Anda di halaman 1dari 6

Volume 3, Nomor 2, Mei 2017

Penentuan Cloud Point, Cold Point Dan Pour Point


(Determining Of Cloud Point, Cold Point And Pour point)

Dicky Rahmad Kurnia, Mila Chairani, Muhammad Luthfi Mustofa, Najib Amien
Husein, Sarul Lukas
Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau
Jl. Kaharudin Nasution No. 113 Pekanbaru-28284
e-mail

Abstrak

Hampir semua jenis minyak memiliki sifat membeku, semifluid atau massa solid jika mengalami penurunan

temperature. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan dengan mengambil sample minyak formasi dan mengadakan uji

coba untuk mengetahui titik kabut, titik beku, dan titik tuang minyak tersebut. Uji Coba ini dilakukan untuk

menentukan temperature dimana minyak tidak dapat mengalir lagi. Besarnya pour point berbeda – beda untuk

setiap tipe minyak tergantung pada komposisi zat yang dikandungnya. Untuk melaksanakan Uji Coba ini, sample

minyak ditempatkan pada botol yang dilengkapi termometer. Kemudian sample diletakkan pada mesin pendingin

untuk diamati temperature dan fluidanya. Manfaat dari uji coba titik beku, titik kabut, dan titik tuang adalah untuk

mengatasi penurunan temperature pada saat minyak bergerak keatas permukaan melalui pipa-pipa.

Kata-kata kunci : Titik kabut, Titik tuang, Titik beku, Penurunan Suhu, Temperature

Abstract :

Almost all kinds of oils have properties freezes , semifluid or solid mass if decreasing temperature. To overcome
this , made by taking samples of oil formation and conduct trials to determine the point of fog , freezing point ,
and pour point of the oil . Testing was conducted to determine the temperature where the oil can not flow anymore
. The amount of pour point is different - different for each type of oil depends on the composition of the substances
it contains. To implement this Test , the oil sample is placed on the bottle , incorporating a thermometer . Then the
sample is placed on a cooling machine for the observed temperature and fluid . The benefits of testing the freezing
point , the point of mist , and the pour point is to address the drop in temperature when the oil moves up through
the surface of the pipes.

Keywords : Cloud point , pour point , Cold point , drop in temperature , temperature

1
2

I. PENDAHULUAN bentuk cair, sehingga sesuai dengann sifat cairan


pada umumnya.
Pratikum Analisa Fluida Reservoir
Fluida formasi dari suatu lapisan produktif
merupakan salah satu bagian dari ilmu perminyakan.
mempunyai nilai ekonomis adalah minyak bumi atau
Dalam Analisa Fluida Reservoir dipelajari sifat-sifat
Crude Oil, yang sering disebut dengan Fluida
fluida yang diproduksikan (minyak, gas dan air).
Reservoir. Fluida Reservoir merupakan cairan yang
Untuk mengamati sifat-sifat fluida reservoir dalam
terperangkap dalam suatu Trap dimana cairan
hal ini hanya minyak dan air, maka dilakukan
tersebut berasal dari Source Rock yang bermigrasi
pengamatan, percobaan, riset dan penelitian tentang
kelapisan yang lebih Porous (Sand Stone and
sifat fluida reservoir tersebut.
Carbonat). Cairan yang terperangkap tersebut
Pratikum Analisa Fluida Reservoir yang
terhalang oleh suatu cap yang menghalangi minyak
dilakukan adalah salah satu bentuk upaya untuk
bermigrasi kepermukaan. Cairan formasi dapat juga
mempelajari sifat-sifat fluida reservoir. Dalam
berasal dari kubah garam yang mempunyai kadar air
percobaan ini akan dibuktikan tentang sifat-sifat
formasi NaCl yang lebih tinggi. Tekanan statik dan
minyak dan airyang telah dinyatakan oleh para ahli
temperatur reservoir merupakan faktor penentu
dalam bidang perminyakan terdahulu dan dalam
besarnya fluida reservoir yang didapat jika lapisan
perhitungan data hasil percobaan dipakai
diproduksikan.
persamaan-persamaan yang telah ada untuk
Guna lebih mendalami beberapa prinsip
memeriksa data hasil percobaan yang dilakukan
dasar dalam pengukuran sifat-sifat fisik fluida serta
kemudian dibandingkan dengan data dari literatur.
dengan mempertimbangkan keterbatasan sarana dan
Reservoir adalah suatu tempat
peralatan praktikum yang ada dilaboratorium Teknik
terakumulasinya minyak dan gas bumi. Pada
Perminyakan UIR.
umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik
Praktikum Analisa Fluida Reservoir yang
yang berbeda-beda tergantung dari komposisi,
dilakukan ini adalah salah satu mata kuliah wajib
temperatur dan tekanan pada tempat dimana
atau mata kuliah kejuruan dalam bidang
terjadinya akumulasi hidrokarbon didalamnya.
perminyakan bagi mahasiswa Departemen Teknik
Setiap reservoir yang ditentukan, akan diperoleh
Perminyakan Universitas Islam Riau. Oleh karena
sekelompok molekul yang terdiri dari elemen kimia
itu, sebagai bukti telah dilakukannya praktikum
Hidrogen (H) dan Karbon (C). Minyak dan gas bumi
tersebut, maka disusunlah “LAPORAN
terdiri dari kedua element ini, yang mempunyai
PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA
proprosi yang beraneka ragam. Apabila ditemukan
RESERVOIR” ini untuk diajukan sebagai salah
deposit hidrokarbon disuatu tempat, akan sangat
satu syarat untuk memperoleh nilai dan kelulusan
jarang dapat ditemukan ditempat lain dengan
dalam mata kuliah Praktikum Analisa Fluida
komposisi yang sama, karena daerah permukaannya.
Reservoir tersebut. Selain itu diharapkan tulisan ini
Fluida reservoir terdiri dari fluida hidrokarbon dan
dapat dipakai dan dipergunakan sebagai acuan atau
air formasi. Hidrokarbon sendiri terdiri dari fasa cair
pedoman oleh para Praktikan Analisa Fluida
(minyak bumi) maupun fasa gas, tergantung pada
Reservoir di kampus teknik perminyakan di tahun
kondisi (tekanan dan temperatur) reservoir yang
mendatang.
ditempati. Perubahan kondisi reservoir akan
Tujuan laporan ini adalah agar pembaca
mengakibatkan perubahan fasa serta sifat fisik fluida
mengerti dan memahami dengan jelas mengenai
reservoir. Fluida minyak bumi dijumpai dalam
Analisa Fluida Reservoir tentang sifat fisik reservoir
3

yang diajarkan dan dapat diterapkan khususunya ditempatkan pada botol yang dilengkapi termometer.
didalam dunia perminyakan. Karena dalam dunia Kemudian sample dan yar diletakkan pada mesin
perminyakan hal ini sangat penting. Agar pendingin untuk diamati temperature dan fluidanya.
penyusunan makalah ini dapat terarah maka perlu Untuk menentukan titik kabut, sample diamati pada
adanya batasan masalah. Batasan masalahnya adalah tiap penurunan temperature 2 ˚F hingga terbentuk
mengenai pelajaran yang telah disampaikan. Oleh endapan. Sedangkan untuk titik tuang, sample
karena itu diambil permasalahan tentang sifat-sifat diamati pada tiap penurunan suhu 5 ˚F (-15 ˚C)
reservoir. Karena keterbatasan waktu, tenaga, biaya hingga minyak tidak mengalir lagi jika dituangkan.
dan ilmu peneliti, maka hal tersebut dibatasi. Untuk
itu penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dan
kesalahan III. METODOLOGI

1. Isi bath dengan air sampai batas


maksimum
II. TINJAUAN PUSTAKA
2. Tuangkan dengan hati-hati 50 ml sample
Pada perjalanan dari formasi menuju kedalam cup yang sebelumnya telah
permukaan, minyak bumi mengalami penurunan dibersihkan. Kemudian pasang penutup
temperatur. Apabila hal ini tidak diwaspadai, maka (lid) bersama termometer pada
akan terjadi pembekuan minyak di dalam pipa, tempatnya.
sehingga tidak bisa lagi untuk mengalir. Penurunan 3. Hidupkan penyala, atur hingga nyala baik
temperatur ini akan memyebabkan suatu masalah dan konstan.
yang akan menjadi besar akibatnya apabila tidak 4. Atur pemanas sample sedapat mungkin
segera diatasi. sampai diperoleh lagi kenaikan
Harus diketahui dimana minyak mengalami temperature 1 °C
perubahan temperatur, agar dapat mengetahui atau 5. Untuk mendapatkan titik nyala, arahkan
mengantisipasi dan mengambil tindakan yang lidah api kedalam cup dengan cepat (tidak
terbaik agar minyak dapat ditranspotasikan secara lebih dari 1 detik)
lancar dari formasi ke permukaan sesuai dengan 6. Ulangi langkah 5 pada setiap kenaika 1 °
kebutuhan. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, kita hingga diperoleh titik nyala
dapat mengambil sample minyak formasi dan 7. Bila titik nyala telah diperoleh ( uap
mengadakan uji coba untuk mengetahui titik kabut, sample cup menyala ) hentikan
titik beku, dan titik tuang minyak tersebut. pemanasan. Catat titik nyala yang
Salah satu sifat hampir semua minyak adalah diperoleh.
membeku menjadi semi fluid atau massa solid yang 8. Ulangi langkah 2 sampai dengan 7 untuk
sukar bergerak jika padanya terjadi penurunan sample-sample yang lain.
temperature. Test titik kabut umumnya dilakukan 9. Catat tekanan barometernya
pada minyak yang dihasilkan dengan destilasi. Test
ini dilakukan untuk menentukan temperature dimana
minyak tidak dapat mengalir lagi. Besarnya pour
point berbeda – beda untuk setiap tipe minyak
tergantung pada komposisi zat yang dikandungnya.
Untuk melaksanakan test ini, sample minyak
4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.7.1 Tabel Hasil Pengamatan A.7.4 Tabel Hasil Pengamatan

Waktu Volume Temperature Waktu Volume Temperature


Ket Ket
(s) (ml) ℃ (s) (ml) ℃

03:05 7ml 12℃ Cloud 03:06 7ml 11℃ Cloud

01:58 2ml 18℃ Point 02:43 2ml 14℃ Point

06:56 7ml 5℃ Cold 07:00 7ml 9℃ Cold

06:37 2ml 7℃ Point 05:47 2ml 5℃ Point

27:29 7ml 28℃ Pour 24:08 7ml 28℃ Pour

12:45 2ml 26℃ Point 22:10 2ml 27℃ Point

A.7.2 Tabel Hasil Pengamatan A.7.5 Tabel Hasil Pengamatan

Waktu Volume Temperature Waktu Volume Temperature


Ket Ket
(s) (ml) ℃ (s) (ml) ℃

01:12 7ml 30℃ Cloud 03:10 7ml 18℃ Cloud

01:09 2ml 25℃ Point 02:10 2ml 17℃ Point

02:28 7ml 11℃ Cold 06:00 7ml 8℃ Cold

02:00 2ml 19℃ Point 05:11 2ml 9℃ Point

11:57 7ml 27℃ Pour 28:20 7ml 35℃ Pour

08:00 2ml 26℃ Point 27:43 2ml 32℃ Point

A.7.3 Tabel Hasil Pengamatan A.7.6 Tabel Hasil Pengamatan

Waktu Volume Temperature Waktu Volume Temperature


Ket Ket
(s) (ml) ℃ (s) (ml) ℃

04:00 7ml 12℃ Cloud 04.00 7ml 15℃ Cloud

02:00 2ml 19℃ Point 03.00 2ml 11℃ Point

07:25 7ml 7℃ Cold 08:37 7ml 7℃ Cold

05:34 2ml 13℃ Point 07:48 2ml 13℃ Point

12:22 7ml 23℃ Pour 27:38 7ml 28℃ Pour

09:25 2ml 25℃ Point 17:29 2ml 24℃ Point


5

A.7.7 Tabel Hasil Pengamatan tersebut mencair. Es berfungsi untuk mengurangi


suhu pada water bath yang diisi minyak mentah tadi.
Waktu Volume Temperature Ket
Berdasarkan data tabel hasil pengamatan
(s) (ml) ℃ dengan dua sampel 2ml dan 7ml dapat diketahui
04:50 7ml 5℃ Cloud rata-rata Cloud Point A.7.1 sampai A.7.7 adalah
0.42:25 sampai 17:05. Rata-rata Cold Point A.7.1
04:26 2ml 2℃ Point
sampai A.7.7 adalah 01:49 sampai 75:05. Rata-rata
05:24 7ml 3℃ Cold Pour Point A.7.1 sampai A.7.7 adalah 01:48 sampai

05:16 2ml 1℃ Point 07:00. Sedangkan Rata-rata Temperature Cloud


Point A.7.1 sampai A.7.7 adalah 24℃ sampai 30℃.
17:53 7ml 37℃ Pour
Rata-rata Temperature Cold Point A.7.1 sampai
13:26 2ml 34℃ Point A.7.7 adalah 14℃ sampai 28℃. Rata-rata
Temperatur Pour Point adalah 24℃sampai 31,5 ℃,
hal tersebut bisa terjadi dikarenakan dari jenis
A.7.8 Tabel Hasil Pengamatan minyak, serta kandungan atau komponen-komponen

Waktu Volume Temperature Ket yang ada dalam minyak. Selain itu densitas,
viskositas dan Rs (kelarutan gas dalam minyak) ikut
(s) (ml) ℃
berpengaruh juga. Apabila viskositas dan densitas
01:30 7ml 26℃ Cloud minyak tinggi, maka Cold Point (titik bekunya) itu
semakin kecil.. Hal ini bertolak belakang dengan Rs,
01:22 2ml 24℃ Point
semakin tinggi atau banyak gas yang terlarut dalam
02:56 7ml 18℃ Cold
minyak, maka dibutuhkan waktu atau suhu yang
02:48 2ml 19℃ Point tinggi atau besar untuk membekukan minyak, atau
mungkin faktor external yaitu human eror atau
17:53 7ml 37℃ Pour
kesalahan teknis pada saat melakukan uji coba.
13:26 2ml 34℃ Point

Jadi apabila suatu minyak memiliki titik


kabut dan titik beku yang rendah, maka dapat
Cloud Point adalah keadaan dimana crude dipastikan minyak tersebut memiliki viskositas yang
oil terjadi kabut. Didalam percobaan ditandai dengan rendah, begitu juga sebaliknya.
adanya kabut disekeliling bagian dalam tabung
reaksi. Cold Point adalah keadaan dimana Crude Oil
mulai atau sudah membeku yang ditandai dengan
VI. KESIMPULAN
terjadi pengkristalan membentuk aspalt. Pour Point
adalah keadaan dimana Crude Oil yang sudah Berdasarkan dari hasil percobaan dan pembahasan

membeku dapat kembali mengalir. dapat disimpulkan bahwa:

Pada percobaan ini kami 1. Minyak bumi mempunyai titik kabut (cloud

menggunakan water bath sebagai medianya. Di point),titik beku (cold point) dan titik

dalamnya di isi minyak(oil cup, kemudian tuang (pour point) pada suhu-suhu tertentu.

dimasukan es batu kedalam water bath. Es batu 2. Pada saat minyak bumi tersebut

tersebut diberi garam untuk memperlambat es batu mengalami penurunan suhu maka pertama
kali ia akan mencapai titik kabut terlebih
6

dahulu. Setelah itu dengan suhu yang lebih


rendah dibandingkan cloud point maka kita
akan mencapai titik beku. Dan untuk
mencari titik tuangnya dengan suhu yang
lebih tinggi dibandingkan cloud
point dan cold point, maka minyak kami
letakkan pada suhu kamar.
3. Faktor yang mempengaruhi Cloud Point,
Cold Point, dan Pour Point adalah jenis dari
minyak, serta kandungan atau komponen-
komponen yang ada dalam minyak.
4. Apabila viskositas dan densitas minyak
tinggi, maka Cold Point (titik bekunya) itu
semakin kecil. Hanya butuh sedikit
penurunan suhu maka akan membeku. Hal
ini bertolak belakang dengan Rs, semakin
tinggi atau banyak gas yang terlarut dalam
minyak, maka dibutuhkan waktu atau suhu
yang tinggi atau besar untuk membekukan
minyak.

DAFTAR PUSTAKA

Diktat Praktikum Analisa Fluida


Reservoir Universitas Islam Riau

Anda mungkin juga menyukai