Anda di halaman 1dari 9

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 4 NO. 1

ANALISA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM


PDAM KOTA GORONTALO
Disusun Oleh :

Triyanto
Mahasiswa Teknil Sipil
STITEK Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
triyan_to@ymail.com

ABSTRAK

Air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam menunjang kehidupan manusia.
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat.
Kebutuhan air minum terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
aktifitasnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Gorontalo secara umum,
maka kebutuhan akan air minum juga akan terus meningkat.
Kinerja Instalasi Pengolahan Air diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kualitas air
baku yang digunakan, kualitas air produksi yang dihasilkan dan kapasitas Instalasi Pengolahan Air
(IPA) Tanggilingo, adapun metode penelitian yang dilakukan adalah observasi secara langsung ke
instalasi pengolahan tersebut. Hasil dari evaluasi yang dilakukan diketahui bahwa untuk kapasitas
IPA pada awalnya direncanakan untuk 15.000 pelanggan dan pada saat ini jumlah pelanggan
sudah mencakup sebesar 22.000 pelanggan maka dari itu untuk kapasitas yang ada sudah tidak
memenuhi lagi dan perlu adanya perbaikan atau penambahan unit-unit pengolahan.
Adapun pemenuhan air minum untuk kebutuhan masyarakat di Kota Gorontalo harus ada
penambahan kapasitas pengolahan air minum, sehingga kepuasan dari konsumen akan kebutuhan
air minum bisa terlayani sepenuhnya dengan baik.

Kata Kunci: Evaluasi, Instalasi Pengolahan Air, Kualitas Air

PENDAHULUAN memenuhi standar sebagai air bersih maupun


air minum. Disatu sisi kebutuhan air bersih
Air adalah merupakan salah satu faktor dan air minum terus meningkat sejalan
penting dalam penentuan kebutuhan manusia dengan perkembangan zaman dan adanya
dimuka bumi ini, keberadaan air ini sangat pertambahan penduduk.
banyak dan sangat berlimpah mulai dari mata Faktor kualitas air baku sangat
air, waduk, sungai, danau, laut hingga sampai mempengaruhi efisiensi pengolahan dimana
pada samudera. Seperti yang kita ketahui faktor-faktor air baku meliputi warna,
bersama luas perairan lebih besar dari pada kekeruhan, pH, kandungan logam,
luas wilayah daratan. Masalah air merupakan kandungan zat-zat kimia serta yang lain-
masalah yang utama, baik masalah lainnya. Untuk melakukan suatu proses
penyediaan air bersih di kota dan di desa, tersebut maka dibutuhkan satu instalasi yang
pencemaran air, serta masalah penyaluran sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang di
dan pengelolaan air buangan penduduk dan inginkan.
industri. Air sangat dibutuhkan oleh semua Dewasa ini air menjadi masalah yang
mahluk di dunia. perlu mendapat perhatian yang seksama dan
Air merupakan hal yang sangat vital cermat. Karena untuk mendapatkan air yang
bagi kehidupan manusia, tidak ada manusia bersih, sesuai dengan standar tertentu, saat
yang dapat hidup tanpa air. Dalam kebutuhan ini menjadi barang yang mahal karena air
air bersih dan air minum pemanfaatan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-
sebagai air bersih tidak bisa dilakukan secara macam limbah dari hasil kegiatan manusia,
langsung akan tetapi membutuhkan proses baik limbah dari kegiatan rumah tangga,
pengolahan terlebih dahulu, pengolahan limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-
dilakukan agar supaya air tersebut dapat kegiatan lainnya. Dan ketergantungan

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 8


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 1

manusia terhadap air pun semakin besar samping (Ketentuan Umum Permenkes No.
sejalan dengan bertambahnya penduduk yang 146/Menkes/PER/IX/1990).
semakin meningkat. Persyaratan kualitas menggambarkan
Perusahaan Daerah Air Minum mutu dari air baku air bersih, persyaratan air
(PDAM) Kota Gorontalo merupakan bersih yakni sebagai berikut :
perusahan yang melayani kebutuhan air 1. Persyaratan Fisik
minum di Kota Gorontalo. Pada PDAM ini Secara fisik air bersih harus
memiliki instalasi yang mengolah air minum jernih, tidak berbau dan tidak
tersebut, kehandalan sistem Instalasi berasa. Selain itu juga suhu air
Pengolahan Air (IPA) dapat kita lihat bersih sebaiknya sama dengan suhu
bersama dari tiga hal yakni kualitas, kuantitas udara atau kurang lebih 25º, dan
dan kontiunitas air yang diproduksi, dimana apabila terjadi perbedaan maka
kondisi tersebut dapat tercapai apabila batas yang diperbolehkan adalah
persyaratan kondisi teknis dan non teknis 25ºC ± 3ºC.
dapat terpenuhi dengan baik, adapun dalam 2. Persyaratan Kimiawi
persyaratan-persyaratan tersebut terkadang Air bersih tidak boleh
sulit dipenuhi dikarenakan mengingat usia mengandung bahan-bahan kimia
atau kondisi dari instalasi tersebut sudah dalam jumlah yang melampaui
tergolong sangat lama. batas. Beberapa persyaratan kimia
Penggunaan sumber air baku untuk antara lain adalah : pH, total solid,
instalasi pengolahan air minum pada PDAM zat organik, CO2 agresif, kesadahan,
Kota Gorontalo berasal dari sungai Bolango kalsium (Ca), besi (Fe), mangan
dan Bone Bolango. Pada PDAM Kota (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn),
Gorontalo ini memiliki tiga instalasi chlorida (Cl), nitri, flourida (F),
pengolahan air minum yakni Instalasi serta logam berat.
Pengolahan Air yang berada didesa 3. Persyaratan Bakteriologis
Tanggilingo, Kel. Bulotadaa Barat dan Kel. Air bersih tidak boleh
Pilolodaa, yang dipengaruhi oleh lingkungan, mengandung kuman patogen dan
iklim dan cuaca yang dari waktu ke waktu parasitik yang mengganggu
kualitas air dapat berubah akibat adanya kesehatan. Persyaratan bakteriologis
pencemaran yang terjadi. ini ditandai dengan tidak adanya
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas bakteri E, coli atau fecal coli dalam
maka perlu untuk melakukan penelitian guna air.
memberikan gambaran terhadap kondisi- 4. Persyaratan Radioaktifitas
kondisi yang ada pada PDAM tersebut Persyaratan radioaktifitas
sehingga dapat memberikan masukan yang mensyaratkan bahwa air bersih tidak
dianggap perlu dalam mengatasi boleh mengandung zat yang
permasalahan yang ada di unit pengolahan menghasilkan bahan-bahan
air minum di Kota Gorontalo khususnya pada mengandung radioaktif seperti sinar
Instalasi Pengolahan Air minum di alfa, beta dan gamma.
kecamatan Kabila. 5. Persyaratan Kuantitas
Persyaratan kuantitas dalam
penyediaan air adalah ditinjau dari
LANDASAN TEORI banyaknya air baku yang tersedia,
artinya air baku tersebut dapat
Definisi Dan Persyaratan Air Bersih digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
daerah dan jumlah penduduk yang
Air bersih adalah air yang digunaka akan dilayani.
untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi
air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Persyaratan kuantitas juga dapat
Sebagai batasannya adalah air bersih yakni ditinjau dari standar debit air bersih yang
air yang memenuhi persyaratan bagi sistem dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah
penyediaan air minum. Adapun persyaratan kebutuhan air bersih. Kebutuhan air bersih
yang dimaksud adalah persyaratan dari segi masyarakat bervariasi tergantung pada letak
kualitas air yang meliputi kualitas fisik, geografis, kebudayaan, tingkat ekonomi dan
kimia, biologi dan radiologis, sehingga skala perkotaan tempat tinggalnya.
apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 9


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 1

Besarnya konsumsi air berdasarkan kategori


kota dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Konsumsi Air Berdasarkan Kategori Kota

Kategori Kota Jumlah Penduduk (orang) Konsumsi Air (lt/org/hari)

Metropolitan >1.000.000 210

Besar 500.000 – 1.000.000 170

Sedang 100.000 – 500.000 150

Kecil 20.000 – 100.000 90

Sumber : Kimpraswil, 2003

Sumber Air Bersih  Air Hujan


 Air Permukaan ( air sungai, air
Dalam pemenuhan kebutuhan air danau, mata air )
bersih manusia biasanya memanfaatkan  Air Tanah
sumber-sumber air yang berada disekitar  Air Laut
permukiman baik itu air alam maupun
setelah mengalami proses pengolahan Sumber air baku tersebut yang
terlebih dahulu. Air bersih adalah air sehat diatas ini mempunyai hubungan antara satu
yang dipergunakan untuk kegiatan manusia sama lain yang merupakan satu mata rantai
dan harus bebas dari kuman-kuman penyebab yang tidak dapat diputuskan lagi yang
penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yang disebut daur hidrologi. Pada dasarnya
dapat mencemari air bersih. banyaknya jumlah air di alam ini adalah tetap
hanya saja berputar-putar mengikuti siklus
Seperti yang kita ketahui bersama dalam hidrologi tersebut. Siklus hidrologi dapat
penyediaan air bersih tidak lepas dari mana dilihat pada gambaran srbagai berikut:
sumber air itu berasal, secara garis besar air
di alam ini yang dapat digunakan ataupun
dimanfaatkan terbagi atas:

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 10


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 1

Dalam daur hidrologi masukan berupa curah Air yang peruntukannya dapat
hujan akan di distribusikan melalui beberapa digunakan untuk air baku air minum
cara yaitu air lolos (throughfall) aliran batang atau peruntukan lain yang
(Stemflow) dan air hujan langsung sampai ke mempersyaratkan mutu air yang
permukaan tanah untuk kemudian terbagi sama dengan kegunaan tersebut.
menjadi aliran air, evaporasi dan air infiltrasi.  Golongan II (Dua)
Air yang diperuntukannya dapat
Hujan merupakan komponen utama digunaka untuk prasarana/sarana
daur air di alam atau wilayah, hujan juga rekreasi air, pembudidayaan ikan air
merupakan sumber air utama suatu wilayah. tawar, peternakan, air untuk
Curah hujan yang kecil akan mengakibatkan mengairi pertanaman, dan
kesetimbangan air di suatu wilayah peruntukan lain yang
mengalami defisit yang cukup besar, mempersyaratkan mutu air yang
terutama diwilayah tropis yang laju sama dengan kegunaan tersebut.
evaporasinya cukup besar. Terbentuknya  Golongan III (Tiga)
ekologi, geografi, dan tataguna lahan di suatu Air yang peruntukannya dapat
daerah sebagian besar di tentukan atau digunakan pembudidayaan ikan air
tergantung pada fungsi daur hidrologi dan tawar, peternakan, air untuk
dengan demikian presipitasi merupakan mengairi pertanaman, atau
kendala sekaligus kesempatan dalam usaha peruntukan lain yang
pengelolaan sumber daya tanah dan air. mempersyaratkan mutu air yang
Secara ringkas dan sederhana terjadinya sama dengan kegunaan tersebut.
hujan karena adanya perpindahan massa air  Golongan IV (Empat)
basah ketempat yang lebih tinggi sebagai Air yang peruntukannya dapat digunakan
respon adanya beda tekanan udara antara dua untuk mengairi pertanaman dan peruntukan
tempat yang berbeda ketinggiannya. lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
Kualitas Air Minum
Standarisasi kualitas air bersih atau METODOLOGI PENELITIAN
air minum diperuntukan bagi kelangsungan
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
hidup manusia dan tidak mengganggu
kesehatan, secara estetika dapat diterima Kota Gorontalo merupakan satu
serta tidak merusak fasilitas penyediaan air daerah yang sangat luas serta membentang
bersih itu sendiri. Air permukaan ini dapat hingga di wilayah Kabupaten Bone Bolango
bersumber langsung dari sungai, danau, dan Kabupaten Gorontalo. Adapun wilayah
waduk, dan mata air, seperti yang diketahui pinggiran pantainya yakni perbukitan yang
kebanyakan senyawa pencemar air pada berbatasan dengan pantai yang ada diteluk
permukaan ini berasal dari limbah rumah tomini.
tangga serta limbah industri dan sebagainya.
Pada lokasi penelitian ini terdapat
Dilihat dari semua jenis air bahwa dua sungai yang berpotensi untuk menjadi
tidak ada yang sempurna dikarenakan pada sumber air bersih bagi kehidupan manusia
semua jenis air selalu mengandung senyawa yakni sungai Bone Bolango dan sungai
pencemar, bahkan tetesan air hujan pun Bolango. Sungai Bolango merupakan salah
selalu tercemari oleh debu dan karbon satu sungai yang cukup besar yang terletak di
dioksida pada saat jatuh dari langit. Provinsi Gorontalo serta merupakan salah
satu sungai yang potensinya terus
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
dikembangkan, sungai Bolango ini memiliki
Republik Indonesia No. 82 Tanggal 14
luas DAS 529,87 km² dengan panjamg
Desember Tahun 2001 tentang Pengolahan
sungai 52,5 km.
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air maka klasifikasi mutu air ditetapkan Adapun penelitian ini dilakukan
menjadi empat golongan yaitu : pada Instalasi Pengolahan Air yang berada di
desa Tanggilingo kecamatan Kabila Kota
 Golongan I (Satu) Gorontalo dimana sumber air yang ada

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 11


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 1

berasal dari sungai Bolango, tempat atau dilakukan untuk mengetahui dengan
lokasi tersebut tidak terlalu jauh ataupun sulit jelas bagaimana kondisi dari daerah
untuk dijangkau sebagai tempat penelitian penelitian serta keadaan Instalasi
dari tugas akhir ini. Pengolahan Air tersebut. Dari hasil
wawancara diketahui bahwa air
Data Penelitian Yang Digunakan baku yang berasal dari sungai
Bolango ini selain di gunakan untuk
 Data Primer dijadikan air bersih, sering
Data primer merupakan sumber data dimanfaatkan oleh masyarakat
yang diperoleh langsung dari sekitar untuk lahan pertanian dll.
sumber asli pada saat penelitian atau
data yang dihasilkan dari hasil  Data Sekunder
observasi langsung. Data primer Data sekunder merupakan data yang
yang digunakan pada penelitian ini diambil secara tidak langsung, data
yaitu : ini sebagai pelengkap dan
 Observasi langsung ke instalasi penunjang dalam pelaksanaan
pengolahan air untuk mengetahui penelitian serta data ini dalam
kondisi dan permasalahan yang ada bentuk dokumentasi yang sudah
di instalasi. orang lain dokumentasikan.
 Wawancara langsung dengan Adapun data sekunder yang
petugas instalasi pengolahan air dan digunakan pada penelitian ini yaitu :
karyawan yang berada dikantor  Data kualitas air baku pada Instalasi
PDAM Kota Gorontalo untuk Pengolahan Air di desa Tanggilingo
menanyakan permasalahan yang ada kecamatan Kabila.
di instalasi pengolahan air tersebut.  Master Plan Instalasi Pengolahan
Air di desa Tanggilingo Kec.Kabila.
a) Survey Kondisi Instalasi Pengolaha  Kapasitas Instalasi Pengolahan Air.
Air (IPA) a) Lokasi
Penelitian ini diawali Sungai Bolango
dengan pengamatan langsung di merupakan sungai kedua
Instalasi Pengolaha Air (IPA) di terpanjang setelah sungai Bone
Desa Tangilingo. Survey ini diwilayah Gorontalo dengan
bertujuan untuk mengetahui panjang kurang lebih 52,5 km² dan
bagaimana kondisi Instalasi mempunyai banyak anak sungai.
Pengolahan Air yang selama ini Kota Gorontalo yang dilalui aliran
menjadi pendistribusi air bersih bagi sungai Bolango mempunyai luas
masyarakat yang berada di Kota wilayah 64,79 km² dan dibagi
Gorontalo. Dari hasil pengamatan dalam 6 (enam) kecamatan yakni :
yang dilakukan bahwa air bersih - Kecamatan Kota Barat, terdiri dari 7
yang selama ini menjadi kebutuhan kelurahan dengan luas 15,16 km²
masyarakat sehari-hari berasal dari atau 23,40% dari luas Kota
sungai Bolango dan bentuk dari air Gorontalo.
baku ini masih belum sempurna - Kecamatan Dungingi, terdiri dari 5
pada umumnya (masih dalam kelurahan dengan luas 4,10 km²
keadaan kotor), sehingga didirikan atau 6,33% dari luas Kota
Instalasi Pengolahan Air ini Gorontalo.
bertujuan agar dimana air baku yang - Kecamatan Kota Selatan terdiri dari
semula masih dalam keadaan kotor 10 kelurahan dengan luas 14,39 km²
diolah menjadi air bersih yang siap atau 22,21% dari luas Kota
di distribusikan kepada masyarakat. Gorontalo.
- Kecamatan Kota Timur terdiri dari
b) Wawancara
11 kelurahan dengan luas 14,43 km²
Wawancara dilakukan
atau 22,27% dari luas Kota
dengan beberapa petugas yang ada
Gorontalo.
di kantor PDAM Kota Gorontalo
- Kecamatan Kota Utara terdiri dari
serta lebih khususnya pada petugas
10 kelurahan dengan luas 12,58 km²
yang berada di Instalasi Pengolahan
atau 19,42% dari luas Kota
Air tersebut. Wawancara ini
Gorontalo.

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 12


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 1

- Kecamatan Kota Tengah terdiri dari 1. Kemiringan lereng sangat curam


6 kelurahan dengan luas 4,13 km² (>40%) dengan elevasi kontur
atau 6,37% dari luas Kota tertinggi tertinggi 1369 m dari
Gorontalo. permukaan air laut.
2. Terdapat banyak anak sungai
b) Kondisi Topografi  Bagian tengah sungai
Keadaan topografi wilayah Ciri-ciri bagian tengah sungai :
Provinsi Gorontalo pada umumnya 1. Kemiringan lereng beragam ada
merupakan daerah pegunungan yang sangat curam (>40%) yang
dan berbukit-bukit. Wilayah mengaliri wilayah Kabupaten Bone
Provinsi Gorontalo ada di Bolango dan Kabupaten Gorontalo.
ketinggian 0-2000 m dari Selain itu ada juga yang agak curam
permukaan laut. Wilayah kota (15-25%) yang terletak di
Gorontalo adalah wilayah yang Kabupaten Bone Bolango daerah
terletak pada elevasi yang paling Lomaya dan ada juga yang memiliki
rendah 0-500 m di atas permukaan kemiringan lereng yang datar (0-
laut. 8%) daerah ini terletak di sebagian
Daerah Aliran Sungai Kecamatan Telaga Kabupaten
(DAS) Bolango yang melewati Gorontalo serta sebagian lagi di
Kota Gorontalo umumnya daerah Kecamatan Kota Utara Kota
merupakan tanah datar yang Gorontalo.
bermuara di Teluk Tomini 2. Sungai Bolango di bagian tengah ini
pelabuhan Gorontalo. Bagian merupakan induk dari sungai
selatan diapit oleg dua Bolango.
pegunungan berbatu kapur/pasir,  Bagian hilir sungai
pesisir pantai landai berpasir. Pada Ciri-ciri bagian hilir sungai :
umumnya ketinggian tempatnya 1. Kemiringan lereng sangat curam
berkisar di antara 0-100 (m/Dpl), (>40%) terletak di Kota Barat dan
seoerti di wilayah kelurahan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Dulalowo, Buladu, Limba, Bugis 2. Daya erosi sudah semakin kuat
dll. Adapun beberapa tempat yang sampai muara Teluk Gorontalo,
ketinggiannya berkisar antara 101- kontur terendah di hilir 49 m dari
500 (m/Dpl), wilayah-wilayah permukaan air laut.
tersebut pada umumnya terdapat
di Kota Barat dan sebahagian kecil Hidrologi dan Klimatologi
di Kota Selatan.
Gorontalo adalah daerah yang
c) Morfologi Sungai Bolango beriklim tropis, daerah ini hanya memiliki 2
Sungai Bolango memiliki musim yaitu musim kemarau dan musim
banyak anak sungai yang juga penghujan. Tipe iklim agak lembab dan
merupakan gabungan dari banyak mengalami musim kering singkat (1-2
anak-anak sungai yang tersebar di bulan). Menurut data yang tercatat di Badan
6 kecamatan di Kota Gorontalo. Pusat Statistik Kota Gorontalo dan BMG
Sungai Bolango termasuk dari 3 Provinsi Gorontalo pada bulan Oktober
sungai terbesar di Gorontalo, sampai April arus angin berasal dari
namun anak-anak sungainya yang barat/barat laut yang banyak mengandung
bermuara di sungai Bolango uap air sehingga menyebabkan musim
merupakan sungai-sungai yang penghujan. Sedangkan bulan Juni sampai
tidak cukup besar. bulan September arus angin berasal dari
Secara sederhana alur timur yang tidak mengandung uap air.
utama sungai dapat dibagi jadi 3 Keadaan seperti itu berganti setiap setengah
bagian yaitu: bagian hulu, bagian tahun setelah melewati masa peralihan pada
tengah dan bagian hilir. Kondisi bulan Mei dan Oktober, kecepatan angin
dari masing-masing bagian sungai maksimum terjadi di bulan Juli dan Agustus
Bolango dapat diuraikan sebagai yaitu 16 knots dengan kecepatan rata-rata 2,5
berikut: meter/detik.
 Bagian hulu sungai
Ciri-ciri bagian hulu sungai :

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 13


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 1

Seperti yang diketahui bersama Instalasi pengolahan air yang berada


bahwa penggunaan lahan diwilayah sekitar di desa Tanggilingo Kecamatan Kabila ini
sungai Bolango secara umum masih merupakan instalasi pertama yang ada di
didominasi oleh hutan atau lahan kering yang Kota Gorontalo yang mempunyai kapasitas
mencakup lebih dari 50% wilayah Kabupaten produksi sebesar 218 liter/detik. Instalasi ini
Bone Bolango sedangkan pada wilayah Kota mulai dibangun pada tahun 1980 dan
Gorontalo sebagian besar sudah berupa diresmikan pada tahun 1984.
permukiman yang mencakup sebagian besar Kapasitas awal instalasi pengolahan
wilayah Kota Utara, selain permukiman air ini pada saat dibangun sampai dengan
terdapat pula pertanian lahan kering dan sekarang masih tetap dengan desain
sawah. pengolahan produksi sebesar 218 liter/detik.
Sumber air baku yang digunakan untuk
Di Kota Barat dan Kota Selatan ada memenuhi kebutuhan produksi ini adalah
yang masih berupa hutan lahan kering, memanfaatkan air sungai bolango. Air baku
pertanian lahan kering campur semak, semak ini mengalir secara grafitasi langsung menuju
belukar dan bahkan ada yang masih berupa pintu intake, lokasi dari intake tersebut
tanah terbuka, di daerah ini hanya sedikit berdekatan dengan sungai dan juga lokasi
yang sudah berupa permukiman. Instalasi Pengolahan Air Kabila.

Peta Lokasi Penelitian


HASIL PENELITIAN

Kondisi Eksisting Instalasi


Pengolahan Air Tanggilingo

Gambar 4.1 Peta Wilayah Pelayanan PDAM Kota Gorontalo

Seperti terlihat pada peta wilayah pelayanan


PDAM Kota Gorontalo di atas ini bahwa 1.3 Data Kualitas Air Baku
diketahui Instalasi Pengolahan Air Minum
yang berada di Kota Gorontalo terdapat 3 Pengecekan kualitas air di Instalasi
(tiga) lokasi instalasi pengolahan air yakni Pengolahan Kabila terdiri dari kualitas air
Instalasi Pengolahan Air Bulotadaa Barat, baku yang berasal dari sungai bolango.
Instalasi Pengolahan Air Pilolodaa dan Pengecekan kualitas air baku ini dilakukan
Instalasi Pengolahan Air Kabila. Pada oleh pihak dari Laboratorium Dinas
penelitian ini peneliti mengambil lokasi Kesehatan Kota Gorontalo yang dilakukan
Instalasi Pengolahan Air Minum yang berada dalam setahun sebanyak 2 kali yakni pada
di desa tanggilingo karena lokasi ini bulan Januari dan bulan Juli. Dari hasil
termasuk instalasi yang tertua dibandingkan pemeriksaan laboratorium kualitas air baku
dari beberapa instalasi yang ada di Kota hasil pengecekan dibandingkan dengan PP
Gorontalo. RI Nomor 82 Tahun 2001.

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 14


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 1

Tabel 4.1 Kualitas Air Baku Instalasi Kabila Bulan Januari 2014

No Parameter Satuan Baku Hasil Metode Limit


Mutu Analisa Pengujian Detection
A. FISIKA
1 Temperatur C Dev 3 22.6 SNI.06.6989.23-2005
2 TDS Mg/L 1000 121 SNI.06.6989.27-2005
B. KIMIA
1 Khlorida (CI) Mg/L (-) 14 SNI.06.6989.3-2004
2 Khlorin Bebas Mg/L 0.03 <0.02 Method 8021-OPD
Method/hach
3 Besi (Fe) Mg/L (-) 0.05 SNI.06.6989.4-2009
4 Flourida (F) Mg/L 1.5 0.1 Method 802. spands
Method/hach
5 Kadmium (Cd) Mg/L 0.01 <LD SNI.06.6989.16-2009 0,0039
6 Nitrat (NO3) Mg/L 10 0.5 SECOMAM
7 Nitrit (NO2) Mg/L 0.06 0.001 SNI.06-6989.9-2004
8 BOD Mg/L 3 4 SNI.06.6989.72.2009
9 COD Mg/L 25 8 SNI.06.6989.27.2005
10 DO Mg/L >4 8 SNI.06.6989.14-2004
11 Tembaga (Cu) Mg/L 0.02 <LD SNI.06.6989.6-2009 0.0080
12 Timbal (Pb) Mg/L 0.03 <LD SNI.06.6989.8-2009 0.0056
13 Mangan (Mn) Mg/L (-) <LD SNI.06.6989.5-2009 0.0306
14 Seng (Zn) Mg/L 0.05 <LD SNI.06.6989.7-2009 0.0072
15 Detergen Mg/L 0.2 0.5 SECOMAM
16 *pH - 6.0-9.0 7.4 SNI.06.6989.11-2004
(Hasil Pemeriksaan Sesuai Sampel Laboratorium)

Tabel 4.2 Kualitas Air Baku Instalasi Kabila Bulan Juli 2014

No Parameter Satuan Baku Hasil Metode Limit


Mutu Analisa Pengujian Detection
C. FISIKA
1 Temperatur C Dev 3 25.3 SNI.06.6989.23-2005
2 TDS Mg/L 1000 301 SNI.06.6989.27-2005
D. KIMIA
1 Khlorida (CI) Mg/L (-) 16 SNI.06.6989.3-2004
2 Khlorin Bebas Mg/L 0.03 <0.01 Method 8021-OPD
Method/hach
3 Besi (Fe) Mg/L (-) 0.3 SNI.06.6989.4-2009
4 Flourida (F) Mg/L 1.5 <0.02 Method 802. spands
Method/hach
5 Kadmium (Cd) Mg/L 0.01 <LD SNI.06.6989.16-2009 0,0039
6 Nitrat (NO3) Mg/L 10 1 SECOMAM
7 BOD Mg/L 3 3 SNI.06.6989.72.2009
8 COD Mg/L 25 5 SNI.06.6989.27.2005
9 DO Mg/L >4 7 SNI.06.6989.14-2004
10 Tembaga (Cu) Mg/L 0.02 1.3 SNI.06.6989.6-2009
11 Timbal (Pb) Mg/L 0.03 <LD SNI.06.6989.8-2009 0.0056

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 15


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 1

12 Mangan (Mn) Mg/L (-) 0.1 SNI.06.6989.5-2009


13 Air Raksa (Hg) Mg/L 0.002 <LD SNI.6989.78-2011 0.0007
14 Seng (Zn) Mg/L 0.05 0.03 SNI.06.6989.7-2009
15 Detergen Mg/L 0.2 0.2 SECOMAM
16 *pH - 6.0-9.0 7.3 SNI.06.6989.11-2004
(Hasil Pemeriksaan Sesuai Sampel Laboratorium)

Data Jumlah Pelanggan Air Bersih Saran


Agar dapat memenuhi kebutuhan dan
Dari hasil penelitian bahwa jumlah keinginan konsumen akan air minum maka
pelanggan air bersih di Kota Gorontalo pada sebaiknya:
saat ini sudah melebih kapasitas yang ada a. Melakukan perbaikan atau
karena disebabkan banyaknya permintaan penambahan unit-unit pengolahan
dari konsumen untuk kebutuhan air bersih. pada instalasi eksisting seperti yang
Pada kapasitas awal yang direncanakan di disarankan dari hasil evaluasi dan
Instalasi Pengolahan Air ini hanya pengamatan pada saat survey
direncanakan untuk 15.000 pelanggan dilapangan.
sedangkan pada saat ini jumlah pelanggan b. Untuk kapasitas Instalasi Pengolahan
sudah mencakup sebesar 22.000 pelanggan Air ini lebih diperbesar lagi dari
air bersih. Maka dari itu dapat dilihat bahwa rencana awal yang sudah ada, agar
untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di supaya dapat memenuhi kebutuhan
Kota Gorontalo sudah tidak memenuhi lagi. akan permintaan air dari konsumen
khususnya di Kota Gorontalo.

BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan Kawamura, S. (1991). Integrated Design of
Berdasarkan hasil pengamatan dan Water Treatment Facilities.
analisis pada penelitian di lapangan diperoleh New York: John Willey & Sons, Inc.
beberapa kesimpulan sebagai berikut : Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2001
a. Dari data hasil pengamatan pada saat Tentang Pengelolaan Kualitas Air
ini pendistribusian air pada konsumen Pengendalian Pencemaran Air.
sudah tidak dapat terpenuhi lagi Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492
dikarenakan permintaan dari Tahun 2010 Tentang Standar Kualitas Air
pengguna makin bertambah seperti Produksi.
terlihat dari data hasil pengolahan PDAM Kota Gorontalo. (2014). Laporan
bulan Desember 2014. Untuk Tahunan Instalasi Pengolahan Air (IPA)
pemenuhan dari kebutuhan Tanggilingo.
masyarakat akan pentingnya air pada Qasim, S.R, Motley, E.M, & Zhu, G. (2000).
kehidupan sehari-hari, maka harus ada Water Works Engineering : Planning,
penambahan kapasitas pengolahan air Design, and Operation.
minum, dalam hal ini penambahan Reynold D. T. (1982). Unit Operation and
pada bak-bak penampung air yang ada Processes Environmental Engineering.
di instalasi pengolahan air kabila, agar
kepuasan dari konsumen dapat
terlayani sepenuhnya.
b. Pada saat intensitas curah hujan yang
tinggi air baku yang masuk ke pintu
intake banyak mengandung lumpur
dan sangat berpengaruh pada proses
kualitas air serta pengolahannya
sehingga air yang masuk lebih sedikit.

[Analisa Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Kota Gorontalo.................. ; Triyanto] 16

Anda mungkin juga menyukai