Anda di halaman 1dari 31

PROSES INDUSTRI KIMIA

MIGAS ( MINYAK DAN GAS BUMI )


KELOMPOK 1
1. MAULINA HILMIATI 15612153
2. MAULINA HILMIATI 15612153
3. AFFIFAH ELOK FITRIATI 15612176
4. KHANIFAN JAYA TRINATA 15612186
5. M. FAHMI KHOIRUDIN 15612188
6. MUSTIKA DWI CAHYA PUTRI A.Z. 15612189
7. MEGAWATI PUTRI SETYANINGRUM 15612196
8. RIZKI PUTRA 15612210
9. PUTWI WIDYA CITRADEWI 16612112
Minyak
Bumi

MIGAS
Gas
Bumi
MIGAS

Pengertian Gambar Industri MIGAS

Minyak bumi atau crode oil dan gas


bumi merupakan senyawa hirokarbon
dari C1 sampai dengan C tak terhingga
yang dapat diolah untuk bahan bakar
minyak , bahan petrokimia atau bahan-
bahan lainnya , yang sebelumnya di
olah terlebih dahulu di unit pengolahan
minyak dan gas bumi.
MINYAK BUMI (CRODE OIL)

Minyak bumi yang biasanya disebut Crude Oil adalah merupakan campuran yang
komplek dari senyawa Hydro Carbon, karena senyawa ini dominan oleh unsur
Carbon ( C ) dan Hydrogen (H) dan sebagian kecil unsur lain seperti : Oksigen (O),
Nitrogen (N), Sulfur (S) dan beberapa metal antara lain : Fe, Na, Va yang
susunannya sebagai senyawa ikutan / impurities.
GAS BUMI

Gas bumi atau gas alam atau natural gas merupakan senyawaan hidrokarbon,
karena senyawa ini sebagian besar disusun oleh unsur carbon (C) dan hidrogen (H)
dan sebagian kecil lain berupa senyawa non hidrokarbon sebagai impurities
seperti sulfur (S), oksigen (O), nitrogen (N) dan beberapa logam.
Gas alam adalah suatu zat yang terdiri dari bermacam-macam senyawa
hidrokarbon yang pada kondisi atmosferis berupa gas.
Disamping itu juga terdapat senyawa non hidrokarbon sebagai impurities
misalnya Nitrogen (N2), carbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S) dan uap air.
Lokasi Sumur Gas
Komponen Belida Field Arun Field
Laut Natuna Cepu Daerah
Barat Fielld Aceh
(% mol) (% mo) (% mol)
Methane, CH4 97,89 68,95 85,59

Ethane, C2H6 0,65 5,25 4,69

Propane, C3H8 0,14 8,27 3,11

Iso Butane (I-C4H10) 0,08 2,64 0,59

Normal Butane (n-C4H10) 0,015 3,75 0,64

Iso Pentane (I-C5H12) 0,016 1,54 0,21

Normal Pentane (n-C5H12) 0,0029 1,19 0,11

Hexane Plus (C6H14) Plus 0,012 2,18 0,20

Nitrogen (N2) 0,57 Trace 0,04

Carbon dioksida (CO2) 0,58 6,23 4,88

Hidrogen sulfide (H2S) 0,00 0,00 0,00


Pengolahan
Minyak Bumi

Primer Sekunder

Proses destilasi
Mengubah fraksi
(menghasilkan
yang satu ke fraksi
fraksi berdasarkan
yang lain
titik didih)
Pemisahan air, gas-
Penyiapan crode oil gas C1 dan C2,
garam NaCl
Pengolahan Primer
Destilasi
Destilasi atmospheric,
vakum, bertekanan
PROSES PENYIAPAN CRODE OIL

Proses penyiapan crude oil adalah proses pemisahan senyawa-senyawa yang


tidak diinginkan (Impurities) dan senyawa-senyawa yang lainnya.
Senyawa yang tidak di inginkan yang ada dalam minyak bumi sebelum diolah
antara lain :
1. Air
2. Gas-gas C1 dan C2
3. Garam-garam NaCl
PEMISAHAN AIR

Proses pemisahan air dapat dilakukan


dengan dua cara yaitu
1. Setling (didiamkan) : pemisahan cara
ini berdasarkan perbedaan SG antara
air dan minyak, bila perbedaan SG nya
sangat kecil maka pemisahannya
memerlukan waktu makin lama.
2. Deimigator : merupakan pemisahan
dengan memberikan bahan kimia, ini
berfungsi mengikat emulsi air yang
ada dalam minyak supaya partikel-
partikel air yang kecil menjadi partikel
besar yang sehingga air dapat segera
turun kebawah/dibawah minyak Gambar Skema Pemisahan Air
karena beda SG (SG air lebih besar dari
minyak mentah) sehingga air akan
mudah dipisahkan.
PEMISAHAN GAS-GAS C1 DAN C2

Untuk memisahkan gas dari minyak


mentah dapat dilakukan dengan
menggunakan separator atau dengan
kolom stabilizer.
PEMISAHAN GARAM-GARAM NaCl

Desalter adalah suatu proses pemisahan garam NaCl


yang terikut dalam minyak mentah atau crude oil.
Proses penghilangan garam ini menggunakan listrik
dengan tegangan tinggi 15 sampai dengan 25 Kv.
Keterangan
1. CO masuk
2. Air keluar
3. Sistem out let
4. Pembagi pemasukan CO
5. Elektroda bawah
6. Elektroda atas
7. Entranche bushing
8. Penentu permukaan minyak Skema Desalter
9. Transformer
10. Minyak keluar
PROSES DESTILASI

Proses distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dari
masing-masing komponen didalam campuran, makin besar perbedaan titik didih
dari komponen-komponennya akan didapatkan kemurnian hasil pemisahan
makin tinggi.
Didalam proses pengolahan minyak bumi ada 3 macam distilasi yang dikenal yaitu
1. Distilasi Atmospherik
2. Distilasi Vakum
3. Distilasi Bertekanan (Distilasi Light End).
DESTILASI ATMOSPHERIK
Proses distilasi atmospheric adalah suatu proses pengolahan minyak mentah
(crude oil) menjadi produk-produk yang setengah jadi maupun produk jadi.
Distilasi Atmospheric adalah proses pemisahan minyak bumi secara fisis dengan
mengggunakan perbedaan titik didih.
Tekanan kerja dari distilasi atmospheric pada tekanan atmosfir yaitu tekanan
operasi antara 1 atmosfir sampai dengan 1,5 atmosfir.
Hasil dari destilasi atmospheric dapat dilihat pada table berikut :
Fraksi Boilling Range oC % Volume
Gas - 0,02
LPG - 2,50
Light Naphtha 45 - 80 7
Heavy Naphtha 90 - 150 16
Kerosine 160 - 240 21
Light Gasoil 250 - 270 11
Heavy Gasoil 280 - 350 12
Residue > 350 sisanya
Gambar Alat Destilasi Atmospherik
HO4
Na
PENAMBAHAN BAHAN KIMIA PADA
PROSES DESTILASI
Pada proses distilasi dilakukan injeksi bahan kimia untuk mencegah terjadi korosif pada
peralatan proses, adapun bahan kimia yang digunakan antara lain soda api (Caustic
soda), amoniak dan unicorn
Injeksi Caustic soda : Crude oil biasanya mengandung senyawa-senyawa organic
seperti belerang, nitrogen, oksigen. Senyawa-senyawa ini dengan asam dapat bereaksi
dan bersifat korosif apa lagi pada temperatur tinggi. Untuk ini asam harus dicegah atau
harus dinetralkan dengan penetral yaitu Caustic soda.
Contoh reaksi
H2SO4 2 H+ + SO4=
2 H+ + Fe Fe++ + H2
Fe++ + 2 HOH Fe (OH)2 + H2
Jika ditambah NaOH H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + H2O
2 Fe (OH)2 Fe2O3 + 2 H2O
maka reaksinya :
H2SO4
Fe + 2 HOH Fe2O3 + H2
Kropos
Injeksi Amoniak : Seperti diketahui Amonia adalah zat kimia yang bersifat basa. Crude oil
yang banyak mengandung garam-garam MgCl2, NaCl2 akan dapat mengalami hydrolisa
(proses masuknya gugus hidro / air ke dalam zat).Dari hidrolisa ini akan menghasilkan asam-
asam dan asam-asam ini akan bersifat korosif.
Reaksi :

MgCl2 Mg++ + 2 Cl-


Mg++ + HOH Mg(OH)2 + 2 H+ Ditambah
HCl + NH4OH NH4Cl + H2O
2 H+ + 2 Cl 2 HCl (asam) Amoniak
+
2 MgCl2 + HOH Mg(OH)2 + HCl (asam bersifat
korosif)
Injeksi Unicor : Injeksi bahan kimia tertentu yang dapat melindungi metal-metal terhadap
kontak langsung metal itu dengan crude sehingga sifat korosif dari crude oil dapat dicegah.
Zat kimia itu biasanya senyawa-senyawa amoniak dan lapisan-lapisannya disebut "Film
Amina". Injeksi Unicorn digunakan apa bila asam dalam crude oil sudah sangat ganas dan
soda dan amoniak juga masih menggunakan.
DESTILASI VAKUM

Proses distilasi vakum adalah suatu proses lanjutan dari distilai atmospheric
dimana minyak bumi dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-
masing komponen dalam suatu campuran.
Distilasi vakum ini dimaksudkan untuk memisahkan minyak yang terkandung
dalam produk long residu dari distilasi atmospheric yang tidak dapat dipisahkan
dalam kondisi atmospheric, karena minyak-minyak tersebut mempunyai titik
didih diatas suhu crack nya sehingga dengan tekanan vakum minyak tersebut titik
didihnya akan turun dan dapat dipisahkan pada suhu dibawah suhu crack dalam
tekanan dibawah atmospheric (tekanan vakum).
Produk yang dihasilkan antara lain LVGO, SPO, MMO, LMO,Short residue
Skema Destilasi vakum
DESTILASI BERTEKANAN (LIGHT END)

Yang dimaksud dengan istilah Refinery light end adalah hasil-hasil fraksi ringan antara lain :
methan, ethane, propane, propylene, butene, buthylene, pentane, hexane, heptane dan oktan yang
dihasilkan dari crude distiller maupun dari cracking dan reforming.
Light end merupakan bahan buangan yang dibakar begitu saja, dengan perkembangan-
perkembangan teknologi minyak bumi maka kemudian dihasilkan cara-cara untuk mengolah light
end untuk kemudian dihasilkan bahan minyak yang berguna.
Hasil light end :
1. Refinery gas : untuk bahan bakar dapur kilang.

2. Propane cair : untuk refrigerant dikilang dan untuk mesin las/ Potong

3. Butane cair (LPG) : untuk bahan bakar kompor, korek api dan untuk

pengelasan potong.

4. Polymer : untuk bahan pencampur motor gasoline.

5. Alkylate : componen bahan bakar kapal terbang (Avigas).

6. Olefine : untuk petro chemical feed stock.


Cracking

Blending Polimerisasi

Pengolahan
Sekunder

Treating Alkilasi

Reforming
CRACKING

Cracking adalah proses penguraian molekul senyawa hidrokarbon yang besar


menjadi hidrokarbon yang memiliki struktur molekul yang kecil.
Salah satu contoh proses cracking yaitu penguraian struktur hidrokarbon pada
fraksi minyak tanah menjadi struktur molekul yang kecil fraksi bensin ataupun
penguraian fraksi solar menjadi bensin.
THERMAL CRACKING

Proses penguraian ini menggunakan suhu yang tinggi serta tekanan yang rendah,
suhu yang digunakan dapat mencapai temparatur 800 C dan tekanan 700 kPa.
Reaksi yang terjadi pada proses ini disebut dengan homolitik fision dan
memproduksi alkena yang menjadi bahan dasar untuk memproduksi polimer
secara ekonomis.
Ada dua jenis tipe reaksi yang terjadi :
1. Reaksi Primer : reaksi dekomposisi dari molekul besar menjadi molekul yang lebih
kecil.
2. Reaksi sekunder: Reksi dimana produk-produk yang aktif berpolymerisasi
membentuk material yang besar (berat).
Reaksi Primer :
Reaksi primer dijelaskan oleh hasil percobaan Hurd dan Spence pada dekomposisi
dari n butane pada 600oC
CH3-CH2-CH2-CH3 CH4 + CH3-CH=CH2 .1
CH3-CH2-CH2-CH3 CH3-CH3 + CH2=CH2 ..2
Pada 600oC reaksi pertama terjadi sampai 55% dan yang kedua sampai 40% , 5%
reaksi yaitu reaksi dehydrogenasi menjadi butane atau butadiene .
CH3-CH2-CH2-CH3 H2 + CH3-CH2-CH=CH2
CH3-CH2-CH2-CH3 2H2 + CH2=CH-CH=CH2
Reaksi Sekunder
Cracking lebih lanjut dari olefin menjadi diolefine dan parafine
CH2=CH-CH2-CH2-CH3 CH4 + CH2=CH-CH=CH2
CH2=CH-CH2-CH2-CH3 + H2 CH4 + CH3-CH2-CH=CH2
Polymerisasi dari senyawa-senyawa olefin yang terbentuk menghasilkan olefin
yang berat molekulnya lebih besar
CH2=CH2 + CH2=CH2 CH3-CH2-CH=CH2
HYDRO CRACKING

Proses Hydrocarcking adalah suatu proses kombinasi antara perengkahan dan


hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh.
Proses ini dilakukan pada tekanan yang tinggi.
Proses hydrocracking ini sangat flexible, pada umumnya proses hydrocracking
dipakai untuk mengkonversi distillate sedang dan berat menghasilkan produk-
produk seperti :bensin,kerosin, minyak diesel
Hydro cracking memiliki kelebihan yaitu kandungan sulfur yang terdapat pada
fraksi akan terurai menjadi hydrogen sulfide sehingga proses pelepasan sulfur
akan lebih mudah.
Contoh Reaksi
Merkapthan
CH3-CH2-CH2-CH2-SH + H2 CH2-CH2-CH2-CH3 + H2S
Sulphida
CH3-CH2-S-CH2-CH3 + H2 2CH3-CH3 + H2S
Penjenuhan Olefin
CH3-CH=CH-CH2-CH3 + H2 CH3-CH2-CH2-CH2-CH3
KATALIS CRACKING
POLIMERISASI

Penggabungan dua atau lebih molekul-molekul kecil untuk membentuk kompleks


molekul besar atau kompleks.

Anda mungkin juga menyukai