(SELULOSA DIASETAT)
A. Selulosa Diasetat
Selulosa Diasetat merupakan serat yang sangat mudah dihasilkan dengan biaya yang
rendah dan kualitas produk yang baik. Selulosa diasetat digunakan dalam berbagai
industri seperti pembuatan tekstil, plastik, fiber, dan filter rokok. Adapun sifat
selulosa diasetat yang membedakan dengan serat sintetis lainnya adalah :
1. Termoplastik
2. Selektif absorpsi dan dapat membuang beberapa bahan organik dengan kadar
rendah
3. Mudah digabungkan dengan plasticizers, panas, dan tekanan
4. Selulosa diasetat larut pada kebanyakan pelarut (terutama aseton dan pelarut
organik) dan dapat dimodifikasi agar dapat dilarutkan dengan pelarut alternatif,
termasuk air
b. Sg : 1,6 g/cm3
Sifat Kimia :
Reaksi esterifikasi selulose dengan asam asetat anhidrid :
OSO2OH
Rcell(OH)3 + H2SO4 + 3 (CH3CO)2O Rcell + 4 CH3COOH
(OCOCH3)2
2. Asetat Anhidrid
Sifat Fisis :
a. Wujud : cair
b. Kenampakan : jernih (tidak berwarna)
c. Rumus molekul : (CH3CO)2O
d. BM : 102,09 g/mol
e. Titik didih : 139,6oC pada tekanan 1 atm.
f. Sg : 1,082 g/cm3
g. Sg : 1,049 g/cm3
h. Temperatur kritis : 594,45oK
i. Viscositas : 1,22 Cp
j. Panas penguapan : 94,29 cal/g (pada titik didih normal)
k. Panas pembakaran : 46,6 cal/g
Sifat Kimia :
Asetat anhidrid bisa berasetilasi dengan berbagai macam campuran,
mulai dari kelompok selulosa sampai ammonia dengan menggunakan katalis
asam atau basa. Pada beberapa garam inorganik dipakai juga aksi katalis, tetapi
sukar untuk menggeneralisasi aksi dari garam metalik dan ion. Pada umumnya
reaksi katalisasi asam dari asetat anhidrid lebih cepat dibandingkan dengan
reaksi katalis dengan basa. Hidrolisa dari asetat anhidrid berjalan pada suhu
yang rendah dengan adanya katalis akan mencapai tingkat (laju) yang lebih
baik.
C. Bahan Penunjang
1. Asam Asetat
Sifat Fisis :
Wujud : cair
a. Kenampakan : jernih (tidak berwarna)
b. Rumus molekul : CH3COOH
c. BM : 60,05 g/mol
d. Titik didih : 118, 4oC pada tekanan 1 atm
e. Kapasitas panas : 0,522 cal/g.oC
f. Sg : 1,049 g/cm3
g. Temperatur kritis : 594,45oK
h. Viscositas : 1,22 Cp
i. Panas penguapan : 94,29 cal/g (pada titik didih normal)
j. Panas pembakaran : 46,6 cal/g
Sifat Kimia :
Dalam sintesa cellulose dan rayon, asam asetat anhidrat terbentuk dari asam
asetat dengan kondisi 700 0C dan 150 mmHg
Reaksi:
HOAc H2O + CH2 = CO
Dengan katalis trietil pospat, diikuti reaksi pendinginan dalam fase cair
HOAc + CH2 = CO Ac2O
b. Asam Sulfat
Sifat Fisis :
a. Wujud : cair
b. Kenampakan : jernih (tidak berwarna)
c. Rumus molekul : H2SO4
d. BM : 98 g/mol
e. Titik didih : 340oC pada tekanan 1 atm
f. Kapasitas panas : 0,3404 cal/g.oC
g. Sg : 1,8361 g/cm3
)
Sifat Kimia :
Asam sulfat larut dalam semua proporsi air dan menghasilkan sejumlah
panas. Setiap 1 lb asam sulfat 100% ditambah air sampai konsentrasi asam 90%
akan melepaskan panas 80 BTU dan bila ditambah air hingga konsentrasi 20%
maka akan melepas panas sebesar 300 BTU. Asam sulfat dapat melarutkan
sejumlah besar SO3 dan memproduksi bermacam-macam tingkatan oleum.
c. Magnesium Asetat
Sifat fisis :
a. Wujud : cair
b. Kenampakan : jernih (tidak berwarna)
c. Rumus molekul : Mg(CH3COO)2
d. BM : 142,39 g/mol
e. Titik didih : 134oC pada tekanan 1 atm
f. Kapasitas panas : 0,2340 cal/g.oC
g. Sg : 1,035 g/cm3
D. Proses pembuatan selulosa diasetat
1. Persiapan Bahan Baku (Petreatment)
Pulp dari gudang penyimpanan pulp (V-101) dibawa dengan conveyor SC-
101 dan dilewatkan ke alat pemotong (hammer mills) HM-101 untuk memperkecil
partikel pulp. Kemudian dibawa kembali dengan conveyor SC-102 ke tangki M-
101 yang terbuat dari stainless steel dilengkapi dengan agitator dan asam asetat
glasial dipompa dari tangki V-102 sebanyak 25 % dari berat selulosa pada kondisi
operasi 500C dan diagitasi selama 30 menit.untuk proses aktivasi pulp dalam
penyeragaman selulosa (pretreatment). Fasa pada proses pretreatment adalah bubur
(slurry).
A. Asetilasi
Berikut reaksi umum asetilasi selulosa dengan asetat anhidrat pada reaktor R-
101A/B
Oleh
Sitti Alanna Luthfiananda Ridzal
NIM 161411090