A. Pendahuluan
A.1 Pengertian
Robot line tracer atau robot penelusur garis merupakan mobile robot yang
memiliki kemampuan sensorik untuk mendeteksi suatu garis pada suatu
background tertentu dan digunakan sebagai penuntun (guide line). Pada
umumnya lintasan garis berwarna hitam dengan lebar 2 cm dan memiliki
latar / background putih, atau sebaliknya.
Pada Blok diagram tersebut dapat disjelaskan bahwa line tracer sederhana
memiliki 3 bagian utama aitu sensor, komparator, dan driver motor. Sensor
berfungsi untuk mendeteksi warna hitam atau putih serta membedakan
kedua warna tersebut. Kemudian sensor akan mengeluarkan nilai tegangan
sesuai warna yang di deteksi. Nilai tegangan tersebut akan dibandingkan
dengan nilai tegangan referensi oleh komparator untuk menghasilkan
tegangan High dan Low untuk mengontrol ON-OFF Driver motor.
Kemudian driver motor tersebut akan mengubah polaritas tegangan yang
mengeksitasi motor DC sehingga motor DC dapat berputar dimana arah
putarna sesuai polaritas tegangan yang mengeksitasinya.
Apabila line tracer diilustrasikan pada lintasan seperti gambar 1.4. dimana
bagian sisi kanan line tracer berada pada garis hitam, sedangkan pada bagian
START
TIDAK TIDAK
YA YA
TIDAK
Switch OFF ?
YA
STOP
NB :
Sebenarnya proses kontrol dari Line Tracer sendiri adalah
kombinasional (jika input diberi nilai maka saat itu juga output
akan merespon)
Tips :
Lebih baik gunakan LED jenis Super-Bright daripada Infra-Red sebagai
Transmitternya yang memiliki intensitas pancaran cahaya lebih besar dan
lebih tampak.
Output
Tegangan
Tranduscer
Infra-Red
(transmitter)
Photodioda
(receiver)
Gambar 2.1
Tranduscer (memakai sensor Photodioda)
Non-Inverting Input
Output
Ed
Inverting Input
Gambar 2.2
Simbol Op-Amp
Untuk kondisi open-loop (tanpa Feedback) maka nilai penguatan dari Op-
Amp tersebut adalah
Vo = Aol . Ed
Keterangan : Vo = nilai tegangan output
Aol = nilai penguatan saat open-loop
Ed = nilai tegangan Non-Inverting Input dikurangi
tegangan Inverting Input
Tiap transistor memliki penguatan intern (hFE) sendiri, penguatan ini sesuai
dengan rumus dasar transistor.
IC = hFE . IB dan IE = IB + IC
Dan secara umum transistor memiliki tegangan saturasi antara basis dan
emitor sebesar 0,7 Volt untuk transistor tipe Silikon dan 0,2 untuk transistor
tipe Germanium. Nilai tegangan yang melebihi batas saturasi tersebut
menyebabkan transistor rusak (terbakar).
Gambar 2.4
Transistor sebagai saklar
Gambar 2.5.a.
Arah Arus saat kondisi VIN1 “HIGH” dan VIN2 “LOW”
V IN1 V IN2
Gambar 2.5.b.
Arah Arus saat kondisi VIN2 “HIGH” dan VIN1 “LOW”
Motor (Plant)
Motor merupakan bagian penting dari Line Tracer, tanpa adanya motor
tentu saja Line Tracer yang akan dibuat tidak akan nampak layaknya Robot.
Gambar 2.6.
Motor DC
Tips : Hendaknya dalam membuat Line Tracer, perhatikan hubungan
antara Supply (Catu / Baterai) dengan tipe motor yang akan digunakan.
Apabila digunakan baterai yang memiliki daya kecil (khususnya memiliki
arus yang kecil) maka pilih motor yang memiliki torsi yang besar daripada
kecepatan yang tinggi hal ini berpengaruh pada efisiensi baterai yang
digunakan serta mobilitas dari Line Tracer itu sendiri (khususnya saat
melintasi suatu belokan). Untuk mengetahui apakah motor tersebut
memiliki torsi yang besar maka dapat dilihat lilitan (gulungan) dalam pada
motor tersebut. Jika lilitan tersebut banyak (dalam arti diameter dari kawat
tembaga yang dililitkan lumayan kecil sehingga jumlah gulungan sangat
banyak )dan penuh (memenuhi kapasitas inti kumparan yang disediakan)
maka
motor tersebut cenderung memilki torsi yang besar, namun memilki
kecepatan yang rendah. Tipe seperti inilah yang sesuai untuk Line Tracer
sederhana yang akan dibuat.
D5 D6
Daftar Komponen :
R1 : 330 Ohm
R2,R4,R7 : 10 KOhm
R3,R5,R6,R8 : 1 KOhm
VR1 : 10 KOhm (Trimpot)
D1,D2,D3,D4 : 1N 4002 atau 1N 4148
T1,T2 : C-9012 (atau S-9012) atau C-9015 (atau S-9015)
T3,T4,T5,T6 : C-9013 (atau S-9013) atau C-9014 (atau S-9014)
IR : Infra Red (Infra Merah) atau Super-Bright LED
PD : Photodioda
D5,D6 : LED (Light Emmiting Dioda)
IC : LM324N (Package : DIL-14)
IC LM324N