Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SAHNAZ

NIM : 051811133063

KELAS : C

3. Apa saja keuntungan dan kerugian pemberian sediaan yang tertera pada resep tersebut?

SEDIAN PULVIS (resep 1)

Keuntungan:

1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang dipadatkan.
2. Anak anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan
obat dalam dalam bentuk serbuk.
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan dalam sediaan
serbuk.
4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam bentuk serbuk.
5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam
bentuk serbuk.
6. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan penderita

Kerugian :

1. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, sepet, lengket di lidah, amis, dan lain
lain).
2. Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah.

SEDIAAN PULVERES (resep 2)

Keuntungan :

1. Lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut daripada bentuk sediaan oral lain, sehingga
dengan segera dapat memberikan efek terapi.
2. Lebih mudah untuk ditelan dibanding sediaan padat lainnya.
3. Lebih stabil dibanding sediaan cair.
4. Lebih mudah dalam pengaturan dosis.

Kerugian :

1. Obat yang tidak tahan terhadap pemaparan di udara akan rusak dengan bentuk sediaan ini.
2. Obat yang pahit, menimbulkan rasa mual dan muntah, begitu pula obat yang korosif tidak
dapat dibuat dalam bentuk sediaan ini.
3. Sukar untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak.
4. Tidak dapat disimpan lama.
5. Durasi efek dan waktu mulai berefek tidak dapat diatur.
SEDIAN KAPSUL (resep 3)

Keuntungan :

1. Melindungi bahan obat yang rusak karena udara/cahaya

2. Lebih stabil dibandingkan sediaan cair

3. Lebih praktis dan mudah penggunaan dibandingkan bentuk serbuk

4. Lebih cepat diserap dibandingkan bentuk tablet, pil

5. Lebih praktis dan mudah pembuatannya dibandingkan bentuk tablet (tidak membutuhkan
berbagai bahan tambahan dan teknologi seperti pada penyiapan tablet) sehingga cocok untuk
penyiapan secara extemporaneous

6. Dapat digunakan untuk obat lepas lambat atau lepas tunda

7. Pemberian dosis yang tetap dan akurat

8. Menutupi rasa dan bau bahan obat tidak enak

Kerugian :

1. Tidak sesuai untuk bahan obat yang:

- Mudah menguap

- Sangat mudah larut yang membentuk larutan pekat

- Bersifat higroskopis, deliquescent, eflorescent

- Bereaksi dengan cangkang kapsul (misal: kadar fenol tinggi, kadar etanol <90%)

2. Tidak sesuai untuk pasien yang kesulitan menelan (misal: bayi, balita, lansia)

3. Tidak bisa dibagi

4. Harus hati-hati dalam penyimpanan (suhu lembab menyebabkan kapsul menjadi lunak, suhu
kering menyebabkan kapsul menjadi rapuh)

DAFTAR PUSTAKA :

Elmitra. 2017. Buku Dasar-dasar Farmasetika dan Sediaan Semi Solid. Yogyakarta : Penerbit
Deepublish (Bab VI Hal 49-60)
4. Bagaimana formula umum untuk menyiapkan sediaan pada resep tersebut?

FORMULA UMUM RESEP

1. Bahan obat:
- padat (serbuk, kapsul, tablet)
- setengah padat (adeps lanae, ekstrak kental)
- cair (tingtur, ekstrak cair)

2. Bahan pembantu/tambahan:
- Bahan pengisi
- Corrigens (saporis, odoris, coloris)
- Pelincir
- Pelekat

RESEP 1.1

 Bahan Obat
- Padat
yaitu As .Salisillat, Camphor, Menthol, ZnO
- Setengah Padat
yaitu Balsam Peru

 Bahan Tambahan
- Pelincir: Talk

RESEP 1.2

 Bahan Obat
- Padat
Yaitu Calc lactas, Thiamin, Pyridoxin, Cyanocobalamin

 Bahan Tambahan
Tidak ada bahan tambahan pada resep tersebut

RESEP 1.3

 Bahan Obat
- Padat
Yaitu CTM, Dexamethasone, Ascorbic acid

 Bahan Tambahan
Tidak ada bahan tambahan pada resep tersebut
 CANGKANG KAPSUL
- Gelatin keras (hardgels): gelatin + aqua
- Gelatin lunak (softgels): gelatin + plasticizer + aqua

DAFTAR PUSTAKA :

Pharmaceutical Compounding and Dispensing second edition. John F Marriot. Hal 196.

Kementerian Kesehatan RI (2014), Farmakope Indonesia edisi V, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

4.Apakah ada perbedaan komposisi bahan penyusun obat-obat tersebut sehingga terdapat berbagai
macam istilah yang menyertai nama obat tersebut (misal : SL dan SR)?

Hyoscyamine

Hyoscyamine adalah obat untuk mengobati berbagai masalah perut/masalah usus seperti kram dan
sindrom iritasi usus besar. Obat ini juga digunakan untuk mengobati kondisi lain seperti masalah
untuk mengontrol kandung kemih dan masalah buang air besar masalah tersebut, rasa nyeri kram
perut yang disebabkan oleh batu ginjal dan batu empedu, dan penyakit Parkinson.

- Perbedaan SL dan SR
 SL : sublingual
Bentuk sediaan : tablet warna hijau
Kandungan : Hyoscyamine Sulfate 0,125mg
Bahan tambahan : lactose monohidrat, magnesium stearat, mannitol, perasa
peppermint, starch, stearic acid, pewarna hiau LKB #LB-620
Dosis : untuk dewasa penderita irritable bowel syndrome yaitu
0,125 – 0,25 mg sublingual tiap 4 jam atau sesuai kebutuhan. Jangan
diminum lebih dari 12 tablet dalam 24 jam.

 SR : Sustained Release
Bentuk : kaplet warna hijau
Kandungan : Hyoscyamine Sulfate 0,375mg
Bahan tambahan : kalsium fosfat dibasic, etilselulosa, lactose monohydrate,
magnesium stearat, microcrystalline selulosa, stearic acid, pewarna hiau LKB
#LB-620
Dosis : untuk dewasa penderita irritable bowel syndrome yaitu
0,375 – 0,75 mg oral tiap 12 jam, jangan melebihi 4 tablet dalam 24 jam.
Profenoid

Profenid adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati nyeri arthritis, sakit kepala, sakit
telinga, nyeri dan radang pada penyakit reumatik yang ringan dan gangguan otot skelet lainnya.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati sakit gigi yang parah yang mengakibatkan radang gusi.

- Komposisi : Ketoprofen
- Cara kerja : mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan
rasa nyeri di tubuh.
- Perbedaan E dan CR
 E : Enteric Coated
Dosis : 50 – 100mg sehari, untuk rheumatik 100-200 mg sehari pada 2-4
dosis terpisah dengan makanan. Untuk nyeri dan dismenorrhoea 50 mg up
to 3 times daily
 CR : Controlled Released
Dosis : 100-200mg sehari sekali

PUSTAKA :

Informasi Spesialite Obat Indonesia volume 51 tahun 2017/2018

MIMS drug reference

Anda mungkin juga menyukai