Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Salam Juang Kader Bangsa,


Salam Karya Mahasiswa Indonesia.

Assalamualaikum wr.wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Sebagai salah satu tempat berkumpul para intelektual yang terbesar dan terbaik di
Indonesia, Universitas Diponegoro memiliki peran dan tanggung jawab sebagai
kawah candradimuka penghasil kader terbaik calon pemimpin bangsa. Setiap tahun
nya, belasan ribu pembelajar terbaik datang dari berbagai penjuru negeri, berbekal
obor perjuangan nya sendiri. Pada saatnya dipertemukan mereka satu sama lain,
ragam entitas yang kemudian berbaur menjadi satu, api perjuangan yang dulu
terpatri dalam perjuangan Pangeran Diponegoro kini telah berpindah bara nya, dan
pada akhirnya dengan bangga mereka menyebut dirinya sebagai satu kesatuan:
Diponegoro Muda.

Untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul, bukan hanya peran segelintir
orang saja. Pada hakikatnya, seorang manusia terbentuk dari ekosistem lingkungan
yang suportif. Perkembangan tahun ke tahun yang menunjukkan Universitas
Diponegoro sebagai salah satu tujuan favorit para calon Mahasiswa Baru, seharusnya
menjadi alarm pengingat bahwa semua elemen yang berada dalam satu naungan
civitas akademika, termasuk mahasiswa harus saling bersinergi dalam upaya
menanamkan kecintaan terhadap almamater sejak dini melalui penguatan
pengetahuan dan kepedulian. Hal ini menjadi sangat vital, mengingat berbagai
tantangan perkembangan zaman sudah menunggu kita: Bonus Demografi 2030-
2040, Indonesia Emas 2045, Revolusi Industri 4.0 bahkan Society 5.0. Selain sinergitas
antar elemen, pemikiran progresif dan keberpihakan kepada kemajuan bangsa harus
selalu kita kedepankan.

Universitas Diponegoro juga memiliki cita-cita untuk menjadi “Excellent Research


University” dan nantinya masuk dalam kategori “World Class University”. Target ini
dapat kita capai bersama, dimulai dengan penguatan karakteristik kediponegoroan
khususnya kepada para mahasiswa baru. Berbagai upaya melalui masa orientasi yang
dijalani mahasiswa baru, seperti Orientasi Diponegoro Muda, Pendidikan Karakter,
LKMM Pra Dasar dsb. merupakan agenda rutin yang dijalani setiap tahun nya.
Namun, pertanyaan yang timbul kemudian adalah: sudahkan kegiatan orientasi
mencapai tujuan ideal yang diinginkan? Selama ini, mahasiswa baru hanya sekadar

i
mengetahui “Apa” yang mereka jalankan dan “Bagaimana” mereka menjalani nya.
Sudah merupakan tugas kita bersama untuk menggeser paradigma kaderisasi
sebagai “kewajiban dan ajang sertifikasi” menjadi “kebutuhan dan tempat belajar”.
Saatnya kita membangun relasi kuat antara pengkader dan kader, sehingga kaderisasi
ideal yang hadir dari dua arah dapat kita capai demi tercapainya visi lulusan Undip
yang COMPLETE.

Maka dari itu, Bidang Keorganisasian dan Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
BEM se-Universitas Diponegoro hendak mengakomodir segala kebutuhan dan
penyelesaian masalah yang telah dijabarkan diatas melalui Buku Saku Kaderisasi.
Terima kasih saya ucapkan kepada Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan
Utama, S.H., M.Hum., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Budi
Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin, Ph.D., serta Direktur Kemahasiswaan Drs. Handojo
Djoko Waloejo, S.Msi. yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada
kami untuk turut berkontribusi terhadap kemajuan sumber daya manusia di
Universitas Diponegoro. Ucapan terima kasih paling spesial saya tujukan kepada
segenap teman-teman Bidang K&PSDM BEM 11 Fakultas dan Sekolah Vokasi, beserta
Himpunan Mahasiswa nya serta 21 orang pejuang tangguh K&PSDM BEM Universitas
Diponegoro 2020 terutama anggota divisi Kurikulum, Kebijakan, dan Kajian Kaderisasi
(Raihan, Zai, Nurita, Ichwan, Galang, Anis, dan Athiyya) yang telah menginisiasi dan
menghadirkan ide ini secara bersama-sama. Semoga, dengan hadirnya Buku Saku
Kaderisasi Ini, kita dapat bergotong royong membangun mimpi besar bangsa ini:
menjadi bangsa maju yang tidak hanya merdeka secara fisik, namun juga merdeka
secara pemikiran.

Wassalamualaikum wr.wb.
Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia, Salam Kaderisasi!

Salam hormat,
Kevin Dion Megantara
Ketua Bidang Keorganisasian dan Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa BEM
Undip 2020

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ......................................................................................................................................... 2

1.3 Deskripsi COMPLETE & Gerakan Aku Cinta Undip (GACU) ..................................... 2

1.4 Kampus Merdeka: Merdeka Belajar ................................................................................. 4

BAB II PENGENALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ............................................ 5

2.1 Visi dan Misi Universitas Diponegoro ............................................................................. 5

2.2 Sejarah Singkat Universitas Diponegoro ........................................................................ 5

2.3 Struktur Kelembagaan Universitas Diponegoro .......................................................... 6

2.4 Daftar Organisasi Mahasiswa dan UKM Universitas Diponegoro ......................... 7

BAB III MASA PEMBENTUKAN MAHASISWA BARU ......................................... 12

3.1 Alur Kaderisasi dan Bentuk Kegiatan Mahasiswa Baru .......................................... 12

3.2 Kaderisasi di tengah Pandemi COVID-19 ................................................................... 13

3.3 Acuan Pelaksanaan kegiatan kaderisasi di Universitas Diponegoro ................. 14

3.4 Susunan Kepanitian dan Peserta Tahap Pembentukan Mahasiswa Baru ........ 15

3.5 Hak dan Kewajiban Kader ................................................................................................. 16

3.5.1 Hak Mahasiswa Baru Selaku Kader ................................................................... 16

3.5.2 Kewajiban Mahasiswa Baru Selaku Kader ...................................................... 16

iii
3.6 Hak dan Kewajiban Pengkader ....................................................................................... 16

3.6.1 Hak Pengkader .......................................................................................................... 16

3.6.2 Kewajiban Pengkader ............................................................................................. 16

3.7 Klasifikasi Pelanggaran ...................................................................................................... 17

3.8 Sistem Pelaporan Pelanggaran ....................................................................................... 19

BAB IV KEGIATAN PEMBENTUKAN ....................................................................20

4.1 Penjabaran Materi per Kegiatan..................................................................................... 20

4.1.1 ODM U ........................................................................................................................ 20

4.1.2 ODM UB ..................................................................................................................... 20

4.1.3 ODM F ......................................................................................................................... 21

4.1.4 Pendikar...................................................................................................................... 21

4.1.5 GORe ........................................................................................................................... 22

4.1.6 LKMMPD .................................................................................................................... 22

4.1.7 Kegiatan Mandiri ..................................................................................................... 23

LAMPIRAN .......................................................................................................24

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara dengan
penduduk terbanyak di dunia. Badan Pusat Statistika
Nasional mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia
mencapai sebanyak 269,6 juta jiwa pada tahun 2020
yang dapat terus bertambah sampai sekarang. Hal ini
-vitas serta kemampuan beradaptasi yang
merupakan sebuah peluang dan keuntungan milik
baik termasuk di bidang pendidikan
bangsa Indonesia yang memungkinkan untuk tetap
perguruan tinggi.
memiliki penduduk di dalam rentang usia produktif
yang melimpah pada masa yang akan datang. Dengan demikian, upaya untuk
menjawab berbagai hal tersebut dapat
Indonesia saat ini dihadapkan dengan tuntutan
melewati media pendidikan. Pendidikan
era revolusi industri 4.0 dan menuju era society 5.0.
menyediakan banyak informasi termasuk
Dalam menghadapi era tersebut, kualitas sumber daya
pada jenjang perguruan tinggi. Edukasi atau
manusia di Indonesia juga menjadi sorotan.
pencerdasan awal untuk bekal dasar
Berdasarkan data dari Programme for International
menjalani proses pendidikan juga
Student Assessment (PISA) pada tahun 2012,
diperlukan sebagai modal awal untuk
Indonesia menempati peringkat ke-64 dari 65 negara
memenuhi peran dan tanggung jawab yang
di mana peringkat tersebut menunjukkan lemahnya
berada pada pundak pemuda-pemudi
literasi di Indonesia. Kemudian, berdasarkan data
bangsa. Pencerdasan tersebut juga dapat
indeks modal manusia dari World Bank pada tahun
dituangkan untuk mempercepat proses
2018, Indonesia mendapatkan peringkat ke-87 dari 157
adaptasi di lingkungan kampus yang
negara dengan skor sebesar 0,53. Indeks modal
merupakan lingkungan baru. Kegiatan
manusia merupakan pengukur derajat manusia untuk
edukasi atau pencerdasan awal ini juga
modal suatu negara. Oleh karena itu, budaya literasi
diharapkan dapat menjadi salah satu wadah
dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia
untuk penanaman 5 (lima) program gerakan
perlu ditingkatkan lagi untuk menyongsong Indonesia
nasional revolusi mental, yakni Indonesia
yang semakin baik dan maju.
melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib,
Pada tahun 2020, Indonesia juga menghadapai Indonesia mandiri, dan Indonesia bersatu.
situasi pandemi Covid-19. Situasi pandemi Covid-19
dapat menghambat upaya untuk mencapai tujuan
nasional. Situasi ini merupakan situasi yang
memerlukan langkah dan kebijakan yang bijaksana.
Kondisi ini juga membuat bangsa Indonesia harus
mampu untuk membuat inovasi dan mengasah kreati-
1
dapat
Salah satu langkah pencerdasan awal yang
dilakukan adalah lewat kaderisasi. Di
COMPLETE
Universitas Diponegoro, terdapat tiga konsep dasar
kaderisasi, yaitu politik, riset, dan rohani. Ketiga hal 1.3 Deskripsi COMPLETE &
ini menjadi pilar penting dalam menjalani kehidupan Gerakan Aku Cinta Undip (GACU)
kampus, yakni memiliki kesadaran politik, memahami COMPLETE
iklim riset, dan mengamalkan nilai-nilai kerohanian.
Universitas Dipogoro merupakan
Sehingga, generasi yang progresif dan inovatif dapat
lembaga pendidikan tinggi yang dari
dilahirkan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai
tahun 2014 telah menjadi perguruan
Pancasila lewat sistem kaderisasi yang terintegrasi.
tinggi berbadan hukum (PTN-BH).
Universitas Diponegoro memiliki
tujuan untuk menjadikan lulusannya
1.2 Tujuan memiliki profil yang COMPLETE.
Buku Saku Kaderisasi Mahasiswa Baru
1. Communicator
Universitas Diponegoro di susun atas keresahan dan
2. Professional
kesadaran akan pentingnya pengetahuan serta
3. Leader
pemahaman tentang dunia kaderisasi di Undip.
4. Entrepreneur
Adapun beberapa tujuan lahirnya Buku Saku
5. Thinker
Kaderisasi Universitas Diponegoro sebagai berikut:
6. Educator
Melalui berbagai bentuk pendidikan
Sebagai bekal dan modal dasar dan pelatihan serta pengembangan
1 pengetahuan kaderisasi di Universitas
yang tersedia di Universitas
Diponegoro.
Diponegoro Profil lulusan mahasiswa
Universitas Diponegoro diharapkan
Sebagai bentuk pencerdasan bagi
2 mahasiswa Universitas Diponegoro. dapat menjadi manusia yang
berkualitas, bermanfaat bagi
lingkungan, memiliki soft skill dan
Sebagai bentuk transparansi dari
hard skill yang mumpuni, mempunyai
3 konsep alur kaderisasi di Universitas
Diponegoro. kemampuan komunikasi yang baik,
menjunjung tinggi asas

Menanamkan nilai - nilai kaderisasi profesionalitas, memiliki jiwa


4 sejak awal. kepemimpinan yang baik, cerdas dan
berintelektual tinggi, senantiasa

Sebagai wujud Implementasi berbagi kepada siapa saja, dan


5 kaderisasi dalam menciptakan memiliki jiwa kewirausahaan yang
mahasiswa yang COMPLETE.
baik.

2
Gerakan Aku Cinta Undip (GACU)

Universitas Diponegoro memiliki sebuah gerakan, yaitu Gerakan Aku Cinta Undip (GACU).
Gerakan ini lahir sebagai sebuah ajakan bersama untuk lebih mencintai, menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian terhadap lingkungan kampus serta menumbuhkan rasa bangga pada almameter. Wujud
dari gerakan ini diimplementasikan melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan di lingkungan kampus.
Kegiatan-kegiatan tersebut ditujukan untup penanaman nilai kesadaran, kepedulian, dan rasa cinta
akan kampusnya sendiri. Dengan demikian, semangat juang yang tinggi dan rasa bangga terhadap
almameter diharapkan dapat lahir pada tiap individu melalui berbagai kegiatan yang diikuti.

GACU

3
1.4 Kampus Merdeka: Merdeka Belajar

LATAR BELAKANG
Di latar belakangi oleh kuatnya arus perubahan yang terjadi dalam masyarakat global, maka sudah
seharusnya menyiapkan mahasiswa menjadi sosok yang mampu menghadapi perubahan zaman,
budaya, dunia kerja serta kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan
untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Dengan demikian Kemendikbud mencoba
menerbitkan Permendikbud no 3 tahun 2020 yang menjadi salah satu dasar dalam merdeka belajar
kampus merdeka.
Upaya pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan
melalui kenyataan dan dinamika lapangan sehingga dapat tercipta kultur belajar yang inovatif,
tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Melalui program merdeka belajar
yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka Kampus Merdeka diharapkan dapat
menjadi jawaban atas berbagai tuntutan tersebut.

TUJUAN
Tujuan belajar merdeka, salah satunya adalah “hak belajar tiga semester di luar program
studi” untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap
dan juga relevan dengan kebutuhan zaman dalam menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa
depan bangsa yang unggul dan berkepribadian baik. Program seperti experiential learning
dengan jalur yang lebih fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa
mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya. Dengan harapan para
mahasiswa tidak dibatasi dalam mencari jati diri maupun dalam berkarya.

IMPLEMENTASI
Bentuk pelaksanaan dari kebijakan merdeka belajar dalam kampus merdeka di berikan
otoritas kepada pihak kampus untuk kemudian dapat mengikuti dan menyesuaikan serta
memenuhi beberapa persyaratan umum dan khusus yang akan disertai dengan petunjuk teknis
untuk kemudian dapat menetapkan kebijakan dan penyesuaian sistem terkait komponen
pendidikan dalam kurikulum merdeka belajar. Selain itu terdapat beberapa program pelaksanaan
dari kampus merdeka seperti berikut :

4
BAB 2
PENGENALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2.1 Visi dan Misi Universitas Diponegoro

“ VISI: “
Universitas Diponegoro Menjadi Universitas Riset yang Unggul


Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang unggul dan
kompetitif.
2. Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan publikasi, Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) , buku ajar, kebijakan, dan teknologi yang berhasil guna dan berdaya
guna dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang menghasilkan publikasi, Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), buku ajar, kebijakan, dan teknologi yang berhasil
guna dan berdaya guna dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal.
4. Mengembangkan profesionalitas, kapabilitas, akuntabilitas dalam tata kelola

universitas yang baik serta kemandirian penyelenggaraan perguruan tinggi.

2.2 Sejarah Singkat Universitas Diponegoro

Pada awal tahun 1950-an, masyarakat Semarang yang merupakan masyarakat Jawa Tengah
membutuhkan kehadiran sebuah universitas sebagai pelaksana pendidikan dan pengajaran tinggi.
Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam menangani tingginya jumlah pengangguran dan
melaksanakan pembangunan di segala bidang khususnya bidang pendidikan. Kesadaran akan
kebutuhan pendidikan tinggi diawali dengan berdirinya Yayasan Universitas Semarang melalui Akte
Notaris R.M. Soeprapto Nomor 59 tanggal 4 Desember 1956, yang mendirikan Universitas Semarang
pada tanggal 9 Januari 1957, dengan Mr. Imam Bardjo sebagai Presiden Universitas pertama.

5
Pada Dies Natalis ketiga Universitas Semarang, tanggal 9 Januari 1960, Presiden Republik
Indonesia, Ir. Soekarno mengganti nama menjadi Universitas Diponegoro. Perubahan tersebut
merupakan penghargaan atas prestasi dalam bidang pendidikan tinggi di Jawa Tengah. Keputusan
Presiden ini kemudian dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan Nomor 101247/UU tanggal 3 Desember 1960 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1961.
Keputusan tersebut berlaku surut mulai tanggal 15 Oktober 1957 dengan ketentuan tanggal tersebut
ditetapkan sebagai Dies Natalis Universitas Diponegoro mengingat pada tanggal tersebut terjadi
“pertempuran lima hari” revolusi fisik di kota Semarang. Universitas Diponegoro memilih tanggal ini
untuk meneruskan cita-cita pejuang kemerdekaan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dengan
mencerdaskan bangsa.

Universitas Diponegoro sebagai lembaga pendidikan tinggi telah mengalami perkembangan sejak
berdirinya hingga saat ini. Universitas Diponegoro berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
1961 dinyatakan sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang berkedudukan di Semarang. Kemudian
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 259/KMK.05./2008 tanggal 15 September 2008
tentang Penetapan Universitas Diponegoro pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi
Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), maka Undip
dalam pengelolaan keuangan mengikuti pola Pengelolaan Badan Layanan Umum. Perkembangan
selanjutnya, berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2014 tentang Penetapan
Universitas Diponegoro sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Diponegoro, maka
status Undip berubah dari PTN-BLU menjadi PTN-BH yang memiliki banyak sekali potensi untuk
pengembangan universitas dan civitas akademika.

2.3 Struktur Kelembagaan Universitas Diponegoro

6
2.4 Daftar Organisasi Mahasiswa DAN UKM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lembaga Kemahasiswaan Universitas Diponegoro

A. Senat Mahasiswa Undip

B. Badan Eksekutif Mahasiswa Undip

C. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)


C.1. Kelompok Kegiatan Mahasiswa Antarbidang

C.2. Kelompok Kegiatan Mahasiswa Olahraga


1. Olahraga Air

7
2. Olahraga Beladiri

C.3. Kelompok Kegiatan Mahasiswa Kesenian

8
C.4. Kelompok Kegiatan Mahasiswa Penalaran

C.5. Kelompok Kegiatan Mahasiswa Kesejahteraan

9
D. Organisasi Daerah

10
11
BAB 3
MASA PEMBENTUKAN MAHASISWA BARU

3.1 Alur Kaderisasi dan Bentuk Kegiatan Pembentukan Mahasiswa Baru

Alur Kaderisasi Formasi Umum

Alur kaderisasi mahasiswa Universitas Diponegoro terdiri dari tiga tahap utama
yaitu pembentukan kader, pembinaan kader, dan pengkaryaan kader. Namun, bagi
mahasiswa baru akan di hadapkan pada tahap pembentukan kader. Pembentukan
kader dilaksanakan pada semester I dan semester II ( tingkat I ) yang diikuti oleh
seluruh mahasiswa baru Universitas Diponegoro. Proses yang terdapat pada tahap
pembentukan kader meliputi Orientasi Diponegoro Muda tingkat universitas (ODM U)
, ODM tingkat fakultas (ODM F), ODM tingkat departemen/program studi (ODM D/ODM
PS), dalam berbagai tahapan ini terdapat beberapa kegiatan yang juga wajib diikuti
oleh seluruh mahasiswa baru salah satunya, pendidikan karakter (Pendikar) dan
Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa-Pra Dasar (LKMM-PD). Pendikar
merupakan bentuk penanaman nilai-nilai dasar melalui penyampaian materi dan
games interaktif yang sudah disiapkan oleh panitia ODM di tingkat fakultas atau
departemen berlangsung. Begitu pula dengan LKMM-PD yang berisikan
Selain itu, seperti yang sudah disebutkan di awal terdapat tiga inti kaderisasi di
Universitas Diponegoro yakni kaderisasi politik, riset, dan rohani. Ketiga bentuk
kaderisasi ini sengaja di bentuk agar dapat memenuhi minat dan keterbutuhan setiap
mahasiswa akan berbagai pengembangan yang di inginkan. Adapun wujud dari
kaderisasi politik tertuang dalam sebuah materi saat pelaksanaan Latihan
Keterampilan Manajemen Mahasiswa Pra Dasar (LKMMPD). Sedangkan, kaderisasi
riset implementasinya melalui Grand Opening Research (GORe) yang bertujuan untuk
untuk memberi pemahaman kepada mahasiswa baru terkait empat pilar dalam riset,
yakni karya tulis ilmiah (KTI), debat, program kreativitas mahasiswa (PKM), dan
mahasiswa berprestasi (Mawapres).

12
Kaderisasi ini ditujukan untuk memunculkan dan membentuk iklim prestatif kepada
para mahasiswa baru. Kemudian, yang terakhir, yakni kaderisasi rohani atau biasa
disebut sebagai ODM Umat Beragama (ODM UB). Bentuk penerapannya, yakni melalui
berbagai kegiatan mentoring maupun perayaan hari besar keagamaan yang
bertujuan untuk memberikan penguatan nilai nilai keagamaan yang dianut oleh
mahasiswa baru sebelum mereka jauh mengenal dunia kampus.
Oleh karena itu, melalui tahapan pembentukan ini diharapkan mahasiswa baru
dapat mengikuti rangkaian kegiatan kaderisasi secara disiplin agar terbentuk menjadi
generasi yang unggul dan COMPLETE sesuai harapan dan tujuan Universitas
Diponegoro.

3.2 Pendidikan Tinggi di tengah Pandemi COVID-19

Pada tahun 2020 ini Indonesia dan dunia sedang di landa oleh pandemi COVID-19
yang berdampak cukup besar bagi seluruh sektor kehidupan, tak terkecuali sektor
pendidikan. Sebagai bentuk pencegahan penularan dan upaya untuk menekan angka
positif COVID-19 di Indonesia, Universitas Diponegoro mengambil langkah tegas dengan
menetapkan kuliah secara daring sepanjang semester gasal ini yang tertuang dalam
Surat Edaran Rektor Nomor 37/UN7.P/SE/2020 tentang “ Pola Perkuliahan Semester Gasal
Tahun Ajaran 2020/2021 ”. Hal ini tentu begitu menyulitkan terutama bagi mahasiswa
baru, karena sejatinya awal mula perkuliahan menjadi momen yang begitu berkesan
bagi seluruh mahasiswa baru Universitas Diponegoro. Pengenalan Kehidupan Kampus
Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan momen dimana seluruh mahasiswa baru di
persiapkan untuk menjalani kehidupan kampus sebagai seorang mahasiswa seutuhnya.
Namun, mengingat adanya keputusan terkait perkuliahan daring selama semester gasal
kedepan hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi segala kegiatan pembentukan bagi
mahasiswa baru. Mengingat pentingnya pencerdasan dan persiapan bagi seluruh
mahasiswa baru, maka seluruh pengkader di Universitas Diponegoro sepakat untuk
mendesain kegiatan pembentukan bagi mahasiswa baru sedemikian rupa sebagai bentuk
tanggung jawab dalam membina dan mendidik. Kegiatan pengkaderan akan di
laksanakan melalui metode daring dengan menggunakan berbagai macam aplikasi
pendukung berdasarkan “ Panduan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa
Baru (PKKMB) tahun 2020 “ yang di rilis oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Terkait alur kaderisasi tahap pembentukan bagi mahasiswa baru yang sudah di jelaskan
sebelumnya, terdapat beberapa penyesuaian dari beberapa kegiatan. Kegiatan
pengkaderan di tingkat universitas seperti ODM Universitas akan di laksanakan secara
daring atau ditunda pelaksanaanya. Kegiatan pengkaderan di tingkat fakultas seperti
ODM Fakultas, Pendikar, LKMM-PD, dan ODM Departemen/Jurusan juga dilaksanakan
secara daring atau mengalami penundaan pelaksanaan hingga perkuliahan di
laksanakan secara tatap muka. Penundaan kegiatan pengkaderan tertentu di dasari oleh
urgensi serta pentingnya kegiatan tersebut untuk wajib dilaksanakan secara tatap muka.

13
3.3 Acuan Pelaksanaan Kegiatan Kaderisasi di Universitas Diponegoro

“ Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 menuntut


kemampuan individu untuk mampu beradaptasi dan memanfaatkan
peluang yang ada untuk mencapai kehidupan yang sejahtera. Maka
dibutuhkan acuan pelaksanaan agar kegiatan kaderisasi dapat “
memiliki esensi dan tujuan yang jelas.

3.3.1 Salah satu amanat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
maka semua komponen masyarakat khususnya mahasiswa dapat berperan dalam mencapai tujuan tersebut. Kaderisasi
merupakan salah satu bentuk pencerdasan untuk mendidik para calon penerus bangsa menjadi generasi yang
berkualitas.

3.3.2 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merumuskan 17 tujuan untuk mencapai kehidupan yang sejahtera bernama
Sustainable Development Goals diantaranya, yaitu no poverty , zero hunger , climate action , quality education, dan
lain-lain. Sedangkan, Indonesia sendiri masih jauh untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Peran mahasiswa sebagai
generasi penerus sangat diharapkan agar bisa mengimplementasikan nilai-nilai SDGs di masa depan. Melalui berbagai
bentuk kegiatan pengkaderan yang ada di Universitas Diponegoro di harapkan seluruh mahasiswa Universitas
Diponegoro dapat menjadi bagian dalam upaya mensukseskan SDGs.

3.3.3 Pada Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga tertulis bahwa pendidikan nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga kegiatan kaderisasi tidak hanya berfokus pada pengetahuan
semata, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter yang ideal bagi masa depan bangsa.

3.3.4 Pengejawantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat harus senantiasa menjadi landasan pelaksanaan kaderisasi di tiap tingkat kaderisasi.

3.3.5 Sementara itu, Universitas Diponegoro sendiri memiliki sebuah semangat untuk menciptakan generasi lulusan
yang COMPLETE, yaitu Communicator (mampu berkomunikasi secara lisan dan tertulis), Professional (bekerja sesuai
dengan prinsip, pengembangan berdasar prestasi dan menjunjung tinggi kode etik), Leader (adaptif, tanggap
terhadap lingkungan, proaktif, motivator, kerja sama), Entrepreneur (etos kerja tinggi, keterampilan berwirausaha,
inovatif, kemandirian), Thinker (berpikir kritis, belajar sepanjang hayat, peneliti), dan Educator (mampu menjadi
agent of change ). Atas dasar-dasar itulah, kaderisasi diharapkan dapat menjadi jalan tempuh untuk mencapai cita-
cita lulusan Universitas Diponegoro yang COMPLETE.

3.3.6 Buku Panduan Kaderisasi Universitas Diponegoro yang memuat semua alur dan serba-serbi kaderisasi di Undip.
Di luar dari proses tahapan pengesahan dan pelegalannya, Buku Panduan Kaderisasi ini merupakan pedoman serta
acuan pelaksanaan tertinggi dalam dunia kaderisasi yang ada di Universitas Diponegoro.

3.3.7 Dalam Rencana Strategis Universitas Diponegoro 2020 – 2024 tertuang beberapa target
capaian Undip untuk terus meningkatkan Kompetensi Mahasiswa yang Relevan dengan Revolusi
Industri 4.0, Menguatkan Riset dan Pengembangan Kualitas Penelitian dan Publikasi Bereputasi
, dan Penjaminan Mutu Akademik yang Berkelanjutan.

3.3.8 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang “ Standar Nasional Pendidikan
Tinggi “ yang diantaranya mencakup Rumusan Keterampilan Umum mahasiswa diploma dan sarjana melalui
terselengaranya kegiatan pembelajaran pendidikan tinggi dari aspek kurikuler maupun ekstrakurikuler.

14
3.4 Susunan Kepanitiaan dan Peserta Tahap Pembentukan Mahasiswa Baru
Tahap pembentukan mahasiswa baru menjadi salah rangkaian awal dalam
perjalanan panjang kegiatan kaderisasi. Penasihat kegiatan kaderisasi adalah Rektor
Universitas Diponegoro, yakni Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H, M.Hum. Penasihat dalam
hal ini memberikan saran, arahan, dan tuntunan atas kegiatan kaderisasi. Saat ini,
Universitas Diponegoro memiliki mimpi untuk menjadi World Class University (WCU) dan
Excellent Research University serta profil lulusan yang COMPLETE.
Penanggung jawab kegiatan kaderisasi adalah Wakil Rektor I bidang Akademik dan
Kemahasiswaan Universitas Diponegoro, yakni Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin.,
Ph.D. dan Direktur Kemahasiswaan Universitas Diponegoro, yakni Drs. Handojo Djoko
Waloejo, M.Si. Penanggung jawab memastikan keberjalanan semua kegiatan kaderisasi
terlaksana dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan kaderisasi atau biasa disebut pengkader adalah orang yang
merancang, mempersiapkan, dan menjalankan kegiatan pengkaderan bagi para
kadernya di lingkup Universitas Diponegoro. Pelaksana kegiatan pengkaderan terbagi
menjadi tiga, yaitu pelaksana teknis di tingkat universitas, fakultas, dan
departemen/jurusan.
1. Pelaksana kegiatan di tingkat universitas adalah BEM Undip (BEM U) yang secara
khusus dilaksanakan oleh bidang K&PSDM BEM Undip sebagai garda terdepan dan
panitia pelaksana ODM tingkat universitas (ODM U). Pelaksana akan memberikan
kegiatan yang memuat gambaran mengenai kesatuan dalam satu almamater
Universitas Diponegoro sekaligus sebagai kegiatan penyambutan mahasiswa baru
Universitas Diponegoro.
2. Tingkat fakultas, BEM fakultas (BEM F) berwenang atas kegiatan kaderisasi ODM
fakultas (ODM F), ODM umat beragama (ODM UB), Pendikar, dan GORe.
Pelaksanaanya terdapat panitia ODM fakultas, panitia ODM umat beragama,
panitia pendikar fakultas, dan panitia GORe.
3. Tingkat departemen/jurusan, pelaksana kegiatan adalah himpunan mahasiswa
departemen/jurusan (HMD/HMJ), yakni panitia ODM departemen/jurusan dan
panitia pendikar departemen/jurusan. Selain itu, pelaksana kegiatan juga
dilaksanakan oleh dewan perwakilan angkatan (DPA) pada beberapa jurusan di
Universitas Diponegoro.
BEM F/HMD/HMJ serta DPA membantu mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan
lingkungan perguruan tinggi dan mengenalkan mahasiswa baru terhadap iklim
perkuliahan yang ada di Universitas Diponegoro. Pengkader akan memberikan kegiatan
lebih menjurus sesuai dengan bidang keilmuan, karakteristik, dan kultur masing-masing
fakultas/departemen/jurusan.
Peserta atau dalam hal ini kader adalah orang yang menjadi sasaran untuk
kemudian di bina dan di didik dengan baik agar menjadi individu yang di harapkan melalui
kegiatan pengkaderan tertentu. Tahap pembentukan adalah tahap pengkaderan yang di
tujukan bagi seluruh mahasiswa baru di semester I dan II.

15
3.5 Hak dan Kewajiban Kader 3.6 Hak dan Kewajiban Pengkader

3.5.1 Hak Mahasiswa Baru Selaku Kader 3.6.1 Hak Pengkader

1. Mahasiswa baru berhak mengenal lingkungan


1. Pengkader berhak mendapat perlindungan
kampus, fakultas, ataupun departemennya.
serta membela diri apabila mendapat ancaman
2. Mahasiswa baru berhak mendapat pengetahuan
maupun tuduhan dari berbagai pihak selama
tentang alur kaderisasi yang akan dijalani pada
proses pengkaderan berjalan.
setiap tingkatan.
2. Pengkader berhak untuk mendesain serta
3. Mahasiswa baru berhak mendapatkan tempat
merancang agenda kaderisasi sebaik mungkin
serta peluang yang sama pada masing-masing
untuk diberikan kepada mahasiswa baru.
individunya untuk berkembang melalui agenda
3. Pengkader berhak untuk dilibatkan serta
kaderisasi yang diberikan.
mengetahui apabila adanya intervensi dari
4. Setiap mahasiswa baru berhak mendapatkan
pihak manapun tentang agenda kaderisasi
perlakuan yang sama tanpa mendapat
yang akan atau sedang dilaksanakan.
perlakuan spesial.
4. Pengkader berhak untuk menyampaikan saran
5. Mahasiswa baru berhak memberikan pendapat,
maupun bentuk-bentuk arahan bagi kadernya
saran, dan usulan atas apa yang mereka jalani
selama proses pengkaderan.
selama masa pengkaderan.
5. Pengkader berhak memberikan penugasan
6. Mahasiswa baru berhak mendapat
serta pelatihan yang mampu menunjang
perlindungan serta membela diri apabila kader
peningkatan kapasitas kadernya.
mendapat perlakuan diluar batasan-batasan
yang telah ditetapkan oleh pengkader selama
masa pengkaderan.

3.5.2 Kewajiban Mahasiswa Baru Selaku Kader 3.6.2 Kewajiban Pengkader

1. Mahasiswa baru wajib menjunjung tinggi nama 1. Pengkader wajib melaporkan segala kegiatan
almamater Universitas Diponegoro serta kaderisasi yang akan dilaksanakan maupun
menjaga nama baik fakultas dan departemen yang sedang dilaksanakan kepada pihak
dalam berkegiatan sehari-hari. birokrasi terkait sebagai bentuk transparansi.
2. Pengkader wajib untuk mendidik, membina,
2. Mahasiswa baru wajib menaati peraturan yang dan membimbing kader-kadernya sebaik
berlaku di tingkat universitas, fakultas, dan
mungkin tanpa adanya perbedaan pada setiap
departemen ( di cantumkan di lampiran ).
kadernya sehingga terciptanya kader yang
3. Mahasiswa baru wajib mengikuti kegiatan COMPLETE.
kaderisasi dalam alur kaderisasi serta bentuk- 3. Pengkader wajib untuk menjaga dan memberi
bentuk pengembangan kegiatan kaderisasi perlindungan serta bertanggung jawab bagi
lainnya dalam upaya pembentukan kader yang para kadernya atas segala penyimpangan
COMPLETE di Universitas Diponegoro. selama proses kaderisasi berjalan.
4. Pengkader wajib melaporkan kepada pihak
4. Mahasiswa baru wajib untuk mengerjakan
yang berwenang apabila ditemukannya
tugas-tugas selama masa pengkaderan yang
kesalahan selama proses kaderisasi berjalan.
dirasa mampu meningkatkan kapasitas diri
5. Pengkader wajib memahami dan menaati
sebagai kader.
peraturan yang berlaku di lingkungan
5. Mahasiswa baru wajib mengerjakan tugas- pengkader serta dilarang keras melakukan
tugas selama masa pengkaderan yang mampu penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk
meningkatkan kapasitas diri sebagai kader. apapun selama proses pengkaderan berjalan
(dicantumkan di lampiran).

16
Dengan demikian, hak dan kewajiban kader dan pengkader yang dibuat dapat dipahami dan ditaati demi
menunjang keberhasilan selama proses kaderisasi. Sejatinya, pengkader di Universitas Diponegoro harus selalu
membimbing seluruh kadernya dengan sepenuh hati agar tercapainya kader-kader di Universitas Diponegoro
yang COMPLETE. Begitu juga dengan kader yang dalam hal ini adalah mahasiswa baru, yang mana mahasiswa
baru sangat penting untuk memiliki pola pikir dan kepribadian menjadi mahasiswa seutuhnya sehingga perlu
bimbingan serta metode pengkaderan sebaik mungkin.

3.7 Bentuk-bentuk Pelanggaran

3.7.1 Bentuk-bentuk Pelanggaran bagi Mahasiswa Baru

1. Mahasiswa baru terbukti tidak datang tepat waktu.

2. Mahasiswa baru terbukti tidak menggunakan atribut PMB secara lengkap dan benar.
3. Mahasiswa baru terbukti merokok selama proses kaderisasi.
4. Mahasiswa baru terbukti tidak mengikuti proses kaderisasi tanpa izin / keterangan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.

5. Mahasiswa baru terbukti membawa senjata tajam, senjata api, dan/atau benda-benda berbahaya
lainnya.
6. Mahasiswa baru terbukti melakukan penghinaan, penipuan, dan/atau pencurian terhadap pengkader,
mahasiswa baru, pihak ketiga, dan/atau segenap civitas akademika.

7. Mahasiswa baru terbukti melakukan perusakan fasilitas, sarana, prasarana, dan lingkungan di
Universitas Diponegoro.
8. Mahasiswa baru terbukti melakukan perpeloncoan atau bullying.

9. Mahasiswa baru terbukti melakukan dan/atau mengadakan pungutan liar.


10. Mahasiswa baru terbukti melakukan tindak pengancaman dan/atau kekerasan ringan selama proses
kaderisasi kepada pengkader, mahasiswa baru, pihak ketiga seperti birokrasi, dan/atau segenap civitas
akademika. Adapun tindak kekerasan ringan mencakup perbuatan kekerasan yang tidak menjadikan
sakit dan tidak sampai membuat korban terhalang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
11. Mahasiswa baru terbukti melakukan perbuatan anarkis dan/atau provokatif baik secara individu
maupun kelompok yang dapat mengganggu keamanan, kenyamanan, dan keselamatan di Universitas
Diponegoro.
12. Mahasiswa baru terbukti melakukan perbuatan yang mengandung diskriminasi atas nama agama, suku,
ras, gender, dan/atau golongan baik secara verbal maupun nonverbal.

13. Mahasiswa baru terbukti terlibat dalam penggunaan, peredaran, dan/atau perdagangan narkotika,
psikotropika, dan zat aditif lainnya (NAPZA) serta minuman keras.
14. Mahasiswa baru terbukti melakukan tindak asusila kepada pihak pihak yang terlibat dalam proses
kaderisasi.
15. Mahasiswa baru terbukti melakukan tindak kekerasan berat hingga melukai atau mengancam nyawa
seseorang. Adapun tindak kekerasan berat mencakup perbuatan kekerasan yang menyebabkan sakit
dan tidak bisa menjalankan aktivitas sehari-hari.

16. Mahasiswa baru terbukti dan terlibat atas aksi tindak kegiatan terorisme dan sejenisnya.

17
3.7.2 Bentuk-bentuk Pelanggaran bagi Pengkader

1. Pengkader terbukti tidak menaati urutan acara


kaderisasi, sehingga proses kaderisasi menjadi
terkendala.

2. Pengkader terbukti memanfaatkan mahasiswa


baru untuk melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan aturan kaderisasi.

3. Pengkader tidak melaksanakan proses


kaderisasi dengan maksimal sehingga
penyampaian materi/esensi tidak tersampaikan
pada mahasiswa baru.

4. Pengkader tidak melaksanakan kewajiban dan 6. Pengkader terbukti melakukan penyalahgunaan


kewenangannya di dalam proses kaderisasi wewenang.
sesuai penjelasan sebelumnya.
7. Pengkader mengadakan perpeloncoan atau
5. Pengkader terbukti memberikan sanksi yang bullying.
berlebihan/tidak sesuai aturan kaderisasi.
8. Pengkader terbukti melakukan perusakan fasilitas,
sarana, prasarana, dan lingkungan Universitas
Diponegoro.

9. Pengkader terbukti melakukan dan/atau


mengadakan pungutan liar.

10. Pengkader terbukti melakukan tindak pengancaman


dan/atau kekerasan ringan selama proses kaderisasi
kepada segenap civitas akademika.
13. Pengkader terbukti melakukan tindak
kekerasan berat terhadap kader selama proses 11. Pengkader terbukti melakukan perbuatan anarkis
kaderisasi berlangsung kepada dan/atau provokatif baik secara individu maupun
antarpengkader, mahasiswa baru, pihak ketiga kelompok yang dapat mengganggu keamanan,
seperti birokrasi, dan/atau segenap civitas kenyamanan, dan keselamatan di Universitas
akademika. Adapun tindak kekerasan berat Diponegoro.
mencakup perbuatan kekerasan yang
menyebabkan sakit dan tidak bisa menjalankan 12. Pengkader terbukti melakukan perbuatan
aktivitas sehari-hari. diskriminasi atas nama agama, suku, ras, gender,
dan/atau golongan baik secara verbal maupun
14. Pengkader terbukti melakukan tindak pidana nonverbal.
korupsi dari pendanaan kegiatan kaderisasi
kampus.

15. Pengkader terbukti melakukan tindak asusila


kepada pihak pihak yang terlibat dalam proses
kaderisasi (mahasiswa baru, pihak ketiga
seperti birokrasi civitas akademik).

18
3.8 Sistem Pelaporan

19
BAB 4
PENJABARAN KEGIATAN

4.1 Penjabaran Materi per Kegiatan

4.1.1 Orientasi Diponegoro Muda tingkat Universitas (ODM U)

Sebagai seorang mahasiswa dari salah satu kampus terbaik di


Indonesia, sudah seharusnya mahasiswa Universitas Diponegoro
mempunyai rasa bangga terhadap almamaternya. Suatu hal
yang mutlak bagi seorang mahasiswa bangga dan cinta terhadap
almamaternya dalam hal ini universitas yang dijadikan sebagai
tempat pengembangan diri dan menghasilkan karya-karya
hebat.

Di tahun 2020 ini, ODM akan mengambil tema Semesta


Lingkungan. Tema ini diambil akibat banyaknya masalah terkait
bebagai isu kondisi alam dan lingkungan yang berubah,
perubahan iklim seperti kebakaran hutan, es kutub yang
mencair, pemanasan global, dan lain-lain. Oleh karena itu,
dibutuhkan gerakan dan penyadaran agar lingkungan yang kita
tinggali dapat sehat seperti sedia kala. Selain itu, ODM juga
memiliki muatan nilai-nilai yaitu kritis, cinta dan kasih, budi
pekerti luhur, karya, dan global. Harapannya para mahasiswa
baru dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
kuliah maupun setelah kuliah.

4.1.2 Orientasi Diponegoro Muda Umat Beragama (ODM UB)

Universitas Diponegoro sebagai perguruan tinggi mewadahi setiap agama yang dianut oleh seluruh
mahasiswa sesuai kepercayaannya. Sebagai bidang yang bergerak dalam pembinaan karakter mahasiswa,
PSDM memperhatikan penuh aspek kebutuhan manusia baik dari kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis,
dan spiritual.

Kegiatan Orientasi Diponegoro Muda Umat Beragama (ODM UB) merupakan pembukaan pembinaan moral
bagi seluruh mahasiswa baru dengan tujuan agar setiap mahasiswa baru menerima pembinaan moral yang
sama dan terstandar saat memasuki Universitas Diponegoro. Selain itu, tujuan diadakannya ODM Umat
Beragama adalah agar mahasiswa baru mengetahui pentingnya nilai-nilai kerohanian sebagai kontrol
perilaku dan sebagai pondasi pengembangan diri. Kegiatan ODM Umat Beragama disesuaikan dengan
masing-masing UKM/UPK/Biro/BK kerohanian. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut;
Grand Opening Mentoring (GOM) pada UKM kerohanian Islam, Retreat PMK pada UKM kerohanian Kristen,
Retreat Penerimaan Anggota Baru (PAB) PRMK pada UKM kerohanian Katholik, malam Arga Shanti pada
UKM kerohanian Hindu, dan Followship of Dhamma (FOD) pada UKM kerohanian Buddha dan sebagainya.

20
4.1.3 Orientasi Diponegoro Muda tingkat Fakultas (ODM F)

ODM fakultas (ODM F) merupakan salah satu rangkaian kegiatan kaderisasi


pada tahap awal pembentukan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
baru. ODM F ini menjadi saluran awal dalam menanamkan nilai nilai dan
budaya yang terdapat di tiap fakultas kepada para mahasiswa baru.

Dalam pelaksanaanya pun para mahasiswa baru akan dibekali dengan materi
materi yang dirasa cukup untuk menjadi dasar ilmu saat menjalani kegiatan
perkuliahan di lingkungan fakultas. Adapun beberapa jenis materi yang akan
dibagikan seperti nilai nilai ke-Diponegoro-an maupun ke-Indonesia-an,
pengenalan awal struktur fungsi birokrasi fakultas, pengenalan arti
pentingnya peranan lembaga mahasiswa, penjelasan sistem perkuliahan,
personal revolution, belajar efektif, hingga materi kisah sukses dari para
alumni. Selain mendapatkan materi para mahasiswa baru akan dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil untuk bermain permainan kelompok yang akan
melatih, dan membangkitkan kebersamaan serta solidaritas dari satu
angkatan di tiap fakultas.

Dengan demikian, besar harapan bahwa dari pelaksanaan ODM tingkat


fakultas ini para mahasiswa baru dapat memahami peran awal dan mengenali
dengan baik lingkungan sekitar fakultasnya serta dapat menjalin hubungan
yang erat di tiap mahasiswa sebagai satu kesatuan dan dapat mengamalkan
nilai-nilai maupun budaya yang ada di fakultas.

4.1.4 Pendidikan Karakter (Pendikar)

Pendikar merupakan rangkaian dari ODM yang bertujuan untuk membekali


mahasiswa baru agar memiliki etika, moral, dan akhlak baik dan membentuk
mahasiswa agar sesuai dengan nilai ke-Diponegoro-an serta cinta terhadap
almamater. Karakter tersebut diharapkan merupakan karakter yang
mencerminkan nilai-nilai jiwa Pancasila dan Indonesia serta mengacu
kepada COMPLETE Universitas Diponegoro. Selain itu, dengan adanya
Pendikar, mahasiswa baru juga dapat melakukan branding diri dan
branding fakultas.

Beberapa materi yang didapatkan, seperti pemahaman diri sebagai makhluk Tuhan, kita dalam Pancasila,
dan ke-Diponegoro-an. Selain itu, mahasiswa baru juga mendapatkan materi berkaitan dengan konsep
disiplin, leadership, kepedulian sosial, innovation and creative-preneur, dan variasi materi lain sebagainya
yang sesuai dengan nilai dan tema Pendikar yang ingin dicapai. Pendikar dikemas dengan bentuk ceramah,
diskusi, games, simulasi, pemutaran video, dan role play.

Harapan dari pelaksanaan Pendikar ini adalah terbentuknya kader yang berkarakter positif dan kuat.
Pondasi karakter ini sangat penting untuk melanjutkan tahapan kaderisasi selanjutnya.

21
4.1.5 Grand Opening Research (GORe)

Grand Opening Research (GORe) adalah pintu utama bagi mahasiswa baru
dalam perjalanannya menuju dunia riset atau penelitian di Universitas
Diponegoro. Pengenalan iklim riset di Universitas Diponegoro tentu
sangat-sangat dibutuhkan bagi seluruh mahasiswa baru. Hal ini bertujuan
untuk membantu tercapainya cita-cita Universitas Diponegoro sebagai
“Excellent Research University”. Tujuan lain diadakannya GORe ini adalah
sebagai kaum intelektual sudah seharusnya seluruh mahasiswa di
Universitas Diponegoro menunjukkan kontribusinya bagi bangsa melalui
aplikasi disiplin ilmu yang dimiliki. Universitas Diponegoro memiliki 4 pilar riset, yakni PKM (Program
Kreativitas Mahasiswa), KTI (Karya Tulis Ilmiah), MAWAPRES (Mahasiswa Berprestasi), dan debat.

Melalui pelaksanaan GORe ini diharapkan seluruh mahasiswa baru memiliki pengetahuan dan semangat
untuk ikut aktif dalam berkegiatan riset demi mewujudkan cita-cita Universitas Diponegoro
sebagai“Excellent Research University”. Melalui GORe ini diharapkan juga mampu menstimulus mahasiswa
baru untuk menorehkan prestasinya dalam bidang riset sekaligus sebagai bentuk pengabdian kepada
bangsa.

4.1.6 Latihan Manajemen Mahasiswa Pra Dasar (LKMM-PD)

LKMMPD merupakan bentuk pelatihan dan pembinaan pra dasar sebagai


proses pembentukan karakter tiap mahasiswa yang bertujuan untuk
membekali mahasiswa baru dengan keterampilan dasar dalam
berkomunikasi, mengenal potensi diri, mengembangkan sifat kritis, dan
memposisikan diri secara efektif dalam organisasi kemahasiswaan.

Di dalam tahapan ini, mahasiswa lebih ditekankan untuk mengenali dan


memahami potensi diri agar kemudian dapat bereksplorasi dalam dunia
kampus secara berkelanjutan. Para peserta nantinya akan diberi bekal
berbagai macam materi seperti pola pikir prestatif, sifat kritis,
keterampilan berkomunikasi, pengenalan dan pengembangan diri. Pada
tahapan ini pula akan dibekali dasar dari logical fallacy untuk kemudian
dapat berpikir dan meminimalisasi kesalahan-kesalahan dalam berpikir.
Adapun yang akan mengisi menjadi pemateri ataupun narasumber
adalah mahasiswa yang sudah berpengalaman, handal, dan terlatih
sesuai bidang keahliannya.

Oleh karena itu, selama kegiatan ini berlangsung mahasiswa dituntut


untuk aktif dalam mencermati dan melaksanakan segala sesuatu ilmu
yang diberikan agar setelah kegiatan selesai para peserta, yakni
mahasiswa baru dapat memahami dan mengenali potensi diri mereka
dengan baik. Selain itu, akan mulai terbentuknya karakter-karakter
COMPLETE pada diri mahasiswa baru sebagai bekal lanjut dalam
berproses di jenjang selanjutnya.

22
4.1.7 Kegiatan Mandiri

Kegiatan mandiri adalah kegiatan kaderisasi yang tidak bersifat event, seperti agenda kaderisasi lainnya
dan umumnya dilaksanakan setelah mahasiswa baru mendapat berbagai kegiatan kaderisasi pada masa
pembentukan. Kegiatan mandiri lebih kepada momen atau masa di mana mahasiswa baru
mengimplementasikan segala ilmu yang mereka dapatkan di kegiatan pengkaderan yang sudah dijalani
sebelum pada akhirnya akan dilantik menjadi suatu individu maupun angkatan yang utuh. Pada kegiatan
mandiri mahasiswa baru diharapkan lebih difokuskan pada internal angkatan masing-masing untuk
menjalin keakraban dalam angkatan.

Selama masa kegiatan mandiri, pengkader di tingkat jurusan/departemen akan memperhatikan kondisi
tiap-tiap individu dan angkatan secara menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk mengamati apakah mahasiswa
baru telah mengimplementasikan segala ilmu yang didapat dengan baik. Selama kegiatan mandiri
mahasiswa baru juga dituntut untuk mampu bersosialisasi dan bekerja dengan baik melalui berbagai
macam kegiatan kepanitiaan, serta mahasiswa baru juga harus mampu membuat kegiatan-kegiatan yang
positif serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar sesuai disiplin ilmunya.

23
LAMPIRAN

Segala bentuk kegiatan, peraturan, sistem pelaporan dan informasi


yang dicantumkan sebelumnya adalah informasi atau gambaran
secara umum yang ada di Universitas Diponegoro. Untuk lebih
detail mengenai gambaran kegiatan dan bagaimana kegiatan
kaderisasi di fakultasmu, silahkan scan barcode di bawah ini untuk
mengetahui info masing-masing fakultas!

https://bit.ly/BukuSakuKaderisasiFakultas2020

24

Anda mungkin juga menyukai