A. Bahan bakar
Batubara, kokas, minyak dan gas merupakan bahan bakar yang banyak dipakai
pada proses piro metallurgi. Bahan bahan tersebut dipakai selain sebagai sumber energi
juga dipakai sebagai reduktor. Komponen utama bahan bakar adalah karbon, hidrogen dan
unsur unsur nitrogen, belerang dan oksigen.
Zat terbang diperoleh pada saat pemanasan batubara (suhu 950 ºC),
gas gas yang menguap adalah gas yang dapat terbakar (combustible gasses)
seperti hidrogen, karbon, mono oksida metan, uap tar dan incombustible
gasses seperti CO2 dan uap air.
Wood - - - -
Kokas lebih disukai sebagai bahan bakar karena sifat fisika dan kimianya,
kokas tidak hanya sebagai sumber bahan saja tetapi berfungsi pula sebagai
reduktor. Kokas yang bersifat keras dan kompak sangat diperlukan pada industri
baja.
Komposisi kokas :
• Fixed carbon = 83 – 90 %
• Zat terbang = 0,5 – 4 %
• Abu/ash = 4 – 15 %
• Moisture = <5%
• Belerang = 0,5 – 3 %
• Phospor = < 0,04 %
Sedangkan sifat fisika kokas metallurgi :
Apperent specific gravity = 0,8 – 1,1
True specific gravity = 1,8 – 2,0
Porositas= 41 – 55 %
PIRO METALLURGI
Jenis S H C N O GCV
(%) (%) (%) (%) (%) Btu/lb
Coke oven merupakan bahan bakar gas yang sangat baik karena
mempunyai nilai kalori yang sama dengan gas alam. Bahan bakar ini
merupakan hasil sampingan dari batubara yang didistilasi, mempunyai
kandungan 40 % methane dan 50 % hidrogen (coal gas).
PIRO METALLURGI
Producer gas adalah bahan bakar gas yang dibuat dengan jalan
membakar batubara pada udara terbuka sehingga membentuk uap dengan
reaksi :
2 C + O2 CO
1. Biaya per unit pengolahan, adalah pembelian bahan bakar yang didasarkan atas
hasil yang didapat.
Misalnya dalam suatu proses metallurgi memakai bahan bakar sebagai berikut :
Jenis Jumlah (lt) Harga satuan (Rp) Hasil (ton) Harga (Rp)/ton
Maka yang dipilih adalah bahan bakar jenis A walaupun harga per satuan nya
lebih mahal dari bahan bakar jenis B.
PIRO METALLURGI
3. Kecocokan bahan bakar untuk proses. Tidak semua bahan bakar cocok
untuk proses peleburan, misalnya dalam pembuatan baja dimana
batubara muda tidak cocok untuk peleburan. Sebab batubara ini
kalorinya kurang juga mengandung sulfur yang tidak baik bagi baja yang
akan dihasilkan.
4. Kemurnian dan nilai kalori dari bahan bakar.
PIRO METALLURGI
B. Tungku
Pada prinsipnya pemilihan jenis bata tahan api yang dipakai harus
disesuaikan dengan jenis terak yang ditangani dan oksida utama pebentuk terak.
Dengan demikian dalam suatu tungku metallurgi akan terdapat lebih dari satu
macam bata tahan api, misalnya temperatur komposisi gas, komposisi terak.
TUGAS
PELAJARI :
(HAL. : 7 – 18)
PADA BAB :