PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, permasalahan yang akan dibahas dirumuskan
sebagai berikut:
Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang diharapkan dapat dicapai adalah
sebagai berikut:
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
1. Glikogenesis, adalah poses pembentukan glikogen dari glukosa. Proses
pembentukan glikogen sebagai berikut.
2. Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan
bantuan enzim glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan
fosfat.
3. Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat.
4. Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh
uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan
pirofosfat (PPi).
5. Tahap terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor
satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan
tambahan satu unit glukosa.
4
Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A, merupakan
tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolisme
lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs).
Proses Glikogenesis
5
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam
reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Glikogen Glikogen
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 14 untuk membentuk rantai
pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase.Pada otot rangka glikogenin tetap
6
melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah molekul
glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
Tampak bahwa setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase.Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus dari
glikogen induknya dan berpindah tempat untuk membentuk cabang.Enzim yang
berperan dalam tahap ini adalah enzim pembentuk cabang (branching enzyme).
Proses glikogenelisis
7
satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini spesifik untuk proses
fosforolisis rangkaian 14 glikogen untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu
glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan
sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 16.
Glikogen Glikogen
3. Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk
respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam / tersimpan
dalam bentuk ATP
8
2.4 Siklus Cori
Siklus Cori merupakan siklus energi yang terbentuk karena adanya interaksi
antara lintasan glikolisis dalam satu sel yang akan berpasangan dengan lintasan
glukoneogenesis dalam sel lain melalui mediasi plasma darah sehingga menghasilkan
asam laktat dan asam piruvat.
Ket gambar: Glukosa yang di bentuk di dalam hati di bawa ke otot melalui darah >>
terjadi glikolisis di otot ( glukosa > piruvat > laktat ) >> laktat yang terbentuk di otot
di bawa ke hati melalui darah untuk glukoneogenesis ( laktat > piruvat > glukosa) >>
di pakai oleh otot kembali
Siklus Cori, yang disebut berdasarkan penemunya, Carl Cori dan Gerty Cori, adalah
siklus energi yang dibentuk antara lintasan yang menghasilkan tiga senyawa yaitu
asam laktat, asam piruvat dan alanina, dengan lintasan glukoneogenesis.[1] Siklus Cori
yang pertama ditemukan terjadi antara jaringan otot dan hati yang membentuk siklus.
Asam laktat yang disintesis oleh sel otot di lintasan glikolisis akan diserap oleh hati
dan diubah menjadi glukosa. Sekresi glukosa oleh hati pada lintasan glukoneogenesis
kemudian diserap oleh sel otot untuk diubah kembali menjadi asam laktat.
9
Dalam tiap sel, kedua lintasan, glukoneogenesis dan glikolisis berada dalam
koordinasi sedemikian rupa sehingga salah satu lintasan akan relatif tidak aktif pada
saat lintasan yang lain menjadi sangat aktif.[2] Jika kedua lintasan melakukan aktivitas
tinggi pada saat yang bersamaan, hasil akhir akan berupa hidrolisis terhadap 2 ATP
dan 2 GTP untuk tiap siklus reaksi. Namun sejumlah enzim dengan kadar dan
aktivitas yang berbeda dari tiap lintasan dikendalikan agar hal tersebut tidak terjadi.
Lagipula, laju lintasan glikolisis juga ditentukan oleh kadar gula darah, sedangkan
laju lintasan glukoneogenesis ditentukan oleh asam laktat dan beberapa senyawa
prekursor glukosa. Sehingga lintasan glikolisis dalam satu sel akan berpasangan
dengan lintasan glukoneogenesis dalam sel lain melalui mediasi plasma darah dan
membentuk satu siklus yang disebut siklus Cori. Siklus Cori biasa terjadi antara sel
otot lurik dan organ hati, oleh karena otot lurik, pada saat berkontraksi, akan
mendifusikan asam laktat dan asam piruvat keluar menjadi sirkulasi darah. Asam
laktat lebih banyak disekresi oleh karena rasio NADH:NAD+ saat kontraksi otot akan
mengubah sebagian asam piruvat menjadi asam laktat. Asam laktat akan terdifusi
masuk ke dalam hati oleh karena rasio NADH:NAD+ yang rendah, untuk dioksidasi
menjadi asam piruvat dan kemudian dikonversi menjadi glukosa.
BAB III
PENUTUP
10
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Oksidasi Piruvat Menjadi Asetil KoA Merupakan jalur irreversibel dari
glikolisis ke Siklus Asam Sitrat. Sebelum piruvat memasuki siklus asam sitrat
, senyawa ini diangkut ke mitokhondria melalui pengangkut piruvat khusus
yang membantu pelintasan membran internal mitokhondria.Di mitokhondria
piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi Asetil Ko A.
2. Glikogenesis merupakan proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian
disimpan dalam hati dan otot. Pada proses ini, lintasan metabolisme yang
mengkonversi glukosa menjadi glikogen akan diaktivasi di dalam hati, oleh
hormon insulin. Glikogenolisis merupakan reaksi pemecahan molekul
glikogen menjadi molekul glukosa. Proses ini terjadi apabila tubuh
membutuhkan glukosa, untuk digunakan lebih lanjut dalam proses glikolisis
3. Siklus Cori merupakan siklus energi yang terbentuk karena adanya interaksi
antara lintasan glikolisis dalam satu sel yang akan berpasangan dengan
lintasan glukoneogenesis dalam sel lain melalui mediasi plasma darah
sehingga menghasilkan asam laktat dan asam piruvat.
3.2 Saran
Peranan karbohidrat dalam tubuh sangat penting terutama untuk kesehatan.
Selain itu sebagai mahasiswa, kita juga harus lebih banyak mengetahui dan
mempelajari tentang berbagai hal yang menyangkut molekul atau senyawa dalam
tubuh, seperti karbohidrat sebab ini akan menjadi acuan kita dalam memberikan
pengajaran kepada peserta didik nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
11
Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima-jilid 2.Jakarta: Erlangga
McKee, Trudy. McKee, James R. 2003. Biochemistry the Molecular Basis of Life
Third Edition. McGraw-Hill, Inc. New York.
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi
XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah
Bagian Biokimia FKUI), Jakarta: EGC
12