K un ju ng an Pa brik

Pu pu k Is ka nda r M uda

Kelas C
UREA FORMALDEHID
Urea Formaldehid

Urea formaldehid adalah resin

hasil reaksi antara formaldehid
dan urea. Resin ini merupakan
resin thermosetting yang
mempunyai sifat tidak dapat
leleh dan tidak dapat larut, tahan
terhadap basa dan asam basa.
 Kegunaan
Urea Formaldehid
Kegunaan Urea Formaldehid

Industri Adhesive
Industri Moulding
Industri Surface Coating
Industri Laminating
 Bahan Baku

Metanol Urea Udara

Sifat Fisis
&Kimia
Bahan Baku
 Sifat Fisis
fat Kimia
Metanol Si Metanol
Rumus molekul : CH3OH Metanol merupakan cairan
Berat molekul : 32,042 g/gmol ringan, mudah menguap, tidak
Wujud : Cair tak berwarna berwarna, dan mudah terbakar
Densitas : 0,78866 gr/mL dengan bau khas yang mirip
Titik Lebur (1 atm) : -97,69 °C etanol.
Titik Didih (1 atm) : 64,7 °C
 Sifat Fisis
fat Kimia
Udara Si Udara
Tidak memiliki warna, tidak berbau dan
Rumus molekul : N2 ; O2 ; Ar tidak memiliki wujud Memiliki berat
Berat molekul : 28,18; 31,99; 39,94 g/gmol sehingga dapat menyebabkan tekanan
Densitas gas : 1,2505-1,7828 gr/mL Memiliki sifat dinamis dan elastis yang
Volume jenis : 0,799 -0,56°C
dapat mengembang dan mengerut.
 Sifat Fisis
fat Kimia
Urea Si Urea
Urea merupakan senyawa organik
Rumus molekul : CO(NH2)2
yang larut dalam air, tidak
Berat molekul : 60,06 g/gmol
berwarna atau berupa butiran
Densitas : 1,323 gr/mL
putih, tidak berbau, dan tidak
Titik Lebur (1 atm) : 135 °C
mudah terbakar.
Panas Pembakaran : 2531 kal/gr
Panas Peleburan : 251 J/g
Sifat Fisis
& K imia
Katalis
 Sifat fisis
fat Kim ia
Katalis i
S Iron molybdenum oxide
Kelarutannya terhadap air :
Komposisi : MoO3 (85-86%), FeO3 (14-15%)
Bentuk : Spheres a.Molybdenum oxide= 0,1066 gr/100
Densitas : 1.8918 gr/cm³ ml (pada 18ºC)
Luas permukaan : 5.2 m³/kg
Umur Katalis : 12-18 Bulan b. Iron oxide = Tidak larut dalam air
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
jika molibdenum digabungkan
dengan oksida lain maka katalis
akan menjadi lebih aktif.
Jenis-jenis
Proses Pembuatan
Urea Formaldehid
PROSES PEMBUATAN
UREA FORMALDEHID

Proses Hidrokarbon
Proses Incomplete
Conversion and Distillative
Recovery of Metanol
(ICDRM)
Proses Complete
Conversion of Metanol
Proses D.B. Western
Proses Hidrokarbon
Proses ini merupakan oksidasi langsung dari
hidrokarbon alifatik, selain itu formaldehid juga
diproduksi secara langsung dari natural gas atau
metana. Biasanya yang digunakan adalah ethylen
dengan katalis asam borat atau asam fosfat atau
garamnya dari campuran clay atau tanah diatomae

Proses Incomplete Conversion and

Distillative Recovery of Metanol
Proses ini merupakan proses pembuatan
formaldehid dengan oksidasi parsial kemudian
metanol yang tidak bereaksi direcovery
dengan destilasi dan selanjutnya direcycle.
Katalis yang digunakan adalah perak.
Proses Complete Conversion of Metanol

Proses ini menggunakan katalis perak dengan

reaktor fixed bed multitube. Katalis yang digunakan
adalah perak yang diregenerasi secara elektrolitikal.
Kondisi operasi pada suhu 600-650°C pada tekanan
atmosferik

Proses D. B. Western
Proses D. B. Western merupakan proses
pembuatan formaldehid atau urea
formaldehid secara kontinu dengan bahan
baku methanol, oksigen dan urea. Katalis
yang digunakan adalah iron molybdenum
oxide.
Peralatan
yang Digunakan
Peralatan yang digunakan pada Pabrik Urea
Formaldehid
 Proses Pembuatan
Urea Formaldehid
 PENYIAPAN BAHAN BAKU
1. Metanol diuapkan dan dipanaskan
sampai suhu 240°C. Kemudian udara
bebas dilewatkan ke filter udara
untuk menghilangkan partikulat agar
didapatkan udara bersih. Udara
bersih kemudian dipanaskan sampai
suhu 240°C.
2. Metanol dan udara kemudian
dialirkan bersama menuju reaktor fix
bed multitube. Urea diangkut
menggunakan bucketelevator dan
screw conveyor menuju hopper,
3. Kemudian diumpankan ke mixer
untuk dicampurkan dengan air
sampai kosntrentasi urea 75% berat.
SINTESA PRODUK
1. Sintesa formaldehid terjadi dengan
meraksikan metanol dan oksigen pada
reaktor fix bed multitube. Metanol
mengalami reaksi oksidasi menjadi
formaldehid.
CH3OH(g) + ½ O2(g) HCHO(g) + H2O(g)
HCHO(g) + ½ O2(g) CO(g) + H2O(g)
2. Gas keluaran reaktor kemudian
didinginkan suhunya menjadi 77 ℃ .
Selanjutnya fase gas yang mencair karena
pendinginan dipisahkan melalui separator.
Lalu gas dinaikkan tekanannya sampai 10
atm. Kemudian gas diumpankan ke bagian
bawah absorber bersamaan dengan larutan
urea yangmpankan melalui bagian atas
absorber sehingga terbentuk urea
formaldehid.
CO(NH2)2(l) + 2 HCHO(g) → HOCH2NHCONHCH2OH(l)
 PENANGANAN PRODUK LIMBAH YANG DIHASILKAN

1. Larutan urea formaldehid kemudian

didinginkan sampai suhu 30 ℃ 1. CO dan CO2
kemudian disimpan dalam tangki 2. Air
penyimpanan produk.
3. Sulfur
2. Gas formaldehid yang tidak terserap
pada absorber 1 kemudian diumpankan
ke dalam absorber 2 bersama air
sehingga terbentuk larutan formaldehid
37% dan disimpan di dalam tangki
penyimpanan dengan suhu 30 ℃
sebagai produk samping.
Utilitas Pengolahan Air
PT Pupuk Iskandar Muda
Utilitas Pengolahan Air Pupuk Iskandar Muda
Thank You