Anda di halaman 1dari 3

Contoh: membuat uraian proses dan diagram alir proses:

PEMBUATAN MONONITROBENZENA (C6H5NO2)

H SO
1. Reaksi Kimia : C 6 H6  HNO 3 P 2 
4p
 C 6 H 6 NO 2  H2O
benzena asam nitrat mononitrob enzena air

2. Sifat bahan:

Benzena Asam nitrat Asam mononitro Soda abu air


sulfat benzena
Rumus Molekul C6H6 HNO3 H2SO4 C6H5NO2 Na2CO3 H2O
Berat Molekul 78,11 63,02 98,08 123,11 106 18
Titik didih normal (oC) 80,1 86 280 210,9 100
Titik lebur (oC) 851
Spesific Gravity (20oC) 0,879 1,4424 1,8261 1,203 2,533 1
Viscositas (30oC) (cP) 5,5 1,2 19,5 1,7 0,85
Kapasitas panas (6- 0,419 0,55 0,35 0,339 1
60oC), kal/goC
Konduktivitas panas 0,092 0,11 0,2 0,095 0,364
BTU/h ft oF
Kelarutan dalam air tidak larut larut tidak larut larut
larut

3. Kondisi Proses (diperoleh dari Pustaka)


Mononitrobenzena diproduksi dari benzena dengan proses nitrasi, menggunakan asam campuran
(asam nitrat dan asam sulfat). Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:

H SO
C 6H 6  HNO 3 P 2 
4p
 C6 H 6 NO 2  H2O
benzena asam nitrat mononitrob enzena air

Reaksi ini terjadi antar dua macam zat pereaksi fasa cair yang tidak dapat bercampur sempurna.
Reaktor terbuat dari bahan yang tahan terhadap asam seperti terbuat dari bahan cast iron atau
stainless steel, dilengkapi dengan pengadukan yang efisien (Kirk and Othmer, 1951) Fungsi
pengadukan adalah meningkatkan kontak antara dua fasa yang bereaksi.
Reaksi nitrasi berlangsung sangat eksotermis, sehingga untuk menjaga suhu sekitar 50oC tidak
meningkat terlalu tinggi, diperlukan proses pendinginan reaktor. Pendinginan dapat menggunakan coil
pendingin dengan menggunakan media pendingin brine (Groggins, 1958).
Proses pembuatan mononitrobenzena dapat dilakukan secara proses batch maupun sinambung
(continue). Proses sinambung semakin banyak digunakan dengan keuntungan: (1) capital cost lebih
rendah untuk kapasitas produksi yang sama, diperlukan alat proses untuk proses sinambung dengan
ukuran yang lebih kecil, harga lebih murah, (2) keamanan lebih terjamin, karena pada proses
sinambung bahan yang berada dalam proses setiap saat jumlahnya lebih kecil, (3) kebutuhan tenaga
kerja lebih sedikit, lebih efisien.

4. Uraian Proses (disusun oleh mahasiswa)


Tanki pencampur
Asam nitrat dan asam sulfat dicampur di dalam tanki pencampur dengan perbandingan tertentu
untuk membentuk asam campuran dengan konsentrasi asam nitrat sesuai yang diperlukan. Sebagian
panas yang timbul karena pencampuran digunakan untuk meningkatkan suhu sampai suhu yang
diperlukan, dan sebagian panas yang lainnya dikeluarkan dari campuran dengan jalan penginginan
menggunakan coil pendingin.
Reactor nitrasi Benzena
Benzene disesuaikan suhunya dengan proses pemanasan, kemudian dialirkan ke reactor. Pada
saat yang bersamaan, dengan jumlah yang sesuai asam campuran dari tanki pencampur dialirkan ke
reactor. Reaksi dijalankan pada suhu 50oC. Reaksi pembentikan mononitobenzena sangat eksotermis.
Reactor dilegkapi dengan pendingin coil yang di dalamnya mengalir pendingin brine 25% NaCl pada
suhu sekitar 0oC.
Dekanter
Produk yang keluar dari reactor terdiri ata campuran zat organik dan zat anorganik dipisahkan di
dekanter. Di dalam decanter ini terjadi pemisahan fase organic dari fase anorganik berdasarkan
perbedaan kelarutan. Hasil atas proses pemisahan oleh decanter berupa fase organik yang terdiri dari
benzene dan mononitrobenzena serta sedikit asam campuran yang terikut. Hasil bawah berupa
campuran asam nitrat, asam sulfat dan air.
Tanki netralizer
Fase organik hasil dekanter dialirkan masuk tanki netralizer untuk penetralan asam yang terikut dalam
fase organic. Untuk proses penetralan digunakan larutan NaOH atau larutan Na2CO3. Kemudian dua
fase yang terbentuk dipisahkan dengan dekanter. Fase air yang merupakan produk netralisasi
dikeluarkan dari decanter sebagai hasil atas, biasanya dibuang (limbah cair). Fase organic yang
merupakan campuran benzene dan mononitrobenzena yang membawa serta sedikit hasil proses
penetralan dialirkan ke tanki pencucian untuk menghilangkan hasil proses penetralan yang terbawa
Tanki Pencucian
Dalam tanki pencucian, sisa garam produk penetralan yang terikut dihilangkan dengan air pencuci.
Hasil proses pencucian dipisahkan, fase organic dialirkan ke menara distilasi untuk proses pemisahan
mononitrobenzena dari sisa benzene, sedang fase air dikeluarkan sebagai hasil atas decanter,
biasanga dibuang. (limbah cair)
Menara distilasi
Fase organik hasil pencucian dipanaskan untuk menyesuaikan suhu umpan proses distilasi (untuk
menara distilasi yang beroperasi pada tekanan sekitar 1 atm, suhu umpan distilasi sekitar 180oC),
kemudian dilairkan sebagai umpan ke menara distilasi. Untuk menghasilkan produk atas berupa
benzena dengan konsentrasi yang cukup tinggi agar dapat direcycle, kondisi suhu puncak kolom
sekitar 119oC. untuk menghasilkan produk bawah berupa mononitrobenzena dengan konsentrasi
sekitar 99%, kondisi suhu dasar menara distilasi dan reboiler diperlukan sekitar 210oC. setelah melalui
proses pendinginan produk dasar dipungut sebagai produk utama. Produk atas yang berupa benzena
setelah disesuaikan kondisi suhu dan tekanannya direcycle ke bagian umpan reaktor proses nitrasi

5. Diagram Alir Proses (Blok)

asam sulfat
asam nitrat
PENCAMPUR REAKTOR DEKANTER

benzena lart. Na2CO3 asam sisa

NETRALIZER PENCUCIAN DEKANTER air cucian

air

benzena DISTILASI mononitrobenzena

Anda mungkin juga menyukai