Anda di halaman 1dari 4

Desain Balok Kantilever

15 Replies

Salah satu follower @juragan_sipil di twitter menawarkan sebuah permasalahan


sederhana dalam desain balok kantilever beton bertulang. Balok kantilever
adalah balok yang salah satu tumpuannya adalah jepit, sementara ujung yang
lain bebas. Kira-kira soalnya seperti ini:

Nah, di sini saya punya 2 poin sekaligus asumsi:

1. Apakah sudah termasuk berat sendiri? Kita asumsikan SUDAH. Jadi


kita ngga usah hitung lagi berat sendirinya.
2. Beban hidup dan mati di atas, apakah diaplikasikan di sepanjang balok?
Kita asumsikan IYA. Beban dan bekerja di sepanjang balok.
3. Kombinasi pembebanan tidak ditentukan. Jadi, kita asumsikan
menggunakan kombinasi pembebanan sesuai ACI/SNI.

Tahap I. Analisis Struktur

Karena baloknya kantilever, maka momen lenturnya negatif, artinya serat atas
mengalami tarik, serat bawah mengalami tekan. Jadi, yang kita desain kali ini
adalah tulangan tarik atau tulangan atas.

1. Momen di ujung batang (tumpuan) akibat beban mati dan beban hidup.
Dengan cara yang sama,

2. Menghitung momen ultimit dengan Kombinasi Pembebanan,


Jadi,

Tahan II. Desain Tulangan Balok

Teori dan prosedurnya bisa dibaca di sini

1. , dan
Untuk , maka

2. Asumsi, jarak antara serat terluar sampai tulangan tarik adalah mmmm
50 mm. Jadi,

3.
4. Kebutuhan tulangan,

5. Tulangan minimum,

> OK kebutuhan tulangan masih lebih besar,


gunakan
6. Tulangan maksimum,

Atau,
> OK, masih lebih kecil dari tulangan
maksimum.
7. Tinggal pilih, mau pake diameter berapa.
D16, As = 201 mm2 > jumlah yang dibutuhkan 4.39 dibulatkan ke atas
menjadi 5. (5D16, As = 1005 mm2)
D19, As = 283 mm2 > jumlah yang dibutuhkan 3.12 dibulatkan ke atas
menjadi 4. (4D19, As = 1132 mm2)
D22, As = 380 mm2 > jumlah yang dibutuhkan 2.33 dibulatkan ke atas
menjadi 3. (3D22, As = 1140 mm2)
8. Kita akan memilih 5D16, karena itu yang paling mendekati luas tulangan
yang diperlukan (883.93 mm2).

9. Cek ulang kapasitas penampang. Hitung dulu tinggi blok tekan, a

10. Hitung ulang

11. Hitung momen nominal penampang,

12. Bandingkan momen nominal penampang, harus lebih besar


daripada momen ultimit.

OK kan?

Rahasia: pada step #8 di atas, kalo mau pake D19, sebenarnya kita bisa pake 3
buah D19, hasil baginya cukup dekat ke 3 yaitu 3.12. Walaupun As-nya nanti
menjadi 3283 = 849 mm2 (lebih kecil dari yg diperlukan, 883.93 mm2), tapi
kalau kita teruskan ke langkah #9 sampai selesai dengan menggunakan 3D19,
akan diperoleh momen nominal 73.17 kNm (masih lebih besar daripada momen
ultimit)
Bukankah yang lebih penting dalam desain LRFD, tahanan nominal harus >
beban/gaya ultimit.

Update:

Metode di atas adalah salah satu contoh. Masih ada metode-metode lain yang
dapat digunakan, misalnya dengan persamaan kuadratik, dengan grafik, atau
dengan hitungan cepat ala konsultan.

mohon dikoreksi,

semoga bermanfaat[]

Anda mungkin juga menyukai