Anda di halaman 1dari 20

KARAKTERISTIK

ASPAL BUTON

L.M. SJAMSUL QAMAR


JENIS PENGUJIAN ASPAL
Jenis Metode
Pengujian Pengujian
1. Penetrasi SNI 06-2456-1991
2. Titik lembek SNI 06-2434-1991
3. Daktilitas SNI 06-2432-1991
4. Kelarutan dalam C2HCl3 SNI 06-2438-1991
5. Titik nyala SNI 06-2433-1991
6. Berat Jenis SNI 06-2488-1991
7. Kehilangan berat SNI 06-2441- 1991
8. Penetrasi setelah kehilangan berat SNI 06-2456-1991
9. Daktilitas setelah kehilangan berat SNI 06-2432-1991
10. Titik lembek setelah RTFOT SNI 06-2434-1991

11. Temperatur pencampuran dan pemadatan SNI 03-6411-2000


2
12. Kadar air SNI 06- 2439- 1991
PENGUJIAN PENETRASI ASPAL
Langkah pengujian
• Atur jarum hingga bertemu dengan permukaan benda uji (aspal).
• Lepaskan jarum selama 5 + 0,1 detik.
• Tekan penunjuk penetrometer dan baca angka penetrasinya.
• Angkat jarum perlahan-lahan, lakukan pengujian paling sedikit 3 kali pada
contoh uji yang sama.

3
PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL

Langkah pengujian
• Panaskan bejana dengan kenaikan temperatur air 5 oC/menit,
• Atur kecepatan pemanasan untuk 3 menit pertama 5 oC + 0,5
/menit
• Catat temperatur yang ditunjukkan saat bola baja jatuh
PENGUJIAN DAKTILITAS ASPAL
Langkah pengujian
• Lepaskan benda uji dari plat dasar dan sisi -sisi cetakan.
Pasang benda uji pada mesin uji dan tarik dengan kecepatan
5 cm per menit sampai benda uji putus.
• Bacalah jarak antara pemegang benda uji saat benda uji
putus (cm).

5
PENGUJIAN TITIK NYALA ASPAL
Langkah pengujian
• Atur kecepatan pemanasan 5 - 6 oC/menit
pada temperatur antara 56 oC dan 28oC di
bawah titik nyala perkiraan. Nyalakan
nyala penguji dan atur diameter nyala
penguji
• Putar nyala penguji hingga melalui
permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan)
dalam waktu 1 detik, Ulangi setiap
kenaikan 2oC sampai terlihat nyala singkat
pada permukaan aspal, baca temperatur
pada termometer dan catat
• Lanjutkan pengamatan sampai terlihat
nyala di atas permukaan benda uji yang
lebih lama minimal 5 detik , baca dan catat
temperatur pada termometer.
ILUSTRASI UNSUR ASBUTON

Aspal ( % bitumen )

Mineral ( % filler )

(% bitumen + % mineral/Filler)
23/11/21 7
23/11/21 I Ketut Darsana - Puslitbang Jalan dan Jembatan 7
JENIS ASPAL BUTON

1.Tambang Kabungka (sejak 1924) dengan sifat aspal:


- Penetrasi aspal rendah < 10(spesifikasi aspal>40)
- Kadar air tinggi ( > 10%)
- Kadar aspal (12-20%)
2. Tambang Lawele (sejak 2003) dengan sifat aspal :
- Penetrasi aspal normal
- Kadar air rendah
- Kadar aspal (25-30%)
Penambangan Aspal Buton - di
Kabungka
Penambangan Aspal Buton – di Lawele
SIFAT -SIFAT ASPAL
1. Sifat-sifat kimia aspal
 Aspalten;
 Malten (resin, arumated, saturated).

2. Sifat-sifat fisik aspal


 Durabilitas (penetrasi, titik lembek, dan
daktilitas);
 Adesi dan kohesi;
 Kepekaan terhadap perubahan temperatur;
 Pengerasan dan penuaan.

11

23/11/21 11
HASIL UJI FISIK ASPAL ASBUTON
( Kabungka & Lawele )
Hasil Uji
Jenis Pengujian Asbuton Asbuton
Kabungka Lawele
Kadar Aspal, % 20 30,08
Penetrasi, 250C,100 gr, 5 detik, 0,1 mm 4 36
Titik Lembek, 0C 101 59
Duktilitas, 250C, 5 cm/menit, cm < 140 > 140
Kelarutan dalam, C2HCL3, % - 99,6
Titik Nyala, 0C - 198
Berat Jenis 1,048 1,037
Penurunan Berat (TFOT). 163 0C , 5 jam. - 0,31
Penetrasi setelah TFOT, % asli - 94
Titik Lembek setelah TFOT, 0C - 62
12
Duktilitas setelah TFOT, cm - > 140

23/11/21
HASIL UJI KIMIA ASPAL ASBUTON
( Kabungka & Lawele )
Hasil Uji
Jenis Pengujian Asbuton Asbuton
Kabungka Lawele
Nitrogen (N), % 29,04 30,08
Acidafins (A1), % 9,33 6,60
Acidafins (A2), % 12,98 8,43
Parafin (P), 11,23 8,86
Parameter Maltene 1,50 2,06
Nitrogen/Parafin, N/P 2,41 3,28
Kandungan Asphaltene, % 39,45 46,92
13

23/11/21 13
HASIL UJI KIMIA MINERAL ASBUTON
( Kabungka & Lawele )
Hasil uji kimia mineral
Senyawa Asbuton dari Asbuton dari Lawele
kabungka
CaCO3 86,66 72,90
MgCO3 1,43 1,28
CaSO4 1,11 1,94
CaS 0,36 0,52
H2O 0,99 2,94
SiO2 5,64 17,06
Al2O3 + Fe2O3 1,52 2,31
Residu 0,96 1,05

14

23/11/21 14
KELEBIHAN ASBUTON
pada konstruksi perkerasan jalan
Lebih tahan terhadap deformasi (amblas);
Lebih tahan terhadap retak;
Lebih tahan terhadap temperatur tinggi
(panas);
Lebih tahan dilalui lalu-lintas berat;

15

23/11/21 15
DEFORMASI
(plastis)
pada lapisan beraspal

16

23/11/21 16
Deformasi
(keriting)
pada lapisan beraspal

17

23/11/21 17
Retak 18

( pelapukan-aging )
RETAK 19
( lelah – fatiq )
ASBUTON LEBIH TAHAN DEFORMASI

Anda mungkin juga menyukai