Anda di halaman 1dari 36

ASAM • M.

Nur Huda ( Ketua )


21030116130188

ASETAT
• Devi Mutiara Sari (
Sekretaris )
21030116130097
• Haidar Maris ( Anggota )
21030116140079
• Hendra Harles ( Anggota )
21030116130137
• Krisna Mahendra ( Anggota )
21030116140175
Asam asetat atau lebih di kenal sebagai asam cuka
(CH3COOH) adalah suatu senyawa berbentuk
cairan, tak berwarna, berbau menyengat, memiliki
rasa asam yang tajam dan larut di dalam air, alkohol,
gliserol, dan eter
 Bentuk: Cairan (Pada Suhu Kamar)
 Rumus bangunan
 Warna: Tidak berwarna
 Bau: Tajam (Seperti Cuka)
 Nilai pH (50g/l H2O): (20oC) 2,5
 Titik lebur: (17oC)
 Titik didih: 116-118
 Tekanan uap: (20oC) 1,54 kPa
 Rumus Molekul :  Densitas; (20oC) 1,049 g/cm3
CH3COOH  Kelarutan dalam air: (20oC) Dapat
 Berat Molekul : 60.05 Gr / larut
Mo - Indeks Refraksi(Bias): (20oC)
1,371
- Keasaman (pKa) 4.76
- Kebebasan (pKb) 9.24
- Viskositas 1.22 mPa s
BAHAN BAKU PEMBUATAN
ASAM ASETAT
1. Bahan Baku Asam Asetat Menggunakan Katalis
 Methanol

adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH ,


Metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam
asetat dengan metode karbonilasi methanol. Metanol
diproduksi secara alami oleh metabolism anaerobik oleh
bakteri.Hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam
jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap
methanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan
bantuan sinar matahari menjadi karbondioksida dan air.
 Iodida

Peran iodida adalah hanya untuk


mempromosikan konversi methanol menjadi
metil iodide:
MaOH + HI MeI + H2O
Setelah metil iodida telah terbentuk maka
diteruskan ke reaktor katalis. Siklus katalitik
dimulai dengan penambahan oksidatif
metil iodida ke dalam [Rh(CO)2I2]- sehingga
terbentuk kompleks [MeRh(CO)I3]-
 Rhodium (cis−[Rh(CO)2I2]−)
Rhodium (cis−[Rh(CO)2I2]−) berperan
sebagai katalis dalam proses pembuatan
asam asetat dalam skala industri. Katalis ini
sangat aktif sehingga akan memberikan
reaksi dan distribusi produk yang baik.
 Iridium ([Ir(CO)2I2]−
Iridium ([Ir(CO)2I2]−) berperan sebagai
katalis dalam proses pembuatan asam
asetat dalam skala industri.Penggunaan
iridium memungkinkan penggunaan air
lebih sedikit dalam campuran reaksi.
 Mangan asetat

Adalah senyawa kimia dengan rumus


kimia Mn(CH3COO)2. Mangan asetat
berperan sebagai katalis dalam proses
oksidasi asetaldehid ,dengan reaksi :
2 CH3CHO + O2 2 CH 3COOH + H2O
2. Bahan Baku Dalam Proses Fermentasi Pembuatan
Asam Asetat
 Bahan baku yang digunakan dalam
fermentasi yakni dengan memanfaat
bakteri. Adapun bakteri yang di gunakan
dalam proses fermentasi pembuatan asam
asetat:
a. Saccharomyces cereviciae
(mendegradasi gula menjadi alcohol)
b. Acetobakter aceti ( mengubah alcohol
menjadi asam asetat dan air
3. Pyroligneous
Pada proses distilasi kayu asam asetat dihasilkan
dari cairan piroligneous yang diperoleh dari
distilasi kayu. Cairan ini direaksikan dengan kalsium
hidroksida menghasilkan kalsium asetat yang kemudian
diasamkan dengan asam sulfat menghasilkan asam
asetat.
4. Butana
Butana merupakan bahan baku asam asetat dalam proses
oksidasi senyawa hidrokarbon , juga dikenal sebagai
metode oksidasi langsung. Dengan reaksi sebagai berikut:
Reaksi produk samping
Reaksi Kimia Asam Asetat
Reaksi pembuatan Asam Asetat
menggunakan proses fermentasi :
1. Fermentasi alcohol dengan ragi saccharomyses
cereviciae. Terjadi perombakan glukosa menjadi
alkohol dan gas CO₂.
C₆H₁₂O₆ 2 CH₃CH₂OH + CO₂
2. Pembentukan asam asetat dari C₂H₅OH ( alkohol )
Reaksi kimia asam asetat dengan unsur
lain :
1. Pembentukan garam asetat
Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g)
NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Dari penjelasan di atas di jelaskan bahwa proses pembentukan garam asetat


merupakan proses pertukaran. karena kebanyakan dari jenis reaksi salah satu
pereaksinya adalah logam yang akan menggantikan ion logam.

2. Pembentukan garam
Asam asetat + Natrium Etanot menghasilkan garam.
CH3COOH + NaOH -------------> CH3COONa + H2O
Dari penjelasan di atas. bahwa pembentukan garam
merupakan Reaksi Netralisasi. pembentukan dari asam
asetat dengan natrium etanot, menghasilkan garam.
3. Senyawa Ester
Asam Asetat + Metanol Metil Etanot menghasilkan
Senyawa Ester
CH3COOH + CH3–OH ------------------> CH3COOHCH3
+ H2O

Dari Penjelasan di atas. bahwa pembentukan Senyawa


ester merupakan Reaksi Esterfikasi. pembentukan asam
asetat dengan metanol metil etanot menjadi senyawa ester.
Proses Pembuatan Asam Asetat
 Teknologi pembuatan asam asetat mungkin yang
paling beragam dari pembuatan semua bahan
kimia organik industri. Ada beberapa teknik yang
digunakan dalam pembuatan asam asetat,
diantaranya ialah;
 Fermentasi Alkohol
 Distilasi Kayu
 Proses Sintesa : Oksidasi Asetaldehid
Oksidasi Senyawa Hidrokarbon
Oksidasi Etanol
Karbonilasi Metanol : BASF
Monsanto
Cativa
Fermentasi Alkohol
 Pada proses ini asam asetat diperoleh dengan
cara oksidasi bakterial dari etanol (etil alkohol).
Bakteri yang digunakan adalah dari genus
Acetobacter dan Glucobacter. Bakteri ini sangat
sensitif terhadap kekurangan O2 sehingga
keberhasilan dari proses ini sangat tergantung
pada efisiensi aerasi. Oksidasi ini melalui dua
tahap proses:

 2C2H5OH+ O2 2CH3CHO + 2H2O


 2CH3CHO + O2 2CH3COOH + H2O
Keuntungan proses ini dengan proses-proses sebelumnya
adalah oksidasi alkohol menjadi asam asetat berlangsung
30 kali lebih cepat, volume reactor yang diperlukan lebih
kecil (sekitar 16% lebih kecil dari trickle generator), efisiensi
lebih besar, hasil yang diperoleh sekitar 5-8% lebih tinggi dan
konversi yang diperoleh lebih dari 90%, proses dapat
berjalan secara otomatis, serta rasio produktivitas terhadap
modal capital jauh lebih besar daripada proses sebelumnya
Distilasi Kayu
 Prosesini dilakukan dengan cara destruksi
kayu keras (pyroligneous). Pyroligneous ini
mengandung 6% asam asetat, 28%
metanol, 2% ter, 2% wood oil, dan sisanya
berupa air dan senyawa-senyawa
lainnya. Cairan asam ligneous kemudian
dipisahkan dari ter yang ada di
dalamnya dengan cara distilasi.
Oksidasi Asetaldehid
 Pembuatan asam asetat dengan proses ini merupakan
salah satu proses yang sering digunakan. Pembuatan asam
asetat dengan cara ini dilakukan pertama kali pada tahun
1911 di Jerman. Proses ini dilakukan pada fase cair, suhu 60-
70oC, tekanan 1-6 atm dengan katalis mangan asetat 1%
(persen berat). Reaksi pembuatan asam asetat ini dijalankan
dalam stirred tank reactor yang dilengkapi dengan sparger,
konversi yang terjadi mencapai 90% dan selectivity
mencapai 94%. Reaksi yang terjadi adalah :

 2 CH3CHO + O2 2 CH 3COOH + H2O

 Oksigen yang digunakan dapat berupa oksigen murni


(konversi oksigen mencapai 99 %) atau dari udara (konversi
oksigen mencapai 65%)
Oksidasi Senyawa Hidrokarbon
 Proses yang biasa digunakan pada
pembuatan asam asetat dengan cara ini
disebut sebagai proses Wacker. Bahan baku
yang biasa digunakan adalah n-butana dan
nafta fraksi ringan. Reaksi dijalankan pada
fase cair nonkatalitik dengan suhu 160-180oC
dan tekanan 55 atm. Dalam proses ini
dihasilkan beberapa hasil samping, antara
lain: asam format, aseton, asetaldehid, etil
asetat, dan etil metil keton.
Oksidasi Etanol
 Proses
ini dilakukan dengan cara
mereaksikan uap etanol kemurnian tinggi
dengan udara pada suhu 540-550oC dan
tekanan 10-30 atm. Pada proses ini
digunakan katalis kawat Ag.
Karbonilasi Etanol
 Prosespembuatan asam asetat dengan
cara ini menggunakan bahan baku berupa
metanol dan gas CO. Reaksi ini dapat
dijalankan dalam fase cair maupun fase gas.
Proses karbonilasi metanol ini telah banyak
diterapkan secara komersial, diantaranya
pada :

 CH3OH + CO → CH3COOH (Reaksi Utama)


 CH3OH + CH3COOH → CH3COOCH3 +H2O
(Reaksi Samping)
 Proses BASF (Bodishe Anilin and Soda Fabric)

Pertama kali diperkenalkan oleh Du Pont di Amerika dan


kemudian oleh BASF. Proses ini menggunakan bahan baku gas CO
dan metanol. Gas CO didapat dari unit asetilen (oksidasi parsial
hidrokarbon atau coke oven gas). Proses ini dijalankan pada suhu
350 o C dan tekanan 693 atm dengan katalis cobalt iodine.

 Proses Monsanto

Proses ini dijalankan pada fase cair, suhu 150-200 o C dan


tekanan 33-65 atm dengan katalis rhodium komplek dengan
fosfin.Mekanisme kerja proses monsanto berjalan dengan
beberapa tahap :

CEKIDOT BRAY
1. Siklus katalitik konversi metanol menjadi metiliodida
CH3OH + HI CH3I + H2O

2. Tahap preformation, penambahan katalis Rh (I) kompleks ke


dalam metil iodida membentuk [RhI2 (CO)2 ]- kompleks.
RhX3 + 3 CO + H2O [RhX2 (CO)2 ]- + CO2 + 2 H + + X –

3. Catalytic cycle untuk mengaktifkan metenol memproduksi


iodometana, pertama methanol dimasukkan dalam tangki reaktor
dan direaksikan dengan HI. Peran iodida adalah hanya untuk
mempromosikan konversi methanol menjadi metil iodide:
MaOH + HI MeI + H2O

4. Setelah metil iodida telah terbentuk maka diteruskan ke reaktor


katalis. Siklus katalitik dimulai dengan penambahan oksidatif metil
iodida ke dalam [Rh(CO)2I2 ]- sehingga terbentuk kompleks
[MeRh(CO)I3 ]- . Kemudian dengan cepat CO pindah berikatan
dengan CH3 membentuk kompleks.
CH3I + [RhI I2 (CO)2 ]- [RhI3 (CH3 )(CO)2]-
5. Setelah itu direaksikan dengan karbon monoksida, dimana gas
CO berkoordinasi sebagai ligan dalam kompleks Rh, menjadi
rhodium- alkil kemudian membentuk ikatan menjadi kompleks asil-
rhodium(III). Dengan terbentuknya kompleks pada maka gugus
CH3COI mudah lepas. Kompleks ini kemudian direduksi
menghasilkan asetil iodida dan katalis rhodium yang terpisah.
Ditangki ini bekerja suhu 1500 C-2000 C dan tekanan 30 atm- 60
atm.

6. Asetil iodida yang terbentuk kemudian dihidrolisis dengan H2O


menghasilkan CH 3COOH dan HI dimana HI yang terbentuk dapat
digunakan lagi untuk mengkonversi methanol menjadi MeI yang
akan masuk dalam proses reaksi dan melanjutkan siklus.

7. Tahap Separasi, asam asetat yang dihasilkan masuk dalam


tangki pemurinian untuk dipisahkan dari pengotor yang mungkin
ada seperti asam propionate. Pemurnian dilakukan dengan cara
destilasi.
 Proses Cativa

Proses ini dijalankan pada fase cair dengan suhu 150 - 220o C
dan tekanan 15 - 50 barg. Katalis yang digunakan adalah
senyawa iridium 700 - 1500 ppm dan senyawa ruthenium
sebagai promoter sebanyak 1500 - 2500 ppm. Reaksi dijalankan
dalam reaktor gelembung.
Manfaat Asam Asetat :
1. Asam asetat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan cellulose acetate, yang biasa
digunakan dalam industri film.
2. Sebagai bahan baku pembuatan polyvinyl
acetate, yaitu bahan baku pembuatan lem
kayu.
3. Digunakan sebagai pelarut dalam proses-
proses produksi di industri.
4. Digunakan dalam pembuatan tinta
dan zat warna.
5. Di dalam laboratorium klinis, digunakan
sebagai bahan untuk pengetesan darah.
6. Digunakan dalam industri pembuatan
botol minuman ringan.
7. Digunakan pada industri pembuatan karet
dan plastik.
8. Asam asetat juga digunakan dalam proses
pembuatan pestisida
9. Di dalam industri makanan, asam asetat
telah disetujui sebagai bahan aditif pada
makanan dengan nomor registrasi E260.
11. Di bidang kesehatan, dalam konsentrasi rendah asam
asetat biasa digunakan sebagai anti bakteri dan
deodorant alami, yaitu zat penghilang bau.
12. Asam asetat berperan penting sebagai zat yang
digunakan untuk membersihkan noda pada kaca,
benda berbahan kuningan, baja dan kerak pada
mesin pembuat kopi.
13. Selain itu, asam asetat bisa dimanfaatkan pula untuk
menghilangkan bau pesing pada toilet dan kamar
mandi.
1993 jumlah impornya sebesar 31.613.115,200 M ton
dengan nilai $ 14.945.208,41 (Anonim, 1994)

Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering


digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun,
kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta
ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari
hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri
petrokimia maupun dari sumber hayati

Anda mungkin juga menyukai