( C14H30 CAIR)
CRACKING
CH3 CH3
CH3 - C - CH2 – CH – CH3
CH3
2,2,4 Tri Methyl Pentane (Iso – Octane )
4. Reaksi Dehidrogenasi
Adalah proses pelepasan beberapa atom hidrogen
dari sebuah molekul hidrokarbon , sehingga
dihasilkan gas hidrogen dan senyawa tidak jenuh .
Contoh :
CH3 – CH2- CH3 CH3 – CH = CH2 + H2
Propane Propilene
2.1.Visbreaking
Proses visbreaking adalah proses thermal cracking
yang ditujukan untuk menurunkan viscositas residu
hasil distilasi atmosferis ( long residue ) untuk
menjadi komponen minyak bakar.
FRACTIONATOR
LIGHT GAS
OIL (LGO)
FRACTIONATOR
RESIDUE LGO INJECTION
LIGHT RESIDUE
Apakah kerugianya ?
Beberapa kerugian dibanding thermal cracking
antara lain :
1. Persyaratan umpan relatif ketat agar tidak
merusak catalis
2. Peralatan proses relatif lebih kompleks
3. Investasi awal dan biaya operasi lebih tinggi
Catalitic cracking ada 2 macam:
1. Fluidized Catalitic Cracking (FCC)
2. Residuel Catalitic Cracking (RCC)
1. Seksi Reactor
Reaksi terjadi di reaction chamber atau reactor.
Dari bagian bawah reactor dimasukan umpan
bersama dengan katalis. Setelah terjadi reaksi,
katalis dipisahkan dengan Cyclone separator
dan keluar dari samping reactor, sedangkan
semua poroduk reaksi keluar dari atas reactor.
2. Seksi Regenerator
Coke yang menempel pada permukaan katalis dan
menutupi lubang pori – pori katalis harus diaktifkan
kembali atau diregenerasi dengan udara panas yang
suhunya sekitar 1.100 0F, sehingga terjadi reaksi
pembakaran dari coke :
C + O2 CO2 + CO
Stack gas
Stripper
Stripping
Steam
Reactor
Dense standpipe
Bed Air Distributor Riser
Regenerator
Preheated Air Standpipe
Preheated feed
Regenerator Reactor
REGENERATOR REACTOR Fractionation Tower
Product
Reactor
Flue gas
Regenerator
Air
Feedstock
PERTAMINA RU VI Balongan
RCC Complex
COLUMN
MAIN
COLUMN
REACTOR
REACTOR
CO HEAVY NAPTHA
REGENERATOR
REGENERATOR LCO
Steam
HCO
Spent catalyst
Fresh catalyst
Udara DCO
Lift gas
MS
Combined Feed
Residu Catalytic Cracking ( RCC ) :
• Unit yang dirancang untuk mengolah residue
yang berasal dari minyak berat yang kurang
menguntungkan menjadi produk yang lebih
menguntungkan.
• Residue yang diolah yaitu:
– Produk bawah unit CDU (A.R) yang mengolah
campuran 80 % Duri & 20 % Minas crude
– Produk bawah unit ARHDM (DMAR)
Uraian proses :
REAKTOR
– Dari surge drum umpan dipompakan melalui serangkaian system pemanas
hingga temperatur mencapai ± 274 °C
– Umpan diijeksikan kedalam reactor riser mempergunakan MP steam sebagai
atomizer
– Catalyst panas naik dan bertemu dengan umpan dalam riser dan terjadi
pertukaran panas dari catalyst ke kabut minyak umpan, penguapan dan
hydrokarbon yang terengkah
– Pada top riser reaksi perengkahan akan sempurna uap hydrocarbon yang
masih bercampur katalis masuk kedalam single stage cyclone catalyst yang
terecover jatuh kebawah cyclone menuju keseksi stripping
– Uap hydrocarbon naik ke plenum chamber bergabung dengan uap
hydrokarbon dari cyclone keluar melalui puncak reaktor menuju ke Main
Column.
REGENERATOR
Regenerator mempunyai dua fungsi, yaitu : Mengembalikan aktifitas katalis
yang telah berkurang setelah melakukan perengkahan dan mensuplai panas
yang diperlukan untuk reaksi perengkahan umpan
– Spent catalyst mengalir dari reactor stripper menuju ke upper regenerator
– Regenerasi katalis dilakukan dengan membakar carbon mempergunakan
oksigen yang diperoleh dari udara melalui Main Air Blower, sekitar 80 %
coke dapat dihilangkan pada upper regenerator melalui pembakaran
parsial C menjadi CO.
– Dari upper RG catalyst mengalir turun ke lower regenerato
– Catalyst panas tersebut selanjutnya dialirkan dari lower regenerator menuju
regenerated catalyst standpipe catalyst naik ke riser dengan bantuan lift gas dan lift
steam untuk bertemu dengan umpan residu yang diinjeksikan ke dalam riser
MAIN COLUMN
Pemisahan produk dilakukan dalam main fractionating column menjadi fraksi-
fraksi Decant Oil, Light Cycle Oil, Naphtha, Unstabilized Gasoline dan Wet Gas
– Uap hydrocarbon panas dari reaktor masuk ke main column pada 510 - 535
°C dan harus didinginkan ke 315 - 370 °C sebelum dilakukan pemisahan
– Pendinginan uap dari reaktor tersebut dilakukan dengan mengkontakannya
dengan sejumlah besar stream sirkulasi Main Column Bottom yang telah
didinginkan terlebih dahulu pada HE
– Sebagian sirkulasi dari MCB dilakukan pada disc and donut tray, dari sini
uap naik keseksi HCO dimana fraksinasi awal dilakukan dari seksi HCO uap
minyak naik keseksi LCO, sebagian LCO
– Selain itu juga terdapat Reflux pada Main Column yang gunanya untuk
mengendalikan temp overhead system dan heat balance kolom serta
menentukan EP gasoline
• COB
– Tekanan Flue gas diturunkan : Oriffice Chamber flue gas tekanan rendah
( CO ) dibakar --- CO2 HP Steam
– Produk rata-rata HPS : 220 – 230 T/ Jam ( Setara 3 Boiler )
– Sisa Gas dibakar di Sack 15-SK-101
SIFAT-SIFAT UMPAN DAN PRODUK
A. Combined Feed
• Spec Gravity : 0,9184.
• Hydrogen, % wt : 12,85.
• Ni + V, ppm wt : 22.
• Nitrogen, ppm wt : 2350.
• MCR, % wt : 5,6.
• Total Sulphur, % wt : 0,09
B. Naptha
• C5, 90 % Vol, °C : 175 max
• E.P, °C : 205 max
• Perf. Gum, mg/100 ml : 4 max
• RON : 91 min
• C4, % wt : 1 max
• RVP, psi : 8 max
• Mixed C3/C4,
- C3 rec, vol % : 95 min
- C4 rec, vol % : 97 min
C. LIGHT CYCLE OIL.
• IBP, °C : 205.
• Flash Point : 85 min.
• 90 % vol, °C : 350 max.
• Gap5%LCO & 95%Naphta : 15 min.
D. DECANT OIL.
• Flash Point : 70 min.
• Str Acid Nbr, mg KOH/gr : nil.
• Catalyst content : 30 max.
• Ttl Acid Nbr, mg KOH/gr : 3 max.
• Viscosity 50 °C : 150 max.
• Hot Filtration Test, % wt : 0,1 max.
• CCR, % wt : 18 max.
• Sulphur Content, % wt : 4 max.
• Ash content, % wt : 0,10 max.
• Water by Dist, % vol : 1 max.
• Sediment : 0,15 max.