Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS SIMPLISIA DALAM SEDIAAN JAMU

1. KOMPOSISI SEDIAAN HERBAL


1.1 Sembung Manis
1.2 Kumis Kucing
1.3 Meniran
1.4 Mengkudu
1.5 Daun Alpukat
1.6 Kunyit
1.7 Bunga Pala
1.8 Jinten Hitam
1.9 Sari Mekar

2. IDENTIFIKASI DAN PEMERIAN SIMPLISIA


2.1 Sembung Manis
A. Nama Simplisia
1. Nama Ilmiah Blumea balsamifera (1)
2. Nama sinonim Conyza balsamifera, Blumea zollingeriana (2)
3. Nama local Sembung (2)
4. Familia Asteraceae (1)
B. Pemerian
1. Bau Kamfer (1)
2. Rasa Agak pahit (1)
3. Warna Kelabu kehijauan (1)
Foto simplisia

(4)

2.2 Kumis Kucing


A. Nama Simplisia
1. Nama Ilmiah Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq. (8)
2. Nama sinonim Orthosiphon grandiflorus Bold
Orthosiphon stamineus Benth (8)
3. Nama local Kumis kucing (8)
4. Familia Labiatae(8)
B. Pemerian
1. Bau Aromatik (8)
2. Rasa Agak asin, agak pahit, dan kelat (8)
3. Warna Warna hijau atau ungu (8)
Foto Simplisia

Orthosiphonis Folium (9)


Orthosiphonis Herba (10)

2.3 Meniran
A. Nama Simplisia
1. Nama Ilmiah Phyllanthus niruri L. (14)
2. Nama sinonim Phyllanthus lathyroides Kunth
Phyllanthus urinaria L.(15)
3. Nama local Jawa : Meniran ijo, Sunda : Memeniran, Jawa : Meniran (14)
4. Familia Euphorbiaceae(14)
B. Pemerian
1. Bau Aromatik(14)
2. Rasa Pahit(14)
3. Warna Hijau Kecoklatan (16)
Foto simplisia

(17)

2.4 Mengkudu
A. Nama Simplisia
1. Nama Ilmiah Morinda citrifolia L.(22)
2. Nama sinonim Morinda bracteata Roxb.(23)
Sumatera: Eodu, eoru, keumudee, lengkudu, bangkudu,
bengkudu, bakudu, pamarai, mangkudu, neteu, mengkudu,
3. Nama local bingkudu. Jawa: Kudu, cangkudu, kemudu, pace. Kalimantan:
Mangkudu, wangkudu, labanau. Nusa Tenggara: Tibah,
wungkudu, ai komdo, manakudu, bakulu.(22)
4. Familia Rubiaceae(22)
B. Pemerian
1. Bau Tidak berbau (22)
2. Rasa Tidak berasa (22)
3. Warna Kecoklatan (22)
Foto Simplisia

(24)
2.5 Daun Alpukat
A. Nama Simplisia
1. Nama Ilmiah Persea americana Mill.(26)
2. Nama sinonim Persea gratissima Gaertn. f. (26)
3. Nama local Avokat (26)
4. Familia Lauraceae (26)
B. Pemerian
1. Bau Aromatik (26)
2. Rasa Pahit(26)
3. Warna Hijau sampai hijau kecoklatan atau coklat keunguan(26)
Foto simplisia

(27)

2.6 Kunyit
A. Nama Simplisia
1. Nama Ilmiah Curcuma domestica Val .(31)
2. Nama sinonim Curcuma longa Koen (Kunyit) .(32)
3. Nama local Kunyit (melayu), kunir (jawa), konye (madura), koneng (sunda).
(31)

4. Familia Zingiberaceae .(31)


B. Pemerian
1. Bau Khas aromatic .(31)
2. Rasa Agak pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa
tebal(31)
3. Warna Kuning jingga, kuning jingga kemerahan, sampai kuning jingga
kecoklatan .(31)
Foto Simplisia

2.7 Bunga Pala


A. Nama Simplisia
1. Nama Ilmiah Myristica fragrans Houtt (37)
2. Nama sinonim Myristica succedanea Reinw, Myristica speciosa Warb.,
Myristica schefferi Warb., Myristica fatua Houtt, Myristica
argentea Warb., Myristica tingens Blume., Myristica sylvetris
Houtt., Myristica iners Bl., Myristica littoralis Miq., Myristica
tesmannii Miq.(37)
3. Nama local Pala, Henggi, Pala utan, Penara, Ki mokia, Pala onin, Muskat,
Pala maba, Durenan, Nutmeg (38)
4. Familia Myristicaceae (37)
B. Pemerian
1. Bau Khas aromatik (36)
2. Rasa Agak pedas, agak pahit (36)
3. Warna Merah kecoklatan (36)
Foto simplisia

2.8 Jinten Hitam


A. Nama simplisia
1. Nama Ilmiah Nigella sativa L.(42)
2. Nama sinonim Nigella cretica Miller, Nigella indica Roxb(45)
3. Nama local Indonesia: Jinten hitam pahit(42)
4. Familia Ranunculaceae (42)
B. Pemerian
1. Bau Aromatik, khas (42)
2. Rasa Pahit (42)
3. Warna Coklat kehitaman (42)
Foto simplisia

2.9 Sari Mekar


A. Nama simplisia
1. Nama Ilmiah Mesua ferrea L (49)
2. Nama sinonim Mesua coromandelina Wight ,Mesua nagassarium ( Burm.f. )
Kosterm,Mesua pedunculata Wight , Mesua roxburghii Wight (50)
3. Nama local Penaga lilin, Penaga putih, Penaga surga(Indonesia),
Nagasari(Jawa), Nagasari gede (Sunda) (49)
4. Familia Clusiaceae (49)
B. Pemerian
1. Bau Tidak berbau(50)
2. Rasa Rasa sepat (50)
3. Warna Coklat Sampai Coklat kehitaman (49)
Foto bagian tanaman
yang digunakan untuk
simplisia

(52)

3. ANALISIS KESESUAIAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI DENGAN TERAPI


(BERDASAR DATA ILMIAH)
No Nama simplisia Analisa
1. Blumeae Folium Sebagai Antioksidan
Blumeae Folium mengandung steroid, flavonoid, dan
Tanin yang berguna sebagai antioksidan. Keberadaan
senyawa antioksidan dalam suatu bahan dapat dideteksi
dengan melakukan uji aktivitas antioksidan. Aktivitas
antioksidan merupakan kemampuan suatu senyawa atau
ekstrak untuk menghambat reaksi oksidasi yang dapat
dinyatakan dengan persen penghambatan. Parameter
yang digunakan untuk menunjukkan aktivitas antioksidan
adalah Inhibition Concentration (IC50) yaitu konsentrasi
suatu zat antioksidan yang dapat menghambat reaksi
radikal bebas DPPH sebesar 50%. Zat yang mempunyai
aktivitas antioksidan tinggi, akan memberikan nilai IC50
yang rendah. (3)
Sebagai AntiMikroba
Tanaman sembung memiliki kandungan kimia borneol
(daun segar), sineol, myristin, tannin, pirotechin. Pada
penelitian Harianti, et al. Tanaman Obat dan Obat
Traditional. Depkes RI (2009) menggunakan ekstrak
etanol daun sembung terhadap bakteri Escherichia coli,
Stapylococcus aureus dan candida albicans. Yang
hasilnya menunjukkan bahwa ekstraksi ini dapat
menghambat bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus
aureus. (5)
Sedangkan pada penelitian Dinda Lasti Nuryani, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Islam Bandung menggunakan ekstrak etanol daun
sembung pada ketiga bakteri dengan menggunakan
metode difusi dan pengenceran agar. Didapatkan
pengujian aktivitas antibakteri ekstrak daun sembung
menunjukkan aktivitas terhadap ketiga bakteri nilai KHM
ekstrak daun sembung 2,5% dengan pembanding
tiamfenicol(6)
AntiHipertensi
Tanaman sembung juga mengandung Asam ɤ-
aminobutirat (GABA) yaitu asam amino yang memiliki
empat atom karbon berfungsi sebagai neurotransmitter
penghambat utama dalam system saraf pusat. GABA
memiliki peranan penting dalam mengkontrol system
saraf pusat dan perifer dari tekanan darah. Selain GABA
ada juga flavonoid yang berfungsi sebagai antihipertensi
yang berperan untuk meningkatkan volume urin
(diuretic) dan mampu menghambat vasopressin yang
telah dilakukan uji coba pada tikus dan terbukti dapa
menurunkan tekanan darah (7)
2. Orthosiphonis Folium Pada daun dari kumis kucing secara penelitian terbukti
dan Orthosiphonis dapat menurunkan adanya glukosa dalam darah yakni
Herba dengan kandungan senyawa Saponin dan Flavonoid.
Lebih khusus lagi dengan ekstrak etanol 96% dan daun
kumis kucing pada dosis 50mg/20gBB/hari berhasil
menurunan kadar glukosa darah sebanyak 41,61% dan
merupakan penurunan kadar glukosa darah mencit
tertinggi(11). Selain itu pada sumber lain disebutkan
bahwa daun kumis kucing juga dapat dikombinasikan
dengan bahan herba lain seperti seledri dan mengkudu
menghasilkan kombinasi SKM (Seledri Kumis Kucing
Mengkudu), dimana dikatakan Kombinasi ekstrak SKM
dapat menurunkan tekanan darah baik pada subyek
normotensi maupun hipertensi. Pada kelompok
normotensi, kombinasi ekstrak SKM dosis 20,25 mg/kg
BB tikus menghasilkan persentase penurunan tekanan
darah sistol sebesar 7,1±1,8 % dan tekanan darah diastol
sebesar 13,8±3,2 %, sedangkan kombinasi ekstrak SKM
dosis 40,5 mg/kg BB tikus menghasilkan persentase
penurunan tekanan darah sistol sebesar 10,2±2,6 % dan
tekanan darah diastol sebesar 12,3±3,1 %. Untuk
kelompok hipertensi, persentase penurunan tekanan
darah sistolik sebesar 16,10±0,90 % dan tekanan darah
diastolik sebesar 19,48±1,03 %, sedangkan dosis 40,5
mg/kg BB mampu menurunkan tekanan darah sistolik
sebesar 15,84±1,55 % dan tekanan darah diastolik
sebesar 17,77±1,34 % (12).
Pada herba kumis kucing juga diketahui dapat
menurunkan kadar kolestrol yang ada dalam darah, hal
ini dikarenakan adanya senyawa Flavonodi, Saponin, dan
Tanin (Wulandari, 2011). Senyawa utama dari ekstrak
hidroalkohol kumis kucing adalah senyawa Flavonoid
yang memberi efek antihiperlipidemia (Umbare et.al,
2009). Sedangkan menurut Rajasekaran dkk. (2013)
adanya Flavonoid dan Polifenol dapat menurunkan kadar
LDL dan VLDL serta meningkatkan HDL serum.
Menurut Nijveldt et.al (2001) reaktivitas yang tinggi dari
hidroksil Flavonoid dapat mengikat radikal dan membuat
radikal reaktif menjadi tidak aktif. Kemampuan ini
dinilai dapat mencegah oksidasi dari LDL secara in vitro.
Selain itu Luteolin juga dapat menginduksi sekresi
kolesterol dan mereduksi kadar kolesterol, Flavonoid
diduga juga mengatur jaringan Kompleks dari HMG-
KoA reduktase. Sedangkan pada Tanin berfungsi
sebagai Antioksidan untuk menurunkan kadar kolesterol
dan menghambat oksidasi dari LDL serta dapat
meningkatkan produksi dari Nitrat Oksida (vasodilator
endogen dengan efek antiaterosklerosis). Lalu pada
beberapa penelitian mengenai Saponin ditemukan bahwa
senyawa ini dapat menurunkan dalam hewan maupun
manusia (Avci et.al , 2006). Menurut Utama – ang
(2006) mekanismenya dengan membentuk kompleks
tidak larut dengan beta-hidroksisteroid sehingga dapat
menurunkan penyerapan kolesterol intestinal. Saponin
juga meningkatkan adsorpsi asam empedu ke dalam serat
dengan membentuk kompleks, sehingga pembentukan
bobot misel yang lebih besar mencegah reabsorpsi asam
empedu serta kehilangan asam empedu diimbangi
dengan peningkatan konversi kolesterol menjadi asam
empedu dalam hati. Dosis yang dapat memberi efek
antihipertensi ini dalam penelitian ditunjukkan pada
rentang dosis 250 mg/KgBB hingga 1000 mg/KgBB (13)
3. Phyllanthi Herba Daun meniran memiliki khasiat sebagai
antihiperglikemia. Pemberian ekstrak daun meniran
dengan dosis 5,0 mg/kg bb/hari dapat memperbaiki
kerusakan sel-β pankreas dan menurunkan kadar glukosa
darah. Penurunan ini disebabkan karena ekstrak daun
meniran mengandung beberapa senyawa aktif yang
berpotensi dimanfaatkan sebagai antioksidan dan
antihiperglikima seperti flavonoid kuersetin.(18)
Pada penelitian “Ekstrak daun meniran (Phyllanthus
niruri. L) memperbaiki kerusakan sel-β pankreas dan
menurunkan kadar gula darah tikus wistar hiperglikemia
diinduksi aloksan” sebanyak 32 ekor tikus diadaptasikan
selama seminggu dengan cara ditempatkan di kandang
percobaan dan memberikan pakan dan minum standar.
Selanjutnya, tikus tersebut dibuat hiperglikemia dengan
pemberian diet tinggi lemak dan diinduksi aloksan
125 mg/kg/bb selama tujuh minggu. Kadar glukosanya
kemudian dianalisis (data pretes). Tikus hiperglikemia ini
dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok konrol (K0) tanpa
pemberian ekstrak meniran dan kelompok perlakuan (P)
diberi ekstrak meniran 5,0 mg/kg bb/hari selama delapan
minggu. Semua tikus coba diambil darahnya untuk
diperiksa kadar glukosanya dan diambil pankreasnya
(data postes). Data hasil penelitian ini dianalisis secara
statistik dengan menggunakan uji t pada tingkat
kepercayaan 95%.(18)
Hasil penelitian ditemukan bahwa pemberian ekstrak
daun meniran dengan beberapa konsentrasi dapat
menurunkan kadar glukosa darah tikus Wistar
hiperglikemia.(19),(20) Kadar penurunan glukosa darah
dapat juga diuraikan secara statistik pada kelompok
kontrol dengan tanpa pemberian ekstrak meniran dan
kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak daun
meniran 5,0  mg/ kg bb/ harin kadar glukosa darahnya
adalah 217,46±23,38 mg/dL (pretes); 206,17±22,16  mg/
dL postes) bandingkan dengan 217,49±23,33 mg/ dl
(pretes); 117,93±21,23 mg/ dL (postes). Dari data
tersebut diperoleh perbedaan penurunan kadar glukosa
darah pada tikus Wistar hiperglikemia.(18)
Mekanisme kerja ekstrak daun meniran sebagai
antihiperglikemia dalam menurunkan kadar glukosa
terutama diperankan oleh senyawa flavonoid kuesterin
melalui pengeluaran insulin oleh sel-β pankreas atau
mengubah metabolisme glukosa. Flavonoid kuesterin
berperan dalam meningkatkan sekresi insulin oleh sel-β
pankreas melalui mekanisme dalam mempertahankan sel
beta yang masih berfungsi serta memperbaiki kerja
pancreas, sehingga Sekresi Insulin oleh selβ pulau
langerhans.(21)
4. Morindae citrifoliae Buah dan daun mengkudu memiliki khasiat sebagai
Fructus & Morindae antihipertensi. Ini karena adanya senyawa scopoletin
citrifoliae Folium yang terdapat pada buah dan senyawa rutin yang terdapat
pada daun. Total senyawa fenolik dari ekstrak etanol
daun Morinda citrifolia L. (MCLEE) dan ekstrak etanol
buah Morinda citrifolia L. (MCFEE) masing-masing
adalah 1,789 ± 0,116 dan 1,677 ± 0,051 mg setara asam
galat per gram sampel. Kadar rutin dalam MCLEE adalah
0,92 ± 0,19%, dan kadar scopoletin di MCFEE adalah
0,46 ± 0,05%. Scopoletin dan rutin berperan sebagai
ACE inhibitor (25).
Mekanisme kerja ACE inhibitor yaitu dengan cara
memblokir enzim pengubah angiotensin yang mengubah
angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II
menyebabkan vasokonstriksi langsung dari arteriol pra-
kapiler dan venula pasca-kapiler, menghambat reuptake
norepinefrin, menstimulasi pelepasan katekolamin dari
medula adrenal, mengurangi ekskresi natrium dan air
kemih, menstimulasi sintesis dan pelepasan aldosteron,
dan merangsang hipertrofi dari kedua vaskular, sel otot
dan miosit jantung. Dengan adanya ACE inhibitor, terjadi
penurunan produksi angiotensin II yang kemudian
meningkatkan natriuresis, menurunkan tekanan darah,
dan mencegah renovasi otot polos dan miosit
jantung. Tekanan arteri dan vena yang diturunkan
mengurangi preload dan afterload.(26)
Kinerja scopoletin dan rutin dalam mengkudu dibuktikan
dengan pengujian “Aktivitas Hipotensi Ekstrak Etanol
dari Morinda citrifolia L. Daun dan Buah pada Tikus
Hipertensi yang Dipicu Dexamethasone”. Dimana dari
pengujian tersebut didapatkan hasil bahwa MCLEE,
MCFEE, dan kombinasi ekstrak keduanya secara
signifikan menurunkan tekanan darah tikus
hipertensi. Kombinasi dari keduanya (1:1) menunjukkan
aktivitas hipotensi tertinggi dengan menurunkan tekanan
darah sistolik sebesar 16,71 ± 3,95%, tekanan darah
diastolik sebesar 21,49 ± 7,90%, dan tekanan darah arteri
rata-rata sebesar 19,58% ± 6,35. (25)
5. Perseae Folium Efek antihipertensi dari ekstrak etanol daun alpukat ini
karena terdapatnya apigenin. Apigenin memiliki efek
calcium blocker yang menyebabkan relaksasi jantung dan
otot polos dengan menghambat kanal yang sensitif
kalsium yang dapat menurunkan masuknya kalsium
ekstrasel ke dalam sel. Relaksasi otot polos vaskular
menyebabkan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah.
Ekstrak etanol daun alpukat juga mengandung kalium
yang berfungsi sebagai diuretik sehingga mampu
menurunkan tekanan darah arteri rata-rata tikus secara
signifikan.(28)
Senyawa kimia dalam daun alpukat yang telah diketahui
berperan aktif dalam mekanisme antihipertensi antara
lain flavonoid, saponin dan alkaloid.
Flavonoid akan mempengaruhi kerja dari Angiotensin
Converting Enzym (ACE). Penghambatan ACE akan
menginhibisi perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II, yang menyebabkan vasodilatasi sehingga
tahanan resistensi perifer turun dan dapat menurunkan
tekanan darah. Efek lainnya dapat menyebabkan
penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sekresi
aldosteron, dan sekresi Anti Diuretic Hormone (ADH)
oleh kelenjar hipopituitari. Sekresi aldosteron yang
menurun berefek terhadap penurunan retensi air dan
garam oleh ginjal, sedangkan penurunan sekresi ADH
menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan retensi
air dan garam serta absorpsi air menyebabkan volume
darah menurun, sehingga tekanan darah menurun.(29)
Saponin memiliki khasiat diuretik dengan menurunkan
volume plasma dengan cara mengeluarkan air dan
elektrolit terutama natrium, sehingga pada akhirnya
cardiac output menurun. Natrium dan air juga dapat
mempengaruhi resistensi perifer. (29)
Secara umum alkaloid sering digunakan dalam bidang
pengobatan. Alkaloid berfungsi sama dengan obat -obatan
β- blocker mempunyai khasiat inotropik negatif dan
kronotropik negatif terhadap jantung. Akibatnya adalah
penurunan curah jantung, turunnya denyut jantung dan
kurangnya kekuatan kontraksi dari miokardium. Resistensi
perifer terkadang naik, terkadang juga tetap. Pengurangan
cardiac output yang kronik menyebabkan resistensi perifer
menurun. Hal tersebut menyebabkan penurunan tekanan
darah. (29)
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 20 responden,
dengan responden berjenis kelamin perempuan yaitu 11
orang menghasilkan rata-rata tekanan darah sebelum
pemberian rebusan daun alpukat (persea Americana mill)
ialah 163,05/85,60. Rata-rata tekanan darah sesudah
pemberian rebusan daun alpukat (persea americana mill)
ialah 154.80/80.55. Hasil penelitian ini menunjukan
adanya penurunan tekanan darah yang signifikan sebelum
dan sesudah rebusan daun alpukat (persea Americana
mill. (30)
6. Curcuma Domesticae Pemberian air seduhan kunyit mampu memberikan efek
Rhizoma penurunan tekanan darah, karena kunyit merupakan
tanaman herbal yang kaya akan kalium. .(33) Mekanisme
kerja kalium dalam menurunkan tekanan darah yaitu
kalium dapat mengurangi sekresi rennin yang
menyebabkan penurunan angiotensin II sehingga
vasokontriksi pembuluh darah berkurang dan
menurunnya aldesteron sehingga reabsorpsi natrium dan
air ke dalam berkurang. Kalium juga mempunyai efek
dalam pompa Na-K yaitu kalium dipompa dari cairan
ekstra selular ke dalam sel, dan natrium dipompa keluar
kemudian disekresikan ke luar tubuh, sehingga kalium
dapat menurunkan tekanan darah. .(34)
Selain kandungan mineral kalium, tanaman herbal kunyit
juga kaya akan kandungan kurkumin yang merupakan zat
anti oksidan karena kunyit tidak mengandung kolesterol
dan kaya akan serat, kandungan tersebut akan
mengendalikan low density lipoprotein (LDL) dalam
darah sehingga penyempit-an pembuluh darah akibat
penimbunan kolesterol pada pembuluh darah dapat
diatasi. .(35)
7. Myristicae Arillus Bunga pala atau yang biasa disebut fuli ini tidak secara
langsung memiliki khasiat dalam hipertensi. Namun
bunga pala ini dapat memperbaiki kualitas tidur, dimana
dalam jurnal hipertensi klinik disebutkan bahwa kenaikan
tekanan darah dapat dipicu karena kualitas tidur yang
buruk.
Berdasarkan hasil riset penelitian yang dilakukan
National Science and Technology Authority, dalam
bukunya Guidebook on the proper use of medicinal
plants. Fuli atau bunga pala mengandung minyak atsiri,
zat samak dan zat pati.
Mengacu dalam pustaka 4, pada percobaan isolasi,
identifikasi minyak atsiri fuli pala (bunga pala) dengan
metode GC-MS didapatkan bahwa minyak bunga pala
mengandung komponen α-pinen (13,08%), ᵝ-pinen
(15,14%), sabinene (22,93%), limonene (5,60%), safrol
(3,62%) dan miristisin (26,46%). Berdasarkan penelitian
Rismundar (1990), komponen utama fuli yaitu myristicin
dalam aromaterapi bersifat menghilangkan stress. Weiss
E.A. menyebutkan bahwa senyawa aromatik myristicin
sebesar 2 - 18% bersifat merangsang tidur.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kandungan
miristisin dalam bunga pala dapat memperbaiki kualitas
tidur sehingga secara tidak langsung juga meminimalisir
terjadinya kenaikan tekanan darah.
8. Nigellae Sativae Nigellae Sativae Semen memiliki khasiat sebagai
Semen antihipertensi. Hal ini sesuai dengan penelitian bahwa
pemberian minyak jintan hitam selama 8 minggu dapat
menurunkan tekanan darah. Hal ini juga dibuktikan dari
penelitian bahwa penurunan tekanan sistol pada
kelompok jintan hitam sebelum dan setelah terapi
sebanyak11,4 mmHg, dari 153,9mmHg menjadi
142,5mmHg(p=0.005). Tekanan diastoljuga menurun 6
mmHg setelah terapidari 89,9 mmHg menjadi 83,9
mmHg (p= 0,04).(44)
Minyak esensial pada biji jintan hitam (Nigella sativa
Linn.) terdiri dari beberapa komponen, yaitu
thymoquinone (27,8%-57%), p-cymene (7,1%-15,5%),
carvacrol(5,8%-11,6%), t-anethole (0,25%-2,3%), 4-
terpineol (2,0%-6,6%) dan longifoline(1,0%-8,0%).
Suplementasi thymoquinone zat aktif pada jintan hitam
dapat menurunkan tensi dan memperbaiki kerusakan
ginjal pada tikus yang hipertensi.(47)
Mekanisme kerja ekstrak jintan hitam sebagai
(7)
antihipertensi melalui mekanismenya sebagai diuretik
dan melalui penghambatan kanal ion kalsium(2). Calciun
Channel Blocker menurunkan influks ion kalsium ke
dalam sel miokard, sel‐sel dalam sistem konduksi jantung
dan sel‐sel otot polos pembuluh darah. Efek ini akan
menurunkan kontraktilitas jantung, vasodilatasi sehingga
menurunkan tekanan darah.(44)
9. Messuae Flos Tanaman nagasari atau sari mekar khususnya bagian
bunga tidak memiliki efek untuk antihipertensi tetapi
memiliki aktivitas farmakologi sebagai
antibakteri,antioksidan,dan antidiare . Kandungan kimia
yang terdapat di bunga nagasari adalah
lemak,protein,pati,asam palmitat,asam stearat,zat
(49)
samak,dan asam linolat , flavonoid,saponin, fenolat
(52)
dan polifenol (53)
Sebagai Antibakteri
Pemberian 100 dan 200 μg / g methanol ekstrak dari
bunga Nagasari diketahui mampu memberikan
perlindungan yang signifikan pada tikus albino yang
terserang Sulmonella typhimurium. Lebih lanjut
dijelaskan, pemberian 200 μg / g berat badan secara
signifikan mengurangi jumlah Sulmonella typhimurium
pada hatidan limpa. (51)
Sebagai Antioksidan
Ekstrak methanolic bunga kering Nagasari yang
diberikan pada tikus percobaan menunjukkan aktivitas
antioksidan serta perlindungan pada liver karena
kandungan polifenol yang tinggi maka mampu mencegah
fase inisiasi dan propagasi oksidasi.(53)
Sebagai Antidiare
Ekstrak air bunga nagasari yang mengadung
flavonoid,saponin, dan fenolat memiliki efek antidiare
yang paling efektif terhadap mencit BALB/c yang
diinduksi minyak jarak. Asam risisnoleat yang dilepaskan
oleh minyak jarak mengaktifkan sel otot polos usus dan
uterus melalui reseptor EP3 sebagai target untuk
menginduksi diare. Flavonoid yang merupakan
kandungan yang ada di ekstrak air bunga nagasari akan
menghambat pelepasan prostanoid EP3.(52)

4. SARAN PERBAIKAN UNTUK SEDIAAN HERBAL


Dari analisa kelompok kami, sediaan jamu untuk hipertensi ini mempunyai komposisi
bahan yang sudah cukup baik untuk mengatasi hipertensi. Hampir semua dari bahan yang
terkandung dalam jamu ini memiliki aktivitas antihipertensi. Bahan yang tidak memiliki
aktivitas untuk hipertensi adalah Sari Mekar (Mesua ferrea L). Sebaiknya untuk sediaan
jamu antihipertensi ini tidak perlu meenggunakan tanaman tersebut atau bahan tersebut
karena tidak memiliki kandungan kimia yang bisa menunjang terapi hipertensi. Tanaman
ini memiliki aktivitas untuk antibakteri, antioksidan, antidiare, sehingga kami rasa
tanaman sari mekar lebih cocok untuk jamu antidiare.

Selain sari mekar, pada sediaan jamu ini juga terdapat tanaman yang tidak secara
langsung memiliki efek antihipertensi, yakni bunga pala dari tanaman pala (Myristica
fragrans Houtt). Namun, alangkah lebih baik apabila simplisia ini tetap digunakan dalam
jamu hipertensi ini. Mengapa demikian? Karena bunga pala atau yang biasa disebut fuli ini
dapat memperbaiki kualitas tidur, dimana dalam jurnal hipertensi klinik disebutkan bahwa
kenaikan tekanan darah dapat dipicu karena kualitas tidur yang buruk. Sehingga, adanya
simplisia Myristicae Arillus ini bermanfaat untuk upaya preventif pencegahan penyakit
hipertensi, terutama untuk orang-orang dengan hipertensi, sehingga kemungkinan untuk
hipertensi lagi bisa lebih kecil, namun juga tetap harus diimbangi dengan menjaga pola
hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 1979, Materia Medika Indonesia, Jilid III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, 26-31.
2. Anonim, 2008, Acuan Sediaan Herbal, Badan Pengawasan Obat dan Makanan,
3. Maslahat Mamay, dkk. 2013. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Simplisia Daun
Sembung. Universitas Nusa Bangsa Bogor
4. https://www.tokopedia.com/luxmanabadi/simplisia-daun-sembung-kering-best-quality-
1-kg pada 23-04-2020 pukul 16.23 WIB
5. Harianti, et al. Tanaman Obat dan Obat Traditional. Depkes RI (2009)
6. http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/4806/05bab1_thamrin_10060
311176_skr_2016.pdf?sequence=5&isAllowed=y
7. I Gusti Ayu, dkk. 2018. Identifikasi Asam ɤ-Aminobutirat pada Loloh Sembung Sebagai
Minuman Fungsional yang Berpotensi Sebagai Antihipertensi. Fakultas Ilmu
Kesehatan Sains dan Teknologi, Universitas Dhyana : Bali
8. Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, 85-91.
9. https://images.app.goo.gl/6es5ouJWcxgaaLBi8 diakses pada 22 April 2020 Pukul 15.38
10. https://images.app.goo.gl/p6PETixcotF3aNJE8 diakses pada 22 April 2020 Pukul 15.47
11. Andriaty, Syarifah Nora. dkk. 2019. Perbandingan Efektifitas Ekstrak Etanol 96% Akar
dan Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) terhadap Penurunan Glukosa
Darah Mencit (Mus musculus). Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama.
12. Rumiyati dkk. 2016. Antihypertensive Testing of Combination of Apium graveolans L.,
Orthosiphon stamineus Benth., and Morinda citrifolia L. Extract. On Normotensive
and Hypertensive Sprague Dawley Rats. Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
13. Fauzana, Dini. 2015. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 96% Herba Kumis Kucing
(Orthosiphon stamineus Benth.) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total pada
Tikus Jantan yang Diinduksi Pakan Hiperkolesterol. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
14. Anonim. 1978. Materia Medika Indonesia Jilid II. Departemen Kesehatan RI. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan hal 79 .
15. http://plantamor.com/species/info/phyllanthus/niruri
16. Rivai, Harrizul., Refilia S., Agusri B. Karakterisasi Ekstrak Herba Meniran
(Phyllanthus niruri Linn) dengan Analisa Fluoresensi. Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5,
No. 2, 2013.
17. Anonim. Acuan Sediaan Herbal. Direktorat Obat Asli Indonesia. Vol 5
18. Wahjuni, Sri. 2017. Ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri. L) memperbaiki
kerusakan sel-β pankreas dan menurunkan kadar gula darah tikus wistar
hiperglikemia diinduksi aloksan. Intisari Sains Medis 2017, Volume 8, Number 2:
160-163.
19. Suhartono, E., Setiawan, B., Edison. 2005. Uji Aktivitas antioksidan Jus Buah
Mengkudu (Morindacitrifolia) dan perannya sebagai inhibitor Advanced Glycation
End Products (AGEs), 37(1) : 1-6
20. Silalahi, J. 2001. Free Radicals and Antioxidant Vitamins in Degenerative Disease. The
Journal of Indonesia Medical Association (JIMA): 1-13.
21. Mahley, P. A. 2001. Biochemistry and Physiology of Lipid and Lipoprotein Metabolism,
in : Robert Kahn’s Principles and Practice of Endocrinology and Metabolism. 3th
Edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. p.1503-17.
22. Anonim.1989.Materia Medika Indonesia. Jilid V. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia . Jakarta. Halaman 343,347.
23. Plant resources of South-East Asia. No. 12. (3): medicinal and poisonous plants 3.
Leiden: Backhuys. 2003.
24. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40660/Appendix.pdf;jsessionid=
21F9ECE7A4AE3FBED6A567AF1C29CC1F?sequence=9
25. Dyan W, Khoerul A, Sudarsono, Agung EN. Journal of Evidence-Based
Complementary&Alternative Medicine: Hypotensive Activity of Ethanolic Extracts of
Morinda citrifolia L. Leaves and Fruit in Dexamethasone-Induced Hypertensive Rat.
2017 Jan; 22(1): 107–113.
26. Linda LH, Sandeep AP, Pavan A, Khalid B. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors
(ACEI). April 7, 2020.
27. https://www.bukalapak.com/p/industrial/industrial-lainnya/1vkvsjv-jual-simplisia-daun-
alpukat-kering-serbuk-best-quality-1-kg
28. Leonie R. 2010. Uji Efek Antihipertensi Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea
americana, Mill) pada Tikus Putih yang Dibuat Hipertensi. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Indonesia : Depok.
29. Irawati, N. A. Virginia, 2015, Antihypertensive Effects Of Avocado Leaf Extract
(Persea americana Mill), Medical Journal of Lampung University Medical Journal of
Lampung University, Volume 4 Nomor 1.
30. Hasan, A. dan Aminah Gusri, 2018, Pemberian Persea Americana Mill Pada Pasien
Hipertensi, Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 8 No 2.
31. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1977) . Materia Medika Indonesia Jilid I.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
32. Rukmana, Ir. Rahmat. (1995). Kunyit. Surabaya: Penerbit Kanisius
33. Muti, R.T. (2017). Pengaruh Parutan Kunyit pada Penurunan Hipertensi pada Lansia di
Kelurahan Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Bayumas. Jurnal Ilmiah
Ilmu-ilmu Kesehatan.15 (2), 84-90.
34. Wibowo, S. (2013). Herbal Ajaib. Jakarta: Pustaka Makmur
35. Guyton, AC., & Hall, JE. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
36. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Materia Medika Jilid 4. Jakarta : Direktorat
Jendral Pengawas Obat dan Makanan
37. Diah, Sri S. 2012. Pala (Myristica Spp.) Maluku Utara berdasarkan Keragaman
Morfologi, Kandungan Atsiri, Pendugaan Seks Tanaman dan Analisis Marka Ssr.
Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/61304/1/2012sss.pdf Diakses
tanggal 22 April 2020
38. Arrijani. 2005. Biologi dan Konservasi Marga Myristica di Indonesia. Manado : FMIPA
Universitas Negeri Manado
https://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0602/D060216.pdf Diakses tanggal 22 April
2020
39. Ismiyarto, dkk. 2009. Isolasi, Identifikasi Minyak Atsiri Fuli Pala (Myristica fragrans)
dan Uji Aktivitas Sebagai Larvasida. Organic Chemistry Laboratory, Chemistry
Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro
University.https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa/article/view/15113.Diakses
tanggal 22 April 2020
40. Agaus, Lisna Rosalia dan Reski Vinalia Agaus. 2019.Manfaat Kesehatan Tanaman Pala
(Myristica fragrans) (Health Benefits of Nutmeg (Myristica fragrans )) . Fakultas
Kedokteran, Universitas Haluoleo, Kota Kendari.
41. Nisa, Ulfatun dan Tyas Friska Dewi. 2018. Kombinasi Salam, Pegagan, Alang-Alang,
dan Pala Terhadap Fungsi Kardiovaskuler Pasien Hipertensi Esensial. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu.
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/58. Diakses tanggal
22 April 2020
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979. Materia Medika Indone-sia. Jilid
III. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Halaman 112-114
42. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979. Materia Medika Indone-sia. Jilid III.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Halaman 112-114
43. Al Disi SS, Anwar MA, Eid AH. (2016). Anti-hypertensive Herbs and their Mechanisms
of Action: Part I. Frontier of Pharmacology. 6:323. doi: 10.3389/fphar.2015.00323.
44. Saumi, Ratri. 2011. Efektivitas Fitoterapi Jintan Hitam (Nigella Sativa) Pada
Pasienhipertensi Tahap I. Makasar : Universitas Hasanudin
45. Padilah, Irfanudin. 2009. Uji Efek Hipoglikemia Fraksi Etil Asetat Biji Jinten Hitam
(Nigella sativa Linn) Pada Tikus Putih Jantan Dengan Metode Induksi Aloksan Dan
Toleransi Glukosa. Jakarta: Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
46. Paramita, Swandari, dkk. 2018. Pola Penggunaan Obat Bahan Alam Sebagai Terapi
Komplementer Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas. Labortorium Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
47. Rahmawati, E. 2012. Bab 2 Kajian Pustaka Jinten Hitam. Malang : Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim
48. Tembhurne SV, Feroz S, More BH, Sakarkar DM. (2014). A review on therapeutic
potential of Nigella sativa (kalonji) seeds. Journal of Medicinal Plants Research. 8(3):
167-177.
49. Anonim. 1979.Materia Medika Indonesia. Jilid III. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia . Jakarta . Halaman 103 – 106
50. Purnomo.2013.Tanaman kultural dalam persepektif adat Jawa Malang,Indonesia :
Universitas Brawijaya Press.
51. Mazumder, A., and Singh, S.,K .2004. Antibacterial Potentiality of Mesua ferrea Linn.
Flowers . Phytotherapy Research Phytother Res. 18,824-826(2004)
52. Putu M, Imam SP, Bambang FS. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia: Efek Antidiare
Ekstrak Air Bunga Nagasari (Mesua Ferrea L) Terhadap Mencit BALB/c Yang
Diinduksi Minyak Jarak. April 2019 ; (17) : 68 – 71
53. Yadav AS, Bhatnagar D. 2010. Inhibition of iron induced lipid peroxidation and
Antioxidant activity of Indian spices and Acacia In- vitro. Plant Foods Hum Nutr.
2010;(65):18-24.
Pembagian Tugas Mahasiswa A :
1. Meidya Rizka D.A (051811133051) : Studi literatur simplisia meniran
2. Rafifah Fadhilah (051811133055) : Studi literatur simplisia sari mekar
3. Alfina Fikri Nabila (051811133059) : Studi literatur simplisia bunga pala
4. Sahnaz (051811133063) : Studi literatur simplisia sari mekar
5. Annisa Mutiara (0518111133067) : Studi literatur simplisia daun alpukat
6. Indri Lestari (051811133071) : Studi literatur simplisia jinten hitam
7. Dewi Kusuma Ningrum (051811133075) : Studi literatur simplisia mengkudu
8. Fahreza Adi Prasetyo (051811133076) : Studi literatur simplisia sembung manis
9. Martha Ilmi Nadhifa (051811133079) : Studi literatur simplisia kumis kucing dan
menyatukan semua file.
10. Syahrul Wahyudi (051811133083) : Studi literatur simplisia kumis kucing
11. Syifani Arihatu Jasmine (051811133091) : Studi literatur simplisia bunga pala
12. Sholihatul Ayatulloh R. (051811133095) : Studi literatur simplisia kunyit
13. Khadijah Arina S. (051811133099): Studi literatur simplisia sembung manis
14. Frenido Aryanto (051811133079) : Studi literatur simplisia daun alpukat

Anda mungkin juga menyukai