Anda di halaman 1dari 3

RSNI S-01-2004

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan

1 Ruang lingkup

Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal keras berdasarkan kekentalan aspal asli yang terdiri
dari AC-2,5 , AC-5, AC-10, AC-20, AC-40.

2 Acuan normatif

SNI 06-6440-2000, Metode pengujian kekentalan aspal dengan viscometer pipa kapiler
hampa pada 60 C.
SNI 06-2456-1991, Metode pengujian penetrasi aspal keras.
SNI 06-2433-1991, Metode pengujian titik nyala aspal keras dengan alat cleveland open
cup.
SNI 06-2490-1991, Metode pengujian kadar air dan bahan mengandung aspal.
SNI 06-2432-1991, Metode pengujian duktilitas aspal keras.
SNI 03-6885-2002, Metode pengujian pengujian bintik.
SNI 03-3639-1994, Metoda pengujian parafin lilin.
SNI 06-6441-2000, Metode pengujian viskositas aspal minyak dengan alat brookfield
termosel.
AASHTO M. 22680, Viscosity grade asphalt cement.
AASHTO T 44, Solubility in bituminous materials.
AASHTO T 201, Viscosity at 135 C.

3 Istilah dan definisi

3.1
aspal keras (Asphalt Cement, AC)
aspal yang diperoleh dari residu pengilangan minyak bumi pada keadaan hampa udara.

3.2
kekentalan aspal
lamanya waktu alir aspal keras pada temperatur tertentu.

3.3
cleveland open cup (COC)
alat untuk menguji titik nyala aspal

1 dari 3
RSNI S-01-2004

3.4
thin film oven test (TFOT)
oven yang digunakan untuk menguji penurunan berat, kekentalan dan duktilitas akibat
pemanasan pada temperatur yang ditentukan

4 Ketentuan

Pengambilan contoh aspal harus sesuai dengan SNI 06-6399-2000.

5 Persyaratan aspal

5.1 Aspal keras


a) harus homogen;
b) bebas air dan tidak membusa apabila dipanaskan pada temperatur 175 C;
c) apabila diperlukan pengujian kadar parafin lilin, kadar parafin lilin tidak melebihi 2 %.

5.2 Persyaratan aspal keras berdasarkan kekentalan didasarkan pada aspal asli

Tabel Persyaratan aspal keras berdasarkan kekentalan pada 60 C


(pembagian berdasarkan aspal asli)

Tingkat Kekentalan
No. Jenis pengujian AC-2.5 AC-5 AC-10 AC-20 AC-40 Satuan
1. Kekentalan 60 0C 250 50 500 100 1000 200 2000 400 4000 800 Poise
0
2. Kekentalan 135 C, 80 110 150 210 300 cSt
minimum
3. Penetrasi, 25 0C 200 120 70 40 20 0,1
100 gr, 5 detik, mm
minimum
0
4. Titik nyala (COC), 163 177 219 232 232 C
minimum
5. Kelarutan dlam 99 99 99 99 99 %
C2HCl3, minimum
6. Uji residu
penurunan berat
(TFOT ):
Kekentalan, 60 0C, 1000 2000 4000 8000 16.000 Poise
maksimum
Daktilitas 25 0C 100 100 50 20 10 cm
5 cm per menit,
minimum.
7. Uji bintik
Naphta Negatif untuk semua tingkatan
Naphta - Xylol Negatif untuk semua tingkatan
Hephtane - Xylol Negatif untuk semua tingkatan

Catatan : Uji bintik dilakukan apabila dibutuhkan dengan menggunakan salah satu pelarut yang
tertera pada no. 7 diatas.

2 dari 3
RSNI S-01-2004

Lampiran A
(Informatif)

Daftar nama dan lembaga

1) Pemrakarsa

Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Badan Penelitian dan


Pengembangan Kimpraswil.

2) Penyusun

Nama Instansi
Ir. Tjitjik Wasiah Suroso Pusat Litbang Prasarana Transportasi

Winne Herwina Pusat Litbang Prasarana Transportasi

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai