LEMBAR PENGESAHAN
(APPROVING SHEET)
FAKULTAS TEKNIK
(ENGINEERING FACULTY)
Penentuan titik kabut, titik tuang, titik beku, fire point, dan flash point
cukup memegang peranan penting, terutama dalam hubungan dengan temperatur
fluida di dalam tangki – tangki penampungan dan flow line. Dari proses
transportasi minyak, temperatur juga sangat dominan, sehingga dengan
3
mengetahui sifat karakteristik fluida, hambatan pembekuan minyak pada flow line
dapat dihindari. Oleh karena itu, dalam memproduksi minyak, analisa fluida
reservoir sangat penting dilakukan guna menghindari hambatan – hambatan dalam
operasinya. Hal itu juga dapat membantu dalam pencapaian produktifitas secara
maksimum dengan baik. Study dari analisa fluida reservoir ini dapat digunakan
untuk mengevaluasi peralatan produksi yang digunakan.
DAFTAR ISI
(CONTENTS)
Hal
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
(INTRODUCTION)
PERCOBAAN I PENENTUAN DENSITAS, SPECIFIC GRAVITY ........ 4
DAN ºAPI GRAVITY
(EXPERIMENT I DETERMINING OF DENSITY, SPECIFIC GRAVITY
AND OAPI GRAVITY)
PERCOBAAN II PENENTUAN KANDUNGAN AIR DAN ................. 14
ENDAPAN SEDIMEN ( BS & W )
(EXPERIMENT II BASE SEDIMENT AND WATER DETERMINATION)
PERCOBAAN III ANALISA KIMIAWI AIR FORMASI ............................ 20
(EXPERIMENT III CHEMICAL ANALYSIS OF FORMATION WATER)
PERCOBAAN IV PENENTUAN VISCOSITAS ........................................... 29
(EXPERIMENT IV DETERMINING OF VISCOSITY)
PERCOBAAN V PENYULINGAN MINYAK MENTAH ............................ 38
(EXPERIMENT V CRUDE OIL DESTILATION)
PERCOBAAN VI PENENTUAN FLASH POINTDANFIRE POINT............ 44
(EXPERIMENT VI FLASH POINT AND FIRE POINT DETERMINATION)
PERCOBAAN VII PENENTUAN CLOUD POINT, COLD POINT DAN.... 50
POUR POINT
(EXPERIMENT VII DETERMINING OF CLOUD POINT, COLD POINT AND
POUR POINT)
PERCOBAAN I
(EXPERIMENT I)
PENENTUAN DENSITAS, SPECIFIC GRAVITY DAN ºAPI
GRAVITY
(DETERMINING OF DENSITY, SPECIFIC GRAVITY AND OAPI
GRAVITY)
141.5 m
API 131.5 o
SG v
4
5
141.5 o
SG SG
131.5 API w
API Gravity minyak bumi sering menunjukkan kualitas dari minyak bumi
tersebut. Makin kecil SG-nya atau makin tinggi OAPI-nya, maka minyak bumi itu
makin berharga karena lebih banyak mengandung bensin. Sebaliknya makin
rendah OAPI atau makin besar SG-nya, maka mutu minyak bumi itu kurang baik
karena lebih banyak mengandung lilin (wax) atau residu (aspal). Perhatikan tabel
dibawah ini:
Tabel 1.1.Komponen, API, dan SG
Komponen ºAPI SPESIFIC GRAVITY
Minyak Ringan >20 <0,934
Minyak Berat 10-20 0,934-1,000
Tar <10 >1,000
Namun dewasa ini dari minyak bumi berat pun dapat di buat fraksi bensin
lebih banyak dengan sistem “Cracking” dalam penyulingan.Walaupun demikian
tentu proses ini memerlukan ongkos atau biaya yang lebih besarlagi.
Selain API juga dapat dipakai Baume yaitu :
140
Baume 130
SG
Sistem Baume tidak banyak digunakan didalam industri perminyakan.
Perbandingan antara skala yang menggunakan SPECIFIC GRAVITY dengan
°API dan °Baume dapat dilihat pada tabel. Perlu dicatat bahwa yang dimaksud
dengan SPECIFIC GRAVITY disini adalah SPECIFIC GRAVITY keseluruhan
minyak mentah tersebut, jadi semua fraksi. Selain itu SPECIFIC GRAVITY
minyak bumi juga tergantung pada temperature, sehingga bila temperaturnya
tinggi maka makin rendah SPECIFIC GRAVITY-nya.
6
SG (60oF) O
API O
Baume
1,000 10,0 10
0,9655 15,1 15
0,9333 20,1 20
0,9032 25,2 25
0,8750 30,2 30
0,8485 35,3 40
0,8235 40,3 40
0,8000 45,4 45
0,7778 50,4 50
7
1,076 0
1,000 10
0,9659 15
0,9340 20
0,9100 24
0,8762 30
0,8550 34
0,8251 40
0,8063 44
0,7796 50
0,7587 55
0,7389 60
0,7201 65
0,7022 70
0,6852 75
0,6690 80
0,6536 85
0,6388 90
0.6247 95
0,6112 100
8
GelasUkur Picnometer
GelasUkur Picnometer
B. Labu Volumetric
1. Timbang terlebih dahulu labu volumetric kosong, kemudian isi labu
volumetric dengan crude oil.
2. Timbang kembali labu volumetric yang telah terisi crude oil,
pastikan crude oil telah mencapai tanda batas yang terdapat pada
dinding labu .
3. Selisih berat labu volumetric ini adalah massa crude oil.
4. Volume labu volumetric dapat dilihat dari label yang ada pada alat
atau dengan menuangkan crude oil kedalam gelas ukur untuk
mengetahui volume crude oil yang diuji.
5. Densitas crude oil dapat diperoleh melalui perbandingan massa
crude oil terhadap volumenya.
11
1.5. Tugas
2. Jelaskan prinsip kerja kerja alat labu volumetric dan hydrometer jar.
Hasil Pengamatan
Gliserin 75%
Air Formasi
Minyak Rem
Pekanbaru, / / 2022
(……………….……..) (…………………..….)
PERCOBAAN II
(EXPERIMENT II)
PENENTUAN KANDUNGAN AIR DAN ENDAPAN SEDIMEN
( BS & W )
(BASE SEDIMENT AND WATER DETERMINATION)
2.2.Teori Dasar
Dalam suatu proses produksi, air dan padatan – padatan yang
terbawa atau ikut terproduksi bersama minyak, harus dipisahkan. Air yang
terproduksi dapat mengganggu proses prefinary. Sedangkan padatan yang
ikut terproduksi biasanya adalah pasir dan serpih, itu dapat mengganggu alat
produksi.Hal ini disebabkan oleh karena batuan yang unconsolidated dan
porous. Butir – butir ini sedemikian kecilnya sehingga dapat lolos dari
saringan dan mengendap di bawah sumur. Untuk pemisahan zat – zat padat
dari minyak berat misalnya, dapat dilakukan dengan centrifuge karena jenis
minyak berat penguapannya rendah atau kecil sehingga fraksi minyak yang
hilang kecil atau sedikit.
Pemisahan minyak dari air dan padatan pada waktu produksi mempunyai
maksud tertentu :
1. Mencegah Korosi.
2. Mencegah Erosi.
3. Mencegah terbentuknya Scale.
Ada dua macam centrifuge yang digunakan dalam industry perminyakan
yaitu shaplessuper centrifuge dan De laval seperator. Penggunaan alat ini
terutama untuk extrasi padatan – padatan dalam minyak, di kilang. Alat ini
juga digunakan untuk emulsi minyak.
14
15
Dengan methode centrifuge ini, air yang densitasnya lebih besar atau lebih
tinggi berada di bawah sedangkan minyak yang densitasnya lebih rendah
berada di atasnya, pasir dan padatan lainnya cenderung untuk mengikuti air
walaupun padatan yang lebih besar akan tertinggal dalam centrifuge.
Centrifuge ini mempunyai kelebihan antara lain :
a. Waktu yang diperlukan untuk memisahkan air dan minyak serta
endapan lain lebih singka tdaripada Dean And Stark method.
b. Pemindahan alat sangat mudah dilakukan.
c. Penguapan yang terjadi sangat kecil karena yang dipakai adalah
system tertutup.
d. Metode yang dipakai ini sangat fleksibel di dalam penggunaan
produksi yang berubah hanya dengan mengurangi dan menambahkan
unitnya.
Centrifuge Tube
17
BS & W Machine
2.5.Tugas
1. Mengapa penentuan kandungan air dan endapan sedimen perlu dilakukan
? (sertakan 1 referensi)
2. Mengapa dalam proses produksi minyak dapat terjadi emulsi ? (sertakan
1 referensi)
3. Jelaskan konsep dari metode centrifuge !
4. Apakah fungsi dari penggunaan demulsifier dan toluene dalam percobaan
ini ?
5. Berdasarkan analisa BS&W yang dilakukan pada salah satu sampel dari
sumur X, diketahui bahwa terdapat kandungan air dan sedimen yang
sangat besar di dalam minyak. Jelaskan kemungkinan masalah yang akan
terjadi pada saat produksi apabila tidak segera ditangani !
6. Jelaskan pengertian dari :
• BS & W
• Oil Cut
• Water Cut
• Emulsi
19
Hasil Pengamatan
Pekanbaru, / / 2022
(……………….……..) (…………………..….)
PERCOBAAN III
(EXPERIMENT III)
20
21
4. Adanya emulsi
5. Adanya kerusakan formasi
pH meter
23
B. Penentuan Alkalinitas
Alkali dari suatu cairan biasa dilaporkan sebagai ion CO3 , HCO 3 , dan OH ,
dengan mentitrasiair sample dengan larutan asam lemah dan larutan indicator.
Larutan penunjuk (indicator) yang digunakan dalam penentuan kebasahan CO3
Prosedur Percobaan
1. Mengambil contoh air pada gelas titrasi sebanyak 1 cc dan menambahkan
larutan Phenolptalein (PP ) sebanyak 2 tetes.
2. Mentitrasi dengan larutan H 2 SO4 0.02 N sambil digoyang. Warna akan
berubah dari pink menjadi jernih. Mencatat jumlah larutan asam tersebut
sebagai Vp.
3. Menetesi lagi dengan 2 tetes Metil Orange, warna akan berubah menjadi
orange.
4. Mentitrasi lagi dengan H 2 SO4 0.02 N sampai warna menjadi merah /
merah muda. Mencatat banyaknya larutan asam total yaitu : jumlah asam
(2) + asam (4) sebagai Vm.
24
Perhitungan
Kebasahan P =Vp / banyaknya cc contoh air
Kebasahan M = vm / banyaknya cc contoh air
Penentuan untuk setiap ion dalam milieqivalen ( me / L ) dapat ditentukan dari
table berikut :
Klasifikasikonsentrasi ion
HCO3 CO3 OH
P = 0 M 20 0 0
P = M 0 0 20 P
2P = M 0 40 P 0
2P < M 20 ( M 2P ) 40 P 0
2P > M 0 40 ( M P ) 20 ( 2P M )
ml titer 20
Kalsium, me/L =
ml contoh air
Penentuan Kalsium ( Ca ) :
1. Mengambil 20 ml air suling, menambahkan 2 tetes larutan buffer calver
dan 1 tepung indicator calcer II, warna akan berubah menjadi cerah.
2. Menambahkan 5 cc air yang dianalisa. Bila ada Ca larutan yang berubah
menjadi kemerahan.
3. Mentitrasi dengan larutan kesadahan total 20 epm, warna akan berubah
jernih, mencatat volume titrasi.
Penentuan Magnesium ( Mg ) :
= Magnesium, me / L 12,2
D. Penentuan Klorida
1. Mengambil 20 ml air sample, menambahkan 5 tetes K2CrO4, warna akan
menjadi bening.
2. Mentitrasi dengan larutan AgNO3 1 ml = 0,001 g Cl sampai warna coklat
kemerahan, mencatat volume pentitrasi.
3. Jika menggunakan AgNO3 0,001 N :
ml titer 1000
Kadar Cl, mg/L =
ml contoh air
E. Penentuan Sodium
1. Mengkonversikan mg/L anion dengan me/L dan menjumlahkan harganya.
2. Mengkonversikan mg/L kation menjadi me/L dan menjumlahkan
harganya.
3. Kadar sodium ( Na ), mg/L = (anion – kation) 23.
3.5. Tugas
Vp = ml HCO3 - =
Wetness P = CO3 - =
2. Penentuan alkalinitas Vm = ml
Wetness M =
Vs = ml OH- =
V. titrasi = ml
4. Penentuan klorida Cl-(me/L) = Cl-(mg/L) =
V. water = ml
Pekanbaru, / / 2022
Praktikan Asisten Lab
(……………………………..) (……………..………………..)
PERCOBAAN IV
(EXPERIMENT IV)
PENENTUAN VISCOSITAS
(DETERMINING OF VISCOSITY)
29
30
dimana :
µ = Viskositas absolute (poisse)
d = densita cairan (gr/cc)
t = waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir melalui pipa
kapiler (detik)
kinematic viscosity
Viskosimeter Oswald
33
4.3.2. Bahan
1. Crude Oil 250 ml
2. Gliserin 25%
3. Gliserin 50%
4. Gliserin 75%
5. Minyak Rem 50 ml
6. Bensin
34
4.5.Tugas
1. Jelaskan pengertian viskositas dan factor – factor yang
mempengaruhinya.
2. Buatlah grafik hubungan antara viskositas dengan SG, densitas, 'API!
Dan temperature, serta jelaskan.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan viskositas kinematik dan
viskositas dinamik.
4. Diketahui massa picnometer kosong = 20.XX, dan masa picnometer
berisi fluida 45.XX. memiliki waktu alir selama 1.XX detik. Volume
picnometer 25 ml, tentukan densitas, SG, viskositas kinematik, dan
viskositas dinamik. ( XX = merupakan dua angka terakhir dari NPM).
5. Jelaskan perbedaan pengukuran dengan viskometer Ostwald dengan
viskosimeter Redwood
6. Gambarkan bentuk redwood viscosimeter secara lengkap.
7. Jelaskan aplikasi di lapangan dari percobaan ini dan cara mengatasi
jika suatu sumur produksi minyaknya mengandung viskositas yang
tinggi.
37
Hasil Pengamatan
Pekanbaru, / / 2022
(……………….……..) (…………………..….)
PERCOBAAN V
(EXPERIMENT V)
PENYULINGAN MINYAK MENTAH
(CRUDE OIL DESTILATION)
38
39
Thermometer
Neraca Digital
5.3.2. Bahan
1. Crude oil 250 ml
10. Hentikan pemansan pada end boiling point dan biarkan cairan destilat
menetes pada gelas ukur.
11. Setelah pendinginan, catat volume total destilat.
12. Timbang Flask + residu + thermometer.
13. Ukur SG residu dengan picnometer (25 mL) pada kondisi laboratorium.
14. Ukur temperature dan tekanan udara laboratorium selama percobaan.
42
5.5 Tugas
Hasil Pengamatan
0
Massa Densitas Temperature Temperature Volume API Massa
crude oil crude oil bubble point initial boiling Destilat residu
(gr) (gr/ml) (oC) point (oC) (ml) (gr)
Pekanbaru, / / 2022
(……………….……..) (…………………..….)
PERCOBAAN VI
(EXPERIMENT VI)
PENENTUAN FLASH POINT DAN FIRE POINT
(FLASH POINT AND FIRE POINT DETERMINATION)
44
45
semacam ledakan karena adanya tekanan dan api yang terdapat pada test
flame akan mati. Inilah yang disebut dengan flash point.
Semula penentuan flash point dan fire point ini dimaksudkan untuk
keamanan dimana orang yang bekerja tanpa kuatir akan terjadinya
kebakaran, tetapi perkembangannya yaitu dapat mengetahui mudah tidaknya
minyak tersebut menguap.
5.3.2.Bahan
1. Crude Oil 100 ml
diinginkan (minimal 5ºC bawah suhu titik nyala yang telah diketahui dari
referensi sebelumnya).
4. Ketika tampilan digital mencapai suhu yang diinginkan, lampu merah akan
padam. Mungkin perlu untuk membuat sedikit penyesuaian menggunakan
kontrol suhu knob. Lampu merah akan menyala setiap kali alat
memanaskan cup untuk mempertahankan suhu yang kita inginkan.
5. Pastikan bahwa suntik dalam keadaan bersih dan kering. Ambil 2 ml
sampel (uji suhu kurang dari 100ºC) atau 4 ml (uji suhu lebih dari 100ºC)
6. Membuka katup kontrol gas dan lampu uji nyala. Putar kontrol gas katup
searah jarum jam untuk mengatur besar kecil nyala api. Pilot flame adalah
menjadi ukuran minimum untuk secara otomatis menyala lagi uji nyala.
7. Mengatur timer dengan menekan saklar pada waktu 1 menit (suhu uji
kurang dari 100ºC ) dan 2 menit (suhu uji lebih tinggi dari 100ºC).
8. Setelah timer berhenti, buka lid & shutter sepenuhnya selama 2,5 detik
sambil mengamati flash. Letupan api relatif besar akan muncul dan
menyebar di atas permukaan cairan. ketika dekat suhu titik nyala yang
sebenarnya, penerapan api uji dapat menimbulkan lingkaran biru (pita
melingkar) ini harus diabaikan
9. Tutup kontrol gas valve setelah setiap tes..
10. Catat tekanan udara (Barometer)
11. Laporkan flash atau tidak ada flash
12. jika tidak ada flash, maka ganti sample lalu lakukan prosedur 1 sampai 8
kembali dengan kenaikan suhu 1ºC sampai terjadinya flash.
48
6.5. Tugas
1. Jelaskan yang dimaksud dengan flash point dan fire point? (sertakan 1
referensi)
2. Jelaskan kenapa penentuan flash point dan fire point perlu dilakukan?
3. Bagaimana cara menentukan flash point dan fire point?
4. Jelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi flash point dan fire point?
(sertakan 1 referensi)
5. Jelaskan aplikasi lapangan dari percobaan ini! (sertakan 1 referensi)
6. Suatu fluida memiliki temperatur flash point sebesar 5X °C, konversikan
kesatuan °F. K, Re, dan Ra! (X = angka npm terakhir)
49
Hasil Pengamatan
Temperatur
Alat Sampel
Crude oil Flash point Fire point
Pekanbaru, / / 2022
(……………….……..) (…………………..….)
PERCOBAAN VII
(EXPERIMENT VII)
PENENTUAN CLOUD POINT, COLD POINT DAN POUR
POINT
(DETERMINING OF CLOUD POINT, COLD POINT AND POUR
POINT)
50
51
7.3.2. Bahan
1. Crude Oil 20 ml
2. Es Batu
3. Garam
52
Water Bath
7.5.Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Cloud point, Cold point dan Pour
point serta apa saja faktor yang mempengaruhinya?
2. Jelaskan hubungan antara Cloud point, Cold point dan Pour point dengan
Densitas, viskositas, waktu dan temperatur?
3. Sebagai seorang engineer langkah apa yang akan dilakukan jika crude oil
yang akan diproduksikan ke permukaan dari reservoir merupakan jenis
minyak berat, sehingga terjadi penyumbatan pada flowline?
4. Jelaskan aplikasi lapangan pada percobaan ini?
5. Konversikan temperature berikut ke Fahrenheit, Kelvin, Reamur dan
Rankine:
- 8 °C
- 1X °C
- 2X °C
- 36 °C
- 6X °C
Hasil Pengamatan
Pekanbaru, / / 2022
(……………….……..) (…………………..….)