Anda di halaman 1dari 20

3

TEKNOLOGI PETROKIMIA
Instructor:
AM. ANGGUN TRANTIKA MARANATHA, S.T.
e: anggun.trantika@gmail.com

t: @anggunrush

Chemical & Physical Process

JALUR PEMBUATAN PETROKIMIA

JALUR PEMBUATAN PETROKIMIA

PROSES FISIS & KIMIA


1. Adsorbsi

- Adsorbsi Fisika
- Adsorbsi Kimia

Contoh: Proses Gas Drying menggunakan desiccant


2. Absorbsi

Contoh: Water content removal (TEG Process)


3. Evaporasi
Contoh: Condensate Stabilizer Process
4. Kondensasi
Contoh: Gas Dew Point Control

PROSES FISIS & KIMIA


5. Ekstraksi

Contoh: BTX separation


6. Distilasi

- Distilasi Fraksionasi
- Distilasi Vakum

Contoh: Kolom Fraksinasi

PROSES FISIS & KIMIA


1. Proses perengkahan termal : merengkah molekul hidrogen dari
berbagai jenis fraksi minyak bumi (nafta dan residu) menjadi produk
olefin rendah (etilena,propilene,butilena), minyak bakar dan kokas.

Prosesnya berlangsung pada unit visbreaker dan coker.


2. Proses perengkahan katalitik : merengkah berbagai jenis fraksi

berat minyak bumi menjadi komponen utama pembentuk gasoline


dengan produk samping LPG dan olefin dengan bantuan katalis silika

alumina.
3. Proses reformasi katalitik : mengkonversi umpan nafta berat menjadi

komponen gasoline dan hidrokarbon aromatik rendah (BTX) dengan


bantuan katalis.

PROSES FISIS & KIMIA


4. Proses Hidroisomerisasi: mengkonversi normal parafin menjadi iso
parafin yang berangka oktana tinggi dengan bantuan katalis.
5. Proses Hidrorengkah : merengkah berbagai jenis bahan bakar minyak

(distilat vakum, deasphalted oil dan residu) menjadi berbagai jenis


komponen bahan bakar minyak (bensin,kerosin,solar).

6. Proses penghidromurnian : ditujukan untuk hidrogenasi hidrokarbon


tak jenuh (olefin dan aromatik) , menghilangkan berbagai senyawa non-

hidrokarbon seperti sulfur,nitrogen dan oksigen dengan bantuan


katalis CoMo/Al2O3 dan Ni-Mo/Al2O3).

PROSES FISIS & KIMIA


7. Proses alkilasi : mengkonversi umpan iso-butana dan olefin jenis
propilena, buena dan amilena menjadi akilat dengan bantuan katalis
asam sulfat. Umpan iso butana dihasilkan dari produk gas

proses=proses perengkahan katalitik,hidrorengkah


danhidroisomerisasi sedangkan umpan olefin diperoleh dari produk gas

proses2 perengkahan termal dan kattalitik.


8. Proses Polimerisasi : mengkonversi umpan olefin jenis propilena,

butilena dan amilena menjadi produk bensin polimer dengan bantuan


katalis asam (H3PO4). Umapan olefin diperoleh dari produk gas

proses-proses perengkahan termal dan perengkahan katalitik.

PROSES FISIS & KIMIA


Catalytic Cracking
Example
Cracks

Length Produced

Thermal Cracking

C16H34 C8H16 (alkene)+C8H18(alkane)


Long Chain

Long Chain

Moderate Chains for Moderate Chains for


Fuels
Fuels

Steam Cracking
C6H12 C3H6+C3H8
Moderate Chain

Small Chains for


Petrochemicals

Temp/Press

Lower/Lower

Moderate/High

High/Moderate

Catalyst

SiO2 (Silica)

None

None

Jalur Gas Sintetik


Amonia
Steam Reforming

Tekanan tinggi (Lurgi)


Metanol

Gas
Syntetic
Rx. Oksida

Oksidasi Parsial

Tekanan rendah (ICI)

Gas Sintetik
Asetilena

Rx. Pirolisis

Carbon Black

Jalur Gas Sintetik

Jalur gas sintetik yaitu dengan pembentukan gas CO dan


H2 dari bahan baku gas bumi (CH4) untuk
menghasilkan ammonia, methanol dan carbon black

Jalur Gas Sintetik


Reaksi steam reforming untuk membentuk amonia yang

reaksinya berlangsung dengan bantuan katalis Ni pada


suhu 1.400 1.600oF, pada tekanan 400-500 psi.
2 CH4 + O2 + 2 H2O + N2 2 CO2 + 4 NH3
Reaksi stream reforming pada pembentukan methanol dan
cara
memproduksinya
menggunakan
2
macam
proses yaitu pada tekanan tinggi dan tekanan rendah.
(Lurgi High Pressure Process dan ICI Low Pressure
Process)
Reaksi oksidasi parsial pada pembentukan gas sintetik
yang dilanjutkan dengan reaksi pirolisis pada suhu 13001500oC dan tekanan 100-150 atm.

Jalur Olefin

Nafta

Cracking

Tubular Furnace

Etana

Cracking

Hydrogenasi

Olefin

Fraksinasi

Jalur Olefin
Jalur olefin yaitu untuk membentuk gas-olefin (gas
etilena, propilena dan butena/butadiena) adalah suatu
senyawa hidrokarbon tidak jenuh, yang mempunyai
ikatan rangkap terbuka yang sangat reaktif , sehingga
dengan mudah dapat berpolimerisasi antara satu
dengan yang lainnya membentuk bahan/produk
polimer.

Jalur Olefin Nafta


Jika bahan baku berasal dari nafta fraksi berat
(C15 C23) dan dari jenis minyak parafin, maka akan
terbentuk campuran molekul parafin dan olefin :
C23H48 C8H18 + C15H30 C3H8 + C12H22 (cracking)
Proses ini dapat terjadi terus menerus hingga terbentuk cokes :

C12H22 C2H6 + C10H16 C2H4 + C8H12 2 CH4 + C6H4 (cracking)

C6H4 CH4 + 5 C (cracking)


Selain itu juga dapat terbentuk terdiri hasil polimerisasi olefin :

C10H16 + C10H16 C20H32 + C15H30 C35H62


(kopolimerisasi C20H32 dengan C15H30 )

Jalur Olefin Etana


Jika bahan baku yang digunakan adalah gas etana, maka
reaksi cracking yang terjadi adalah sebagai berikut :
C2H6 2 C2H4 + H2 (cracking)
Karena di dalam umpan juga terdapat gas propana, maka terjadi pula reaksi
cracking sebagai berikut :
C3H8 C3H6 + H2 (cracking)

C3H8 C2H4 + CH4 (cracking)


2 C3H8 C4H8 + 2 CH4

2 C3H8 C2H6 + C2H6 + CH4


Hasil cracking tersebut akan mengalami cracking dan hidrogenasi lebih
lanjut sebagai berikut :
C3H6 + 3 H2 3 CH4
C3H6 C4, C5, C6 + H2

Jalur Aromatik

Nafta

Catalytic reforming

Rafinat

Ekstraksi

Ekstrak

Aromatik
Butane

Condensate

Toluene

Xylene

Jalur Aromatik
Jalur aromatik yaitu dengan pembentukan fraksi-fraksi
aromatik BTX (benzena, toulena dan xilena) sebagai hasil
utama (produk dasar) dan siklohexana (cyclohexane atau
CHX) sebagai hasil samping dari proses reforming dengan
bahan baku nafta atau kondensat.
Senyawa aromatic adalah suatu senyawa hidrokarbon tidak
jenuh yang mempunyai rangkaian ikatan atom C secara siklis
berupa ikatan atom antara C6-C8 yang sangat reaktif sehingga
akan mudah bereaksi atau berpolimerisasi antara satu
dengan yang lainnya sehingga membentuk produk polimer.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai