By Admin On September 16, 2013 In Perkerasan Jalan Raya Tagged Bahan Bangunan, Perkerasan Jalan Raya Leave a
comment
Facebook
Tweet
Google+
Pengujian titik lembek aspal dimaksudkan untuk menentukan titik lembek aspal dan ter
yang berkisar antar 30o C sampai dengan 200o C.
Titik lembek adalah suhu pada saat bola baja, dengan berat tertentu, mendesak turun
suatu lapisan aspal atau ter yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga
aspal atau ter tersebut menyentuh plat dasar yang terletak dibawah cincin pada tinggi
tertentu, akibat pemanasan tertentu.
A. BENDA UJI
1. Panaskan benda uji hingga cair merata. Pemanasan dan pengadukan dilakukan
perlahan-lahan agar gelembung-gelembung udara tidak masuk. Tuangkan benda uji
kedalam 2 buah cincin. Suhu pemanasan untuk ter < 56o C dan aspal < 111o C diatas
titik lembeknya. Waktu pemanasan ter < 30 menit, sedangkan aspal < 2 jam.
2. Panaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu tuang benda uji, letakkan 2 cincin
diatas pelat kuningan yang telah diberi lapisan dari campuran talk dan sabun.
3. Dinginkan, ratakan permukaan benda uji dalam cincin dengan pisau yang telah
dipanaskan.
B. PERALATAN
1. Termometer
2. Cincin Kuningan
3. Bola baja diameter 9,35 mm, berat 3,45 sampai 3,55 gram.
4. Alat pengarah bola.
5. Bejana gelas, tahan pemanasan mendadak diameter dalam 8,5 cm, tinggi 12 cm.
1. Dudukan benda uji
2. Penjepit
C. PELAKSANAAN
1. Pasang dan atur kedua benda uji diatas dudukannya dan letakkan pengarah bola
diatasnya. Lalu masukkan seluruh peralatan tersebut kedalam bejana gelas. Isi
bejana dengan air suling baru, dengan suhu (5 1) o C sehingga tinggi permukaan
air berkisar antara 101,6 mm sampai 108 mm. Letakkan termometer yamg sesuai
diantara kedua benda uji. Periksa dan atur jarak antara permukaan plat dasar
dengan dasar benda uji sehingga menjadi 25,4 mm.
2. Letakkan bola-bola baja yang bersuhu 5o C dan ditengah permukaan masing-masing
benda uji yang bersuhu 5o C menggunakan penjepit dengan memasang kembali
pengarah bola.
3. Panaskan bejana sampai suhu 5o C per menit. Untuk 3 menit pertama perbedaan
kecepatan pemanasan <0,5o C.
D. PEMBAHASAN
a. Manfaat dari pemeriksaan titik lembek adalah untuk menentukan jenis aspal yang
digunakan berdasarkan temperatur pada suatu tempat. Kepekaan aspal terhadap suhu
terjadi karena aspal adalah material termoplastis yang berarti akan menjadi lembek jika
suhu bertambah.
b. Aspal dengan titik lembek yang lebih rendah, temperatur yang dibutuhkan untuk
pencampuran dengan agregat dalam pemadatan aspal lebih rendah. Bila aspal cepat
menjadi lembek dan cepat pula menjadi keras maka waktu pelaksanaan pencampuran
dengan agregat dan pemadatan harus lebih pendek. Bila suhu perkerasan meningkat,
aspal akan melunak sehingga akan mudah menjadi ranting dan deformasi.
c. Persyaratan suhu untuk aspal sebagai berikut :
PT
CBR = x 100%
PS
Keterangan :
PT = beban percobaan (test load)
PS = beban standar (standar load)
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan
dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar
100% dalam memikul beban
2) Di Laboratorium
a. Beban statis diletakkan pada bagian atas tabung untuk mencegah
pengembangan tanah dalam tabung
b. Arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dipasang dan angka dinolkan
c. Pembebanan dimulai dengan beraturan sesuai dengan urutan waktu
maupun kedalaman yang ada pada forulir data.
d. Catat angka yang dibaca pada arloji pengukur pada formulir.
2) UKURAN BUTIR
Pembagian dari butir-butir tanah tergantung pada ukuran di dalam tanah
Untuk bahan yang berbutir kasar. Pembagian ini dapat ditentukan dengan
menyaring, dan untuk butir-butir yang halus digunakan suatu metoda
pengukuran kecepatan penurunan dalam air. Penentuan pembagian ukuran
butir dengan metoda-metoda tersebut dikenal sebagai analisis mekanis.
Ada sejumlah sistem-sistem klasifikasi ukuran butir yang dipakai, akan tetapi
British Standard Institution telah menerapkan sistem yang dikembangkan
oleh Massachusetts Institute of Technology, berhubung batas- batas
pembagian utama yang dipakai kira-kira bersangkutan dengan perubahan-
perubahan penting di dalam sifat-sifat teknis tanah.
From mining engineering
Analisis Kasar
Untuk analisis kasar, baik basah mapun kering dapat digunakan saringan.
Dalam kedua keadaan suatu contoh tanah yang dikeringkan dalam tungku
ditimbang dan dilewatkan melalui suatu kelompok saringan
Berat tanah kering yang tertahan diatas setiap saringan di catat dan dihitung
persentase dari contoh total yang melewati setiap saringan.
Analisis Halus
Teori analisis halus adalah berdasarkan kepada hukum Stike mengenai
penurunan (settlement), yaitu bola-bola kecil di dalam suatu cairan aka turun
pada kecepatan-kecepatan yang berbeda, bergantung kepada ukuran bola
tersebut.
thanks to aldy(mining engineering)
PT
CBR = x 100%
PS
Keterangan :
PT = beban percobaan (test load)
PS = beban standar (standar load)
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan
dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar
100% dalam memikul beban
2) Di Laboratorium
a. Beban statis diletakkan pada bagian atas tabung untuk mencegah
pengembangan tanah dalam tabung
b. Arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dipasang dan angka dinolkan
c. Pembebanan dimulai dengan beraturan sesuai dengan urutan waktu
maupun kedalaman yang ada pada forulir data.
d. Catat angka yang dibaca pada arloji pengukur pada formulir.
2) UKURAN BUTIR
Pembagian dari butir-butir tanah tergantung pada ukuran di dalam tanah
Untuk bahan yang berbutir kasar. Pembagian ini dapat ditentukan dengan
menyaring, dan untuk butir-butir yang halus digunakan suatu metoda
pengukuran kecepatan penurunan dalam air. Penentuan pembagian ukuran
butir dengan metoda-metoda tersebut dikenal sebagai analisis mekanis.
Ada sejumlah sistem-sistem klasifikasi ukuran butir yang dipakai, akan tetapi
British Standard Institution telah menerapkan sistem yang dikembangkan
oleh Massachusetts Institute of Technology, berhubung batas- batas
pembagian utama yang dipakai kira-kira bersangkutan dengan perubahan-
perubahan penting di dalam sifat-sifat teknis tanah.
From mining engineering
Analisis Kasar
Untuk analisis kasar, baik basah mapun kering dapat digunakan saringan.
Dalam kedua keadaan suatu contoh tanah yang dikeringkan dalam tungku
ditimbang dan dilewatkan melalui suatu kelompok saringan
Berat tanah kering yang tertahan diatas setiap saringan di catat dan dihitung
persentase dari contoh total yang melewati setiap saringan.
Analisis Halus
Teori analisis halus adalah berdasarkan kepada hukum Stike mengenai
penurunan (settlement), yaitu bola-bola kecil di dalam suatu cairan aka turun
pada kecepatan-kecepatan yang berbeda, bergantung kepada ukuran bola
tersebut.
thanks to aldy(mining engineering)