Anda di halaman 1dari 23

PROSES INDUSTRI KIMIA INDUSTRI ETHANOLAMINE

Oleh :

Nama NIM Kelas

: Theo Andinny Putri : 0609 3040 0358 : IV KB

Dosen Pembimbing :Ir. Erlinawati, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK KIMIA 2011

BAB II INDUSTRI KIMIA DARI SENYAWA C2


2.5 2.5.1 INDUSTRI ETHANOLAMINE PENDAHULUAN Ethanolamine, juga disebut 2-aminoethanol atau monoethanolamine (sering disingkat sebagai ETA atau MEA), yaitu sebuah senyawa kimia organik yang baik amina primer (karena adanya gugus amino dalam molekul) dan alkohol primer (disebabkan oleh gugus hidroksil). Ethanolamine ini biasanya disebut MEA atau monoethanolamine agar dapat dibedakan dari diethanolamine (DEA) dan triethanolamine (TEA). Monoethanolamine diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dengan larutan air amoniak dimana reaksi ini juga memproduksi diethanolamine dan triethanolamine. Rasio dari produk dapat dikontrol dengan mengubah stoikiometri dari reaktan.

2.5.2

KLASIFIKASI PROSES Ethanolamine diperoleh dengan mereaksikan ethylene oxide dan ammonia.

2.5.3

DATA KUANTITATIF 2.5.3.1 Basis : 1 ton campuran etanolamin ( 70% mono-, 25% di-, 5% tri-) Etilen oksida Amoniak 2.5.3.2 Kapasitas industri : 0.81 ton : 0.24 ton : 15-50 ton/hari

2.5.4

SIFAT FISIK DAN KIMIA BAHAN BAKU & PRODUK

2.5.4.1 Bahan Baku a. Etilen Oksida (C2H4O) Sifat fisika Berat molekul Titik didih Titik nyala Titik leleh Densitas Sifat Kimia Dekomposisi Etilen oksida dalam bentuk gas akan mulai terdekomposisi pada 400oC membentuk CO, CH4, C2H2, H2 atau CH3COH. Langkah pertama yang terjadi adalah isomerisasi menjadi asetaldehid. Adisi oleh atom hidrogen labil Etilen bereaksi dengan senyawa yang mengandung atom hidrogen yang labil dan membentuk gugus hidroksi etil XH-C2H4O XC2H4OH Contoh senyawa XH ini adalah HOH, H2NH, HRNH, R2NH, RCOOH, RCONH2, HSH, ROH, NCH dan B2H6 (R= aril, alkil). Reaksi berlangsung makin cepat dengan adanya asam atau basa. Adisi menjadi ikatan rangkap Etilen oksida dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa berikatan rangkap membentuk senyawa siklis, misalnya dengan CO2. Reaksi :(etilen karbonat) Isomerisasi katalitik Etilen oksida dapat bereaksi membentuk asetaldehid dengan bantuan katalis perak pada suhu 170 300oC. Reaksi : C2H4O CH3COH Reduksi menjadi etanol Etilen oksida dapat direduksi menjadi etanol dengan katalis Ni, Cu dan Cr pada Al2O3. Reaksi : C2H4O + H2 C2H5OH : 44.05 gr/mol : 10.77oC : -15oC : -111.7oC : 0.896 pada 0oC

Reaksi dengan pereaksi Grignard Etilen oksida dapat bereaksi dengan pereaksi grignardmembentuk senyawa dengan gugus hidrosil primer C2H4O + RMgX + H2O RC2H4OH + MgOHX

b. Amoniak (NH3) Sifat Fisika Berat molekul: 17.03 gr/mol Titik didih Titik leleh Kelarutan Grade Sifat Kimia Reaksi subtitusi : Masuknya ion H + (dari molekul H2O) dalam amoniak misal : NH3 + H2O NH4OH NH4+ + OH Reaksi oksidasi : Reaksi Amoniak dengan Oksigen membentuk Nitrogen dan Air reaksinya : 4 NH3 + 3 O2 2 N2 + 6 H2O

: -33.34oC : -77.73oC : sangat mudah larut dalam air. : amoniak cair disimpan pada suhu 80oF dan tekanan 175 psia.

Ammonia dapat bereaksi dengan klorida. 2NH3 + Cl2 NH2Cl + NH4Cl Ammonia dapat bereaksi dengan natrium. 2Na + 2NH3 2NaNH2 + H2 Ammonia dapat bereaksi dengan magnesium. 3Mg + 2NH3 Mg3N2 + 3H2 Ammonia dapat bereaksi dengan kalsium oksida. 3CuO + 2NH3 3Cu + 3H2O + N2 `Ammonia dapat dioksidasi dengan oksigen. 4NH3 + 3O2 2N2 + 6H2O

2.5.4.2. Produk

a.

Monoethanolamine (HOCH2CH2NH2) Berat molekul Titik didih Titik leleh Titik nyala: 95oC Densitas Kelarutan Kemurnian : 1.02 pada suhu 20oC : Larut dalam air, alcohol, kloroform. : 80-98% mengandung amina dan air tinggi. : 61.08 gr/mol : 170.05oC : 10.5oC

b.

Diethanolamine [(HOCH2CH2)2NH] Berat molekul Titik didih Titik leleh Titik nyala: 138oC Densitas Kelarutan Kemurnian : 1.09 pada suhu 30oC : Larut dalam air, alcohol, :94-95% mengandung mono-tri ethanolamine : 105.2 gr/mol : 270oC : 28oC

c.

Triethanolamine [(HOCH2CH2)3N] Berat molekul Titik didih Titik leleh Densitas Kelarutan : 149.2 gr/mol : 360oC : 21.2oC : 1.13 pada suhu 20oC : Larut dalam air, alcohol, kloroform

2.5.5

REAKSI YANG TERJADI 2.5.5.1 C2H4O + NH3 2.5.5.2 C2H4O + NH2C2H4OH 2.5.5.3 C2H4O + NH(C2H4OH)2 NH2C2H4OH NH(C2H4OH)2 N(C2H4OH)3

2.5.7 URAIAN PROSES Ammonia cair 20-30% dipompakan ke dalam reaktor berpengaduk dan ethylene oxide dikompresi ke dalam reaktor berpengaduk.Suhu pada reaktor 35275oC dengan tekanan 1-100 atm. Karena reaksi terjadi secara eksotermis maka, reaktor dilindungi jacket untuk menjaga suhu proses dibantu dengan air dan pada reaktorr ada tanda panah keluaran dari atas itu melambangkan ada uap air yang keluar akibat air yang membantu pemanasan tadi kontak dengan panas sehingga berubah fase. Produk yang dihasilkan dari reaktor berupa monoethanolamine, diethanolamine, triethanolamine, H2O, ethylene oxide, dan ammonia dipisahkan dalam NH3 Flash. Ammonia dengan konsentrasi berlebih akan keluar sebagai top product dan dapat direcycle kembali sebagai bahan baku dengan cara amonia itu terpisah dengan sendirinya karena amonia yang keluar dari reaktor berfase gas. Bottom product dari NH3 Flash ini berupa ammonia, ethylene oxide, monoethanolamine, diethanolamine, triethanolamine dan H2O dipisahkan lagi dalam Water Separation Tower dengan metode pemanasan. Dari proses pemisahan ini, air (H2O) akan menguap. Selain air, ammonia dan ethylene oxide berlebih yang tidak dapat dipisahkan lagi pada NH3 Flash, juga ikut terpisah dalam Water Separation Tower yang selanjutnya bahan ini direcycle lagi sabagai bahan baku. Hasil dari Water Separation Tower ini sudah berupa monoethanolamine, diethanolamine, dan triethanolamine akan dipisahkan lagi dalam Mono Tower dengan metode distilasi. Fraksi ringan dari pemisahan di Mono Tower berupa monoethanolamine dimana produk ini dapat direcycle lagi untuk mendapatkan monoethanolamine yang benar-benar murni, sedangkan fraksi beratnya berupa sedikit monoethanolamine, diethanolamine dan triethanolamine. Selanjutnya produk ini dipisahkan lagi dalam Di Tower dengan metode distilasi vakum. Dari proses pemisahan ini dihasilkan top product yaitu diethanolamine dan sedikit monoethanolamine yang tidak ikut terpisah dalam Mono Tower dan hasilnya dapat dilakukan pemurnian kembali,. Bottom product dari Di Tower berupa sedikit diethanolamine yang tidak ikut terpisah dan triethanolamine akan

didistilasi lagi untuk mendapatkan triethanolamine. Proses pemisahan dilakukan dengan distilasi vakum sehingga belum mencapai titik didih triethanolamine, triethanolamine sudah menguap sebagai fraksi ringannya sedangkan sebagai fraksi berat adalah heavy ends berupa senyawa yang memiliki titik didih di atas titik didih triethanolamine. 2.5.8 KEGUNAAN
a. Mono Ethanol Amine (MEA) Pengabsobsi gas asam

Bahan pembuat deterjen,emulsifier, pemoles, farmasi, inhibitor korosi, intermediet kimia Bahan kimia kelas menengah

b. Di Ethanol Amine (DEA) Etanolamin banyak digunakan dalam berbagai bidang, antara lain : o o o o o o o o o Gas-scrubber Kilang gas alam dan operasi Hydrogen sulfida (H 2 S) dan gas CO 2 removal Tekstil Operasi Pelunak Pelumas Surfaktan dan cairan Metalworking Deterjen Kosmetik formulasi Netralisasi asam Sabun asam lemak Emulsifier

c. Tri Ethanol Amine (TEA) Bahan baku kosmetik dan benda-benda toilet Bahan baku tekstil Bahan pembuat bahan semit dan kain lap

2.5.9

FUNGSI ALAT a. Stirred Tank Reactor Tempat mencampurkan dan mereaksikan ethylene oxide dan ammonia 2030% sehingga larutan menjadi homogen. b. NH3 Flash Digunakan untuk memisahkan ammonia dengan konsentrasi tinggi dimana proses pemisahan dapat dilakukan dengan distilasi sederhana. Bahan yang keluar dari atas tower berupa ammonia berlebih, ethylene oxide yang dapat direcycle lagi sebagai bahan baku. c. Water Separation Tower Digunakan untuk memisahkan air yang mungkin ikut bercampur pada saat pencampuran ethylene oxide dan ammonia dalam reaktor berpengaduk. Dalam alat ini juga, ammonia dan ethylene oxide yang berlebih yang tidak dapat dipisahkan dalam NH3 Flash ikut terpisah dan produk atas dari tower ini dapat direcycle lagi sebagai bahan baku. d. Mono Tower Digunakan untuk proses pemisahan yang dapat dilakukan dengan cara distilasi pada suhu 160-170oC untuk menghasilkan produk yaitu monoethanolamine. e. Di Tower Pada alat ini pemisahan dilakukan dengan distilasi vakum. Distilasi vakum ini berfungi untuk menekan suhu pemanasan. Jadi belum pun, diethanolamine sudah menguap yang cairan. mencapai suhu 270oC f. Tri Tower Prinsip kerja dari alat ini sama halnya dengan Di Tower yaitu pemisahan dilakukan dengan distilasi vakum hanya saja suhu pemanasannya lebih tinggi sedikit dan top product yang dihasilkan adalah triethanolamine.

selanjutnya dikondensasi menjadi

2.5.10

KESIMPULAN Setelah memahami dan mempelajari berbagai literatur,saya menyimpulkan bahwa: - Ethanolamine adalah sebuah senyawa kimia organik yang baik amina primer (karena adanya gugus amino dalam molekul) dan alkohol primer (disebabkan oleh gugus hidroksil).

Dengan bahan baku etilen oksida dan amoniak - Reaksi yang terjadi C2H4O + NH3 C2H4O + NH2C2H4OH C2H4O + NH(C2H4OH)2 - Ada (TEA). - Untuk memisahkan masing-masing produk tersebut dilakukan proses destilasi,ada sebagian proses yang menggunakan destilasi vakum untuk mempercepat proses pemisahan sebelum mencapai angka titik didihnya - Kemudian fungsi dari produk itu sendiri dapat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi deterjen, emulsifier, pemoles, farmasi, inhibitor korosi, intermediet kimia. MEA terutama digunakan untuk buffering atau persiapan dari emulsi. tiga macam produk NH2C2H4OH NH(C2H4OH)2 N(C2H4OH)3 yang berupa ethanolamines yaitu

monoethaolamine (MEA), diethanolamine(DEA), dan triethanolamine

DISKUSI 1. Bodhi pratomo Mengapa NH3 harus dipisahkan dalam NH3 flash tidak didalam water separation? Karena suhu pada reaktor itu berkisar 35-275 oC telah membuat NH3 yang tidak bereaksi berfase gas sehingga pada NH3 flash tidak perlu lagi dilakukan pemanasan ataupun pendinginan karena NH3 telah terpisah dengan sendirinya. 2. Fischa widyastuti Pada reaktor ada masukan air apakah air itu mempengaruhi reaksi dan apa tanda panah keluaran atas pada reaktor?

water Air itu hanya membantu jaket pendingin pada reaktor untuk menjaga suhu pada 35-275 OC sehingga air ini tidak mempengaruhi proses reaksi Dan tanda panah tersebut hanya menjelaskan bahwa ada air yang berubah fase menjadi uap akibat kontak dengan panas dari reaksi

LAMPIRAN Diunduh dari www.wikipedia.org Ammonia Ammonia IUPAC name Ammonia Hydrogen nitride Spirit of Hartshorn Nitro-Sil Vaporole[1] Identifiers CAS number PubChem EC number UN number 7664-41-7 222 231-635-3 1005 (anhydrous) 2672, 2073, 3318 (solutions) BO0875000 (anhydrous) BQ9625000 (solutions)

Other names

RTECS number InChI

ChemSpider ID 217 Properties Molecular formula Molar mass Appearance Density NH3 17.031 g/mol Colorless gas with strong pungent odor 0.86 kg/m3 (1.013 bar at boiling point)

0.73 kg/m3 (1.013 bar at 15 C) 681.9 kg/m3 at -33.3 C (liquid)[2] 820 kg/m3 at -80 C (crystal solid)[3] 817 kg/m3 at -80 C (transparent solid)[4] Melting point Boiling point Solubility in water Acidity (pKa) Basicity (pKb) 77.73 C (195.42 K) 33.34 C (239.81 K) 89.9 g/100 ml (0 C) about 38 4.75 Structure Molecular shape Trigonal pyramid Dipole moment 1.42 D Hazards MSDS EU classification EU Index External MSDS Toxic (T) Corrosive (C) Dangerous for the environment (N) 007-001-00-5 (anhydrous) 007-001-01-2 (solutions)

NFPA 704

1 3 0

R-phrases R10, R23, R34, R50 S-phrases (S1/2), S9, S16, S26, S36/37/39, S45, S61 Flash point flammable gas (see text) Autoignition 651 C temperature Explosive limits 1528% U.S. Permissible exposure limit 50 ppm (PEL) Related compounds Other cations Phosphine Arsine

Stibine Related nitrogen Hydrazine hydrides Hydrazoic acid Related Ammonium hydroxide compounds Supplementary data page Structure and n, r, etc. properties Thermodynamic Phase behaviour data Solid, liquid, gas Spectral data UV, IR, NMR, MS Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 C, 100 kPa) Infobox references

Ethylene oxide

Ethylene oxide Ethylene oxide

IUPAC name Nama IUPAC [show] Other names Nama lain ethylene oxide, dimethylene oxide, oxirane, oxacyclopropane ethylene oxide, oksida dimethylene, oxirane, oxacyclopropane Identifiers Identifiers Abbreviations EO, EtO EO, eto Singkatan CAS number Nomor CAS [ 75-21-8 ] [75-21-8]

PubChem PubChem EC number Nomor EC

6354 6354

200-849-9 200-849-9

KEGG KEGG C06548 C06548 MeSH Mesh Ethylene+Oxide + Ethylene Oxide

ChEBI ChEBI 27561 27561 RTECS number KX2450000 KX2450000 RTECS nomor SMILES Smiles InChI Inchi [show] [show] Properties Properti Molecular formula Molecular formula Molar mass Molar mass Appearance Tampilan Density Kepadatan

C2H4OC2H4O

44.05 g mol 1 44,05 g mol -1

colorless gas warna gas

0.882 g/mL, 7.360 lbs/gallon 0,882 g / mL, 7,360 lbs / gallon

Melting point 111.3 C -111,3 C Titik cair Boiling point Titik didih Solubility in water Kelarutan 10.7 C 10,7 C miscible miscible

dalam air Thermochemistry Panas Std enthalpy of Std dari enthalpy 52.6 kJ mol 1 -52,6 KJ mol -1 formation f H o 298 formasi f H o 298 Standard molar Molar standar 243 J mol 1 K 1 243 J mol -1 K -1 entropy S o 298 entropy S o 298 Hazards Bahaya Main hazards carcinogen sesuatu yg menyebabkan kanker Utama bahaya

NFPA 704 NFPA 704

44 33 33

Flash point 20 C -20 C Flash point Explosive limits Peletus 3 to 100% 3-100% batas Except where noted otherwise, data are given for Kecuali di mana catatan lain, data yang diberikan untuk materials in their standard state bahan mereka standar negara (at 25 C, 100 kPa) (di 25 C, 100 KPA) Infobox references Infobox references

Ethanolamine Ethanolamine Ethanolamine IUPAC name Nama [show] IUPAC 2-Amino-l-Ethanol, Ethanolamine, Monoethanolamine, -Aminoethanol, hydroxyethylamine, -Aminoethyl alcohol, Glycinol, Olamine, MEA, UN Other names 2491 2-amino-l-ethanol, Ethanolamine, Monoethanolamine, -Aminoethanol, Nama lain -hydroxyethylamine, -Aminoethyl alkohol, Glycinol, Olamine, MEA, UN 2491 Identifiers Identifiers CAS number [ 141-43-5 ] [141-43-5] Nomor CAS PubChem PubChem 700 700

EC number 205-483-3 205-483-3 Nomor EC KEGG KEGG ChEBI ChEBI RTECS number RTECS C00189 C00189

16000 16000 KJ5775000 KJ5775000

nomor SMILES Smiles [show]

InChI Inchi [show] Properties Properti Molecular formula Molecular formula

C 2 H 7 NO C 2 H 7 NO

Molar mass 61.08 g/mol 61,08 g / mol Molar mass Appearance Viscous colourless liquid with ammonia odour Cairan kental dengan warna Tampilan amonia esens Density Kepadatan Melting point Titik cair 1.012 g/cm 3 1,012 g / cm 3

10.3C 10,3 C

Boiling point Titik 170C 170 C didih Solubility in water Miscible Miscible Kelarutan dalam air Vapor pressure 25 Pa (20C) 25 Pa (20 C) Tekanan uap Related compounds Terkait compounds Related compounds N -Methylethanolamine ; diethanolamine ; triethanolamine NTerkait Methylethanolamine; diethanolamine; triethanolamine compounds Hazards Bahaya MSDS ScienceLab.com ScienceLab.com

MSDS R-phrases R20 , R34 , R36/37/38 R20, R34, R36/37/38 R-frasa S-phrases SS26 , S27 , S36/37 , S39 , S45 S26, S27, S36/37, S39, S45 frasa

NFPA 704 NFPA 704

22 33 00

Flash point 85C cc 85 C cc Flash point Autoignition Autoignition 410C 410 C temperature suhu Explosive limits 5.5 - 17% 5.5 - 17% Peletus batas US Permissible US dibolehkan 3 ppm 3 ppm exposure limit (PEL) eksposur batas (PEL) Except where noted otherwise, data are given for Kecuali di mana catatan lain, data yang diberikan untuk materials in their standard state bahan mereka standar negara (at 25 C, 100 kPa) (di 25 C, 100 KPA) Infobox references Infobox references

Diethanolamine Strukturformel Struktural rumus

Allgemeines Lain-lain Name Nama Diethanolamin Diethanolamine


Andere Namen Nama lain

Dihydroxydiethylamin Dihydroxydiethylamin 2,2-Iminodiethanol 2,2 '-iminodiethanol 2,2-Iminobisethanol ( IUPAC ) 2,2 '-Iminobisethanol (IUPAC) Aminodiethanol Aminodiethanol Bishydroxyethylamin Bishydroxyethylamin DEA DEA

Summenformel Formula empiris CAS-Nummer Nomor CAS PubChem PubChem Kurzbeschreibung Kurzbeschreibung

C 4 H 11 NO 2 C 4 H 11 NO 2 111-42-2 111-42-2 8113 8113 weie kristalline Substanz oder farblose bis gelbliche viskose hygroskopische Flssigkeit mit ammoniakalischem Geruch kristal substansi putih, atau warna kekuning-kuningan hidroskopis ke cairan kental dengan bau ammoniakalischem Eigenschaften Properti

Molare Masse Molar mass Aggregatzustand Fisik negara Dichte Kepadatan

105,13564 g mol 1 105,13564 g mol -1 fest (auch flssig wegen niedrigem Schmelzpunkt) (lihat juga tak perlu karena rendah titik lebur) 1,1 gcm 3 [1] 1,1 g cm -3 [1]

Schmelzpunkt Titik 28 C [1] 28 C [1] cair Siedepunkt Titik didih Dampfdruck Tekanan uap 269 C [1] 269 C [1] < 0,01 mbar (20 C) [1] <0.01 mbar (20 C) [1]

Lslichkeit Solubility

sehr gut in Wasser (954 gl 1 bei 20 C) [1] , mischbar mit Aceton und Ethanol, wenig in Kohlenwasserstoffgemischen und Diethylether [2] sangat baik dalam air (954 l -1 g pada 20 C) [1], miscible dengan acetone dan etanol, sedikit di diethyl eter dan zat air arang campuran [2]

Diunduh dari http://kimiadotcom.wordpress.com/about/ Etilen Oksida/Oxirane Sifat Fisika Rumus Molekul Berat Molekul Wujud dalam kondisi kamar Titik didih pada 1 atm (oC) Titik lebur pada 1 atm (oC) Suhu Kritis (oC) Tekanan Kritis (MPa) Volume Kritis (m3/kg) Density Kritis (kg/l) Kapasitas Panas,Cair 20oC(kJ/kgK) Kapasitas Panas,Gas 20oC(kJ/kgK) Panas laten peleburan (kJ/kg) Panas Pembakaran (kJ/kg) Auto Ignition Temperature (oC) Index Bias Sifat Kimia Etilen oksida adalah senyawa yang reaktif. Biasanya reaksinya dimulai dari terbakarnya struktur cincin dan umumnya bersifat eksothermis. Suatu ledakan dapat terjadi jika etilen oksida dalam bentuk uap mendapatkan pemanasan yang berlebihan. 1. Dekomposisi Etilen oksida dalam bentuk gas akan mulai terdekomposisi pada 400oC membentuk CO, CH4, C2H2, H2 atau CH3COH. Langkah pertama yang terjadi adalah isomerisasi menjadi asetaldehid. 2. Adisi oleh atom hidrogen labil Etilen bereaksi dengan senyawa yang mengandung atom hidrogen yang labil dan membentuk gugus hidroksi etil : C2H4O : 44,054 : Gas : 10,4 : -112,5 : 196,18 : 7,191 : 0,00319 : 314 :2 : 1,1 : 117,5 : -27.649 : 429 : 1,359

XH-C2H4O XC2H4OH Contoh senyawa XH ini adalah HOH, H2NH, HRNH, R2NH, RCOOH, RCONH2, HSH, ROH, NCH dan B2H6 (R= aril, alkil). Reaksi berlangsung makin cepat dengan adanya asam atau basa. 3. Adisi menjadi ikatan rangkap Etilen oksida dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa berikatan rangkap membentuk senyawa siklis, misalnya dengan CO2. Reaksi : (etilen karbonat) 4. Isomerisasi katalitik Etilen oksida dapat bereaksi membentuk asetaldehid dengan bantuan katalis perak pada suhu 170 300oC. Reaksi : C2H4O CH3COH 5. Reduksi menjadi etanol Etilen oksida dapat direduksi menjadi etanol dengan katalis Ni, Cu dan Cr pada Al2O3. Reaksi : C2H4O + H2 C2H5OH 6. Reaksi dengan pereaksi Grignard Etilen oksida dapat bereaksi dengan pereaksi grignardmembentuk senyawa dengan gugus hidrosil primer C2H4O + RMgX + H2O RC2H4OH + MgOHX

Diunduh dari http://elearning.gunadarma.ac.id Reaksi subtitusi : Masuknya ion H + (dari molekul H2O) dalam amoniak misal : NH3 + H2O NH4OH NH4+ + OH Reaksi oksidasi :

Reaksi Amoniak dengan Oksigen membentuk Nitrogen dan Air reaksinya : 4 NH3 + 3 O2 2 N2 + 6 H2O

Ammonia dapat bereaksi dengan klorida. 2NH3 + Cl2 NH2Cl + NH4Cl Ammonia dapat bereaksi dengan natrium. 2Na + 2NH3 2NaNH2 + H2 Ammonia dapat bereaksi dengan magnesium. 3Mg + 2NH3 Mg3N2 + 3H2 Ammonia dapat bereaksi dengan kalsium oksida. 3CuO + 2NH3 3Cu + 3H2O + N2 `Ammonia dapat dioksidasi dengan oksigen. 4NH3 + 3O2 2N2 + 6H2O Diunduh dari http://repository.usu.ac.id Ethanolamine, juga disebut 2-aminoethanol atau monoethanolamine (sering disingkat sebagai ETA atau MEA), yaitu sebuah senyawa kimia organik yang baik amina primer (karena adanya gugus amino dalam molekul) dan alkohol primer (disebabkan oleh gugus hidroksil). Ethanolamine ini biasanya disebut MEA atau monoethanolamine agar dapat dibedakan dari diethanolamine (DEA) dan triethanolamine (TEA). Monoethanolamine diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dengan larutan air amoniak dimana reaksi ini juga memproduksi diethanolamine dan triethanolamine. Rasio dari produk dapat dikontrol dengan mengubah stoikiometri dari reaktan.

DAFTAR PUSTAKA Gopala, Rao. Outline Chemical of Technology. 1968.Princeton-New Jersey. USA http://kimiadotcom.wordpress.com/about/ www.wikipedia.org http://www.scribd.com

http://repository.usu.ac.id http://elearning.gunadarma.ac.id

Anda mungkin juga menyukai