Gan, klo korelasi ini saya juga udah dapet. Cuma gak ada penjelasan lebih detilnya. DDT skala 1-10
itu menunjukkan satuan apa ya? % atau Kg/Cm2. Jadi apakah CBR 8% berarti DDT=5-6 Kg/Cm2?
kemudian saya juga ketemu korelasi ini: untuk CBR>10, DDT = 1.64285714 +
1.89228309xlog(CBR), apakah ini berarti jika CBR=10% menunjukkan DDT = 1.64285714 +
1.89228309xlog(10) = 1.64285714 + 1.89228309x1 = 3.53514023 (dalam satuan apa ya?)
please help, karena saya dapet kasus: CBR menunjukkan 40%, kemudian ditanyakan owner apakah
angka CBR itu menunjukan daya dukung tanah mampu untuk pembebanan 4ton/m2?
Multi Quote Quote
#12
muharyadanu
Kaskus Addict
Gan, klo korelasi ini saya juga udah dapet. Cuma gak ada penjelasan lebih detilnya. DDT skala 1-10
itu menunjukkan satuan apa ya? % atau Kg/Cm2. Jadi apakah CBR 8% berarti DDT=5-6 Kg/Cm2?
kemudian saya juga ketemu korelasi ini: untuk CBR>10, DDT = 1.64285714 +
1.89228309xlog(CBR), apakah ini berarti jika CBR=10% menunjukkan DDT = 1.64285714 +
1.89228309xlog(10) = 1.64285714 + 1.89228309x1 = 3.53514023 (dalam satuan apa ya?)
please help, karena saya dapet kasus: CBR menunjukkan 40%, kemudian ditanyakan owner apakah
angka CBR itu menunjukan daya dukung tanah mampu untuk pembebanan 4ton/m2?
DDT dipergunakan hanya untuk sub-grade (tanah dasar) bukan untuk sub-base.
DDT satuannya value itu sendiri gan.
CBR = 8% -> DDT = 4.3*LOG10(8)+1.7 = 5.58
CBR adalah
Kuat Tekan (qu) kg/cm2 tergantung dari komposisi campuran, belum tentu CBR tinggi kuat tekan
akan tinggi. Tetapi jika kuat tekan tinggi, nilai CBR pun tinggi.
Kuat Tekan didapat dari hasil pengujian laboratorium.
Pelaksanaan pengujian CBR Lapangan diatur dalam SNI 1738-2011 (Cara Uji CBR
Lapangan)
Pemasangan Alat :
1. Truk/alat berat lainnya ditempatkan sedemikan rupa sehingga dapat dipasang dongkrak CBR mekanis tep
2. As roda belakang diatur sejajar dengan muka jalan yang diperiksa.
3. Truk/alat berat didongkrak supaya berat sendirinya tidak ditahan lagi oleh per kendaraan (jika tertahan per m
pengenduran gaya oleh per kendaraan)
4. Dongkrak CBR mekanis dan peralatan lain dirangkai, supaya piston penetrasi berada 1 atau 2 cm dari per
5. Cincin penguji (proving ring) diatur sehingga piston dalam keadaan vertikal.
6. Pastikan semua peralatan uji dalan kondisi stabil, vertikal, sentris (segaris dan tidak melenting/melendut)
7. Keping beban/plat baja setebal 25 cm (10) diletakkan sentris dibawah torak penetrasi sehingga piston pe
tersebut.
8. Arloji/dial pengukur penetrasi dipasang pada piston penetrasi, sedemikian rupa sehingga jarum pada dial
Jika CBR pada penetrasi 0,2 inchi lebih besar pada CBR pada penetrasi 0,1 inchi maka
pengujian harus dilakukan minimal 3 kali pada lokasi yang berdekatan
Jika dari 3 hasil pengujian menunjukkan CBR pada penetrasi 0,2 inchi lebih besar dari
CBR pada penetrasi 0,1 inchi maka ditetapkan nilai CBR adalah CBR pada penetrasi
0,2 inchi
Catatan :
Jangan lupa nilai pembacaan dikoreksi dengan nilai koreksi kalibrasi alat (proven
ring dan dial)