Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisa fluida reservoir adalah salah satu praktikum dibawah mata

kuliah kimia fisika hidrokarbon. Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah

sebuah senyawa yang tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C).

Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang

berikatan dengan rantai tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita

temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas

alam, plastik, dan lain-lain.

Minyak Bumi (Crude Oil) merupakan campuran dari beberapa

senyawa kimia dan bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan

mempunyai komposisi yang bervariasi dan tergantung lokasi, umur lapangan

serta kedalaman sumur. Minyak bumi terbentuk dari siklus alami yang

dimulai dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terperangkap

selama jutaan tahun pada umumnya terjadi jauh di bawah permukaan laut.

Material-material organik tersebut berubah menjadi minyak akibat efek

kombinasi temperatur dan tekanan di dalam kerak bumi. Selama selang waktu

yang sangat lama tersebut, senyawa organik yang terdekomposisi ini

terdeposit dalam pasir, dalam senyawa organik, pada kondisi panas dan

tekanan tinggi, dalam perut bumi dan akhirnya membentuk Minyak Bumi.

Kumpulan minyak tersebut membentuk reservoir-reservoir minyak.

11
Agar dihasilkan suatu produk reservoir yang sesuai dengan yang

kita harapkan, maka pada fluida tersebut perlu dilakukan beberapa analisa

atau pengukuran terhadap air, endapan, berat jenis, titik kabut, titik beku, titik

tuang, flash point, fire point, viscositas, tekanan uap, dan analisa terhadap air

formasi. Pemisahan zat padat, cair, dan gas dari minyak mutlak dilakukan

sebelum minyak mencapai refinery, karena dengan memisahkan minyak

dari zat-zat tersebut di lapangan akan dapat dihindari biaya-biaya yang

seharusnya tidak perlu. Dari sini juga dapat diketahui perbandingan-

perbandingan minyak dan air (WOR), minyak dan gas (GOR), serta

persentase padatan yang terkandung dalam minyak.

Oleh karena itu, dalam memproduksi minyak, analisa fluida

reservoir sangat penting dilakukan guna menghindari hambatan-hambatan

dalam operasinya. Hal itu juga dapat membantu dalam pencapaian

produktifitas secara maksimum dengan baik. Study dari analisa fluida

reservoir ini sangat bermanfaat untuk mengevaluasi atau merancang

peralatan produksi yang sesuai dengan keadaan di suatu reservoir,

meningkatkan efisiensi, serta guna menunjang kelancaran proses produksi.

Dengan teknik analisa dan perhitungan yang baik pada proses

pengolahan minyak akan didapatkan hasil yang baik pula. Hasil analisa crude

oil juga sangat dipengaruhi oleh cara atau metoda pengambilan sample fluida,

karena fluida yang dihasilkan oleh sumur produksi dapat berupa gas, minyak,

dan air

22
Praktikum yang dilakukan di laboratorium Analisa Fluida

Reservoir mempunyai tujuan yaitu memahami sifat – sifat fisik dan sifat

kimia dari reservoir terutama minyak mentah dan air formasi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1. Untuk memenuhi syarat lulus praktikum Analisa Fluida Reservoir

mata kuliah Kimia Fisika Hidrokarbon.

2. Memenuhi persyaratan sidang Yudisium.

3. Melatih Mahasiswa untuk bekerja sama dengan tim dalam kegiatan

praktikum.

4. Melatih mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktikum.

5. Menambah wawasan ilmu para mahasiswa khususnya di bidang

hidrokarbon baik itu secara teori maupun praktiknya.

6. Melatih mahasiswa untuk membuat laporan resmi.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Menentukan titik kabut ( cloud point ) crude oil.

2. Menentukan titik tuang ( pour point ) crude oil.

3. Menentukan titik beku ( cold point ) crude oil.

4. Mengetahui kapan minyak mengalami pembekuan.

5. Mengetahui bagaimana cara supaya tidak mengalami pembekuan.

6. Penetuan specific gravity minyak menyah pada temperatur 60o F.

33
7. Mengetahui pengertian specific gravity.

8. Mengetahui fungsi specific gravity.

9. Mengetahui hasil nilai specific gravity pada crude oil.

10. Mengetahui pengaruh tekanan dan temperatur pada specific gravity.

11. Menentukan pH.

12. Menentukan alkalinitas.

13. Mengetahui unsur ion baku dalam air formasi.

14. Mengetahui kegunaan indikator Phenolphthalein.

15. Mengetahui apa itu kesadahan.

16. Mengetahui pengertian alkalinitas.

17. Mengetahui pengambilan air formasi di lapangan.

18. Mengetahui bahan yang digunakan.

19. Menentukan konsentrasi Ca+ (kalsium) pada formasi.

20. Menentukan konsentrasi Cl- (klorida) pada air formasi.

1.3 Manfaat

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan sidang yudisium.

2. Mendapatkan pelajaran nyata bukan hanya teori.

3. Mendapat pengalaman dalam menghargai setiap proses.

4. Dapat lebih bisa bekerja sama antar kelompok.

44

Anda mungkin juga menyukai