a. Pengertian produk
Asetat anhidrat merupakan anhidrat dari asam asetat yang struktur antar
molekulnya simetris. Asetat anhidrat memiliki berbagai macam kegunaan antara lain
sebagai fungisida dan bakterisida, pelarut senyawa organik, berperan dalam proses
Asam asetat anhidrat paling banyak digunakan dalam industri selulosa asetat untuk
menghasilkan serat asetat, plastik serat kain dan lapisan (Celanase, 2010).
memiliki bau yang tajam. Kapasitas produksi Amerika untuk produk asetat anhidrat
ini cukup besar, yaitu lebih dari 900.000 ton per tahun (Kirk othmer, 1991). Asetat
anhidrat merupakan suatu senyawa yang memiliki kegunaan yang sangat bervariasi.
Asetat anhidrat digunakan dalam pembuatan cellulose asetate, serat asetat, obat-
obatan, aspirin, dan berperan sebagai pelarut dalam penyiapan senyawa organik
(Kurniawan, 2004).
Anhidrida asam asetat, (Nama IUPAC: etanoil etanoat) dan disingkat sebagai
Ac2O, adalah salah satu anhidrida asam paling sederhana. Senyawa ini tidak
berwarna, dan berbau cuka karena reaksinya dengan kelembapan di udara membentuk
asam asetat.
Pemberian nama untuk anhidrida asam sangat mudah. Anda cukup
mengambil nama asam induk, dan mengganti kata "asam" dengan "anhidrida".
"Anhidrida" berarti "tanpa air". Dengan demikian, asam etanoat akan menjadi
anhidrida etanoat; asam propanoat menjadi anhidrida propanoat, dan seterusnya. Pada
pembahasan tingkat dasar, satu-satunya anhidrida yang paling sering dijumpai adalah
anhidrida etanoat.
Anhidrida asam asetat, dan disingkat sebagai Ac₂O, adalah salah satu
anhidrida asam paling sederhana. Rumus kimianya adalah (CH₃CO)₂O. Senyawa ini
merupakan reagen penting dalam sintesis organik. Senyawa ini tidak berwarna, dan
berbau cuka karena reaksinya dengan kelembapan di udara membentuk asam asetat.
d. Kegunaan produk
diantaranya :
d. Industri plastik
e. Produk di Indonesia, Kebutuhan produk di Indonesia
asetat anhidrid di Indonesia pada beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut.
a. Sifat fisika
Bahan baku
1. Aseton
Rumus molekul : C3H6O
2. Asam Asetat
Rumus molekul : C2H4O2
3. Ketena
Rumus molekul : H2C:C:O
Berat molekul : 42,04 gram/mol
Titik didih pada 760 mmHg : -560C
Titik beku : -151°C
Panas pembentukan : -47,7 kJ/mol
Tekanan uap pada 200C : 2,0 MPa
Suhu kritis : 106,85°C
Densitas pada -600C : 2,07 g/ml
Produk
1. Asetat Anhidrat
Rumus molekul : (CH3CO)2O
Berat molekul : 102,09gram/mol
b. Sifat Kimia
Bahan baku
1. Aseton
2. Asam Asetat
seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang
(-O-R-O-CO-R'-CO-).
Produk
Anhidrida asetat mengalami hidrolisis dengan pelan pada suhu kamar, membentuk
asam asetat. Ini adalah kebalikan dari reaksi kondensasi pembentukan anhidrida
asetat
Selain itu, senyawa ini juga bereaksi dengan alkohol membentuk sebuah ester dan
asam asetat. Contohnya reaksi dengan etanol membentuk etil asetat dan asam
asetat.
Anhidrida asetat merupakan senyawa korosif, iritan, dan mudah terbakar. Untuk
karena sifatnya yang reaktif terhadap air. Karbon dioksida adalah pemadam yang
disarankan.
POHON PETROKIMIA
dekomposisi aseton menjadi ketena dan metana. Aseton cair diuapkan dalam vaporizer
pada suhu 800C sehingga semua menguap, kemudian dikompres sehingga tekanannya
terdekompisisi membentuk ketena dan gas inert metana pada suhu 700 C dan tekanan
8 atm. Reaksi dekomposisi aseton yang terjadi adalah sebagai berikut (Kurniawan,
2004):
Uap ketena dan metana yang terbentuk dalam tungku pembakaran dialirkan ke
dalam reaktor (R-201). Dalam reaktor, uap ketena dan metana dikontakkan dengan
asam asetat cair. Dalam reaktor ini metana bersifat inert sehingga tidak terjadi reaksi
metana. Ketena bereaksi dengan asam asetat cair membentuk asetat anhidrat. Kondisi
reaksi pada reaktor ini adalah 800C dan tekanan 1 atm. Perbandingan mol ketena dan
asam asetat memasuki reaktor adalah 1:6 sehingga konversi reaksi ketena mencapai
Ket asam
Campuran cairan dan gas dari reaktor dialirkan ke kolom knock out drum (Kasetat
anhidrat dan asam asetat yang bersifat cair akan terpisah dari gas aseton dan metana.
Asetat anhidrat dan asam asetat yang tersisa dari reaktor akan memasuki kolom
destilasi (D-301) dan akan diperoleh asetat anhidrat dengan kemurnian 99%. Asetat
anhidrat yang dihasilkan ini akan dipompakan ke dalam tangki penyimpanan (TK-
303). Cairan asam asetat akan dikembalikan memasuki reaktor. Sedangkan gas
metana dan aseton akan didinginkan pada kondensor hingga suhu 300 C sehingga
aseton akan berubah menjadi fasa cair pada suhu 300 dan tekanan 8 atm. Campuran
fasa cair aseton dan fasa gas metana akan dipisahkan pada knock out drum (K-302).
Gas metana akan dikompres memasuki tangki penyimpanan (TK-304), dan aseton