Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produk

Macam-macam proses produksi metil salisilat yaitu:


a. Ekstraksi
Metil salisilat dapat diambil dari tanaman wintergreen dan sweet birch dengan
ekstraksi karena tanaman tersebut banyak mengandung glucaside. Bahan yng
telah disortasi atau batang dari tanaman sweet birch yang telah direduksi
ukurannya direndam dalam air suling di dalam alat penyuling pada suhu sekitar
490C (1200F ) selama semalam, kemudian didistilasi secara batch selama 5 atau 6
jam. Distilat dipisahkan menjadi lapisan minyak (atas) dan air (bawah). Lapisan
air dikembalikakn ke alat penyuling. Operasi distilasi dihentikan apabila air sudah
tidal mengandung suspensi minyak. Proses ekstraksi bahan alam ini harus
memenuhi range spesific gravity sebesar 1,176-1,182 dan titk didih 2190C-2840C
untuk mendapatlan yield sebesar 99%. Yield minyak yang banyak hanya dapat
diperoleh dari bahan yang segar, sehingga masa penyimpanan bahan maksimal
hanya 2 minggu dan untuk proses batch membutuhkan waktu sekitar 30 jam.
(Guenther, 1949) Commented [e1]: Cari pdf buku ini.

b. Esterifikasi dengan katalis asam sulfat


Asam salisilat, alkohol berlebih, dan katalis ditambahkan ke dalam reaktor. Panas
ditambahkan ke reaktor sampai mencapai suhu reaksi. Ketika konsentrasi asam
telah berkurang sesuai dengan tingkatan yang diinginkan (konversi), produk
dipisahkan. Karena esterifikasi antara alkohol dn asam organik merupakan reaksi
kesetimbangan dapat balik, maka untuk mencapai konversi yang tinggi perlu
pemisahakan salah satu produk yang tebentuk (ester dan air). Metil salisilat
merupakan ester non volatile, di mana alkoholnya secara nyata tidak larut dalam
air, sehinga metode distilasi dapat digunakan untuk memindahkan dari air dari
reaksi (Kirk and Othmer, 1979)
Secara umum reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol
menghasilkan senyawa ester. Reaksi esterifikasi menggunakan katalis asam disebut
Fischer Esterification. Proses reaksi akan berlangsung lambat tanpa adanya katalis
berupa asam kuat, tetapi reaksi akan mencapai kesetimbangan dalam waktu yang singkat
ketika asam karboksilat dan alkohol direfluks dengan asam sulfat pekat atau asam klorida
dalam jumlah sedikit. Reaksi antara asam salisilat dan metanol menggunakan katalis
berupa asam sulfat akan menghasilkan metil salisilat.

OH O OH O

CH3
C C
OH OH

+ CH3OH + H2O

Asam Salisilat Metanol Metil Salisilat Akuades/Air

Gambar 1.1 Reaksi Esterifikasi Asam Salisilat

Karena posisi kesetimbangan mengontrol jumlah ester yang terbentuk, penggunaan reaktan yang
berlebih, baik asam karboksilat ataupun alkohol dapat menambah yield. Pemilihan reaktan yang
direaksikan berlebihan berdasarkan ketersediaan dan harga. Yield ester yang dihasilkan dapat
juga ditingkatkan dengan cara menghilangkan air yang terbentyk bersama ester (Solomon, 2008). Commented [e2]: Cari pdf bukunya

Hasil esterifikasi tersebut selanjutnya direaksikan dengan basa untuk menahan kesetimbangan.
Produk ester dipisahkan dengan kelebihan alkohol dan asam yang tidak bereaksi lainnya.
Pemisahan tersebut mudah dilakukan pada skala besar dimana distilasi umumnya digunakan
untuk memisahkan produk dari hasil samping. Untuk skala kecil dimana proses distilasi bukan
pilihan yang layak, proses pemisahan terjadi sulit atau tidak menarik. Hal tersebut menyebabkan
Fischer esterification tidak umum digunakan untuk pembentukan ester skala kecil seperti
laboratorium (Hoffman, 2004) Commented [e3]: Cari pdf buku ini

2.2 Sifat Fisika - Kimia Bahan Baku dan Produk


2.2.1 Sifat Fisika - Kimia Bahan Baku

Tabel 2.1 Sifat Fisika - Kimia Bahan Baku

Nama Bahan Baku


Sifat Fisik Sifat Kimia
Metanol - Rumus Molekul : CH3OH - Metanol adalah gugus alkohol alifatik yang paling
- Wujud pada 1 atm 250C : cair, tak berwarna sederhana, reaktifitasnya ditentukan oleh gugus
- Berat molekul (g/mol) : 32 hidroksil. Reaksi dengan metanol terjadi melalui
- Titik didih ( boiling point) : 64,7 pecahnya ikatan C-O atau C=H dan bercirikan
- Titik beku ( freezing point ) : -97 reaksi substitusi gugus -H dan -OH
- Temperatur kritis ( K) : 514,58 - Dehidrogenasi
- Tekanan kritis ( Bar ) : 80,97 Pelepasan unsur hidrogen dengan bantuan katalis
- Densitas ( g/cm3) : 0,79 Ag
- Viskositas (cP) : 0,541 Reaksi: 2CH3OH 2CH2OH +H2 .
- ΔHf pada 250 C, 1 atm (kj/mol) : -201,17 - Reaksi esterifikasi
- ΔGf pada 250 C, 1 atm (kj/kmol): - 162,151 Pembentukan senyawa ester dengan jalan
- Impuritas : H20 0,15% berat mereaksikan metanol dengan senyawa asam
- Kemurnian : CH3OH 99,85% organik, misal pada reaski pembentukan metil
berat salisilat.
Reaksi:CH3OH+C7H6O3 C8H8O3+H2O
Asam Salisilat - Rumus Molekul : C7H6O3 -Reaksi esterifikasi adalah reaksi yang dengan
- Wujud pada 1 atm 25 0 C : padat, kristal senyawa alkohol dapat membentuk ester, misal
- Berat molekul (g/mol) : 138 pada reaski pembentukan metil salisilat.
- Titik didih ( boiling point) : 211 C Reaksi:C7H6O3 +C6H5NH2 C8H8O3+H2O
- Titik beku ( freezing point ) : 159 -Dapat membentuk salycilamide bila direaksikan
- Temperatur kritis ( K) : 739 dengan aniline memakai katalis PCl3.
- Tekanan kritis ( Bar ) : 51,80 Reaksi:C7H6O3+CH3OH HOC6H4CONHC6H5
- Densitas ( g/cm3) : 1.565
- Viskositas (cP) : 0,541
- Δ Hf pada 25 0 C, 1 atm (KJ/mol) : -466,35
- Δ Gf pada 25 0 C, 1 atm (KJ/kmol) :-339
2.2.2 Sifat Fisika-Kimia Produk

Tabel 2.2 Sifat Fisika-Kimia Produk


Sifat Fisik Sifat Kimia
Metil Salisilat - Rumus Molekul : C8H8O - Metil salisilat dalam larutan alkaline bila
- Wujud pada 1 atm 25 0 C : cair, tak berwarna dimixer dengan acetid anhydyde menghasilkan
- Berat molekul (g/mol) : 152 methyl o-acetoxy benzoate.
- Titik didih ( boiling point) : 220,5 - Metil salisilat direaksikan dengan capryl
- Titik beku ( freezing point ) : -8,3 chloride menghasilkan methyl 2-capryloxy
- Temperatur kritis ( K) : 701 benzoate sedangkan pada hidrolisis ester
- Tekanan kritis ( Bar ) : 40,9 menghasilkan 4 capry salicylic acid.
- Densitas ( g/cm3) : 1,183
- Δ Hf pada 25 0 C, 1 atm (KJ/mol : -464,3
- Δ Gf pada 25 0 C, 1 atm (KJ/kmol) : - 339

(Kirk and Othmer, 1979) Commented [e4]: Cari pdf buku ini

2.3 Harga Bahan Baku dan Produk


Tabel 2.3 harga bahan baku dan produk metil salisilat
No. Bahan Harga (US$/kg) Harga (Rp/kg)*
1 Asam Salisilat 3,8 43.551,80
2 Metanol 0,8 9.168,80
3 Metil Salisilat 8 91.688,00
4 Asam Sulfat 0,27 3.094,47
sumber : *1 US $= Rp12.437,00 (Bank Indonesia,19/12/ 2014)

2.4 Tinjauan Termodinamika Commented [e5]: CARI LITERATUR YANG


MENUNNJUKKAN TINJAUAN INI
Entalpi reaksi (ΔH) dapat digunakan untuk menentukan apakah reaksi endotermis atau
eksotermis. Entalpi reaksi metanol dan asam salisilat dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut :
Ln Ke= - delta H o / RT + Δ S o/ R ...................................................................................pers. (2.1)

Dari hasil plot antara ln Ke Vs 1/T diperoleh persamaan y =- 7797,26x + 24,33. Maka dengan
mensubstitusi nilai R = 0,00831447 Kj/mol.K pada slope, diperoleh delta H = 64,83 Kj/mol.

Karena entalpi reaksi bernilai positif, maka reaksi antara metanol dan asam salisilat merupakan
reaksi endotermis. Untuk reaksi endotermis, maka kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan
harga konstanta kesetimbangan (K). Pada kondisi suhu reaksi 63 0 C, diperoleh konstanta
kesetimbangan sebesar Ke= 3,114. Harga K kecil, menunjukkan bahwa reaksi pembuatan metil
salisilat merupakan reaksi reversible.

2.5 Tinjauan Kinetika Commented [e6]: CARI LITERATUR YANG


MENUNNJUKKAN TINJAUAN INI

Konversi kesetimbangan yang dicapai pada kondisi operasi T= 63 oC, P = 1 atm dengan
perbandingan mol metanol : asam salisilat = 8 :1 dan konsentrasi katalis asam sulfat 1,1 mol/L
adalah sebesar Xae = 0,9581. Untuk reaksi reversible, konversi reaksi diambil 95% dari
konversi kesetimbangan, maka diperoleh konversi reaksi sebesar Xa = 0,9102.
Secara umum reaksi esterifikasi metanol dan asam salisilat dapat disimbolkan sebagai berikut:
𝑘𝑖
A+B 𝑘2
C + D................................................................................................pers. (2.2)

dimana :
A = asama salisilat
B= metanol
C= metil salisilat
D= air

Anda mungkin juga menyukai