Juni Ekowati
Departemen Kimia Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
2014
Page 1
Lingkup Pembahasan Kimia Dasar
Page 2
Peran Kimia Dasar
Kimia Dasar
Page 3
IKATAN KIMIA
• Bila suatu atom berantaraksi dengan atom lain
membentuk suatu bangun baru yang disebut
molekul (dari bahasa Latin : molecula,artinya
massa yang kecil), maka antaraksi yang terjadi
membentuk ikatan kimia.
• Pada proses pembentukan ikatan kimia, yang
sangat berperan adalah elektron kulit terluar atau
elektron valensi atom-atom yang berantaraksi itu.
Page 4
Atom terdiri dari :
Elektron – terletak di
luar nukleus;
bermuatan negatif.
Proton – terletak di
dalam nukleus;
bermuatan positif,
setara dengan muatan
negatif elektron.
Neutron – terletak di
dalam nukleus; tidak
bermuatan.
Page 5
Macam-macam Gaya yang bekerja :
Electrical force:
the attraction or repulsion
between two charged
objects.
Page 8
Atomic number, Z : nulcear charge, number of protons
Page 9
Isotop
• Atom yang memiliki jumlah proton sama, tetapi
jumlah neutron yang berbeda.
• Isotop ini menunjukkan sifat kimia yang hampir
sama.
• Sifat kimia atom ini disebabkan sifat elektronnya.
• Hampir semua senyawa yang ada di alam berada
dalam campurannya dengan isotopnya.
Page 10
Atomic Diversity
A
Isotop :
ZX
Contoh :
16
8
O 8 proton, 8 neutron, 8 elektron
12 C
6 6 proton, 6 neutron, 6 elektron
14
6C 6 proton, 8 neutron, 6 elektron
Page 11
Isotop dari Sodium
Page 12
Isotop
Page 13
Page 14
Elektron
- Elektron valensi (valence electrons)
valensi adalah Elektron yang terlibat dalam
suatu ikatan
- Elektron valensi merupakan faktor
penting dalam ikatan kimia, letaknya
di kulit terluar orbital atom.
- Elektron tersebut ditulis sebagai titik
(dots) disebelah simbol dari elemen.
- Bentuk seperti itu dinamakan Lewis
Structures atau Lewis Dot Structures.
Page 15
Struktur Lewis dan Aturan Oktet
Page 16
JENIS-JENIS IKATAN KIMIA
Page 18
Ikatan ion
• Ikatan ion adalah ikatan yang dihasilkan oleh daya tarik menarik
elektrostatik antara ion-ion yang berlawanan muatan.
• Kekuatan ikatan (20-40 kJ mol-1)
• Kekuatan tarik menarik akan semakin berkurang bila jarak antar ion
semakin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan
jaraknya.
Page 19
IKATAN ION)
Kaidah Oktet
Atas dasar konfigurasi elektron gas mulia tersebut, Kossel
mengajukan Kaidah (Aturan) Oktet, yaitu bahwa susunan
(konfigurasi) elektron dengan jumlah delapan elektron
merupakan susunan elektron yang stabil.
Page 20
Konfigurasi elektron
Page 21
Chapter 9
Pembentukan ion positif
• Konfigurasi :
• Atom Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
• Ion Na+ : 1s2 2s2 2p6
• Terlihatlah bahwa konfigurasi ion Na+ sama dengan konfigurasi
atom Ne.
Page 22
Pembentukan ion negatif
-Konfigurasi :
Atom F : 1s2 2s2 2p5
Ion F - : 1s2 2s2 2p6
Page 24
Konfigurasi elektron
Page 25
Struktur Lewis untuk senyawa ionik
• •• 2+ •• 2-
BaO Ba • O
• • Ba O
••
••
•• ••
••
• Cl
••
• •• 2+ •• -
MgCl2 Mg • Mg 2 Cl
••
••
•• ••
• Cl
••
••
Page 26
Pembentukan ikatan ionik
(ikatan elektrovalen)
Page 27
• Contoh :
• Na (2s2 2p6 3s1) Na+ (2s2 2p6) + e
• F (2s2 2p6) + e F- (2s2 2p6)
• Na + F Na+F-
Page 28
Page 29
Chapter 9 29
Keelektronegatifan :
Ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron
luarnya, atau elektron valensi
• Karena elektron luar dari atom yang digunakan
untuk ikatan, maka keelektronegatifan berguna
untuk meramalkan dan menerangkan kereaktifan
kimia.
• Keelektronegatifan dipengaruhi oleh jumlah proton
dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung
elektron
Page 30
Skala Pauling :
Skala numerik dari keelektronegatifan.
Page 31
• Ikatan ion terbentuk bila perbedaan
keelektronegatifan antara dua atom adalah besar
(> 1,7)
• Misalnya : atom Na (keelektronegatifan : 0,9),
atom Cl (keelektronegatifan : 3,0).
Page 32
Potensial ionisasi Afinitas elektron
rendah
tinggi
Gaya elektrostatik
Page 33
Dalam pembentukan ikatan ionik berlaku
aturan :
Page 34
Ikatan ionik
Na(s) + ½Cl2(g) NaCl(s) DH°f = -410.9 kJ
Page 35
Unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ionik
Unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
• Unsur-unsur dengan potensial ionisasi rendah :
• Golongan IA (golongan logam alkali)
• Golongan IIA (golongan logam alkali tanah)
• Unsur-unsur dengan afinitas elektron tinggi :
• Golongan VIIA (golongan halogen)
• Golongan VIA (golongan kalkogen)
Page 36
Page 37
Dengan demikian ikatan ionik dapat terjadi pada
unsur golongan :
Page 38
Ciri-ciri senyawa ionik :
Page 41
Ionic Crystals
The highly ordered solid collection of ions is called an
ionic crystal
Contoh : pembentukan kristal NaCl
EOS
Page 42
Sifat kristal senyawa ion
Isomorfi Polimorfi
Bila ada dua zat yang mempunyai Di alam banyak terdapat zat atau
bangun kristal yang sama, maka senyawa yang berada dalam
berbagai bentuk kristal, mis.CaCO3
dikatakan bahwa kedua zat itu yang dapat berbentuk heksagonal
isomorf. Contohnya campuran dalam mineral kalsit atau ortorombik
NaCl dan KCl yang sama bangun dalam mineral aragonit.
kristalnya dan perbedaannya Kedaan demikian disebut polimorfi.
hanya pada besar ion Na+ Senyawa-senyawa yang mempunyai
dan K+. sifat polimorfi menunjukkan sifat-sifat
yang khas pada masing-masing
bentuk kristalnya, sehingga
manfaatnya pun berlainan.
Misalnya batu pualam dan gragal
yang merupakan bentuk polimorfi
CaCO3.
Page 43
Alotropi :
- Bangun kristal berlainan yang dimiliki oleh suatu unsur.
- Unsur-unsur yang mempunyai sifat alotropi adalah karbon (intan, arang dan
grafit), fosfor (merah dan kuning), belerang (rombik dan monoklinik) dan oksigen
(O2 dan O3).
- Suatu alotrop dapat berubah menjadi alotrop yang lain dengan perlakuan fisika
atau kimia. Contoh perlakuan fisika adalah pemanasan pada suhu tertentu yang
disebut suhu transisi.
Amorfi :
- Ada juga zat-zat yang tidak dapat membentuk kristal. Biasanya hal ini terjadi pada
senyawa-senyawa dengan massa rumus (berat molekul) tinggi, dan umumnya
terdapat sebagai polimer.
- Contoh-contoh polimer adalah karet (alam atau buatan), karbohidrat (amilum dan
selulosa), protein dan kaca.
- Zat yang amorf tidak mempunyai titik lebur yang tajam, melainkan suatu trayek
lebur.
Page 44
Air kristal
• Senyawa anorganik padat sering dinyatakan sebagai kristal hidrat,
yaitu suatu senyawa yang mengandung molekul-molekul air dan
yang turut menyusun kisi kristal, misalnya CuSO4. 5H2O; Na2SO4.
10H2O; CaSO4. 2H2O dan lain-lain.
• Sebagian atau semua air kristal dapat lepas dari ikatannya karena
pengaruh suhu atau tekanan uap, sehingga kristalnya menjadi
kering. Contoh reaksinya ialah :
MgSO4. 7H2O MgSO4. H2O + 6 H2O
Page 45
Page 46
Chapter 9 46
Page 47
Page 48
48
Skema interaksi ionik obat-reseptor
Page 49
49
Contoh obat yang bekerja berdasarkan ikatan ionik
antibakteri akridin :
Page 50
IKATAN KOVALEN
Page 51
IKATAN KOVALEN
PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN
• Ikatan kovalen, yang juga disebut ikatan atom, terbentuk
dari pemakaian bersama pasangan-pasangan elektron
yang berasal dari atom-atom yang berikatan.
• Bila suatu atom berdiri sendiri, maka elektron-elektronnya
hanya dipengaruhi oleh inti atomnya sendiri.
• Bila dua buah atom saling mendekati, maka elektron dan
inti atom keduanya saling mempengaruhi, sehingga
tercapai keadaan yang lebih stabil (tingkat energi lebih
rendah) sewaktu terjadi ikatan kimia.
• Ikatan kovalen sangat kuat (40-140 kkal/mol) dan secara
prakstis bersifat irreversible.
Page 52
• Contoh pada molekul H2, terdiri dari nukleus bermuatan
positif dan satu elektron valensi 1s yang bermuatan negatif.
• Jika dua atom hidrogen berdekatan, akan terjadi gaya tarik
elektrik, yaitu “repulsive” dan “attractive ” .
• Gaya elektrik “repulsive” terjadi antara dua muatan positif
dan dua muatan negatif.
• Gaya elektrik “attractive ” terjadi antara muatan positif
masing-masing nukleus dengan muatan negatif masing-
masing elektron.
• Karena gaya tarik (“attractive ” ) lebih kuat daripada tolakan
(“repulsive”), maka ikatan kovalen terbentuk dan atom
hidrogen dapat berikatan bersama sebagai H2.
Page 53
ikatan
kovalen
Page 54
ikatan kovalen
Page 55
Contoh pada pembentukan ikatan kovalen molekul klorin (Cl2)
Page 56
Ikatan kovalen dari atom-atom yang sama :
H2, N2, F2, Cl2, Br2, I2
Page 57
PENGGAMBARAN BANGUN IKATAN
KOVALEN
Ada dua cara (metode) dalam menggambarkan ikatan kovalen,
yaitu :
1.Cara Ikatan Valensi (Valence Bond Method)
2.Cara Orbital Molekul (Molecular Orbital Method)
Page 59
Cara Orbital Molekul
Page 60
orbital atom orbital molekul
Page 61
PENGGAMBARAN RUMUS BANGUN SENYAWA
KOVALEN
Page 62
Lewis Simbol
EOS
Page 63
• Banyaknya ikatan kovalen yang dibentuk
oleh sebuah atom tergantung pada
banyaknya elektron tambahan yang
diperlukan agar atom itu mencapai
konfigurasi gas mulia
Page 64
Page 65
Lewis Structures for Molecules Containing
C,N,O, X (Halogen), and H
Page 66
Contoh : metana (CH4)
H
H
H C H atau H C H
H H
Gambar 7.9. Rumus bangun senyawa kovalen CH4 dengan
titik dan garis
Page 67
Struktur Kerangka
• Atom hidrogen selalu berada di ujung .
• Atom pusat umumnya atom yang memiliki
sifat keelektronegatifan paling rendah.
• Atom karbon hampir selalu menjadi atom
pusat .
• Umumnya struktur merupakan senyawa
yang kompak dan simetris .
Page 68
Pembentukan ikatan sigma dari tumpang tindih
orbital p
Pada molekul H2, ikatan sigma dapat terbentuk dari tumpang tindih
(overlap) orbital-orbital s.
Ikatan sigma dapat juga terbentuk dari tumpang tindih orbital p
Page 69
z z
(a)
(b)
(c)
titik simpul
p
(b) (c)
(a)
Page 72
Gambarkan Rumus Struktur :
a. HCN
b. CO2
c. N2
d. C2H2
e. C2H3Cl
Page 73
Multiple Covalent Bonds
• • • • • •
O• C • O O C O
••
• •
••
••
••
•• • •• •• • ••
• • • •• ••
O C O O C O
••
••
•• • •• •• ••
Page 74
Multiple Covalent Bonds
• • • •
N• • N N N
••
••
••
••
• • • •
•
N N N N
••
••
••
••
Page 75
Page 76
Page 77
SIFAT KEPOLARAN, MUATAN DAN RESONANSI
SENYAWA KOVALEN
KONSEP KEPOLARAN
Kepolaran (dari bahasa Latin polus, tiang atau sumbu langit)
berarti sifat mengutub atau dimilikinya kutub, dalam pengertian
elektrostatik, oleh suatu senyawa.
Page 78
1. Ikatan Kovalen Non-polar
- Yaitu ikatan kovalen yang elektron-elektronnya tersebar
merata dan titik pusat muatan negatif (awan elektron) terletak
ditengah-tengah molekul dan berimpit dengan titik pusat
muatan positif (inti atom).
- Contoh : molekul H2.
titik pusat muatan negatif
dan positif berimpitan
H D
o H
+ + o = Titik pusat muatan negatif
D = Titik pusat muatan positif
Molekul H2
Page 79
• Senyawa dengan ikatan kovalen non-polar
disebut senyawa non-polar
• Pada senyawa diatomik, keelektronegatifan
kedua atom sama
Page 80
2. Ikatan polar
-Yaitu ikatan kovalen yang elektron-elektronnya tersebar tidak
merata dan titik pusat muatan negatif (awan elektron) tidak
terletak ditengah-tengah molekul dan tidak berimpit dengan titik
pusat muatan positif (inti atom).
-Contoh : molekul HCl .
titik pusat muatan negatif
dan positif tidak berimpitan
Molekul HCl
δ+ δ-
H Cl
Page 82
Dwikutub (dipole) dan momen dwikutub
(dipole moment)
- Molekul polar mempunyai pusat muatan positif dan negatif
yang tidak berimpit, maka seolah-olah molekul tersebut mempunyai
dua kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif.
- Keadaan demikian merupakan dwikutub (dipole).
- Suatu dwikutub dilambangkan sebagai anak panah dengan
ujung anak panah mengarah ke kutub negatif.
kutub kutub
negatif positif
yang dilambangkan sebagai :
-
A B
Suatu dwikutub (dipole) ke arah negatif
Page 84
Momen dwikutub dan kepolaran :
• Molekul-molekul diatomik dengan kedua atom sama, maka momen
dwikutubnya = nol, karena d (jarak antara kutub negatif dan kutub
positif) adalah nol (berimpit) dan molekul bersifat non-polar.
Page 85
Analisis momen dwikutub beberapa senyawa
diatomik atau lebih
Berikut ini adalah gambaran beberapa molekul triato-
mik atau lebih dengan resultan dwikutub-dwikutubnya :
momen dwikutub
total (R) R 0
R 0 (NH 3 polar)
O
N
O C O
H H
H H R = 0
momen dwikutub H
masing-masing (CO 2 non-polar)
ikatan O H
Page 86
H Cl
C C
H Cl
H H
H Cl
R=0 R =/= 0
CH4 bersifat non-polar CHCl3 bersifat polar
Page 87
Momen Dipol
Prentice-Hall © Slide 88 of 43
2002
Page 89
Kepolaran
Page 90
Electronegativity Differences
Page 91
Prediksikan manakah dari kedua molekul dibawah ini yang
bersifat polar :
Page 92
ENERGI PADA IKATAN KOVALEN
Energi Ikatan adalah energi yang diperlukan untuk
memecah atau membentuk suatu ikatan kovalen
Page 93
Suatu besaran kuantitatif yang mengukur
kestabilan suatu molekul disebut Energi disosiasi
(pemecahan) Ikatan.
Page 94
• Artinya : untuk memecah ikatan kovalen dalam
1 mol gas H2 diperlukan 436,4 kJ energi.
• Sebaliknya :
• H(g) + H(g) H2(g) AH0= - 436,4 kJ
• Artinya : dalam pembentukan ikatan kovalen 1
mol gas H2 dari 2 atom H(g) diperoleh 436,4 kJ
energi.
• Energi yang diperoleh ini disebut energi
pembentukan ikatan.
Page 95
Kekuatan ikatan kovalen
Entalpi Ikatan (Energy) – Energi yang dibutuh-
kan untuk memecah ikatan kovalen pada subs-
tansi gas.
Cl2(g) 2Cl(g) DH = DCl-Cl
Page 96
Kekuatan Ikatan Kovalen
Page 97
Interaksi obat-reseptor dengan pembentukan ikatan
kovalen diperlukan pada kondisi tertentu, misalnya untuk
tujuan antikanker
.. Alkylation H
X R + H2N Target X
R N Target + Good leaving
Alkyl halide Nucleophilic group group
Page 98
• Contoh : anti kanker cyclophosphamide :
Page 99
Kestabilan suatu senyawa/molekul
Kestabilan suatu senyawa/molekul dipengaruhi
oleh beberapa faktor a.l. :
• 1. Suhu
• 2. Cahaya
• 3. Adanya oksigen di udara
• 4. Kelembaban
• 5. Tekanan
• 6. Keasaman/Kebasaan
Page 100
Contoh :
1. Pengaruh suhu / pemanasan dan tekanan
misalnya Pelepasan air kristal pada
MgSO4.7H2O jadi MgSO4
2. Cahaya dan Oksidasi udara
misalnya Vit C putih jadi coklat
3. Kelembaban
mis. Amoksisilin, Aspirin
4. Keasaman / kebasaan : Aspirin
Page 101
IKATAN KOVALEN KOORDINASI
(IKATAN DATIF)
Page 102
IKATAN KOVALEN KOORDINASI
(IKATAN DATIF)
DEFINISI
Ikatan kovalen koordinasi atau ikatan datif adalah ikatan
kovalen yang pasangan elektronnya yang dipakai bersama
berasal dari satu atom saja.
Contoh 1 : Ion amonium (NH4+)
H H
H N + H H N H
H H
Page 103
-Molekul NH3 mempunyai pasangan elektron bebas,
sedangkan ion H+ mempunyai orbital kosong yang
dapat ditempati oleh pasangan elektron bebas yang
disumbangkan tersebut.
Page 104
TERBENTUKNYA IKATAN KOVALEN KOORDINASI
Page 105
SENYAWA KOMPLEKS
(SENYAWA KOORDINASI)
Senyawa koordinasi adalah suatu senyawa netral yang
mengandung satu atau lebih ion kompleks.
Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas satu ion pusat
(kation logam) yang terikat dengan satu atau lebih molekul
atau ion.
Ligan adalah molekul atau ion yang mengikat ion pusat itu.
O
_ _
N C O
Cl
H H H H
H
Page 108
Bilangan Koordinasi
• Bilangan koordinasi dalam senyawa
koordinasi adalah jumlah atom donor yang
mengelilingi atom atau ion pusat dalam
suatu senyawa kompleks.
Page 110
Penggolongan ligan
Ditinjau dari jumlah atom dalam molekul atau
ion ligan, maka ligan dapat digolongkan
menjadi ligan monodentat, ligan bidentat dan
Ligan polidentat.
Page 112
Pembentukan kelat
• Ion etilendiaminatetraasetat (EDTA) adalah
suatu ligan polidentat yang mengandung
enam atom donor, yaitu dua atom nitrogen
dan empat atom oksigen. Keempat atom
oksigen tersebut berada dalam empat
gugus COO- yang berikatan tunggal
dengan atom karbon.
• Ligan-ligan bidentat dan polidentat juga
disebut pembentuk kelat, karena
kemampuannya mengikat atom logam
bagaikan cakar (dari bahasa Yunani : chele
yang berarti cakar).
Page 113
(EDTA)
Page 114
Kegunaan senyawa kompleks
Beberapa peranan dan kegunaan senyawa kompleks :
• Hemoglobin dan klorofil merupakan senyawa
kompleks dengan atom pusat besi dan magnesium
dengan ligan berbagai protein.
• Dalam kimia analitik dikenal kompleksometri, yaitu
penentuan kadar logam dengan EDTA, juga
kolorimetri dengan menggunakan kompleks yang
berwarna.
• EDTA dan BAL (dimerkaptopropanol) yang
digunakan untuk penawar keracunan logam berat,
juga senyawa kompleks platina yang digunakan
untuk anti kanker.
Page 115
GAYA ANTAR MOLEKUL
• Molekul-molekul dalam wujud gas, cair dan padat
saling berantaraksi satu dengan yang lainnya.
Page 117
- - -
-
Page 118
Terjadinya gaya dispersi (gaya London)
Page 119
Antaraksi dwikutub-dwikutub
• Pada senyawa polar, molekul-molekul
cenderung menyusun diri dengan cara
ujung ujung positif suatu molekul
mengarah kepada ujung negatif molekul
yang lain, gambar berikut ini :
+ - + - + - + - + - + - + - + -
- + - + - + - + - + - + - + - +
+ - + - + - + - + - + - + - + -
- + - + - + - + - + - + - + - +
Page 120
Ikatan hidrogen
• Kekuatan ikatan bervariasi
• Lebih lemah daripada interaksi elektrostatik, tetapi lebih kuat daripada
Van der Waals interaksi
• Ikatan hidrogen terbentuk antara suatu atom hidrogen yang terikat pada
heteroatom yang kaya elektron dengan heteroatom yang kaya elektron
(N atau O)
• Atom hidrogen yang terikat pada heteroatom yang kaya elektron disebut
a hydrogen bond donor
• Heteroatom yang kaya elektron (N atau O) disebut a hydrogen bond
acceptor
- + -
- + - Drug Y H X
X H Y Target Target
Drug
HBD HBA HBA HBD
Page 121
IKATAN HIDROGEN
• Ikatan hidrogen terbentuk jika satu atom H yang terikat
kepada salah satu dari atom yang sangat elektronegatif
(F, O atau N).
• Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antar molekul yang
cukup kuat, dengan energi ikatan berkisar antara 15 - 40
kJ/mol.
• Pada pembentukan ikatan hidrogen, atom yang sangat
elekronegatif yang mengikat atom H secara kovalen,
menarik elektron atom H tersebut menjauhi inti atomnya
yang berupa suatu proton. Hal ini menyebabkan proton
tersebut terpapar (terbuka) sehingga tertarik oleh suatu
pasangan elektron bebas atom tetangganya yang sangat
elektronegatif pula.
• Ikatan hidrogen dalam air
• Air adalah senyawa yang paling umum yang di
dalamnya terdapat ikatan hidrogen.
atom O
atom H
Page 123
Ikatan hidrogen pada senyawa-senyawa lain.
160 pm O H O 100 pm
H3C C C CH3
O H O
Page 125
Page 126
Ikatan Hidrogen intra dan intermolekular
mempengaruhi sifat fisiko kimia maupun aktivitas
• -OH posisi orto membentuk
ikatan-H intramolekular kelarutan
dalam air menurun, kemampuan
menembus membran sistem saraf
pusat meningkat
• efek analgesik
Page 128
• Dalam bentuk padat, tiap atom Cu terikat dengan 12 atom tetangganya.
Hal ini karena pada Cu bangun kristal logam berbentuk kubus berpusat
muka, dengan bilangan koordinasi 12.
Page 129
SIFAT LOGAM
Model Lautan Elektron :
• Teori sederhana yang dapat menerangkan
sifat logam adalah logam padat sebagai
jaringan ion-ion positif yang tercelup dalam
lautan elektron.
Page 130
Ciri khas logam :
Page 131
Beberapa ciri khas logam:
2. Sifat mengkilap : Elektron-elektron bebas pada
permukaan logam mampu menyerap foton dan
memancarkan kembali cahaya yang jatuh pada
permukaan tersebut dengan frekuensi yang sama,
sehingga permukaan logam tampak mengkilap.
Page 132
SIFAT KEMAGNITAN
Bila dua kutub magnet yang berlawanan muatan berada dalam vakum, maka terjadilah
garis-garis gaya yang homogen :
(a) (b)
U S U S
zat ditarik
magnit zat ditolak
magnit
medan magnit menjadi medan magnit menjadi
lebih kuat, zat bersifat lebih lemah, zat bersifat
lebih permeabel terha- kurang permeabel terha-
dap medan magnit dap medan magnit
Page 133
Sifat paramagnetisme dan diamagnetisme
Digambarkan sebagai berikut :
(a) dua elektron pada dua orbital berbeda, spin sama akan
menghasilkan medan magnit yang saling memperkuat (paramagnetik).
(b) saling meniadakan(spin berlawanan)(diamagnetik)
U U U S
S S S U
(a) (b)
Page 134
Paramagnetik : Unsur yang punya jumlah elektron gasal.
Diamagnetik : Unsur yang mempunyai jumlah elektron genap, tetapi tidak
semua unsur yang mempunyai jumlah elektron genap akan bersifat
diamagnetik.
Beberapa contoh :
1
H : 1s Elektron tunggal, jadi bersifat paramagnetik
Page 136
Susunan molekul unsur feromagnetik & paramagnetik
Kelompok atom un- bila ada medan bila tak ada medan
sur feromagnetik, magnit luar magnit luar
ada atau tidak ada
medan magnit luar Kelompok atom unsur paramagnetik
Page 137
BANGUN MOLEKUL
Page 138
BANGUN MOLEKUL
Bangun molekul adalah gambaran geometrik yang diperoleh dengan cara
menghubungkan inti-inti atom yang berikatan, dengan garis lurus.
d 1 = d 2, a =104,45
Page 139
• Semua molekul Diatomik mempunyai
bangun linier
Page 141
Tabel 7.2. Orbital-orbital hibrida & bangun geometriknya
Page 142
Bangun Molekul :
Valence Shell Electron Pair Repulsion Theory (VSEPR)
- Teori VSEPR didasarkan adanya ide yang
berdasarkan gaya tolakan elektrostatik dari
elektron diturunkan sampai minimum jika
beberapa daerah yang memiliki densitas
elektron yang cukup tinggi diletakkan sejauh
mungkin.
To minimize e--e-
repulsion, lone pairs are
always placed in equatorial
positions.
Page 144
Balloon Analogy
Page 147
Molecular Shapes
Predicting Molecular Geometries
Page 148
Predicting Molecular Geometries
Page 149
Molecules with Expanded Valence Shells
Page 150
Prediksi Bentuk Molekul
- Gambarlah struktur Lewis
- Tentukan jumlah ikatan total dan pasangan
elektron bebas di sekitar atom pusat
- Atur daerah ikatan dan pasangan elektron
bebas sedemikian rupa sehingga tolakan e--e-
menjadi minimal
- Ikatan rangkap dianggap sebagai satu daerah
ikatan
Page 151
larutan
Page 152
Larutan
Larutan adalah materi homogen yang tidak mempunyai susunan
(komposisi) kimia tertentu.
Page 153
Komponen Larutan
Page 154
Penggolongan larutan
Menurut wujud akhirnya, larutan dapat dibagi menjadi :
1.Larutan Gas
Larutan gas : baik pelarut maupun linarut (solven dan solut)
berupa gas.
Contoh : Uap air dalam udara
Larutan gas disebut juga campuran gas.
2.Larutan cair
Larutan cair : pelarutnya berwujud cair, sedangkan menurut
wujud linarutnya, larutan cair dibagi menjadi :
2.a. Larutan gas dalam cair
Contoh : Larutan oksigen (O2) dalam air
2.b. Larutan cair dalam cair
Contoh : Larutan etanol dalam air
2.c. Larutan padat dalam cair
Contoh : Larutan Gula dalam air
Page 155
Page 156
Contoh berbagai macam
Larutan
Page 157
3. Larutan padat
Larutan padat : pelarutnya berwujud padat,
sedangkan menurut wujud linarutnya, larutan padat dapat
dibagi menjadi :
3.a. Larutan gas dalam padat
Linarut berupa gas, misalnya gas hidrogen (H2) yang larut
dalam paladium (Pd)
3.b. Larutan cair dalam padat
Linarut berupa cairan, misalnya amalgam (larutan logam dalam
raksa).
Contoh : amalgam perak, yaitu Ag dalam Hg
3.c. Larutan padat dalam padat
Linarut berupa padatan, umumnya berupa larutan logam atau
paduan logam (aliasi = alliage), misalnya kuningan (Cu
dalam Zn).
Page 158
Peristiwa melarut
Page 159
2. Zat terlarut berantaraksi dengan pelarut
tanpa perubahan sifat zat terlarutnya.
Page 160
Proses hidrasi NaCl
H
H H O O H
H
O H H
O H O
O H H
H2O H Na+ H Cl-
NaCl H H
H H
H O O
O H H
O
H
H H H
- H O O H
O
H
Air sebagai dwikutub
Ion Na + dan Cl- yang tersolvasi dalam air
Page 161
162
Page 162
3. Zat terlarut mengalami dispersi (penyebaran)
dalam pelarut.
• Keadaan ini terjadi pada pelarut dan linarut
yang keduanya non-polar.
• Contoh : Benzena yang terdispersi dalam CCl4.
Page 164
SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Page 167
Penentuan Titik Didih Cairan
• Titik didih cairan pada tekanan udara normal
dapat diukur dengan cara penyulingan
(destilasi) cairan tersebut pada tekanan
udara normal (fasa cair berhubungan dengan
udara terbuka).
• Temperatur diukur sewaktu cairan mulai
menetes.
Gelembung uap cairan
Page 168
Penurunan Tekanan Uap Larutan
Bila suatu cairan berisi zat terlarut yang tidak
mudah menguap, maka kecenderungan lolos
molekul cairan tersebut berkurang.
: pelarut
: linarut
Page 171
Penurunan Titik Beku larutan
• Pada diagram fasa air dan larutan dalam air, maka titik beku larutan
selalu lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya.
• Penurunan titik beku larutan encer berbanding lurus dengan
konsentrasi zat terlarut, yang dapat dirumuskan sebagai berikut
(Raoult, 1883) :
DTf = Kf . m
• DTf :Penurunan titik beku larutan
• Kf : Tetapan penurunan molal pelarut (tetapan krioskopik)
• m : Konsentrasi linarut dalam molal, yang dapat dirumuskan
sbb :
1000 x W2
m =
W1 x M2
W1: Berat pelarut W2 : Berat linarut M2 : massa molekul linarut
Kenaikan titik didih larutan
• Besarnya kenaikan titik didih larutan juga
berbanding lurus dengan konsentrasi zat
terlarut, yang dapat dirumuskan sebagai
berikut
1000 x W2
DTb = Kb .m = Kb x
W1 x M2
- Peristiwa difusi
• Pada peristiwa difusi, suatu linarut akan
bergerak dari konsentrasi tinggi menuju
konsentrasi rendah, sehingga konsentrasinya
merata.
H2O
Dif usi : yang bergerak
linarut
KMnO4
Pengukuran dan perhitungan tekanan
osmotik
Page 177
TETAPAN-TETAPAN CAIRAN LAIN
Tegangan permukaan
• Tegangan permukaan adalah energi dalam
erg yang diperlukan untuk membentuk
permukaan cairan seluas 1 cm2.
• Terjadinya tegangan permukaan
Page 180
KEKENTALAN (VISKOSITAS)
Kekentalan adalah besaran yang menyatakan hambatan suatu sistem
untuk mengalir, bila terhadap sistem itu dikenakan suatu tekanan.
Page 181
- Fluiditas ( = phi) adalah kebalikan dari viskositas
Page 182
Indeks bias Indeks bias suatu zat adalah perbandingan
antara kerapatan optik zat itu dengan kerapatan optik
ruang hampa.
• Lambang : nD20
Page 183
KEJENUHAN LARUTAN
Hubungan antara keadaan larutan dengan
jumlah relatif linarut dan pelarut ada 3
macam, yaitu :
1. Larutan jenuh
2. Larutan tak jenuh
3. Larutan lewat jenuh
Page 184
Larutan jenuh
• Larutan jenuh adalah suatu larutan yang di
dalamnya zat terlarut (solut/linarut) yang berada
dalam larutan, berkesetimbangan dengan zat
terlarut murni yang berada dalam wadah tempat
larutan itu berada tetapi di luar sistem larutan
itu.
pelarut
linarut murni
Page 186
Larutan lewat jenuh
Page 187
Larutan jenuh metastabil dapat dijadikan
larutan jenuh yang stabil dengan cara :
Page 189
Tabel 13.5. Istilah perkiraan kelarutan
Page 190
Larutan elektrolit dan bukan elektrolit
Bila ke dalam air dilarutkan :
Gula atau Alkohol atau Urea
• maka berlaku rumus-rumus penurunan tekanan uap, penurunan titik
beku dan kenaikan titik didih sebagai berikut :
Page 191
192
Page 192
SISTEM HETEROGEN
ADALAH SISTEM YANG MEMPUNYAI BAGIAN2 YANG TIDAK SAMA
DALAM KESELURUHAN SISTEM
PENGGOLONGAN:
1. SUSPENSI
adalah sistem heterogen dengan ukuran partikel terdispersi > 0,1 (1
= 10-4)
2. KOLOID (DISPERSI KOLOID)
adalah sistem heterogen dengan ukuran partikel terdispersi antara
0,001 - 0,1 (1,0 - 100 m)
EMULSI
merupakan jenis koloid yang medium pendispersi maupun fasa
terdispersinya berupa cairan yang tidak saling campur.
-Kedua fase terdiri dari fase minyak dan air atau sebaliknya.
-Emulgator = zat penstabil emulsi
Page 193
Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi
Penampakan
-Mikroskop biasa -Tidak tampak -Tidak tampak -Tampak
-Mikroskop - Tidak tampak -Tampak -Tampak
elektronik
Penyaringan
-Kertas saring -Lolos -Lolos -Tertahan
-Membran semi- -Lolos -Tertahan -Tertahan
permiabel
-Sifat difusi -Cepat -Sangat lambat -Tak mendifusi
-Fasa -Satu fasa -Dua fasa -Dua fasa
-Kejernihan -Jernih -Baur -Tdk tmbs chy
-Bila dibiarkan -Tidak- -Tidak- -Mengendap
mengendap mengendap
Page 194
SIFAT-SIFAT KOLOID
1. SIFAT OPTIK
Efek Faraday-Tyndall
berupa kerucut cahaya bila sistem koloid disinari dari samping.
Efek ini disebkan oleh penghamburan sinar oleh partikel-partikel
terdispersi.
2. SIFAT KINETIK
a. Gerak Brown : gerakan acak partikel terdispersi dalam medium
terdispersi.
Page 195
3. SIFAT ELEKTRIK
a. Elektroforesis
adalah pergerakan partikel terdispersi dengan
adanya pengaruh listrik.
b. Elektro-osmosis
adalah pergerakan medium pendispersi dengan
adanya pengaruh listrik, sedangkan fasa
terdispersi diam. (kebalikan elektroforesis)
Page 196
CARA PENGENDAPAN KOLOID
Page 197
Selamat Belajar
198
Page 198