Anda di halaman 1dari 41

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Mata Pelajaran : KIMIA


Program :IPA
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester :X/2

Nama Guru : Aminah, S.Pd


NIP/NIK :-
Sekolah : SMA Karuna Dipa Palu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan Ke- : I (satu)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
I. Standar Kompetensi :
3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-
reduksi.
II. Kompetensi Dasar :
3.1 Mengidentifikasisifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan.
III. Indikator :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan.
2. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan
hantaran listriknya.
3. Menunjukkan melalui percobaan perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit.
IV. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit melalui percobaan.
2. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan
sifat hantaran listriknya
3. Menunjukkan melalui percobaan perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit.
V. Materi Pembelajaran
Larutan elektrolit dapat berupa asam, basa maupun garam.Contoh : HCl,
CH3COOH, NaOH, NaCl.
Larutan elektrolit dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Larutan elektrolit kuat ditandai dengan lampu yang menyala terang.
Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak, maka
laurtan ini merupakan elektrolit kuat.Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam.
Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka α = 1
(terurai senyawa), pada persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak
panah satu arah ke kanan.
Perlu diketahui pula elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa.Contoh :
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
KI(aq) K+(aq) + I-(aq)
Ca(NO3)2(g) Ca2+(aq) + NO3-(aq)
Di bawah ini diberikan kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit kuat.
Kation : Na+, L+, K+, Mg2+ , Ca2+ , Sr2+ , Ba2+ , NH4+
Anion : Cl-, Br-, I-, SO42- , NO3-, ClO4-, HSO4-, CO32- , HCO32-
b. Larutan elektrolit lemah ditandai dengan lampu yang menyala redup atau lampu yang
tidak menyala namun dalam larutan timbul gelembung gas (contoh: larutan amonia,
asam cuka).
Banyak sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dengan derajat ionisasi
atau derajat disosiasi (α), yaitu perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan
jumlah zat yang dilarutkan. Jika semua zat yang dilarutkan mengion, maka α = 1,
sebaliknya jika tidak ada yang mengion maka derajat ionisasinya (α) = 0. Jadi, batas-
batas nila derajat ionisasi (α) adalah 0 ≤ α ≤ 1.
Tabel 2.2 Gambaran bentuk molekul dari (a) elektrolit kuat (b) elektrolit lemah dan (c)
non elektrolit
Jenis Contoh
Sifat dan Pengamatan Lain Reaksi Ionisasi
Larutan Senyawa
Elektrolit - Terionisasi sempurna NaCl, HCl, NaCl → Na+ + Cl–
Kuat - Menghantarkan arus NaOH, H2SO4 NaOH → Na+ + OH–

listrik dan KCl H2SO4 → 2H+ + SO42-


KCl → K+ + Cl–
- Lampu menyala terang
- Terdapat gelembung
gas
Elektrolit - Terionisasi sebagian CH3COOH, CH3COOH → H+ +
Lemah - Menghantarkan arus HCN dan CH3COO–

listrik Al(OH)3 HCN → H+ + CN–


Al(OH)3 → Al3+ +
- Lampu menyala redup
3OH–
- Terdapat gelembung
gas

Non - Tidak terionisasi C12H22O11, C12H22O11


elektrolit - Tidak menghantarkan CO(NH2)2, CO(NH2)2
arus listrik C2H5OH, dan C2H5OH
- Lampu tidak menyala C6H12O6 C6H12O6

- Tidak terdapat
gelembung gas
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.Contoh : larutan gula, larutan urea, larutan alkohol. Beberapa contoh lain dari larutan
non elektrolit ditunjukkan pada gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 (a) larutan teh (b) susu dan (c) minyak sayur merupakan larutan nonelektrolit.
Jadi tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit dan larutan non elekrolit memiliki beberapa perbedaan sifat-sifat.
Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit ditunjukkan dalam tabel 2.3
berikut:
Tabel 2.3 Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan Elektrolit Larutan non Elektrolit
1. Dapat menghantarkan listrik. 1. Tidak dapat menghantarkan
2. Terjadi proses ionisasi (terurai listrik.
menjadi ion-ion). 2. Tidak terjadi proses ionisasi.
3. Lampu dapat menyala terang
atau redup dan ada gelembung 3. Lampu tidak menyala dan tidak
gas. ada gelembung gas.
Contoh: Contoh:

Garam dapur (NaCl) Larutan gula (C12H22O11)


Larutan urea (CO(NH2)2)
Cuka dapur (CH3COOH)
Larutan alkohol C2H5OH (etanol)
Asam Sulfat (H2SO4)
Larutan glukosa (C6H12O6)
Garam magnesium (MgCl2)
VI. Model dan Metode pembelajaran
Model pembelajaran: Model Konvensional
Metode pembelajaran: Ceramah, eksperimen dan tanya jawab
VII.Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 jam pembelajaran
 Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Memeriksa kehadiran siswa  Menjawab yang ditanyakan guru
 Menanyakan keadaan dan  Memperhatikan dan menjawab
kesiapan siswa pertanyaan guru.
 Berdoa  Berdoa
 Membacakan judul pokok  Memperhatikan dan memahami
bahasan yang akan diajarkan tujuan pembelajaran.
dan menjelaskantujuan
pembelajaran.

 Kegiatan inti (80 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Eksplorasi
 Guru memperkenalkan peristiwa  Memperhatikan penjelasan guru
dalam kehidupan sehari-hari yang dan bertanya bila tidak mengerti
berhubungan dengan larutan
elektrolit dan non elektrolit.

Elaborasi
 Memperhatikan penjelasan guru
 Guru menjelaskan kepada siswa
tentang larutan elektrolit dan non
elektrolit
 Merespon dengan mengajukan
 Guru memberikan kesempatan
pertanyaan terkait larutan
kepada siswa untuk bertanya.
elektrolit dan non-elektrolit.
 Merespon dengan menjawab
 Guru menunjuk salah satu siswa
pertanyaan yang diajukan.
untuk menjawab pertanyaan
temannya.
 Guru memberikan penguatan  Memperhatikan dan memahami
terhadap jawaban yang diberikan. penjelasan guru.
 Guru mengarahkan siswa untuk  Merespon dengan ikut
membentuk kelompok dimana membentuk kelompok.
tiap kelompok terdiri dari 5-6
orang.
 Guru membagikan LKS kepada  Siswa mengambil LKS yang
masing-masing kelompok. diberikan guru.
 Guru menginstruksikan kepada  Siswa menjalankan instruksi
siswa untukmelakukan praktikum guru untuk melakukan
Konfirmasi praktikum.
 Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran hari  Merespon dengan membuat
ini. kesimpulan dari pembelajaran
hari ini.

 Kegiatan Penutup (5 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Guru mengingatkan kepada  Merespon dan memperhatikan
siswa mengenai materi yang guru.
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Salam penutup  Menjawab salam
VIII. Media dan Sumber Belajar
Media belajar : Spidol, dan Whiteboard, Alat dan Bahan Praktikum
Sumber Belajar : Buku Ajar Kimia Kelas X Semester 2 Intan Pariwara dan
Lembar Kerja Siswa (LKS)
IX. Penilaian
1. Penilaian kognitif (Laporan praktikum)
2. Penilaian afektif (terlampir)
3. Penilaian psikomotor (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan Ke- : II (dua)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
I. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.
II. Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan.
III. Indikator :
1. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
2. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar.
IV. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
2. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar.
V. Materi Pembelajaran
 Daya hantal listrik
Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya
hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap elektron pada
katoda dengan membebaskan gas Hidrogen. Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan
elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin.

Gambar 1.2 Proses Hantaran Listrik


Reaksi di katoda : 2H+(aq) + 2e → H2(g)
Reaksi di anoda : 2Cl-(aq)→ Cl2(g) + 2e
Reaksisel : 2H+(aq) + 2Cl-(aq) → H2(g) + Cl2 (g)
 Daya Hantar Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen
a. Daya Hantar Senyawa Ion

Senyawa ion dalam keadaan kristal (padatan), ion-ionnya tidak dapat bergerak
bebas melainkan diam pada tempatnya. Oleh karena itu, padatan senyawa ion tidak
dapat menghantarkan listrik, tetapi jika senyawa ion dalam keadaan lelehan atau
larutan, maka ion-ionnya dapat bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan
listrik.
b. Daya Hantar Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen non polar misalnya : F2,
Cl2, Br2, I2,CH4 dan kovalen polar misalnya : HCl, HBr, HI, NH3. HCl merupakan
senyawa kovalen di atom bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom
Cl yang lebih elektro negatif dibanding dengan atom H. Sehingga pada HCl, atom
H lebih positif dan atom Cl lebih negatif.Struktur lewis HCl.
VI. Model dan Metode pembelajaran
Model pembelajaran: Model Konvensional
Metode pembelajaran: Ceramah dan tanya jawab
VII.Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 jam pembelajaran
 Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Memeriksa kehadiran siswa  Menjawab yang ditanyakan guru
 Menanyakan keadaan dan  Memperhatikan dan menjawab
kesiapan siswa pertanyaan guru.
 Berdoa  Berdoa
 Membacakan judul pokok  Memperhatikan dan memahami
bahasan yang akan diajarkan tujuan pembelajaran.
dan menjelaskantujuan
pembelajaran.
 Kegiatan inti (80 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Eksplorasi
 Guru memperkenalkan peristiwa  Memperhatikan penjelasan guru
dalam kehidupan sehari-hari yang dan bertanya bila tidak mengerti
berhubungan dengan larutan
elektrolit dan non elektrolit.

Elaborasi
 Guru menjelaskan kepada siswa
 Memperhatikan penjelasan guru
tentang larutan elektrolit dan non
elektrolit
 Guru memberikan kesempatan  Merespon dengan mengajukan
kepada siswa untuk bertanya. pertanyaan terkait larutan
elektrolit dan non-elektrolit.
 Guru menunjuk salah satu siswa  Merespon dengan menjawab
untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
temannya.
 Guru memberikan penguatan  Memperhatikan dan memahami
terhadap jawaban yang diberikan. penjelasan guru.
Konfirmasi
 Guru membimbing siswa untuk  Merespon dengan membuat
menyimpulkan pembelajaran hari kesimpulan dari pembelajaran
ini. hari ini.

 Kegiatan Penutup (5 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Guru mengingatkan kepada  Merespon dan memperhatikan
siswa mengenai materi yang guru.
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Salam penutup  Menjawab salam
VIII. Media dan Sumber Belajar
Media belajar : Spidol, dan Whiteboard
Sumber Belajar : Buku Ajar Kimia Kelas X Semester 2 Intan Pariwara

IX. Penilaian
1. Penilaian kognitif
Tugas 1 “Buku Kimia Pr Intan Pariwara” (hal. 8)
1) Mengapa NaCl padat tidak dapat menghantarkan arus listrik? Jelaskan!
2) Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa-senyawa berikut:
a. CaCl2 d. Al2(SO4)3
b. NH4OH e. (CH3COO)2Ba
c. (NH4)2SO4
3) Sebutkan 5 senyawa asam yang larutannya merupakan elektrolit kuat dan
tuliskan reaksi ionisasinya!
No. Penyelesaian Skor

1. NaCl merupakan senyawa ion yang dalam bentuk padat tidak


dapat menghantarkan arus listrik karena senyawa ion dalam
bentuk padatan ion-ionnya tidak dapat bergerak dengan bebas 10
melainkan diam pada tempatnya sehingga tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
2. a. CaCl2 → Ca2+ + 2 Cl-
b. NH4OH → NH4+ + OH-
c. (NH4)2SO4 → 2 NH4+ + SO42- 10
d. Al2(SO4)3 → 2 Al3+ + 3 SO42-
e. (CH3COO)2Ba → 2 CH3COO- + Ba2+
3. a. HCl → H+ + Cl-
b. H2SO4 → 2 H+ + SO42-
c. HF → H+ + F- 10
d. HNO3 → H+ + NO3-
e. HI → H+ + I-
Total Skor Keseluruhan 30
Tugas 2 “ Buku Kimia Kelas X Sem. 2 Pr Intan Pariwara” (hal. 11)
Jelaskan alasan senyawa kovalen polar bersifat elektrolit dan senyawa kovalen non
polar bersifat non-polar!
jawab:
Senyawa kovalen polar dapat larut dalam air dan terurai menjadi ion-ionnya
sehingga bersifat elektrolit sedangkan senyawa kovalen non polar tidak dapat larut
dalam air dan tidak dapat terurai menjadi ion-ionnya.
2. Penilaian afektif (Terlampir)
3. Penilaian psikomotor (Terlampir)

Palu, 3 Februari 2017


Mengetahui,

- Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


SMA Karuna Dipa Palu
-

Jusmin, S.Pd Aminah, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REDOKS)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan Ke- : I (satu)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
I. Standar Kompetensi :
3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-
reduksi.
II. Kompetensi Dasar :

3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannnya


dengan tata nama senyawa serta penerapannya

III. Indikator :
1. Menjelaskan pengertian reaksi reduksi-oksidasi ditinjau dari penggabungan dan
pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan
penurunan bilangan oksidasi
2. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:


1. Menjelaskan pengertian reaksi reduksi-oksidasi ditinjau dari penggabungan dan
pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan
penurunan bilangan oksidasi.
2. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
V. Materi Pembelajaran
 KONSEP REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REDOKS)
Pengertian konsep reaksi reduksi-oksidasi telah mengalami tiga tahap perkembangan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
a. Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa.
Contoh :2CuO (s)  2Cu (s) + O2 (g)
2PbO2 (s)  2PbO (s) + O2 (g)
b. Oksidasi adalah reaksi pengikatan (penggabungan) oksigen oleh suatu zat.
Contoh :2Zn (s) + O2 (g) 2ZnO (s)
2ZnS (s) + 3O2(g)  2ZnO(s) + 2SO2(g)
2. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron
 Reduksi : reaksi pengikatan elektron.
 Oksidasi : reaksi pelepasan elektron.

3. Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi


 Reduksi : reaksi penurunan bilangan oksidasi.
 Oksidasi : reaksi penambahan bilangan oksidasi.

Reduktor : Zat yang mengalami reaksi oksidasi


Oksidator : Zat yang mengalami reaksi reduksi

VI. Model dan Metode pembelajaran


Model pembelajaran: Model Konvensional
Metode pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
VII.Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 jam pembelajaran
 Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Memeriksa kehadiran siswa  Menjawab yang ditanyakan guru
 Menanyakan keadaan dan  Memperhatikan dan menjawab
kesiapan siswa pertanyaan guru.
 Berdoa  Berdoa
 Membacakan judul pokok  Memperhatikan dan memahami
bahasan yang akan diajarkan tujuan pembelajaran.
dan menjelaskantujuan
pembelajaran.

 Kegiatan inti (80 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Eksplorasi
 Guru memperkenalkan peristiwa  Memperhatikan penjelasan guru
dalam kehidupan sehari-hari yang dan bertanya bila tidak mengerti
berhubungan dengan reaksi
reduksi-oksidas (Redoks)

Elaborasi
 Memperhatikan penjelasan guru
 Guru menjelaskan kepada siswa
konsep redoks
 Guru memberikan kesempatan  Merespon dengan mengajukan
kepada siswa untuk bertanya. pertanyaan terkait konsep redoks

 Guru menunjuk salah satu siswa  Merespon dengan menjawab


untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
temannya.
 Memperhatikan dan memahami
 Guru memberikan penguatan
penjelasan guru.
terhadap jawaban yang diberikan.
Konfirmasi
 Merespon dengan menulis tugas
 Guru memberikan tugas kepada
yang diberikan
siswa mengenai konsep redoks
 Guru membimbing siswa untuk  Merespon dengan membuat
kesimpulan dari pembelajaran
menyimpulkan pembelajaran hari hari ini.
ini.

 Kegiatan Penutup (5 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Guru mengingatkan kepada  Merespon dan memperhatikan
siswa mengenai materi yang guru.
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Salam penutup  Menjawab salam
VIII. Media dan Sumber Belajar
Media belajar : Spidol, dan Whiteboard
Sumber Belajar : Buku Ajar Kimia Kelas X Semester 2 Intan Pariwara
IX. Penilaian
1. Penilaian kognitif
Tugas 1 “Buku Kimia Kelas X Sem. 2 Pr Intan Pariwara (hal. 25)
Tentukan bilangan oksidasi atom yang digari bawahi pada zat-zat berikut ini:
a. MnO2 d. KBrO3
b. Cu2O e. Na2S2O3
c. FeCl3 f. K2Cr2O7
Jawab:
No. Penyelesaian Skor
1. a. MnO2
1 x B.O Mn + 2 x B.O O = 0
5
1 x B.O Mn + 2 (-2) = 0
B.O Mn = +4
b. Cu2O
2 x B.O Cu + 1 x B.O O = 0
2 x B.O Cu + 1 (-2) = 0 5
2 x B.O Cu = +2
B.O Cu = +2/2 = +1
c. FeCl3
5
1 x B.O Fe + 3 x B.O Cl = 0
1 x B.O Fe + 3 (-1) = 0
1 x B.O Fe = +3

d. KBrO3
1 x B.O K + 1 x B.O Br + 3 x B.O O = 0
1 (+1) + 1 x B.O Br + 3 (-2) = 0 5
1 x B.O Br + (-5) = 0
1 x B.O Br = +5

e. Na2S2O3
2 x B.O Na + 2 x B.O S + 3 x B.O O = 0
2 (+1) + 2 x B.O S + 3 (-2) = 0 5
2 x B.O S = +4
B.O S = +4/2 = +2

f. K2Cr2O7
2 x B.O K + 2 x B.O Cr + 7 x B.O O = 0
2 (+1) + 2 x B.O Cr + 7 (-2) = 0 5
2 x B.O Cr = +12
B.O Cr = +6

Total Keseluruhan Skor 30

2. Penilaian afektif (Terlampir)


3. Penilaian psikomotor (Terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REDOKS)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan Ke- : II (dua)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
I. Standar Kompetensi :
3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-
reduksi.
II. Kompetensi Dasar :
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannnya
dengan tata nama senyawa serta penerapannya.
III. Indikator :
1. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
2. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks serta produknya.
IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:


1. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
2. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks serta produknya.
V. Materi Pembelajaran
 KONSEP BILANGAN OKSIDASI
a. Pengertian Bilangan Oksidasi
Besarnya muatan yang diemban oleh suatu atom dalam suatu senyawa, jika
semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif
disebut bilangan oksidasi.
b. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi
Dengan mempertimbangkan keelektronegatifan unsur, dapat disimpulkan
suatu aturan untuk menentukan bilangan oksidasi sebagai berikut:
 Bilangan oksidasi unsur O pada umumnya adalah -2.
 Bilangan oksidasi unsur H pada umumnya adalah +1, kecuali dalam
senyawanya dengan longam bilangan oksidasinya adalah -1.
 Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0.
 Fluorin mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya.
 Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif. Bilangan oksidasi unsur
pada golongan IA adalah +1, bilangan oksidasi pada golongan IIA adalah +2.
 Bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah 0.
 Bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom adalah muatannya.
c. Menentukan Jenis Reaksi Redoks atau Bukan Redoks, Oksidator dan Reduktor
dalam Reaksi Redoks
Suatu reaksi tergolong redoks jika disertai dengan perubahan bilangan
oksidasi. Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah memeriksa bilangan
oksidasi unsur-unsur yang terlibat dalam reaksi. Oksidator adalah zat yang
mengalami reduksi sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi.
Beberapa tips untuk membantu menentukan jenis reaksi redoks atau bukan
redoks:
 Reaksi yang melibatkan unsur bebas umumnya tergolong reaksi redoks.
 Unsur yang perlu diperiksa adalah unsur yang dalam reaksi berganti tipe
rumusnya.
d. Reaksi Disproporsionasi dan Reaksi Konproporsionasi
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya
merupakan zat yang sama. Jadi sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan
sebagiannya lagi mengalami reduksi.
Reaksi konproporsionasi adalah reaksi redoks yang hasil oksidasi dan hasil
reduksinya merupakan zat yang sama.
VI. Model dan Metode pembelajaran
Model pembelajaran: Model Konvensional
Metode pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
VII.Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 jam pembelajaran
 Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Memeriksa kehadiran siswa  Menjawab yang ditanyakan guru
 Menanyakan keadaan dan  Memperhatikan dan menjawab
kesiapan siswa pertanyaan guru.
 Berdoa  Berdoa
 Membacakan judul pokok  Memperhatikan dan memahami
bahasan yang akan diajarkan tujuan pembelajaran.
dan menjelaskantujuan
pembelajaran.

 Kegiatan inti (80 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Eksplorasi
 Guru memperkenalkan peristiwa  Memperhatikan penjelasan guru
dalam kehidupan sehari-hari yang dan bertanya bila tidak mengerti
berhubungan dengan redoks

Elaborasi
 Guru menjelaskan kepada siswa  Memperhatikan penjelasan guru
tentang penentuan bilangan
oksidasi, oksidator dan reduktor
dalam reaksi redoks
 Guru memberikan kesempatan  Merespon dengan mengajukan
kepada siswa untuk bertanya. pertanyaan terkait redoks

 Guru menunjuk salah satu siswa  Merespon dengan menjawab


untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
temannya.
 Guru memberikan penguatan  Memperhatikan dan memahami
terhadap jawaban yang diberikan. penjelasan guru.

Konfirmasi  Merespon dengan menulis dan


 Guru memberikan tugas kepada
memperhatikan tugas yang
siswa terkait penentuan bilangan
diberikan
oksidasi, oksidator dan reduktor
dalam reaksi redoks
 Merespon dengan membuat
 Guru membimbing siswa untuk
kesimpulan dari pembelajaran
menyimpulkan pembelajaran hari
hari ini.
ini.
 Kegiatan Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Guru mengingatkan kepada  Merespon dan memperhatikan
siswa mengenai materi yang guru.
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Salam penutup  Menjawab salam

VIII. Media dan Sumber Belajar


Media belajar : Spidol, dan Whiteboard
Sumber Belajar : Buku Ajar Kimia Kelas X Semester 2 Intan Pariwara
IX. Penilaian
1. Penilaian kognitif

Tugas 2 “Buku Kimia Kelas X


1. Tentukan apakah persamaan reaksi di bawah ini termasuk reaksi redoks atau
bukan redoks!
2 K2CrO4 + H2SO4 → K2 SO4 + K2Cr2O7 + H2O
2. Tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi dan hasil oksidasi dari persamaan
reaksi di bawah ini:
Cu + 4 HNO3 → Cu(NO3)2 + 2 NO2 + 2 H2O
3. Tentukanlah persamaan reaksi di bawah ini yang termasuk reaksi disproporsinasi
dan konproporsionasi:
a. 3 NaClO → 2 NaCl + NaClO3
b. 5 KI + KIO3 + 3 H2SO4 → 3 K2SO4 + 3 I2 + 3 H2O
Jawab:
No. Penyelesain Skor

1. 2 K2CrO4 + H2SO4 → K2SO4 + K2Cr2O7 + H2O


+1 +6 -2 +1+6-2 +1+6-2 +1+6-2 +1-2

Reaksi tersebut bukan reaksi redoks karena dalam reaksi 5


tersebut tidak terdapat unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi.

2. Cu + 4 HNO3 → Cu(NO3)2 + 2 NO2 + 2 H2O


0 +1+5-2 +2 +4 -2 +2 -2 +1 -2 10
Oksidasi Reduksi
Oksidator: HNO3 hasil oksidasi: Cu(NO3)2
Reduktor: Cu hasil reduksi : NO2
3. a. 3 NaClO → 2 NaCl + NaClO3
+1+1-2 +1-1 +1+5-2
Persamaan reaksi ini termasuk reaksi disproporsionasi
5
karena oksidator dan reduktornya adalah zat yang sama yaitu
Cl.
b. 5 KI + KIO3 + 3 H2SO4 → 3 K2SO4 + 3 I2 + 3 H2O
+1-1 +1+5-2 +1+6-2 +1+6-2 0 +1-2
Persamaan reaksi ini termasuk reaksi konproporsionasi
5
karena hasil reduksi dan hasil oksidasinya adalah zat yang
sama yaitu I.

Total Keseluruhan Skor 25

2. Penilaian afektif (Terlampir)


3. Penilaian psikomotor (Terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REDOKS)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan Ke- : III (tiga)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
I. Standar Kompetensi :
3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-
reduksi.
II. Kompetensi Dasar :
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannnya
dengan tata nama senyawa serta penerapannya.
III. Indikator :
1. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks serta produknya.
2. Memberi nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasi menurut aturan IUPAC.
IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:


1. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks serta produknya.
2. Memberi nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasi menurut aturan IUPAC.
V. Materi Pembelajaran
 TATA NAMA SENYAWA BERDASARKAN BILANGAN OKSIDASI
1. Senyawa Biner (logam-nonlogam)
Nama logam ditulis lebih dahulu, kemudian diikuti oleh nama nonlogam.
Nama unsur kedua ditambah akhiran -ida.
Contoh :
NaCl : Natrium klorida
SrO : Stronsium oksida
Kebanyakan logam, terutama unsur-unsur transisi, banyak dijumpai dalam bentuk
lebih dari satu bilangan oksidasi positif. Dua macam metode digunakan untuk memberi
nama senyawa tersebut. Pada metode mula-mula digunakan, akhiran –i(ic) dan –o(ous)
yang digunakan untuk menentukan bilangan oksidasi yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Sebagai contoh, besi mempunyai dua bilangan oksidasi (+2 dan +3), berkaitan dengan
Fe2+ (ferrous ion-ion fero) dan Fe3+ (ferric ion-ion feri).
Metode kedua yang muncul adalah Sistem Stock. Nama ini diambil dari nama
seorang ahli kimia Jerman, Alfred Stock (1875-1946) yang telah mengembangkannya.
Dalam sistem ini, bilangan oksidasi dinyatakan dengan angka Romawi I, II, III, … yang
ditulis setelah nama unsur atau ionnya, tanpa spasi. Berikut adalah contohnya:

2. Senyawa Biner (nonlogam-nonlogam)


Dalam penamaan senyawa biner nonlogam-nonlogam ini digunakan awalan
dalam bahasa Yunani untuk menunjukkan jumlah atom setiap unsur dalam satu
molekul zat. Contoh :

3. Senyawa yang Mengandung ion Poliatom


Ion poliatom adalah ion yang mengandung lebih dari satu atom. Zat-zat yang
mengandung ion ini selalu diberi nama yang dimulai dengan ion yang bermuatan
positif. Contoh : Na2CO3 ( natrium karbonat), Ba(OH)2 ( barium hidroksida).
Ingat : biasanya akhiran –ida adalah untuk anion yang mengandung satu atom
(monoatom), misalnya Cl- (klorida). Ion hidroksida (OH-) dan sianida (CN-) adalah
dua ion pengecualian.
4. Asam Okso
Asam okso adalah asam yang mengandung hidrogen, oksigen dan paling
sedikit satu unsur lainnya (biasanya non-logam). Dalam pemberian nama asam ini,
asam dengan unsur dalam bilangan oksidasi yang tinggi diberi akhiran –at dan asam
dengan unsur dalam bilangan oksidasi rendah diberi akhiran –it. Contoh : Perhatikan
anion yang berasal dari “ic” acid diberi nama akhiran -at dan anion yang berasal dari
“ous” diberi akhiran –it.
H2SO4 : asam sulfat SO42-: sulfat
H2SO3 : asam sulfit SO32- : sulfit
HNO3 : asam nitrat NO3- : nitrat
HNO2 : asam nitrit NO2- : nitrit
Sebagian nonlogam (terutama halogen) membentuk lebih dari dua asam okso.
Untuk asam seperti ini menggunakan awalan hipo untuk asam yang mengandung
lebih sedikit oksigen dibandingkan asam “it” dan awalan “per” untuk asam yang
mengandung lebih banyak oksigen dibandingkan asam “at”. Contoh :
Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Senyawa Menurut
Sistem Stock

HCl Asam klorida Asam klorida

HClO Asam hipoklorit Asam klorat(I)

HClO2 Asam klorit Asam klorat(III)

HClO3 Asam klorat Asam klorat(V)

HClO4 Asam perklorat Asam klorat(VII)

VI. Model dan Metode pembelajaran


Model pembelajaran: Model Konvensional
Metode pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
VII.Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 jam pembelajaran
 Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Memeriksa kehadiran siswa  Menjawab yang ditanyakan guru
 Menanyakan keadaan dan  Memperhatikan dan menjawab
kesiapan siswa pertanyaan guru.
 Berdoa  Berdoa
 Membacakan judul pokok  Memperhatikan dan memahami
bahasan yang akan diajarkan tujuan pembelajaran.
dan menjelaskantujuan
pembelajaran.

 Kegiatan inti (80 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Eksplorasi
 Guru memperkenalkan peristiwa  Memperhatikan penjelasan guru
dalam kehidupan sehari-hari yang dan bertanya bila tidak mengerti
berhubungan dengan redoks

Elaborasi
 Guru menjelaskan kepada siswa  Memperhatikan penjelasan guru
tentang pemberian nama senyawa
berdasarkan bilangan oksidasi
menurut aturan IUPAC
 Guru memberikan kesempatan  Merespon dengan mengajukan
kepada siswa untuk bertanya. pertanyaan terkait redoks

 Guru menunjuk salah satu siswa  Merespon dengan menjawab


untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
temannya.
 Guru memberikan penguatan  Memperhatikan dan memahami
terhadap jawaban yang diberikan. penjelasan guru.
Konfirmasi
 Guru memberikan tugas kepada  Merespon dengan menulis dan
siswa terkait pemberian nama memperhatikan tugas yang
senyawa berdasarkan bilangan diberikan
oksidasi menurut aturan IUPAC
 Guru membimbing siswa untuk  Merespon dengan membuat
menyimpulkan pembelajaran hari kesimpulan dari pembelajaran
ini. hari ini.

 Kegiatan Penutup (5 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Guru mengingatkan kepada  Merespon dan memperhatikan
siswa mengenai materi yang guru.
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Salam penutup  Menjawab salam

VIII. Media dan Sumber Belajar


Media belajar : Spidol, dan Whiteboard
Sumber Belajar : Buku Ajar Kimia Kelas X Semester 2 Intan Pariwara
IX. Penilaian
1. Penilaian kognitif
Tugas 3 “Buku Kimia Kelas X Sem. 2 Pr Intan Pariwara (hal. 29)
1. Tuliskan nama senyawa dari rumus-rumus berikut:
a. N2O d. CaClO
b. CrCl3 e. K4Fe(CN)6
c. PbBr2
2. Tuliskan nama kimia dalam senyawa berikut:
a. Kalsium dikromat d. Timbal(II) nitrit
b. Krom(III) klorida e. Kobalt(III) sulfit
c. Timah(IV) bromida
Jawab:
No. Penyelesaian Skor
1. a. N2O = Dinitrogen Oksida
b. CrCl3 = Krom (III) klorida
c. PbBr2 = Timbal(II) bromida
d. CaClO = Kalsium hipoklorit 5
e. K4Fe(CN)6 = Kalium heksasianoferat(II)

2. a. Kalsium dikromat = CaCl2


b. Krom(III) klorida = CrCl3
c. Timah(IV) bromida = SnBr2
5
d. Timbal(II) nitrit = Pb(NO2)2
e. Kobalt(III) sulfit = Co2(SO3)3

Total Keseluruhan Skor 10

2. Penilaian afektif (Terlampir)


3. Penilaian psikomotor (Terlampir)

Palu, 3 Maret 2017


Mengetahui,

- Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


SMA Karuna Dipa Palu
-

Jusmin, S.Pd Aminah, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan Ke- : I (satu)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
I. Standar Kompetensi :
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
II. Kompetensi Dasar :

4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon


III. Indikator :
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuarterner.
IV. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuarterner.
V. Materi Pembelajaran
 Definisi Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana.
Hidrokarbon hanya terdiri dari dua unsur yaitu karbon (C) dan hidrogen (H).
Walaupun hanya terdiri dari dua jenis unsur, hidrokarbon merupakan kelompok
senyawa yang besar. Selain karbon dan hidrogen, unsur yang sering terdapat dalam
senyawa karbon adalah oksigen, nitrogen, fosforus, halogen dan beberapa unsur
logam.
 Kekhasan Atom Karbon dalam Senyawa Karbon
Sesuai dengan nomor golongannya (IVA), atom karbon mempunyai 4 elektron
valensi. Oleh karena itu, untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon
mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat. Atom karbon
dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau
rangkap tiga. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang
panjang).Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus,
bercabang dan melingkar ( siklik ).
 Kedudukan Atom Karbon
Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai
berikut :
 Atom C primer: atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain
 Atom C sekunde r : atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain
 Atom C tersier: atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain
 Atom C kuarterner: atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain
VI. Model dan Metode pembelajaran
Model pembelajaran: Model Konvensional
Metode pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
VII.Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 jam pembelajaran
 Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Memeriksa kehadiran siswa  Menjawab yang ditanyakan guru
 Menanyakan keadaan dan  Memperhatikan dan menjawab
kesiapan siswa pertanyaan guru.
 Berdoa  Berdoa
 Membacakan judul pokok  Memperhatikan dan memahami
bahasan yang akan diajarkan tujuan pembelajaran.
dan menjelaskantujuan
pembelajaran.

 Kegiatan inti (80 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Eksplorasi
 Guru memperkenalkan peristiwa  Memperhatikan penjelasan guru
dalam kehidupan sehari-hari yang dan bertanya bila tidak mengerti
berhubungan dengan hidrokarbon
Elaborasi
 Guru menjelaskan kepada siswa  Memperhatikan penjelasan guru
tentang denifisi, keunikan dan
kedudukan atom karbon dalam
membentuk senyawa hidrokarbon
 Merespon dengan mengajukan
 Guru memberikan kesempatan
pertanyaan terkait denifisi,
kepada siswa untuk bertanya.
keunikan dan kedudukan atom
karbon dalam membentuk
senyawa hidrokarbon.

 Guru menunjuk salah satu siswa  Merespon dengan menjawab


untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
temannya.
 Memperhatikan dan memahami
 Guru memberikan penguatan
penjelasan guru.
terhadap jawaban yang diberikan.
Konfirmasi
 Guru memberikan tugas kepada
 Merespon dengan menulis dan
siswa terkait denifisi, keunikan
memperhatikan tugas yang
dan kedudukan atom karbon
diberikan
dalam membentuk senyawa
hidrokarbon
 Merespon dengan membuat
 Guru membimbing siswa untuk
kesimpulan dari pembelajaran
menyimpulkan pembelajaran hari
hari ini.
ini.

 Kegiatan Penutup (5 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Guru mengingatkan kepada  Merespon dan memperhatikan
siswa mengenai materi yang guru.
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Salam penutup  Menjawab salam
VIII. Media dan Sumber Belajar
Media belajar : Spidol, dan Whiteboard,
Sumber Belajar : Buku Ajar Kimia Kelas X Semester 2 Intan Pariwara
IX. Penilaian
1. Penilaian kognitif
Tugas 1 “Buku Kimia Kelas X Sem. 2 Pr Intan Pariwara (hal. 29)
Berapakah jumlah atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuarterner dalam
senyawa berikut:
a. CH3
CH3 CH2 CH CH2 C CH3
CH3 CH3
b.
CH3 CH CH CH2 CH3
CH3 CH3

Jawab:
No. Penyelesaian Skor
1. a. CH3
CH3 CH2 CH CH2 C CH3
CH3 CH3
9
Atom C Primer : no. 1, 6,7,8,9
Atom C Sekunder : no. 2, 4
Atom C Tersier : no. 3
Atom C Kuarterner : no. 5
b. CH3 CH CH CH2 CH3
CH3 CH3

Atom C Primer : no. 1, 5, 6, 7 7


Atom C Sekunder : no. 4
Atom C Tersier : no. 2, 3
Atom C Kuarterner : -
Total Keseluruhan Skor 16

2. Penilaian afektif (terlampir)


3. Penilaian psikomotor (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan Ke- : II (dua)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
I. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.
II. Kompetensi Dasar :

Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil


percobaan.
III. Indikator :
1. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
2. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar.
IV. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
2. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar.
V. Materi Pembelajaran
 Daya hantal listrik
Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya
hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap elektron pada
katoda dengan membebaskan gas Hidrogen. Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan
elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin.
Gambar 1.2 Proses Hantaran Listrik

Reaksi di katoda : 2H+(aq) + 2e → H2(g)


Reaksi di anoda : 2Cl-(aq)→ Cl2(g) + 2e
Reaksisel : 2H+(aq) + 2Cl-(aq) → H2(g) + Cl2 (g)
 Daya Hantar Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen
c. Daya Hantar Senyawa Ion

Senyawa ion dalam keadaan kristal (padatan), ion-ionnya tidak dapat bergerak
bebas melainkan diam pada tempatnya. Oleh karena itu, padatan senyawa ion tidak
dapat menghantarkan listrik, tetapi jika senyawa ion dalam keadaan lelehan atau
larutan, maka ion-ionnya dapat bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan
listrik.
d. Daya Hantar Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen non polar misalnya : F2,
Cl2, Br2, I2,CH4 dan kovalen polar misalnya : HCl, HBr, HI, NH3. HCl merupakan
senyawa kovalen di atom bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom
Cl yang lebih elektro negatif dibanding dengan atom H. Sehingga pada HCl, atom
H lebih positif dan atom Cl lebih negatif.Struktur lewis HCl.
VI. Model dan Metode pembelajaran
Model pembelajaran: Model Konvensional
Metode pembelajaran: Ceramah dan tanya jawab
VII.Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 jam pembelajaran
 Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Memeriksa kehadiran siswa  Menjawab yang ditanyakan guru
 Menanyakan keadaan dan  Memperhatikan dan menjawab
kesiapan siswa pertanyaan guru.
 Berdoa  Berdoa
 Membacakan judul pokok  Memperhatikan dan memahami
bahasan yang akan diajarkan tujuan pembelajaran.
dan menjelaskantujuan
pembelajaran.

 Kegiatan inti (80 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Eksplorasi
 Guru memperkenalkan peristiwa  Memperhatikan penjelasan guru
dalam kehidupan sehari-hari yang dan bertanya bila tidak mengerti
berhubungan dengan larutan
elektrolit dan non elektrolit.

Elaborasi
 Guru menjelaskan kepada siswa
 Memperhatikan penjelasan guru
tentang larutan elektrolit dan non
elektrolit
 Guru memberikan kesempatan  Merespon dengan mengajukan
kepada siswa untuk bertanya. pertanyaan terkait larutan
elektrolit dan non-elektrolit.
 Guru menunjuk salah satu siswa  Merespon dengan menjawab
untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
temannya.
 Guru memberikan penguatan  Memperhatikan dan memahami
terhadap jawaban yang diberikan. penjelasan guru.
Konfirmasi
 Guru membimbing siswa untuk  Merespon dengan membuat
menyimpulkan pembelajaran hari kesimpulan dari pembelajaran
ini. hari ini.

 Kegiatan Penutup (5 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Guru mengingatkan kepada  Merespon dan memperhatikan
siswa mengenai materi yang guru.
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Salam penutup  Menjawab salam
VIII. Media dan Sumber Belajar
Media belajar : Spidol, dan Whiteboard
Sumber Belajar : Buku Ajar Kimia Kelas X Semester 2 Intan Pariwara
IX. Penilaian
1. Penilaian kognitif
Tugas 1 “Buku Kimia Pr Intan Pariwara” (hal. 8)
4) Mengapa NaCl padat tidak dapat menghantarkan arus listrik? Jelaskan!
5) Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa-senyawa berikut:
d. CaCl2 d. Al2(SO4)3
e. NH4OH e. (CH3COO)2Ba
f. (NH4)2SO4
6) Sebutkan 5 senyawa asam yang larutannya merupakan elektrolit kuat dan
tuliskan reaksi ionisasinya!
No. Penyelesaian Skor

1. NaCl merupakan senyawa ion yang dalam bentuk padat tidak


dapat menghantarkan arus listrik karena senyawa ion dalam
bentuk padatan ion-ionnya tidak dapat bergerak dengan bebas 10
melainkan diam pada tempatnya sehingga tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
2. a. CaCl2 → Ca2+ + 2 Cl-
b. NH4OH → NH4+ + OH-
c. (NH4)2SO4 → 2 NH4+ + SO42- 10
d. Al2(SO4)3 → 2 Al3+ + 3 SO42-
e. (CH3COO)2Ba → 2 CH3COO- + Ba2+
3. a. HCl → H+ + Cl-
b. H2SO4 → 2 H+ + SO42-
c. HF → H+ + F- 10
d. HNO3 → H+ + NO3-
e. HI → H+ + I-
Total Skor Keseluruhan 30
Tugas 2 “ Buku Kimia Kelas X Sem. 2 Pr Intan Pariwara” (hal. 11)
Jelaskan alasan senyawa kovalen polar bersifat elektrolit dan senyawa kovalen non
polar bersifat non-polar!
jawab:
Senyawa kovalen polar dapat larut dalam air dan terurai menjadi ion-ionnya
sehingga bersifat elektrolit sedangkan senyawa kovalen non polar tidak dapat larut
dalam air dan tidak dapat terurai menjadi ion-ionnya.
2. Penilaian afektif (Terlampir)
3. Penilaian psikomotor (Terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan Ke- : III (tiga)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
I. Standar Kompetensi :
3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi
oksidasi-reduksi.
II. Kompetensi Dasar :

3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan


hubungannnya dengan tata nama senyawa serta penerapannya

III. Indikator :
2. Menjelaskan pengertian reaksi reduksi-oksidasi ditinjau dari penggabungan dan
pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan
penurunan bilangan oksidasi
3. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:


1. Menjelaskan pengertian reaksi reduksi-oksidasi ditinjau dari penggabungan dan
pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan
penurunan bilangan oksidasi.
2. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
V. Materi Pembelajaran
 KONSEP REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REDOKS)
Pengertian konsep reaksi reduksi-oksidasi telah mengalami tiga tahap perkembangan
sebagai berikut :
4. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
g. Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa.
Contoh :2CuO (s)  2Cu (s) + O2 (g)
2PbO2 (s)  2PbO (s) + O2 (g)
h. Oksidasi adalah reaksi pengikatan (penggabungan) oksigen oleh suatu zat.
Contoh :2Zn (s) + O2 (g) 2ZnO (s)
2ZnS (s) + 3O2(g)  2ZnO(s) + 2SO2(g)
5. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron
 Reduksi : reaksi pengikatan elektron.
 Oksidasi : reaksi pelepasan elektron.

6. Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi


 Reduksi : reaksi penurunan bilangan oksidasi.
 Oksidasi : reaksi penambahan bilangan oksidasi.

Reduktor : Zat yang mengalami reaksi oksidasi


Oksidator : Zat yang mengalami reaksi reduksi

VI. Model dan Metode pembelajaran


Model pembelajaran: Model Konvensional
Metode pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
VII.Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 jam pembelajaran
 Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Memeriksa kehadiran siswa  Menjawab yang ditanyakan guru
 Menanyakan keadaan dan  Memperhatikan dan menjawab
kesiapan siswa pertanyaan guru.
 Berdoa  Berdoa
 Membacakan judul pokok  Memperhatikan dan memahami
bahasan yang akan diajarkan tujuan pembelajaran.
dan menjelaskantujuan
pembelajaran.

 Kegiatan inti (80 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Eksplorasi
 Guru memperkenalkan peristiwa  Memperhatikan penjelasan guru
dalam kehidupan sehari-hari yang dan bertanya bila tidak mengerti
berhubungan dengan reaksi
reduksi-oksidas (Redoks)

Elaborasi
 Memperhatikan penjelasan guru
 Guru menjelaskan kepada siswa
konsep redoks
 Guru memberikan kesempatan  Merespon dengan mengajukan
kepada siswa untuk bertanya. pertanyaan terkait konsep redoks

 Guru menunjuk salah satu siswa  Merespon dengan menjawab


untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
temannya.
 Memperhatikan dan memahami
 Guru memberikan penguatan
penjelasan guru.
terhadap jawaban yang diberikan.
Konfirmasi
 Merespon dengan menulis tugas
 Guru memberikan tugas kepada
siswa mengenai konsep redoks yang diberikan
 Merespon dengan membuat
 Guru membimbing siswa untuk kesimpulan dari pembelajaran
menyimpulkan pembelajaran hari hari ini.
ini.

 Kegiatan Penutup (5 menit)


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
 Guru mengingatkan kepada  Merespon dan memperhatikan
siswa mengenai materi yang guru.
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Salam penutup  Menjawab salam
VIII. Media dan Sumber Belajar
Media belajar : Spidol, dan Whiteboard
Sumber Belajar : Buku Ajar Kimia Kelas X Semester 2 Intan Pariwara
IX. Penilaian
1. Penilaian kognitif
Tugas 1 “Buku Kimia Kelas X Sem. 2 Pr Intan Pariwara (hal. 25)
Tentukan bilangan oksidasi atom yang digari bawahi pada zat-zat berikut ini:
a. MnO2 d. KBrO3
b. Cu2O e. Na2S2O3
c. FeCl3 f. K2Cr2O7
Jawab:
No. Penyelesaian Skor
1. a. MnO2
1 x B.O Mn + 2 x B.O O = 0
5
1 x B.O Mn + 2 (-2) = 0
B.O Mn = +4
b. Cu2O
2 x B.O Cu + 1 x B.O O = 0
2 x B.O Cu + 1 (-2) = 0 5
2 x B.O Cu = +2
B.O Cu = +2/2 = +1
i. FeCl3 5
1 x B.O Fe + 3 x B.O Cl = 0
1 x B.O Fe + 3 (-1) = 0
1 x B.O Fe = +3

j. KBrO3
1 x B.O K + 1 x B.O Br + 3 x B.O O = 0
1 (+1) + 1 x B.O Br + 3 (-2) = 0 5
1 x B.O Br + (-5) = 0
1 x B.O Br = +5

k. Na2S2O3
2 x B.O Na + 2 x B.O S + 3 x B.O O = 0
2 (+1) + 2 x B.O S + 3 (-2) = 0 5
2 x B.O S = +4
B.O S = +4/2 = +2

l. K2Cr2O7
2 x B.O K + 2 x B.O Cr + 7 x B.O O = 0
2 (+1) + 2 x B.O Cr + 7 (-2) = 0 5
2 x B.O Cr = +12
B.O Cr = +6

Total Keseluruhan Skor 30

2. Penilaian afektif (Terlampir)


3. Penilaian psikomotor (Terlampir)

Palu, 18 Maret 2017


Mengetahui,

- Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


SMA Karuna Dipa Palu
-

Jusmin, S.Pd Aminah, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai