Anda di halaman 1dari 29

Petroleum dan Refineri

Pertemuan ke-5
27 Maret 2020

1. Karakteristik Minyak Mentah


2. Evaluasi Produk Kilang
3. Peralatan Evaluasi
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

I. Karakteristik Minyak Mentah


1. Dalam persiapan pengolahan minyak, sifat fisik
dan kimia minyak mentah dan sifat-sifat produk
atau fraksi yang dihasilkan merupakan
pertimbangan utama.
2. Karakteristik minyak tersebut (minyak mentah,
fraksi dan produk akhir) tergantung jenis
minyak yang diolah (konsentrasi hidrokarbon,
tipe minyak dan adanya senyawa pengotor).
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Pertimbangan karakteristik minyak mentah


dimaksudkan untuk mendapatkan efisiensi
kilang yang tinggi, sehingga operasinya lebih
ekonomis (proses pengolahannya tidak/kurang
memerlukan pengolahan khusus terhadap
senyawa-senyawa pengotor yang terkandung).
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Proses pengolahan suatu kilang memerlukan


beberapa informasi minyak mentah yang akan
diolah menjadi fraksi-fraksi atau produk akhir.
Informasi tersebut diperoleh dari data
laboratorium (distilasi ASTM) dan data crude
assay dari Pilot Plant.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Berdasarkan data yang diperoleh dari informasi


tersebut dapat diperkirakan jenis minyak yang
akan diolah, apakah minyak dasar parafin,
naftena atau campuran.
Untuk mengklasifikasi minyak mentah dan
produk-produknya dapat dilakukan dengan
mengetahui:
 Faktor karakteristik
 Indek Viskositas
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Faktor karakteristik minyak dapat dihitung


berdasarkan definisi berikut. (pers hal. 51).

Faktor karakteristik sangat erat hubungannya


dengan viskositas, titik anilin, berat molekul,
suhu kritis, persen hidrokarbon, dll.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Indek Viskositas
 Indek Viskositas mempunyai skala 0 – 100 yang
menunjukkan kecepatan perubahan viskositas
terhadap suhu. Indek Viskositas 100 berarti minyak
cenderung tidak menjadi pekat pada suhu rendah atau
menjadi encer pada kenaikan suhu.

 Minyak dasar parafin mempunyai indek viskositas


hampir 100, dan minyak-minyak dasar naftena
mempunyai indek viskositas sekitar 40.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Konstanta Viscosity-Gravity, KVG


 Konstanta ini meliputi viskositas dan berat
jenis terlihat pada hubungan berikut (pers hal.
52).
Indek Korelasi, IK
 Indek korelasi mempunyai hubungan dengan
titik didih dan berat jenis seperti pada pers
hal. 52.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Berdasarkan faktor karakteristik dan indek


viskositas minyak mentah dikelompokkan
sebagai berikut:
No. Grup K IV
1. I 12,1 – 12,6 80 – 100
2. II 11,9 – 12,2 60 – 80
3. III 11,7 – 12,0 40 – 60
4. IV 11,5 – 11,8 20 – 40
5. V 11,3 – 11,6 0 – 20
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Minyak mentah dapat juga digolongkan


sebagai minyak masam (sour), jika
mengandung hidrogen sulfida. Minyak mentah
diklasifikasikan sebagai sour jika mengandung
hidrogen sulfida terlarut > 0,05 ft3 per 100
gallon, minyak tersebut beracun.

 Sebaliknya minyak yang mengandung


hidrogen sulfida < 0,05 ft3 per 100 gallon
digolongkan sebagai minyak manis (sweet).
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Prosedur Analisis Rutin Minyak Mentah


No. Analisis Karakteristik
1. Penentuan Minyak Mentah Gravity, warna, kandung S dan N,
viskositas dan titik tuang

2. Distilasi Tekanan Atm 1. Cut 10 fraksi distilat pada


interval 25 oC dari 50 – 275
o
C.
2. Penentuan tiap fraksi :
volume, gravity dan indek
refraksi.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Prosedur Analisis Rutin Minyak Mentah


No. Analisis Karakteristik
3. Distilasi Tekanan 40 mmHg 1. Cut 5 fraksi distilat yang
diperoleh dari residu distilasi
atm pada interval 25 oC dari
200 – 300 oC.
2. Penentuan untuk tiap fraksi:
gravity, indek refraksi,
viskositas dan titik kabut.

4. Analisis Residu Berat, gravity, residu karbon


Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Prosedur Analisis Rutin Minyak Mentah


No. Analisis Karakteristik
5. Perhitungan 1. Volume dan gravity: gasolin
ringan, gasolin dan nafta.
Distilat kerosin, gas-oil,
distilat pelumas, residu.
2. Indek korelasi
3. Spesifik dispersi fraksi
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Prosedur Pengujian dan Analisis Minyak dan fraksinya


Material yang Sifat-sifat yang Prosedur Pengujian dan Kondisi
dianalisis ditentukan
Berat Jenis Piknometer botol pada
60 oF/60oF

Warna ASTM –D1500

Minyak mentah Kandungan Sulfur ASTM-D129 (bomb combustion)

Kandungan Nitrogen Kjeldahl

Viskositas ASTM-D88 (Saybolt)


ASTM-D445 (Penske)
Titik Tuang ASTM-D97
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Prosedur Pengujian dan Analisis Minyak dan fraksinya


Material yang Sifat-sifat yang Prosedur Pengujian dan Kondisi
dianalisis ditentukan
Fraksi distilat Berat Jenis Neraca Westphal pada
pada tekanan 60 oF/60 oF
atmosfir
Indek Refraksi ASTM-D1218 pada 20 oC

Fraksi Distilat Berat Jenis Piknometer pipet pada


pada tekanan 100 oF/60 oF
40 mmHg Indek Refraksi ASTM-D1218 pada 20 oC
Viskositas ASTM-D445
Titik Kabut ASTM-D97
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Prosedur Pengujian dan Analisis Minyak dan fraksinya

Material yang Sifat-sifat yang Prosedur Pengujian dan Kondisi


dianalisis ditentukan
Residu Berat Jenis Piknometer botol pada
60 oC/60 oC

Residu Karbon ASTM-D524 (Ramsbottom)


Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

II. Evaluasi Produk Kilang


 Sifat-sifat dasar produk kilang dapat
ditentukan dari faktor karakteristik dan titik
didih produk tersebut.
 Besaran-besaran fisik dan sifat-sifat umum
yang diperlukan untuk mengevaluasi produk
kilang adalah:
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Sulfur dalam produk


 Titik nyala
 Tekanan uap
 Gravity
 Titik tuang dan titik beku
 Viskositas
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Sulfur dalam produk


Jumlah rata-rata sulfur dalam produk awal
(straight run products) berkaitan dengan
jumlah sulfur yang terdapat dalam minyak
mentah yang diolah.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Titik Nyala
Perkiraan hubungan antara titik nyala dengan
persen jarak didih (0 – 10 %) dikemukan oleh
Nelson sebagai berikut:
Untuk fraksi distilasi : 0,64 T – 100
Untuk minyak mentah : 0,57 T – 100
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Jarak didih yang lebar mempunyai beberapa


pengaruh terhadap titik nyala. Pada titik nyala
atau suhu penyalaan, tekanan uap beberapa
material sebagai berikut:
Material sangat mudah menguap ……. 20 mm
G a s o l i n ………………………………………. 14 mm
Kerosen, distilat dan residu …………….. 5 mm
Minyak-minyak pelumas …………………. 1 mm
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Tekanan Uap
Tekanan uap gasolin pada jarak 8 – 14 psi kira-
kira sama dengan persen butan di dalam
gasolin. Gasolin dengan tekanan 8 psi
mengandung kira-kira 6,6 % butan, dan
tekanan 12 – 14 psi gasolin mengandung kira-
kira 14 % butan.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Gravity
oAPI gravity atau berat jenis biasanya
dilaporkan sebagai bagian dari analisis minyak
mentah atau produk-produknya. oAPI gravity
dapat dihitung dengan persamaan hal. 58.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Titik Tuang dan Titik Beku


Suhu pembekuan tidak dapat diestimasi
secara teliti, karena tidak ada cara umum
untuk mengklasifikasikan minyak selain faktor
karakteristik, indek korelasi, titik anilin dsb.
Titik tuang biasanya lebih rendah dari titik
beku.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

 Viskositas
Jarak harga viskositas yang umum beberapa
produk kilang minyak ditentukan berdasarkan
suhu minyak yang diukur. Apabila campuran 1
% vol minyak dengan viskositas 500 dan 1 %
vol minyak dengan viskositas 100 pada suhu
yang sama, maka viskositas campuran minyak
tersebut bukan 300 tetapi mendekati harga
rata-rata sekitar 200 pada masing-masing 50 %
campuran.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Macam- macam distilasi di laboratorium


1. Distilasi Engler (ASTM-D86)
2. Distilasi Hampa (ASTM-D1160)
3. Distilasi TBP (Distilasi 15/5)
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Distilasi Engler (ASTM-D86)


 Percobaan dilakukan menggunakan 100 ml
minyak pada kecepatan pemanasan untuk
tetesan pertama adalah 5 – 10 menit, dan
selanjutnya 4-5 ml/menit.
 Suhu yang dicatat pada tetesan pertama
disebut IBP. Selanjutnya suhu dicatat pada 5 ml,
10 ml dst setiap kenaikan 10 ml. distilasi ini
disebut juga distilasi 10 %. Suhu uap maksimum
pada tetesan hasil akhir disebut FBP.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Distilasi Hampa (ASTM-D 1160)


 Distilasi ini sama dengan ASTM D-86, tetapi
percobaan dilakukan pada tekanan hampa 10
mmHg dan suhu sampai dengan 1000 oF
setelah dikoreksi terhadap tekanan atm.
Evaluasi Persediaan Minyak dan Produknya

Distilasi TBP (Distilasi 15/5)


 Percobaan dilakukan pada menara fraksionasi
dalam pilot plant dengan 15 plat dan rasio 5:1.
kondisi operasi adalah 600 oF dan tekanan
1 atm.

Anda mungkin juga menyukai