statis kedua diketahui:

 = 0
(20 m) F2 – (15 m) Wb – (10 m) Wm – 0 F1 = 0
(20 m ) F2 – (15 m) 15000 kg 10 m/s2 – (10 m) 1500 kg 10 m/s2 = 0
(20 m) F2 – 2250000 kg m2/s2 – 150000 kg m2/s2 = 0
(20 m) F2 = 240000 kg m2/s2
F2 = 120000 kg m/s2 = 120000 N

Dari kesetimbangan statis pertama, diketahui bahwa gaya total harus nol. Di sini komponen gaya hanya
dalam arah vertical:

F1 + F2 + Wb + Wm = 0
F1 + 120000 N + (15000 kg ) (-10 m/s2) + (1500 kg ) (-10 m/s2) = 0
F1 + 120000 N – 150000 N – 15000 N = 0
F1 = 150000 N + 15000 N – 120000 N = 45000 N

Jadi gaya pada kaki meja sebelah kiri sebesar 45000 N dan sebelah kanan sebesar 120000 N.
Pusat Massa

 Pada setiap titik (ialah sebuah sistem yang terdiri dari satu benda titik), tiap anggota system
mempunyai massa, maka massa dari sebuah system benda ialah jumlah dari massa2 anggota
system dan letak dari massa total ini adalah pusat massa.
 Pusat massa adalah titik tangkap dari resultan gaya-gaya berat pada setiap anggota system ,
yang jumlah momen gaya nya terhadap titik tangkap ini (pusat massa) sama dengan nol.
 Atau Pusat Massa adalah sebuah titik pada system benda titik yg bila dikerjakan gaya luar akan
mengakibatkan benda bergerak translasi murni.
 Setiap benda titik mengalami gaya tarik bumi ( w = m g ) . Jadi :
Atau dapat ditulis dalam koordinat
Perhatikan :
pusat massa pada sumbu x, y, z :
Untuk benda rigid (benda yang terdiri dari banyak sekali titik
massa), maka:

Jika: Maka :
Latihan Soal:
1. Tentukan letak pusat massa dari system benda yang terdiri dari m1 = 5 kg, berada di (0,0) , m2 = 30 kg
berada pada (15, 20), m3 = 20 kg berada pada (30, 0) dan m4 = 15 kg berada pada ( -15 , 10).
Koordinat dalam cm).
2. Tentukan letak pusat massa sebuah tongkat yang panjangnya l dan massa nya m.
3. Tentukan letak pusat massa dari sebuah keping berbentuk segitiga siku-siku yang sisi siku-siku nya a
dan b , massanya m.
Elastisitas; Stress dan Strain
 Jika seutas kawat diberikan gaya untuk menegangkan (ditarik), maka akan terjadi penambahan
panjang kawat sebesar L yang sangat kecil dibandingkan panjang kawat mula-mula Lo.
 Gaya tersebut dapat berupa beban yang digantungkan pada kawat, berat beban (F) sebanding
dengan penambahan panjang kawat (L).
 Kesebandingan ini dapat ditulis sebagai persamaan

F : Gaya (N)
F = k L (1) k : Konstanta kesebandingan
ΔL : Penambahan panjang (m)

 Hubungan antara gaya F dengan penambahan panjang L adalah linier, penambahan besar gaya F
diimbangi oleh penambahan panjang L.
 Hubungan ini berlaku hingga suatu titik tertentu yang disebut titik batas elastisitas
titik patah

Daerah plastis
 Daerah dari titik asal sampai titik batas
Daerah patah
elastisitas disebut daerah elastisitas.
 Jika kawat mendapat gaya tambahan dan
Batas melewati titik batas elastisitas, maka akan
Daerah elastisitas dimasuki daerah plastis, daerah ini
elastisitas menyatakan benda tidak kembali lagi ke
keadaan semula jika gaya F dihilangkan,
Gambar : sehingga perubahan kawat akan bersifat tetap
Hubungan besar gaya regang dengan perubahan panjang
 Besar konstanta k pada persamaan 1 diatas ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain oleh
material penyusun dan ukuran benda (kawat).
 Untuk benda yang sama dengan luas penampang A dan panjang mula-mula Lo yang berbeda,
maka didapat hubungan bahwa penambahan panjang kawat L sebanding dengan panjang
mula-mula Lo dan berbanding terbalik dengan luas penampang benda A. Dalam
persamaannya:
1 F
L  Lo
E A E : Modulus elsatisitas atau modulus
Young (N/m2)
atau F : Gaya (N)
1 F ΔL : Penambahan panjang (m)
E Lo (2)
L A A : Luas Penampang (m2)
L0 : Panjang Kawat mula-mula (m)
Perubahan panjang dari sebuah benda sebanding dengan besar gaya persatuan luas F/A yang dikenal
dengan stress (tegangan) .

 : Stress atau tegangan (N/m2)


𝐹
𝜏= (3) F : Gaya (N)
𝐴
A : Luas Penampang (m2)

Besar perubahan panjang per panjang mula-mula dikenal dengan regangan , yang didefinisikan
sebagai:
Sehingga Modulus Young dapat pula ditulis:
∆𝐿 (4)
𝜀= 𝜏
𝐿0 𝐸= (5)
𝜀
Contoh Soal 3
Sebuah kawat baja panjangnya 2 m dengan diameter 0,2 cm. Jika diregangkan akan bertambah
panjangnya 0,3 cm. Tentukanlah a) besar gaya untuk meregangkan kawat; b) tegangan di dalam kawat; c)
regangan kawat. Jika modulus elastisitas kawat 2 x 1011 N/m2.
Diketahui : Ditanya: a) F ………………..?
L0 = 2 m b) τ ……………………….?
D = 0,2 cm = 2 x 10-3 m c) ε ………….………..?
ΔL = 0,3 cm = 3 x 10-3 m
E = 2 x 1011 N/m2

Penyelesaian :
Ingat jari-jari (r) adalah ½ dari diameter (D)
Jadi Luas kawat A =  r2 = 3,14 (10-3 m)2 = 3,14 10-6 m2

Lanjutkan Sebagai Tuggas!!!!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai