Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM

ANALISA INTI BATUAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : DAFFA FELANO KUSMAYDA

NIM : 113200094

PLUG :K

LABORATORIUM ANALISA INTI BATUAN

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA
2021

HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTIKUM ANALISA INTI BATUAN

PERHITUNGAN SATURASI

DISUSUN OLEH:

NAMA : DAFFA FELANO KUSMAYDA

NIM : 113200094

PLUG :K

Diajukan untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan Praktikum Analisa Inti


Batuan Minggu ke-1 Perhitungan Saturasi tahun akademik 2020/2021. Jurusan
Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Disetujui Untuk

Laboratorium Laporan Analisa Inti Batuan

Oleh

Asisten Praktikum

(FEBRIANA KURNIASARI)
113170050

BAB 2

PENGUKURAN SATURASI

2.1 Tujuan Praktikum


Mengetahui jumlah masing-masing fluida yang terdapat di dalam batuan
reservoir melalui metode distilasi.

2.2 Dasar Teori


Ruang pori-pori batuan reservoir mengandung fluida yang biasanya terdiri
dari air, minyak, dan gas. Untuk mengetahui jumlah masing-masing fluida,
maka perlu diketahui saturasi masing-masing fluida tersebut. Saturasi adalah
volume pori-pori yang ditempati oleh suatu fluida dengan volume pori-pori
batuan reservoir. Di dalam reservoir umumnya terdapat lebih dari satu fluida.
Untuk mengetahui jumlah masing-masing fluida maka perlu diketahui saturasi
masing-masing fluida tersebut umumnya pada formasi zona minyak
kandungan air dengan formasi tersebut disebut dengan interstitial water.
Dalam perumusan sebagai berikut :
Volume pori yang diisi air( Vw)
 Saturasi air (Sw) =
Volume pori efektif (Vp)
Volume pori yang diisi minyak (Vo)
 Saturasi minyak (So) =
Volume poriefektif (Vp)
Volume pori yang diisi gas ( Vg )
 Saturasi gas (Sg) =
Volume pori efektif (Vp)
 Sw + So + Sg =1

Terdapat 3 faktor yang penting mengenai saturasi fluida :


1) Saturasi fluida akan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dalam
reservoir, saturasi air cenderung untuk lebih berada di tempat paling bawah
dan fluida lainnya.

2) Saturasi akan bervariasi dengan kumulatif produksi minyak. Jika minyak


digantikan oleh air atau gas bebas, sehingga pada lapangan yang
memproduksi minyak, saturasi akan berubah secara kontinyu.

3) Saturasi minyak dan gas sering dinyatakan dalam istilah pori-pori batuan
yang diisi oleh hidrokarbon.

Karena pengaruh proses geologi, kapilaritas, sifat batuan reservoir dan


sifat fluida yang akan mengakibatkan adanya sejumlah fluida reservoir yang
tidak dapat dikeluarkan dari dalam reservoir. Volume fluida tersebut
dinyatakan dalam saturasi yaitu :

1) Swir = Irreducible Water Saturation (15% - 30%)


2) Sor = Residual Oil Saturation (10% - 20%)

Dari korelasi yang dibuat oleh Ben A Emindal, formasi dengan


permeabilitas rendah dari saturasi air core-nya dianggap produktif. Untuk
formasi dengan permeabilitas lebih besar batas tertinggi dari saturasi air
adalah sekitar 50 %. Karena itu, dari penyelidikan nilai saturasi pada sampel
core, kita akan mendapatkan bahwa formasi dapat dikatakan produktif apabila
saturasi air pada sampel core adalah kurang dari 50 %.

Istilah-istilah yang perlu kita ketahui :

 Swi (Initial Water Saturation)


Saturasi air mula-mula yang mengisi reservoir
 Swc (Connate Water Saturation)
Saturasi air yang menempel di batuan
 Swirr (Irreducable Water Saturation)
Saturasi air minimum dimana air tidak bisa mengalir
 Sor (Oil Residual Saturation)
Saturasi minyak sisa yang menempel di batuan (tidak bisa mengalir)
 Sgr (Gas Residual Saturation)
Saturasi gas yang terperangkap di pori-pori batuan (tidak bisa mengalir)

Tiga metode untuk meneliti dan menghitung core formasi, yaitu:


1. Metode Retort
Prinsipnya adalah kandungan air dan minyak dalam core diuapkan dengan
cara dipanaskan. Selanjutnya, uap tersebut akan terkondensasi dan
tertampung dalam bejana penampung. Metode ini memiliki beberapa
kekurangan, antara lain :
a. Ketika core dipanaskan pada temperature 1000-1100oF maka air kristal
(SiO2nH2O) yang terdapat dalam core akan ikut menguap dan akan
menambah volume air yang terakumulasi dalam bejana penampung.
b. Ketika minyak dipanaskan pada temperature tinggi maka aka nada
kecenderungan untuk terjadi cracking dan coke, hal ini akan
mengakibatkan berkurangnya volume fluida.

2. Metode Distilasi
Pada prisipnya sama dengan metode Retort, tetapi perbedaannya adalah
digunakannya solvent untuk mengekstraksi minyak dan air yang ada dalam
core. Solvent yang digunakan biasanya adalah toluena, gasoline, atau
napthanela.

3. Metode Centrifuge
Metode ini menggunakan gaya putar dari alat centrifuge untuk melepaskan
air dan minyak yang terkandung dalam core, dalam metode ini juga
digunakan solvent yang diinjeksikan melalui pusat dari alat centrifuge
yang akan ikut mendorong air dan minyak terlepas dari core.

Dalam percobaan ini yang dipakai adalah metode destilasi


menggunakan alat Dean and Stark Destilation Apparatus.
2.3 Alat dan Bahan
 Alat
1. Solvent extractor
2. Exicator
3. Dean & stark distillation
4. Timbangan analisis
5. Oven
6. Gelas ukur

 Bahan
1. Core
2. Kerosin
3. Toluene
4. Kerikil
5. Air
6. Grease
2.4 Gambar Alat
Gambar 2.1
Rangkaian Dean and Stark Destilation Apparatus
(Sumber : Laboratorium Analisa Inti Batuan)
Gambar 2.2
Core dan Timbangan Manual
(Sumber : Laboratorium Analisa Inti Bantuan)

2.5 Prosedur Percobaan


1. Ambil sampel core yang telah dijenuhi dengan air dan minyak.
2. Timbang sampel core tersebut. Misal beratnya = a
3. Masukkan sampel core ke dalam Dean & Stark yang telah diisi dengan
toluena.
4. Panaskan selama kurang lebih 10 menit hingga air tidak nampak lagi.
5. Baca skala volume air yang tertampung di water trap. Misal = b
6. Mengeringkan sampel core dengan oven 15 menit. Mendinginkan dalam
exicator selama 15 menit. Kemudian menimbang core kering tersebut.
Misal = c
7. Menghitung berat minyak : a - ( b + c ) gram = d gram
Woil
8. Menghitung volume minyak (VO) =
ρoil
Volume air
9. Menghitung saturasi air ( S¿¿ w)= ¿
Volume pori efektif
Volume oil
10. Menghitung saturasi minyak (So) ¿
Volume pori efektif
11. Menghitung saturasi gas (So)¿ 1−( Sw+ So )

Anda mungkin juga menyukai