Anda di halaman 1dari 27

Pengukuran

Saturasi
Fluida
Tujuan
Percobaan
Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk menentukan nilai
saturasi fluida dengan menggunakan metode distilasi.
PRINSIP KERJA ALAT

Dasar Teori
Ruang pori-pori batuan reservoir mengandung fluida yang biasanya terdiri dari air, minyak, dan
gas. Saturasi adalah volume pori-pori yang ditempati oleh suatu fluida dengan volume pori-pori
batuan reservoir. Di dalam reservoir umumnya terdapat lebih dari satu fluida. Sehingga untuk
mengetahui jumlah masing-masing fluida maka perlu diketahui saturasi masing-masing fluida
tersebut, umumnya pada formasi zona minyak disebut dengan interstitial water.

● Saturasi air (Sw) = ...........................................(3-1)


● Saturasi minyak (So) =.............................(3-2)
● Saturasi gas (Sg) = .........................................(3-3)
● Sw + So + Sg = 1......................................................................................(3-4)
Terdapat dua cara pendekatan yang digunakan dalam menentukan nilai saturasi suatu
batuan, yaitu :

Pendekatan secara langsung,


yaitu dengan cara mengambil Pendekatan secara tidak
core dari formasi dan langsung, yaitu dengan cara
menghitung saturasinya. menghitung beberapa komponen
fisik lain dari batuan reservoir,
misalnya dengan menghitung
tekanan kapiler atau dengan
melakukan electric logging.
Saat ini, terdapat 3 metode untuk meneliti dan menghitung core formasi, antara lain yaitu:

1. Metode Retort

Prinsipnya adalah kandungan air dan minyak dalam core diuapkan dengan cara
dipanaskan. Selanjutnya, uap tersebut akan terkondensasi dan tertampung dalam
bejana penampung. Metode ini memiliki beberapa kekurangan,antara lain :

• Ketika core dipanaskan pada temperatur 1000 – 1100oF maka air kristal (SiO2nH2O)
yang terdapat dalam core akan ikut menguap dan akan menambah volume air yang
terakumulasi dalam bejana penampung.
• Ketika minyak dipanaskan pada temperature tinggi maka akan ada kecenderungan
untuk terjadi cracking dan coke, hal ini akan mengakibatkan berkurangnya volume
fluida.
Saat ini, terdapat 3 metode untuk meneliti dan menghitung core formasi, antara lain yaitu:

2. Metode Distilasi

Pada prisipnya sama dengan metode Retort,


tetapi perbedaannya adalah digunakannya
solvent untuk mengekstraksi minyak dan air
yang ada dalam core. Solvent yang
digunakan biasanya adalah toluena,
gasoline, atau napthanela.
Saat ini, terdapat 3 metode untuk meneliti dan menghitung core formasi, antara lain yaitu:

3. Metode Centrifuge

Metode ini menggunakan gaya putar dari alat centrifuge untuk melepaskan air dan minyak yang terkandung
dalam core, dalam metode ini juga digunakan solvent yang diinjeksikan melalui pusat dari alat
centrifuge yang akan ikut mendorong air dan minyak terlepas dari core.
Persamaan matematis yang digunakan setelah mendapatkan volume fluida dalam core yaitu:

.......................................(3-5)
Jika pori-pori batuan diisi oleh gas, minyak, dan air maka berlaku hubungan:
Sg + So+ Sw = 1.......................................................................................(3-6)
Keterangan :
S : Saturasi
Sg : Saturasi gas
So : Saturasi oil
Sw: : Saturasi water
Terdapat 3 faktor yang penting mengenai saturasi fluida :

#1 #2 #3

Saturasi fluida akan Saturasi akan bervariasi


bervariasi dari satu tempat ke dengan kumulatif produksi
tempat lain dalam reservoir, minyak. Jika minyak Saturasi minyak dan gas
saturasi air cenderung untuk digantikan oleh air atau gas sering dinyatakan dalam
lebih berada di tempat paling bebas, sehingga pada istilah pori-pori batuan yang
bawah dari fluida lainnya. lapangan yang memproduksi diisi oleh hidrokarbon.
minyak, saturasi akan
berubah secara kontinyu.
Di dalam reservoir, terdapat beberapa faktor yang dapat mengakibatkan sejumlah fluida
tidak dapat dikeluarkan dari dalam reservoir seperti pengaruh proses geologi, kapilaritas, sifat
batuan reservoir, dan sifat fluida. Volume fluida tersebut dinyatakan dalam saturasi berupa
(Baker Atlas. 2002. Introduction to Wireline Logging Analysis. Baker Hughes):

Swi = Irreducible Water Saturation (15% - 30%)


Sor = Residual Oil Saturation (10% - 20%)

Menurut korelasi yang dibuat oleh Ben A Emindal, formasi dengan permeabilitas rendah
dan saturasi air core nya adalah dianggap produktif, untuk formasi dengan permeabilitas lebih
besar batas tertinggi dan saturasi air adalah sekitar 50 %. Karena itu dari penyelidikan nilai
saturasi dari sampel core, kita akan mendapatkan bahwa formasi akan produktif apabila saturasi
dari sampel core adalah kurang dari 50 %.
ALAT DAN
BAHAN
Alat

• Solvent extractor termasuk, reflux


condenser (pendingin), water trap, dan Bahan
pemanas elektrik heater

• Timbangan Analisis dengan anak


• Kerosin
timbangan • Sampel Core
• Air
• Gelas ukur • Toluena
• Exicator
• Kerikil
• Grease
• Oven

• Timbangan Analog
Gambar Rangkaian Peralatan Dean & Stark
(Sumber : Laboratorium Analisa Inti Batuan)

Keterangan:
1. Condenser
2. Water Trap
3. Core Holder
4. Solvent
5. Electric Heater
Gambar Core dan Timbangan Manual
(Sumber : Laboratorium Analisa Inti Batuan)

Keterangan:
1. Core
2. Timbangan Manual
Gambar Timbangan Analog
(Sumber : Laboratorium Analisa Inti Batuan)

Keterangan:
1. Timbangan Analog
PROSEDUR
PERCOBAAN
Adapun cara kerja dari percobaan kali ini adalah :
1. Mengambil fresh core atau core yang telah dijenuhkan dengan air dan kerosin.
2. Menimbang core tersebut pada timbangan digital.
3. Memasukan core tersebut kedalam labu Dean & Stark yang telah diisi dengan toluena.
Melengkapinya dengan water trap dan reflux condenser.
4. Memanaskan hingga air tidak tampak lagi.
5. Menimbang kembali sample core dengan timbangan analog.
6. Menghitung volume minyak…………………………….(3-7)
7. Menghitung saturasi minyak
HASIL PERCOBAAN
DAN PERHITUNGAN
HASIL PERCOBAAN

Pengukuran saturasi fluida dengan metode destilasi :


• Berat core kering di udara (Wdry) = 15,11 gr
• Berat core jenuh di udara (Wsat) = 15,6 gr
• Volume Bulk (Vb) = 1,01 cm³
• Volume Pori (Vp) = 0,9 cm³
• Berat jenis air = 1 gr/cc
• Volume air (Vw) = 0,2875 gr/cc
PERHITUNGAN

1. Menentukan berat minyak


• Berat minyak = Wcorejenuh – Wcorediudara – Volume air
• Berat minyak = 15,6 gr – 15,11 gr – 0,2 gr/cc
• Berat minyak = 0,29 gr

2. Menentukan Volume minyak


• Volume minyak =
• Volume minyak =
• Volume minyak = 0,29 cc
PERHITUNGAN

3. Volume pori (Vp) =


=
= 0,49 cc

4. Berat air = Vair x Bjair


= 0,2875 x 1
= 0,2875 gr

5. Saturasi Air =
=
= 0,14
PERHITUNGAN

6. Volume minyak = Vpori – Vair


= 0,49 – 0,2875
= 0,2025 cc

7. Saturasi Minyak =
=
= 0,413

8. Saturasi Gas = 1 – So – Sw
= 1 – 0,413 – 0,14
= 0,447
PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan besarnya nilai masing-masing fluida yang
terdiri dari saturasi minyak (So), saturasi gas (Sg), dan saturasi air (Sw) dalam batuan
reservoir dengan metode destilasi dan kondensasi. Dimana dalam metode ini
dilakukan pemanasan pada sampel core sehingga kandungan fluida yang terkandung
pada sampel core teruapkan dan lalu dikondensasi sehingga berubah kembali menjadi
cair sehingga jumlah fluidanya dapat di hitung.

Dari data yang diberikan didapatkan data core di udara sebesar 15,11 gr, berat core
jenuh sebesar 15,6 gr, volume air di water trap sebesar 0,2875 cc. dan dari data
perhitungan porositas diketahui nilai volume pori sebesar 0,49 cc. Adapun
berdasarkan hasil perhitungan saturasi didapatkan nilai Saturasi minyak (So) sebesar
0,415 dan Saturasi air (Sw) sebesar 0,14.
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan produksi, fluida yang terangkat dari reservoir adalah minyak, air, dan
gas. Jika saturasi minyak atau gas semakin tinggi maka hal itu semakin
menguntungkan produksi sumur.

Aplikasi lapangan dari pengukuran saturasi adalah untuk perhitungan OOIP dan OGIP,
sehingga dapat diketahui jumlah cadangan hidrokarbon yang dapat diproduksikan.
Selain itu, penentuan saturasi dapat digunakan untuk mengkorelasikannya dengan
data logging sehingga dapat diperoleh nilai saturasi yang akurat, serta dapat
menentukan zona prospek yang mengandung minyak. Selain itu, saturasi juga sangat
penting dalam menentukan batas minyak-air (WOC), mengetahui ketinggian minyak-
air, dan lain sebagainya.
Aplikasi Lapangan

1. Untuk perhitungan OOIP dan OGIP


2. Mengkorelasikannya dengan data logging sehingga dapat diperoleh nilai saturasi
yang akurat,
3. Menentukan zona prospek yang mengandung minyak. Penting dalam menentukan
batas minyak-air (WOC),
4. Mengetahui ketinggian minyak-air,
Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa :


Kesimpulan
1. Saturasi adalah volume suatu fluida yang mengisi volume pori batuan.
2. Saturasi air diklasifikasikan menjadi tiga:
• Saturasi water initial
• Saturasi water irreducible
• Saturasi water connate
1. Prinsip kerja dari praktikum kali ini adalah distilasi dan kondensasi.
2. Distilasi merupakan pemisahan bahan kimia berdasarkan titik didih dan kondensasi
merupakan perubahan fasa dari gas menjadi liquid.
Kesimpulan

3. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan:


 Volume air di Watertrap = 0,2875
 Saturasi minyak = 0,413
 Saturasi air = 0,14
Kesimpulan
1. Fungsi Penjenuhan air pada sampel core terlebih dahulu dikarenakan sebelum minyak
bermigrasi, reservoir terpenuhi oleh air.
2. Fungsi toluene sebagai katalisator.
3. Fungsi kerikil agar meratakan panas, agar tidak menguap keluar.
4. Fungsi grease sebagai penyekat udara, agar udara dari luar tidak masuk kedalam labu
Erlenmeyer.
5. Aplikasi lapangan dari perhitungan saturasi fluida adalah sebagai parameter pada
persamaan OOIP dan OGIP dalam penentuan initial oil atau gas dalam reservoir.
Thank
You!
Any
Question?

Anda mungkin juga menyukai