Anda di halaman 1dari 4

KESIMPULAN

(CONCLUSION)

Dari seluruh serangkaian percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh


kesimpulan sebagai berikut :

 Penentuan Densitas, Specific Gravity , dan °API gravity


 Nilai densitas berbanding lurus dengan viskositas, semakintinggi
densitas maka nilai viskositasnya juga semakin tinggi.
 Densitas crude oil yang di ukur dengan menggunakan labu
volumetrik sebesar 0,841gr/ml
 Spesifik gravity dari crude oil adalah 0,841
 0API dari crude oil adalah 36,75
 Nilai densitas, SG dan 0API sangat menentukan kualitas suatu
fluida.
 Penentuan kandungan air dan endapan sedimen (BS&W)
 Kandungan air dan endapan dapat mengganggu proses produksi
minyak bumi.
 Dalam percobaan penentuan kandungan air dan endapan sedimen
dilakukan pemisahan antara minyak dengan air serta endapan
sedimen dengan menggunakan BS & W machine yang memberikan
efek agitasi dengan kecepatan 250 rpm,500 rpm dan 750
rpm.Sehingga semakin besar agitasi akan semakin lama pula
emulsi memecah,atau dengan kata lain emulsi akann semakin
stabil,karena dengan agitasi yang kuat,maka akan terbentuk droplet
yang lebih kecil ukurannya.
 Analisis kimiawi air formasi
 Pada saat produksi sering di jumpai masalah-masalah yang dapat
mengganggu pendistribusian minyak mentah (crude oil), hal ini
umumnya disebabkan oleh terbentuknya scale di sepanjang pipa
distribusi.

107
108

 Air formasi memiliki sifat fisika yaitu kompresibilitas, kelarutan


gas dalam air, viskositas, berat jenis, dan konduktivitas.
 Scale merupakan padatan hasil kristalisasi dan pengendapan
mineral dari air formasi yang terproduksi bersam minyak dan gas.
 Kegunaan dari analisa air formasi adalah:
• Untuk Korelasi Lapisan Batuan
• Menentukan Kebocoran Casing
• Menentukan Kualitas Sumber Air untuk Proses Water

Floding.

 Penentuan Viskositas
 Factor yang mempengaruhi viskositas yaitu : tekanan, temperature,
densitas dan gaya kohesi.
 Gliserin 75% memiliki viskositas yang paling besar sehingga sukar
mengalir
 Semakin tinggi temperature suatu fluida, maka viskositasnya
menurun.
 Semakin tinggi viskositas suatu fluida maka akan semakin lama
untuk mengalir.
 Penyulingan Minyak Mentah
 Destilasi adalah proses penyulingan atau pemisahan fraksi – fraksi
dari senyawa hidrokarbon yang kompleks. Dalam percobaan
dilaboratorium, indikator yang diperoleh adalah kualitas crude oil,
nilai destilat, dan nilai residu.
 Untuk menentukan kualitas crude oil yang diperoleh, berdasarkan
pada besarnya °API yang didapatkan. Sebelum sampai kesana,
yang harus didapatkan terlebih dahulu adalah densitas, kemudian
spesifik gravity, kemudian °API. Dalam percobaan ini, diperoleh
°API nya sebesar 36,0349. Berdasarkan tabel, artinya kualitas
crude oil tersebut bagus dan tergolong kedalam minyak ringan.
 Destilat adalah produk hasil dari proses destilasi. Dalam percobaan
ini kategori nilai destilat yang diperoleh yaitu bagus dan tergolong
kedalam minyak ringan. Hal ini berdasarkan pada °API destilat
109

yang besar dan baik. Seperti pada crude oil, mencari °API
membutuhkan nilai densitas, dan spesifik gravity.
 Penentuan Flash Point dan Fire point
 Didapatkan flash point dengan nilai 100ᵒC dan fire point dengan
nilai 108ᵒC menggunakan waktu 2 menit memakai alat rapid flash
tester.
 Flash point >200ᵒF yang memiliki viskositas >5,5 cst (pada 25ᵒC).
 Nilai flash point dan fire point nya yang terlalu besar menandakan
minyak atau sampel yang digunakan tergolong minyak berat
(heavy oil).
 Penentuan Cloud Point, Cold Point dan Pour Point
 Menentukan titik kabut (Cloud Point) didapatkan nilai dan waktu
dari 4 sampel yaitu, sampel 1 menggunakan 10 ml crude oil dengan
waktu 80 detik, nilai Cloud Point-nya berada pada 23ᵒC, sampel 2
menggunakan 10 ml crude oil dengan waktu 80 detik, nilai Cloud
Point-nya berada pada 19ᵒC, sampel 3 menggunakan 5 ml crude oil
dengan waktu 60 detik, nilai Cloud Point-nya berada pada 26ᵒC,
dan sampel 4 menggunakan 5 ml crude oil dengan waktu 80 detik,
nilai Cloud Point-nya berada pada 28ᵒC
 Menentukan titik beku (Cold Point) didapatkan nilai dan waktu
dari 4 sampel yaitu, sampel 1 menggunakan 10 ml crude oil dengan
waktu 210 detik nilai Cold Point-nya berada pada 17ᵒC, sampel 2
menggunakan 10 ml crude oil dengan waktu 210 detik nilai Cold
Point-nya berada pada 13ᵒC, sampel 3 menggunakan 5 ml crude oil
dengan waktu 180 detik nilai Cold Point-nya berada pada 21ᵒC,
dan sampel 4 menggunakan 5 ml crude oil dengan waktu 180 detik
nilai Cold Point-nya berada pada 19ᵒC.
 Menentukan titik tuang (Pour Point) didapatkan nilai dan waktu
dari 4 sampel yaitu, sampel 1 menggunakan 10 ml crude oil dengan
waktu 16 menit 20 detik nilai Pour Point-nya berada pada 28ᵒC,
sampel 2 menggunakan 10 ml crude oil dengan waktu 16 menit 20
detik nilai Pour Point-nya berada pada 29ᵒC, sampel 3
menggunakan 5 ml crude oil dengan waktu 15 menit 30 detik nilai
Pour Point-nya berada pada 31ᵒC, dan sampel 4 menggunakan 5 ml
crude oil dengan waktu 16 menit nilai Pour Point-nya berada pada
29ᵒC.
110

Saran

Penyusun sekaligus penulis menyadari banyak kekurangan dalam hal


penulisan serta tata bahasa.Namun penulis mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun guna melengkapi serta penyempurnaan laporan resmi ini.Saran
untuk asisten dan lab :

Agar lebih disiplin waktu dan memastikan keamanan terhadap semua


peraltaan yang ada,serta pengecekan alat sebelum melakukan pratikum dan
diharapkan agar para asisten dapat serius dalam memberi pengajaran kepada
pratikan. Dan jadilah asisten yang dihormati dan dihargai bukan jadi asisten yang
ditakuti. Penulis berharap kita semua dapat menunjukkan progress yang baik.

Agar Lab di berikan pendingin ruangan yang memadai, supaya pelaksanaan


praktikum bisa berjalan lebih lancer dan lebih nyaman untuk para praktikan dan
aslab.

Anda mungkin juga menyukai