Untuk menjaga agar air berada dalam kondisi yang sesuai dengan
peruntukannya maka Pemerintah telah menerbitkan Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air.
Klasifikasi kualitas air berdasarkan PP No 82
Tahun 2001
• Kelas I, adalah air yang peruntukkannya dapat digunakan
untuk air minum dan peruntukan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
• Kelas II, adalah air yang peruntukannya dapat digunakan
bahan baku yang diolah untuk air minum dan keperluan rumah
tangga dan peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut
• Kelas III, adalah air yang peruntukannya dapat digunakan
untuk sarana/ prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan untuk mengairi pertamanan dan untuk
peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut
• Kelas IV, adalah air yang peruntukannya dapat digunakan
untuk mengairi pertamanan, usaha perkotaan, industri dan
sebagai sumber tenaga listrik dan atau peruntukan lainnya
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan keguaan
tersebut
Nilai dari masing-masing parameter kualitas air
• Nilai pH yang normal berada antara 6 – 8 pH, air terpolusi
berbeda-beda tergantung dari jenis buangannya. Buangan yang
banyak mengandung asam-asam organic biasanya akan
meningkatkan keasaman air.
• Dalam berbagai proses industri air sering digunakan sebagai
medium pendingin. Setelah digunakan air tersebut akan
menerima panas dari bahan yang didinginkan lalu dibuang
ketempat asalnya. Air buangan ini jelas akan mempunyai
temperature yang lebih tinggi dari air asalnya.
• Warna air yang terdapat di alam sangat bervariasi. Warna air
yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya polusi.
Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati
(true color) yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan
warna semu (apparent color), yaitu selain adanya bahan-bahan
terlarut juga adanya bahan-bahan tersuspensi, termasuk
diantaranya yang bersifat koloid.
• Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat
disebabkan oleh bahan-bahan kimia, ganggang, plankton, atau
tumbuhan dan hewan air, baik yang masih hidup ataupun yang
sudah mati.
• Rasa tidak terdapat pada air yang normal. Timbulnya rasa yang
menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa
yang menyimpang tersebut dihubungkan dengan bau, karena
pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan.
• BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-
bahan buangan di dalam air. Air yang hampir murni
mempunyai nilai BOD kira-kira 1 ppm, dan air yang
mempunyai nilai BOD 3 ppm masih dianggap murni. Jika nilai
BOD air mencapai 5 ppm maka kemurnian air tersebut
diragukan.
• COD adalah suatu uji untuk menentukan jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh bahan oksidan, misalnya kalium dikhromat,
untuk mengoksidasi bahan-bahan organic yang terdapat di
dalam air.
• Kandungan logam berat yang masuk dalam batas aman juga
ditentukan dalam peraturan ini. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada lampiran tentang ambang baku mutu di peraturan.