PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2.1 Manometer
Manometer adalah suatu alat untuk mengukur tekanan zat cair.
Manometer tabung U adalah alat ukur tekanan yang sangat sederhana.
Pengamat bisa langsung melihat perbedaan tekanan dari tabung yang sudah
diskalakan. Manometer biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan zat cair
yang tidak terlalu tinggi atau mendekati atmosfir.
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi
untuk mengukur perbedaan di dua titik yang berlawanan. Jenis Manometer
tertua adalah Manometer kolom cairan. Versi Manometer sederhana kolom
cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan setengahnya biasanya berisi
minyak, air, atau air raksa, dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa,
sementara tekanan yang mungkin terjadi karena atmosfir di terapkan pada
tabung yang lainya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang
terukur.
A B
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Manometer
(Sumber: Modul Praktikum Mekanika Fluida, 2019)
..................................................Persamaan 2.1
Dimana :
Ph : Tekanan Hidrostatis (Pa)
ρ : Densitas Fluida (kg.m-3)
g : Percepatan gravitasi bumi (9,8 m.s-2)
h : Kedalaman Fluida (m)
2.1.2 Pressure Head (Tekanan Head)
Pressure head dalam mekanika fluida adalah ketinggian
kolom cair yang sesuai dengan tekanan tertentu yang diberikan oleh
kolom cair pada dasar wadahnya. Dapat juga disebut Pressure head
statis atau hanya head statis saja. Untuk beberapa fluida cair, tekanan
head sering digunakan untuk menjabarkan tekanan dari cairan dalam
tangki atau pipa. Ini di tunjukan untuk tekanan statik yang dihasilkan
oleh berat dari suatu cairan seperti yang telah dijabarkan di atas.
Tekanan ini hanya bergantung pada tinggi dari suatu cairan dan
kerapatan cairan (massa persatuan volume). Pada suatu persamaan,
jika fluida cair diisikan ke dalam tangki, maka tekanan pada bagian
bawah dari tangki tersebut diberikan dengan persamaan:
..................................................Persamaan 2.2
2.2 Viskositas
........................................................................Persamaan 2.3
.......................................................................Persamaan 2.4
Dengan faktor u kesebandingan yang dikenal koefisien viskositas dinamik.
Dalam satuan SI, tegangan geser diekspresikan dalam N/m2 (Pa) dan gradien
kecepatan dalam (m/s).
b. Viskositas Kinematik
Viskositas kinematic didefinisikan sebagai nisbah (perbandingan) viskositas
dinamik terhadap densitas.
.......................................................................Persamaan 2.5
…..………………………........Persamaan 2.6
Dimana :
Vm = kecepatan terminal (cm/dt)
𝜂 = viskositas
R = jari-jari bola (cm)
𝜌 = rapat massa bola (gr/cm3)
..........................................................Persamaan 2.7
Dimana :
R = jari-jari tabung bagian dalam
2.2.3 Jenis – Jenis Fluida
Fluida pada dasarnya terbagi atas dua kelompok besar
berdasarkan sifatnya, yaitu fluida cairan dan fluida gas berdasarkan :
a. Fluida Newton : Dalam fluida Newton terdapat hubungan linier
antara besarnya tegangan geser diharapkan dan laju perubahan
bentuk yang diakibatkan
b. Fluida non-Newton : Di sini terdapat hubungan yang tak linier
antara besarnya tegangan geser yang diterapkan dengan laju
perubahan bentuk sudut.
Namun, dapat pula kita klasifikasikan berdasarkan hal berikut:
a. Berdasarkan kemampuan menahan tekanan
1) Fluida incompressible (tidak termampatkan), yaitu fluida yang
tidak dap menjadi lebih kecil sehingga r-nya (massa jenisnya)
tidak konstan
2) Fluida compressible (termampatkan), yaitu fluida yang dapat
dikompresi atau volumenya dapat ditekan menjadi lebih kecil
sehingga r-nya (massa jenisnya) tidak konstanat dikompresi
atau volumenya tidak dapat ditekan
b. Berdasarkan struktur molekulnya
METODOLOGI
4.1.3
Hasil Pengamatan
=
√ 2194451,38 – 3 x 730341,16
3 ( 3−1 )
= 23,90223
Data terbaik :
𝜌̅ - ∆𝜌 = 854,6 – 23,90223
= 830,69777
𝜌̅ + ∆𝜌 = 854,6 + 23,90223
= 878,50223
Jadi, nilai densitas minyak berkisar antara 830,69777 sampai
dengan 878,50223
Data Terbaik Tekanan Minyak
P minyak 1+ P minyak 2+ P minyak 3
𝜌̅ =
n
112646+115291,6+117349,7
=
3
=115095,7
P2 = (P2)
= (115095,72)
= 13247020158,49
∑𝜌2 = (P minyak 1)2 + (P minyak 2)2 + (P minyak 3)2
= (112646)2 + (115291,5)2 + (117349,7)2
= 115095,7
∆𝜌 =
√ ∑ P2 – n x P 2
n ( n−1 )
=
√ 39752203378,34 – 3 x 13247020158,49
3 ( 3−1 )
=1362,7
𝜌 minyak P minyak
Percobaan h minyak (m) h air (m)
(kg.m-3) (Pa)
1 0,3 m 0,27 m 900 112646
2 0,65 m 0,54 m 830,7 115291,5
3 0,9 m 0,75 m 833,3 117394,700
Σ 854,6 115110,73
X 284,8 38370,24
4.1.5 Pembahasan
4.1.5.1 Analisa Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu: Memahami
fungsi tabung Manometer, memahami cara menggunakan
tabung Manometer, memahami prinsip kerja Manometer
Tabung U, mengukur tekanan hidrostatis pada suatu zat
cair,Memahami cara menentukan Datum Line (x)
Manometer adalah suatu alat untuk mengukur
tekanan zat cair. Manometer tabung U adalah alat ukur
jatuh adalah:
Tabung Kaca
Pengait Bola
Stopwatch
Jangka Sorong
Tiang
Kaki Tiang
Mistar
Neraca Digital
4.2.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada Praktikum viskositas bola
jatuh adalah:
Fluida Minyak
Fluida Oli
Fluida Gel
∆µ =
√ ∑ µ2
n(µ) 2/n(n−1)
√
2
69959,23
=
3 (14268,302)2 /3(3−1)
= 1,56575
Data Terbaik
µ - ∆µ = 119,45 - 1,56575
= 117,885
µ + ∆µ = 119,45 + 1,56575
= 121,015
Jadi data terbaik dari viskositas diinematik berkisar antara 117,885
sampai dengan 121,015
Data Terbaik (Viskositas Kinematik)
v 1+ v 2+ v 3
v =
3
0,0485+0,284518+0,0829
=
3
∆v =
√ ∑ v2
n(v ) 2/n(n−1)
=
√ 0,0901752
3 (0,01922)/ 3(3−1)
= 9,68
Data Terbaik
v - ∆v = 0,138639 – 9,68
= -9,541
v + ∆v = 0.138639 + 9,68
= 9,818
Jadi data terbaik dari viskositas kinematik berkisar antara -
9,541sampai dengan 9,818
Data Terbaik (Viskositas Kinematik Saybolt)
µ saybolt 1+ µ saybolt 2+ µ saybolt 3
µsaybolt =
3
−24,838+(−24,02822)+(−21,5984)
=
3
= -23,488
(µsaybolt)2 = (µsaybolt)2
= (-23,488)2
=551,686
∆µsaybolt2 =
√ ∑ µ saybolt 2
2
n ( µ saybolt ) /n (n−1)
∆vsaybolt2 =
√ ∑ v saybolt 2
2
n ( v saybolt ) /n( n−1)
=
√ 5610,679
3 (1208,00039)/ 3(3−1)
= 3,04
Data Terbaik
vsaybolt - ∆vsaybolt2 = -34,7563- 3,04
-21
Y-Values
-22
-23
-24
-25
-26
4.2.5 Pembahasan
4.2.5.1 Analisa Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah : Memahami
definisi dari Viskositas, mengukur nilai kekentalan
(viskositas) suatu cairan dengan menggunakan metode
Viskositas bola jatuh, memahami prinsip kerja
Viskosimeter, membandingkan kecepatan bola jatuh pada
fluida yang berbeda, memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi Viskositas suatu Fluida.
Viskositas adalah ukuran ketahanan fluida
terhadap deformasi (perubahan bentuk) akibat tegangan
geser ataupun deformasi sudut (angular deformation).
Viskositas banyak dipengaruhi oleh gaya kohesi antar
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Mekanika Fluida yang dilakukan dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Pada percobaan manometer dilakukannya 3 kali percobaan dengan 2 fasa
menggunakan aquadest dan minyak goreng pada percobaan pertama
didapat data Nilai densitas yang di peroleh pada manometer percobaan 1.
Ketika ketinggian air = 0,27 m maka ketinggian minyaknya 0,3 m.
Sehingga nilai densitasnya yaitu sebesar 9000 kg.m-3, pada percobaan
kedua didapat data Nilai densitas yang di peroleh pada manometer
percobaan 2. Ketika ketinggian air = 0,54 m maka ketinggian minyaknya
0,65 m. Sehingga nilai densitasnya yaitu sebesar 830,7 kg.m-3 , pada
percobaan ketiga didapat data Nilai densitas yang di peroleh pada
manometer percobaan 3. Ketika ketinggian air = 0,9 m maka ketinggian
minyaknya 0,75m. Sehingga nilai densitasnya yaitu sebesar 833,3 kg.m-3 .
Jadi dari beberapa percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa semakin banyak minyak goreng yang dituangkan semakin kecil
nilai masa jenis dari fasa minyak goreng tersebut.
2. Pada percobaan viskositas bola jatuh dilakukan 3 kali percobaan dengan
menjatuhkan satu buah bola ke dalam fluida yang berdeba beda ; minyak
goreng,gel,dan oli. Pada percobaan 1 viskositas bola jatuh diameter bola
yang digunakan kelereng dengan diameter 0,180002 m dan massa bola
0,0281 m dicelupkan kedalam fluida minyak dengan densitas 920 kg.m-3
dengan waktu tempuh sebesar 0,56 s maka menghasilkan kecepatan bola
kelereng sebesar 0,89 m/s , Pada percobaan 2 viskositas bola jatuh diameter