2
5
3
1
Keterangan :
1. Condenser
2. Water Trap
3. Ground Flask Joint
4. Electrical Oven
5. Goose Neck
Gambar 2.1.
Dean and Stark Destilation Apparatus
(Sumber : Laboratorium Analisa Fluida Reservoir)
2.4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mensirkulasikan air dalam peralatan.
2. Membersihkan alat, memastikannya dalam keadaan bersih dan siap
digunakan.
3. Mengambil sampel (minyak ringan/berat) 50 ml.
4. Menambahkan kedalamnya solvent (toluene) 10 ml.
5. Memasukkan campuran tersebut kedalam flask.
6. Menghubungkan electrical oven dengan arus listrik, lalu atur pada skala
4 dan tunggu sekitar 30 menit sampai memastikan telah terjadi
kondensasi.
7. Mengamati proses kondensasi dengan adanya air yang terdapat dalam
water trap.
8. Jika pada water trap sudah tidak ada penambahan air lagi, maka
melaporkan % air dengan Dean & Stark Method.
9. Menghitung kandungan air ( % ) dengan rumus :
= x 100 %
= 6,8 %
2. Rata - rata aritmatik
= x 100 %
= 7,15 %
3. Standar deviasi % kadar air:
Standar Deviasi =
= 7,02 %
2.5.3.Tabel
Tabel II-1.
Hasil Penentuan Kandungan Air dengan Dean and Stark Method
Volume Volume Kadar % Kadar air (% Kadar air
Plug
2.5.4. Grafik
Grafik 2.1.
% Kadar Air vs Plug
2.6. PEMBAHASAN
Praktikum Analisa Fluida Reservoir pada acara ke-1 minggu pertama
berjudul “Penentuan Kandungan Air dengan Dean & Stark Method”. Tujuan dari
percobaan Penentuan Kandungan Air dengan Dean & Stark Method yaitu untuk
menentukan kandungan air dalam minyak atau crude oil kaitannya dalam
menentukan kualitas minyak yang diproduksi, untuk menentukan kandungan air
dalam minyak atau crude oil kaitannya untuk mengidentifikasi kemungkinan
terjadinya problem produksi, dan untuk mengetahui penanganan terhadap problem
produksi.
Saat minyak mentah akan diproduksi maka akan terdapat fluida lain, di
samping minyak itu sendiri, yaitu air ataupun gas. Terdapatnya air dalam minyak
disebabkan karena kandungan air dalam reservoir ikut terproduksi ke permukaan.
Kandungan air ini perlu ditentukan agar bisa diketahui berapa persentase
kandungan air di dalam minyak bumi melalui percobaan di laboratorium. Air
bebas dapat dengan mudah dipisahkan dari minyak melalui metoda settling atau
pengendapan dalam suatu tempat, dengan cara sentrifugal atau dicampur dengan
toluene, gasoline, ataupun kerosene. Sedangkan air emulsi (air yang melayang-
layang di dalam minyak dalam bentuk partikel-partikel kecil) yang terkandung
dalam minyak memerlukan cara-cara khusus dalam penanggulangannya. Salah
satu cara/metode yang digunakan untuk mengetahui kadar air dalam minyak yaitu
distilasi atau biasa yang disebut dengan istilah Dean & Stark Method.
Dean & Stark Method menggunakan 2 prinsip dasar, yaitu distilasi dan
kondensasi. Prinsip distilasi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Dalam percobaan ini air akan menguap terlebih dahulu
sebab air memiliki titik didih yang lebih rendah (100˚C) daripada titik didih
minyak mentah atau crude oil. Sedangkan prinsip kondensasi adalah proses
pendinginan uap pada kondensat untuk mendapatkan volume air yang terkandung
dalam minyak mentah. Uap air tersebut akan terkondensasi sehingga akan kembali
ke fasa liquid-nya.
Prosedur percobaan pada praktikum ini yang pertama dilakukan adalah
mempersiapkan peralatan serta mensirkulasikan air pada alatnya guna memastikan
alat bersih dan siap digunakan, menyiapkan bahan sampel yang akan digunakan
yaitu berupa campuran dari crude oil dan toluene. Toluene yang dicampurkan
pada crude oil berfungsi sebagai katalisator yang bertujuan untuk mempercepat
proses reaksi tanpa ikut bereaksi. Toluene juga berfungsi sebagai demulsifier yang
berfungsi untuk memisahkan air dan minyak. Selain toluene, pada percobaan kali
ini juga digunakan kerikil. Penambahan kerikil ini bertujuan untuk meratakan
panas dalam ground flask joint. Ground flask joint yang telah terisi oleh sampel
kemudian dipasang pada gooseneck dengan bantuan perekat yaitu grease.
Kemudian ground flask joint dipanaskan dengan menggunakan electrical oven
yang telah diatur pada skala 3 dan air mulai dialirkan melalui selang yang
terhubung pada condenser. Pengaturan skala 3 pada oven merupakan standar
operasional yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian pemanasan dilakukan
selama 30 menit, dan pada waktu tertentu sampel akan mulai mendidih dan
menguap. Uap hasil dari pemanasan akan masuk ke dalam condenser dan akan
diembunkan dengan bantuan air yang dialirkan pada condenser. Kemudian uap
yang telah diembunkan akan tertampung dalam suatu wadah yang disebut water
trap. Air yang tertampung merupakan volume air yang akurat, sebab toluene tidak
ikut bercampur atau bereaksi dengan air pada saat air mulai mendidih. Hal ini
dikarenakan toluene memiliki titik didih yang berbeda dengan air yaitu 110,6oC.
Berdasarkan data yang diberikan oleh asisten laboratorium didapatkan
hasil bahwa kadar air yang terkandung pada sampel minyak mentah plug J yaitu
sebesar 6,8 %. Hal ini menandakan bahwa sampel minyak yang diuji memiliki
kualitas yang buruk, karena standar kandungan air yang banyak dianjurkan
biasanya yaitu tidak lebih dari 2%. Akan tetapi, penentuan standar kandungan air
dalam minyak ini akan berebeda – beda di setiap perusahaan, sesuai dengan
standar yang dimiliki oleh masing – masing perusahaan. Kemudian rata-rata
arimatik untuk kadar air yang diperoleh dari percobaan seluruh plug yaitu sebesar
7,15 %. Serta deviasi % kadar air yang diperoleh dari perhitungan yaitu sebesar
7,02 % yang menunjukkan persimpangan terjauh dari data keseluruhan sampel
yang diuji. Berdasarkan grafik percobaan seluruh plug, didapatkan hasil yang
berbeda – beda dan cenderung menunjukan nilai yang fluktuatif. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi selama
percobaan dilakukan. Faktor – faktor yang mungkin dapat mempengaruhi antara
lain adalah kurangnya ketepatan praktikan dalam menakar sampel atau juga dalam
pembacaan hasil yang kurang akurat (human error).
Aplikasi lapangan dari percobaan yang telah dilakukan adalah untuk
menentukan kualitas dari minyak yang akan diproduksikan. Semakin tinggi nilai
dari kadar atau kandungan air dalam minyak, maka dapat dikatakan bahwa
kualitas dari minyak tersebut kurang baik. Sebaliknya, jika nilai dari kadar atau
kandungan air dalam minyak semakin rendah, maka minyak tersebut dikatakan
memiliki kualitas yang baik. Selain itu, dari kandungan air yang terdapat dalam
minyak dan ikut terproduksikan, juga dapat menjadi indikasi terjadinya problem
atau kendala selama proses operasi produksi. Jika air yang ikut terproduksikan
cenderung bersifat asam, maka akan dapat menyebabkan korosi pada peralatan
yang digunakan pada proses produksi. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal
tersebut, dapat dilakukan treatment seperti dengan melakukan proteksi katodik,
yaitu pemasangan anoda buatan di luar logam yang akan diproteksi. Pada proses
proteksi katodik akan terjadi perbedaan potensial sehingga arus elektron akan
mengalir dari anoda yang dipasang dan akan menahan, melawan arus elektron dari
logam yang didekatnya sehingga logam tersebut berubah menjadi daerah katoda.
Dalam hal tersebut, elektron disuplai kepada logam yang akan diproteksi oleh
anoda buatan yang dipasang sehingga elektron yang hilang dari daerah anoda
tersebut akan selalu diganti, sehingga akan mengurangi proses korosi dari logam
yang di proteksi. Selain dengan proteksi katodik, juga dapat dilakukan coating
yaitu dengan melapisi permukaan suatu logam oleh suatu bahan agar logam
tersebut terhindar dari korosi. Korosi juga bisa dicegah dengan menggunakan
bahan kimia atau yang dikenal dengan corroision inhibitor yang akan mengurangi
dan mencegah terjadinya korosi pada peralatan produksi yang digunakan.
Sedangkan bila air yang ikut terproduksi cenderung bersifat basa, maka akan
menimbulkan scale. Scale adalah sejenis kontak yang timbul pada peralatan
produksi, yang dapat menyebabkan berkurangnya ukuran diameter pipa produksi
sehingga menurunkan laju produksi. Scaling memiliki beberapa jenis yang umum
dijumpai, yaitu CaCO3, CaSO4, dan BaSO4. Untuk mencegah terjadinya scale
dapat dilakukan treatment yaitu dengan memberikan scale inhibitor. Dan apabila
telah terbentuk scale maka dapat diatasi dengan melakukan pigging, yaitu
melakukan pembersihan bagian dalam pipa dari scale dengan alat khusus yang
disebut pig atau dengan acidizing yang merupakan proses mengalirkan cairan
asam ke dalam pipa untuk membersihkan scale. Kemudian pencegahan terjadinya
emulsi yaitu dengan mengurangi agitasi atau pengadukan dan penggunaan zat anti
emulsifikasi/demulsifier agent. Sedangkan jika emulsi sudah terbentuk maka
penanggulangannya bisa dilakukan melalui berbagai metode pemisahan.
Selanjutnya, problem yang dapat terjadi adalah water coning. Water coning
adalah suatu pergerakan air dari zonanya masuk kedalam zona minyak secara
vertikal menuju lubang sumur menembus batas air-minyak dan membentuk
kerucut. Pencegahan dari problem water coning yaitu dengan perancangan well
completion, serta dengan memperhitungkan laju produksi dari sumur agar tidak
melebihi laju produksi kritisnya. Kemudian problem yang dapat terjadi akibat air
yang ikut terproduksi adalah formation damage (kerusakan formasi) yaitu
kerusakan dari formasi berupa penurunan permeabilitas yang dapat mengurangi
produktivitas dari suatu lapisan produktif. Penanggulangan dari formation damage
dapat dilakukan dengan metode acidizing (pengasaman).
2.7. KESIMPULAN
1. Praktikum “Penentuan Kandungan Air dengan Dean & Stark Method”
bertujuan untuk menentukan kadar air yang terkandung dalam sampel
minyak (crude oil) untuk menentukan kualitas minyak, mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya problem produksi serta penanggulangannya.
2. Minyak mentah yang diproduksi harus dipisahkan terlebih dahulu dari
kandungan air dan gas sebelum dijual salah satunya dengan Dean &
Stark Method.
3. Prinsip kerja yang dilakukan pada praktikum Dean and Stark Method ini
adalah distilasi dan kondensasi.
4. Toluena yang digunakan pada praktikum Dean and Stark Method
berfungsi sebagai katalisator atau sebagai zat yang mempercepat proses
laju reaksi kimia sehingga mempercepat proses pemanasan tanpa ikut
bereaksi dan kerikil sebagai konduktor atau penghantar dan meratakan
panas.
5. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh data dan perhitungan :
% kadar air = 6,8 %
Rata-rata % kadar air = 7,15 %
Standar deviasi = 7,02
6. Berdasarkan data yang diperoleh maka sampel minyak mentah atau
crude oil plug J tergolong buruk.
7. Aplikasi lapangan dari percobaan yang telah dilakukan adalah untuk
menentukan kualitas dari minyak yang akan diproduksikan. Selain itu,
dari kandungan air yang terdapat dalam minyak dan ikut terproduksikan,
juga dapat menjadi indikasi terjadinya problem atau kendala selama
proses operasi produksi.