15 Replies
Karena baloknya kantilever, maka momen lenturnya negatif, artinya serat atas
mengalami tarik, serat bawah mengalami tekan. Jadi, yang kita desain kali ini
adalah tulangan tarik atau tulangan atas.
1. Momen di ujung batang (tumpuan) akibat beban mati dan beban hidup.
Dengan cara yang sama,
Jadi,
1. , dan
Untuk , maka
2. Asumsi, jarak antara serat terluar sampai tulangan tarik adalah mmmm
50 mm. Jadi,
3.
4. Kebutuhan tulangan,
5. Tulangan minimum,
Atau,
> OK, masih lebih kecil dari tulangan
maksimum.
7. Tinggal pilih, mau pake diameter berapa.
D16, As = 201 mm2 > jumlah yang dibutuhkan 4.39 dibulatkan ke atas
menjadi 5. (5D16, As = 1005 mm2)
D19, As = 283 mm2 > jumlah yang dibutuhkan 3.12 dibulatkan ke atas
menjadi 4. (4D19, As = 1132 mm2)
D22, As = 380 mm2 > jumlah yang dibutuhkan 2.33 dibulatkan ke atas
menjadi 3. (3D22, As = 1140 mm2)
8. Kita akan memilih 5D16, karena itu yang paling mendekati luas tulangan
yang diperlukan (883.93 mm2).
OK kan?
Rahasia: pada step #8 di atas, kalo mau pake D19, sebenarnya kita bisa pake 3
buah D19, hasil baginya cukup dekat ke 3 yaitu 3.12. Walaupun As-nya nanti
menjadi 3283 = 849 mm2 (lebih kecil dari yg diperlukan, 883.93 mm2), tapi
kalau kita teruskan ke langkah #9 sampai selesai dengan menggunakan 3D19,
akan diperoleh momen nominal 73.17 kNm (masih lebih besar daripada momen
ultimit)
Bukankah yang lebih penting dalam desain LRFD, tahanan nominal harus >
beban/gaya ultimit.
Update:
Metode di atas adalah salah satu contoh. Masih ada metode-metode lain yang
dapat digunakan, misalnya dengan persamaan kuadratik, dengan grafik, atau
dengan hitungan cepat ala konsultan.
mohon dikoreksi,
semoga bermanfaat[]