Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah permukaan
(subsurface) suatu komponen dari bahan ferromagnetik dapat diketahui. Prinsipnya adalah
dengan memagnetisasi bahan yang akan diuji. Adanya cacat yang tegak lurus arah medan
magnet akan menyebabkan kebocoran medan magnet. Kebocoran medan magnet ini
mengindikasikan adanya cacat pada material. Cara yang digunakan untuk memdeteksi adanya
kebocoran medan magnet adalah dengan menaburkan partikel magnetik dipermukaan.
Partikel-partikel tersebuat akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet.
Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetik. Selain itu,
medan magnet yang dibangkitkan harus tegak lurus atau memotong daerah retak serta
diperlukan demagnetisasi di akhir inspeksi.
Untuk memberikan pengetahuan dasar cara pengujian NDT menggunakan metode Magnetic
Testing agar memungkinkan peserta dapat melakukan uji sesuai dengan prosedur yang
diberikan oleh supervisi personal tingkat II atau III. Pelatihan ini khusus dirancang untuk
memberikan pengetahuan teori dan keterampilan praktis untuk metode Magnetic Testing
ditujukan kepada teknisi level 1.
Tanggung Jawab Personil level 1 melakukan operasi sesuai prosedur tertulis / instruksi dari
personil tingkat II, dapat mempersiapkan peralatan, melakukan uji, mengklasifikasikan dan
melaporkan hasil uji serta tidak bertanggung jawab atas pilihan metode uji maupun
penilaian hasil uji.
Tujuan pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan dalam teori dan praktek sehingga
personil dapat melakukan identifikasi sesuai metode Magnetic Testing untuk prosedur
material dan inspeksi, mengembangkan teknik inspeksi dan prosedur yang harus diikuti oleh
tingkat I operator, menganalisa hasil uji.
1. Untuk memilih teknik dan peralatan uji yang tepat dan sesuai prosedur yang
ditetapkan
2. Untuk mengkalibrasi, mengatur dan melakukan uji atau pengujian dan mengawasi
tingkat I Operator
3. Menyiapkan laporan pengujian untuk penerimaan / penolakan sesuai standar
4. Memiliki pengetahuan tentang manfaat dan keterbatasan Magnetic Testing dan
metode NDT umum
5. Mempersiapkan prosedur tertulis untuk tingkat I Operator
6. Untuk perawatan dan pemeliharaan mesin pengujian dan aksesoris
Metode Liquid Penetrant Test merupakan metode NDT yang paling sederhana. Metode ini
digunakan untuk menemukan cacat di permukaan terbuka dari komponen solid, baik logam
maupun non logam, seperti keramik dan plastik fiber. Melalui metode ini, cacat pada material
akan terlihat lebih jelas. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang pada
permukaan yang diinspeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan
viskousitas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya,
penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika
perbedaan warna penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Seusai inspeksi, penetrant
yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer. Kelemahan dari metode ini antara
lain adalah bahwa metode ini hanya bisa diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini
tidak dapat diterapkan pada komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori.
Tujuan Pelatihan adalah untuk memberikan pengetahuan dasar cara pengujian NTD
menggunakan metode Penetrant Testing yang, sehingga memungkinkan seorang teknisi /
operator dapat melakukan uji sesuai dengan prosedur yang ditetapkan di bawah pengawasan
personil tingkat II.
Tanggung Jawab Personil Tingkat I adalah melakukan kegiatan operasi sesuai dengan
instruksi tertulis, mempersiapkan peralatan, melakukan uji, membuat laporan,
mengklasifikasi, dan melaporkan hasilnya. Personil tingkat 1 tidak mempunyai tanggung
jawab atas pilihan metode uji maupun penilaian hasil uji.
Tujuan Pelatihan adalah memberikan pengetahuan baik secara teori maupun praktek secara
penuh mengenai cara pengujian NDT dengan metode Penetrant Testing sesuai standart,
sehingga peserta pelatihan akan mampu melakukan Penetrant Testing dan mengarahkan
Personil level 1 sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan, menentukan metode
pengujian yang akan dilakukan, memelihara dan mengkalibrasi peralatan, menerjemahkan
dan mengevaluasi hasil uji sesuai dengan standar yang berlaku.
Mengembangkan teknik pengujian NDT metode Penetrant Testing dan diadopsi untuk
masalah yang timbul selama pengujian, menyiapkan instruksi tertulis, mengatur dan
melaporkan hasil uji.
Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan menggunakan sinar X
dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X dipancarkan menembus material yang diperiksa. Saat
menembus objek, sebagian sinar akan diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas
akhir kemudaian direkam pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka
intensitas yang terekam pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film ini lah yang
akan memeprlihatkan bagian material yang mengalami cacat.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dasar cara pengujian NDT
dengan menggunakan metode Radiographic Testing yang memungkinkan peserta dapat
melakukan uji menurut prosedur yang ditetapkan di bawah pengawasan personil level II atau
level III. Program pelatihan ini khusus dirancang untuk memberikan pengetahuan teori dan
keterampilan praktis dengan metode Radiographic Testing yang diperlukan untuk teknisi
radiografi level I.
Tanggung Jawab personil radiografi level 1 adalah melaksanakan operasi uji sesuai prosedur
tertulis / instruksi dari personil level II. dia dapat mengatur pelaksanaan uji sesuai prosedur
yang ditetapkan dan disetujui, mengklasifikasikan, melaporkan hasil dan mengikuti norma-
norma keselamatan, tidak bertanggung jawab atas pilihan teknik uji maupun penilaian hasil
uji.
Tujuan Program pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan landasan dasar prinsip
Pengujian Radiographic Testing dan dasar-dasar material dan proses sehingga peserta
pelatihan akan mampu untuk
Seorang yang bersertifikat Radiographic Testing Level 2 adalah personil yang memenuhi
syarat untuk dapat :
1. Memilih teknik test yang tepat, peralatan, film, IQI dan parameter uji lainnya
2. Menyiapkan perangkat
3. Melakukan pengujian, memproses film kontras tinggi dan resolusi secara manual,
dan dapat menginterpretasikan hasil sebagai standar yang berlaku.
4. Memiliki pengetahuan tentang ruang lingkup dan keterbatasan Radiographic Testing
5. Akrab dengan proses produksi dari bahan uji dan pengetahuan tentang jenis dan lokasi
cacat yang diharapkan
6. Jelaskan langkah-langkah operasional dalam metode pengujian radiografi dan
memahami pentingnya setiap langkah
7. Mengembangkan teknik Radiographic Testing untuk pengujian pekerjaan tertentu
8. Menyiapkan laporan pengujian untuk i. Terima ii. Tolak iii. mengolah lagi
9. Menyiapkan instruksi tertulis untuk Tingkat I
10. Membimbing dan memeriksa hasil uji Tingkat I operator
11. Bertanggung jawab untuk perawatan dan pemeliharaan peralatan NDT / RT
Level 1 Level 2
No. Materi
(jam) (jam)
A MATERI DASAR 13 21
1 Dasar Fisika Radiografi 3 4
2 Dasar Proteksi Radiasi 5 7
3 Sumber Radiasi dan Peralatan Radiografi 2 3
4 Ketentuan dan Prosedur Keselamatan Kerja Radiasi 3 4
Prosedur Keselamatan Kerja Radiografi dan Keadaan
5 0 3
Darurat
B MATERI UMUM 4 8
6 Pengetahuan material 2 4
7 Pengetahuan uji Tak Rusak 2 4
8 Radiografi dengan Film dan Tanpa Film 4 4
9 Parameter dan Kondisi Kerja 7 10
10 Teknik Penyinaran 2 4
11 Defektologi 2 0
C MATERI SPESIFIK 8 13
12 Defektologi, Interpretasi dan Evaluasi Film 0 4
13 Metode Uji sesuai Standard 7 0
14 Sistem Sertifikasi ISO 9712 1 0
15 Metode Uji Sesuai Standar (ASME V) 0 6
16 Metode Uji Sesuai Standar (API 1104) 0 3
D MATERI PRAKTEK 8 16
17 Pencatatan Dokumentasi dan Evaluasi Hasil Radiografi 0 4
18 Aplikasi Khusus 0 3
19 Kualifikasi dan Sertifikasi Personel 0 2
20 Pembuatan Instruksi Tertulis 0 3
21 Praktek Proreksi Radiasi 4 0
22 Praktek Teknik Radiografi 4 8
TOTAL JAM 48 (6 hari) 80 (10 hari)
Prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang suara. Gelombang suara yang dirambatkan
pada spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi atau dipantulkan diamati dan interpretasikan.
Gelombang ultrasonic yang digunakan memiliki frekuensi 0.5 – 20 MHz. Gelombang suara
akan terpengaruh jika ada void, retak, atau delaminasi pada material. Gelombang ultrasinic
ini dibnagkitkan oleh tranducer dari bahan piezoelektri yang dapat menubah energi listrik
menjadi energi getaran mekanik kemudian menjadi energi listrik lagi.
Tujuan dari training ini adalah memberikan dasar penegetahuan cara pengujian NDT
menggunakan metode Ultra Sonic Testing ke peserta agar lebih baik dalam melakukan
testing berdasarkan prosedur yang baku dibawah supervisi personal Level II atau level III.
pelatihan ini didesain untuk memberikan pengetahuan teori dan kemampuan praktek Ultra
Sonic Testing yang diperlukan oleh teknisi level 1
Personil level 1 bertanggung jawab dalam melaksanakan operasi seperti yang tertulis pada
prosedur/instruksi dari personal level II, mempunyai kemampuan dalam merangkai peralatan,
mengkalibrasi dan melakukan testing, mengklasifikasi dan membuat laporan hasil uji. Yang
bersangkutan tidak bertanggung jawab pada pemilihan teknik uji atau asseement hasil uji.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dasar prinsip Pengujian
Ultrasonik ,dasar-dasar material dan proses sehingga peserta pelatihan akan mampu untuk :
1. Mengidentifikasi kesesuaian Ultra Sonic Testing untuk teknik material dan inspeksi
2. Mengembangkan teknik dan prosedur yang dapat diikuti oleh Operator Tingkat I
3. Menganalisa hasil pengujian dan mendokumentasikan
4. Menjadikan lebih familier dengan kode, standar dan spesifikasi Ultra Sonic Testing
untuk mengevaluasi hasil uji
Seorang yang bersertifikat Ultra Sonic Testing Level II (2) adalah personil yang memenuhi
syarat yang dapat :
Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya, arus listrik dialirkan pada
kumparan untuk membangkitkan medan magnet didalamnya. Jika medan magnet ini
dikenakan pada benda logam yang akan diinspeksi, maka akan terbangkit arus Eddy. Arus
Eddy kemudian menginduksi adanya medan magnet. Medan magnet pada benda akan
berinteraksi dengan medan magnet pada kumparan dan mengubah impedansi bila ada cacat.
Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya dapat diterapkan pada permukaan yang dapat
dijangkau. Selain itu metode ini juga hanya diterapkan pada bahan logam saja.
Tujuan dari pelatihan ini adalah menyiapkan personil untuk bisa melakukan testing dengan
metode Eddy Current dengan unjuk kerja kalibrasi yang spesifik, evaluasi spesifik
diterima/ditolak penentuan hasil uji sesuai instruksi yang tertulis, dan catatan hasil uji :
1. Kalibrasi alat
2. Penjelasan mengenai NDT yang lebih spesifik
3. Melakukan evaluasi untuk menentukan apakah hasil uji bisa diterima atau tidak sesuai
dengan Instruksi yang ditetapkan
4. Membuar laporan hasil pengujian
Tujuan pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan teori dan praktek sehingga peserta
dapat :
Dalam pengujian logam ada beberapa metode diantaranya adalah metode non destructive test.
Untuk memastiakan kualitas hasil pengelasan suatu instalasi atau konstruksi memerlukan
pemeriksaan pada tahap penyelesaian instalasi atau konstruksi dan sebelum digunakan /
beroperasi. Kondisi bahan dan sambungan akan berubah selaras dengan jumlah penggunaan
dan lamanya waktu pemakaian. Untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan
maka dibutuhkan pemeriksaan secara berkala. Pengujian yang mudah, murah dan cepat untuk
keperluan ini menggunakan metode Uji Tanpa Rusak (Non Destructive Test, NDT).
Perkembangan teknologi NDT telah berkembang dengan pesat, sehingga jasa layanan NDT
pun harus mampu mengikuti perkembangannya.
TUJUAN PELATIHAN NDT:
Memahami prinsip-prinsip dasar pengujian NDT dengan beberapa metoda yang digunakan
dalam industri.
INSTRUCTOR :
M. Sutarsono
INVESTATION PRICE/PERSON :
Rp 7.500.000/orang
1. Modul Training
2. Sertifikat
3. Makan siang
JADWAL PELATIHAN:
Silakan menghubungi marketing kami
Non destrtructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda untuk
mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita tes
atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita
gunakan masih aman dan belum melewati damage tolerance. Material pesawat diusahakan
semaksimal mungkin tidak mengalami kegagalan (failure) selama masa penggunaannya.NDT
dilakukan paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, untuk
menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi. NDT ini
dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah
komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan
parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.
← Peralatan-NDT
Pelatihan-NDT →
Pelatihan-NDT
Sep. 01 Pelatihan NDT no comments
PELATIHAN NDT
Pendahuluan
Dari data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2010 industri logam dasar yang ada di DKI
Jakarta berjumlah 32 industri. Dari jumlah tersebut diharapkan seluruhnya dapat terus
berkembang dan maju. Di dalam industri tersebut untuk meningkatkan kualitas maupun
kuantitas dalam produksi, bahan baku atau material menjadi kunci yang sangat penting.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dikenal metode baru
dalam pengujian produk material logam yaitu “Non Destructive Test (NDT)”. Non
destructive testing (NDT) adalah aktivitas tes terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya
cacat, retak atau diskontinuitas lain tanpa merusak struktur benda yang di uji. Pada dasarnya,
tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan memiliki mutu yang
baik sesuai dengan standar yang berlaku. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu
komponen dalam proses produksi terutama untuk industri fabrikasi.
Tujuan dari pelatihan NDT bagi SDM Industri Logam ini adalah untuk meningkatkan Daya
saing industri baik secara regional maupun nasional.
Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini yaitu :
Pelatihan NDT bagi SDM Industri Logam ini diarahkan untuk 20 (dua puluh) peserta dari
perusahaan Industri Logam dasar di Provinsi DKI Jakarta.
Lokasi Kegiatan
Kegiatan Pelatihan NDT bagi SDM Industri Logam dilaksanakan di wilayah Provinsi DKI
Jakarta.