Anda di halaman 1dari 23

30/03/2019

Rancangan Perkuliahan
P3 Hakikat Puisi
P4 Perkembangan Puisi Indonesia dan
Jenis-jenis Puisi 1/
P5-P7 Struktur fisik puisi (bunyi, diksi,
citraan, bahasa kias, sarana retorik, HAKIKAT PUISI
wujud visual)
P8 Struktur batin
Bahan Kuliah Puisi
P9 UTS Dipresentasikan oleh Kusmarwanti
Jurusan PBSI FBS UNY
dari berbagai sumber

PENGERTIAN PUISI
PENGERTIAN PUISI
 Samuel Taylor Coleridge – kata-kata terindah  Menurut Altenbernd (1970:2), puisi
dalam susunan terindah
merupakan pendramaan pengalaman
 Carlyle – pemikiran yang bersifat musikal
yang bersifat penafsiran (menafsirkan)
 Wordsworth – pernyataan perasaan yang
imajinatif dalam bahasa berirama (bermetrum) –
 Auden – pernyataan perasaan yang as interpretive dramatization of
bercampur baur experience in metrical language
 Dunton – pemikiran manusia secara konkret (Metrum : ukuran irama yang ditentukan
dan artistik dalam bahasa emosional serta
berirama oleh jumlah dan panjang tekanan suku
 Shelley – rekaman detik-detik yang paling kata di setiap baris atau pergantian naik
indah dalam hidup. turun suara secara teratur dengan
(dalam Shahnon Ahmad, 1978:3) pembagian suku kata yang ditentukan
oleh golongan sintaksis)

PENGERTIAN PUISI PENGERTIAN PUISI


Menurut Wirdjosoedarmo (1984:51),
puisi merupakan karangan yang
terikat oleh banyak baris dalam bait, Menurut Teeuw (1983:6), niat
banyak kata dalam tiap baris, banyak pembaca menjadi ciri sastra yang
suku kata tiap baris, rima, dan irama. utama mengingat pembacalah yang
memberi makna pada puisi.
Definisi ini tidak berlaku lagi
mengingat bentuk visual puisi selalu Mendefinisikan puisi harus
berubah, sebagaimana dikatakan mempertimbangkan konteks
Riffaterre (1978:1) bahwa puisi selalu kesejarahan atau periode tertentu
berubah sesuai dengan evolusi selera
(Sayuti, 2002:2).
dan perubahan konsep estetiknya.

1
30/03/2019

PENGERTIAN PUISI
 Suminto A. Sayuti (2002:3) – sebentuk
pengucapan bahasa yang
mempertimbangkan adanya aspek bunyi-
bunyi di dalamnya, yang
mengungkapkan pengalaman imajinatif,
emosional, dan intelektual penyair yang
ditimba dari kehidupan individual dan
sosialnya, yang diungkapkan dengan
teknik pilihan tertentu, sehingga puisi itu
mampu membangkitkan pengalaman
tertentu pula dalam diri pembaca atau
pendengar-pendengarnya.

2/
PERKEMBANGAN PUISI
INDONESIA
Bahan Kuliah Puisi
Dipresentasikan oleh Kusmarwanti
Jurusan PBSI FBS UNY
dari berbagai sumber

Perkembangan Puisi
Sebelum Kemerdekaan
• 1921 -- Muhammad Yamin
• Sampai 1928 -- Mas Marco,
Sebelum Kemerdekaan
Rustam Efendi
&
• 1931 -- Sanusi Pane
Sesudah Kemerdekaan
• 1933 – 1942 -- Sutan Takdir
Alisyahbana, Armijn Pane,
Amir Hamzah (Pujangga Baru)

2
30/03/2019

1921 Muhammad Yamin


 Tidak mendengungkan suara politik, tidak 1921 – 1928 Mas Marco
berapi-api, merupakan puisi lirik seorang
individu yang penuh keharuan dan putus asa Redaktur surat kabar Sinar
 Dianggap sebagai pengucapan yang pertama Hindia
dalam sebuah kesusasteraan modern
 Bergabung dalam Jong Sumatra, Februari 1921 Puisi-puisinya tidak membawa
 Puisinya tentang nasionalisme (berbicara pembaharuan tetapi membawa
tentang cita-cita politik, kebudayaan, dan semangat yang berbeda dari
bahasa), misal puisi “Bahasa, Bangsa”
 Ciri puisi Muhammad Yamin : bentuk puisi
syair-syair yang berkembang di
Melayu tradisional (pantun, syair) telah Jawa
ditinggalkan, menulis puisi dalam bentuk
soneta

1931 Sanusi Pane


1921 – 1928 Rustam Efendi Karya Madah Kelana (1931)
Membawa perubahan dalam puisi Kebaruan:
terkait diksi (bukan diksi Melayu Bentuk soneta tidak terlalu banyak
saja, menggunakan kata-kata Mencoba bentuk baru
daerah Minangkabau), serta
Rasa keindahan yang
melakukan penyimpangan kata mengagumkan
(misal “menung” sebagai ganti
menunggu)

Penerbitan Majalah 1933 Amir Hamzah


 Penutup puisi Melayu dan pembuka puisi
1932 – majalah Panji Pustaka Indonesia
diterbitkan oleh Balai Pustaka  Karyanya banyak
 Mendapat gelar “Raja Penyair Pujangga
Maret 1932 – majalah Timboel Baru” dari HB Jassin
(Sanusi Pane)  Bertaraf internasional dan memiliki nilai
kesusasteraan abadi
Juli 1933 – majalah Poedjangga
 Orang Melayu tulen
Baru (Sutan Takdir Alisyahbana
 Puisi-puisinya dekat dengan kehidupannya
dan Armijn Pane)  Suka dengan gadis Jawa tetapi ia harus menikahi
puteri sultannya
 Pergolakan di Sumatra Timur dan ia terbunuh (1946)

3
30/03/2019

Puisi “Astana Rela” Karya Amir


Hamzah
Tiada bersua dalam dunia Kalau kekasihmu hasratkan dikau
Tiada mengapa hatiku sayang Restu sempana memangku daku
Tiada dunia tempat selama Tiba masa kita berdua Perkembangan Puisi
Layangkan angan meninggi awan Berkaca bahagia di air mengalir

Jangan percaya hembusan cedera


Setelah Kemerdekaan
Bersama kita mematah buah
Berkata tiada hanya dunia Sempana kerja di muka dunia
Tilikkan tajam mata kepala Bunga cerca melayu lipu
Sungkumkan sujud hati sanubari Hanya bahagia tersenyum
harum
Mula segala tiada ada Di situ baru kita berdua
Pertengahan masa kita bersua Sama merasa, sama membaca
Ketika cinta tiga bercerai ramai Tulisan cuaca rangkaian mutiara
Di waktu tertentu berpandang Di mahkota gapura astana rela.
terang

SAJAK PUTIH
1942 Chairil Anwar Oleh: Chairil Anwar

buat tunanganku Mirat


hidup dari hidupku, pintu terbuka
Bersandar pada tari warna pelangi selama matamu bagiku menengadah
kau depanku bertudung sutra senja selama kau darah mengalir dari luka
di hitam matamu kembang mawar dan antara kita Mati datang tidak membelah…
 Membawa perubahan baru dalam melati
harum rambutmu mengalun bergelut Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia
puisi Indonesia modern senda sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang
mati di alam ini!
 Masa pembenihan untuk Sepi menyanyi, malam dalam mendoa
tiba
perkembangan puisi berikutnya meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
Kucuplah aku terus, kucuplah
dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam
menarik menari seluruh aku tubuhku…
 Angkatan baru pejuang kemerdekaan
(1944)
Indonesia

1966 Puisi Perlawanan Watak Puisi 1966


 Taufiq Ismail : Benteng dan Tirani
 Mansur Samin : Perlawanan  Menggambarkan pertempuran ketimbang
 Bur Rasuanto : Mereka Telah Bangkit puisi
 Abdul Wahid Situmeang : Pembebasan  Curahan hati anak-anak muda yang
 5 penulis Fakultas Sastra UI : Kebangkitan mengalami penindasan
 Solidaritas dengan rakyat yang menderita
Banjir puisi : dalam majalah/koran dan stensilan  Bela rasa terhadap orang tua
(penerbitan terbatas)

4
30/03/2019

“Hidup tukang rambutan! Hidup tukang rambutani”


SEORANG TUKANG RAMBUTAN PADA ISTRINYA Dan menyoraki saya. Betul bu, menyoraki saya
Oleh: Taufiq Ismail Dan ada yang turun dari truk, bu
Mengejar dan menyalami saya
“Hidup pak rambutan!” sorak mereka
“Tadi siang ada yang mati, Saya dipanggul dan diarak-arak sebentar
Dan yang mengantar banyak sekali “Hidup pak rambutan!” sorak mereka
Ya. Mahasiswa-mahasiswa itu. Anak-anak sekolah “Terima kasih, pak, terima kasih!
Yang dulu berteriak: dua ratus, dua ratus!
Sampai bensin juga turun harganya Bapak setuju karni, bukan?”
Sampai kita bisa naik bis pasar yang murah pula Saya mengangguk-angguk. Tak bisa bicara
Mereka kehausan datam panas bukan main “Doakan perjuangan kami, pak,”
Terbakar muka di atas truk terbuka Mereka naik truk kembali
Masih meneriakkan terima kasih mereka
Saya lemparkan sepuluh ikat rambutan kita, bu “Hidup pak rambutan! Hidup rakyat!”
Biarlah sepuluh ikat juga Saya tersedu, bu. Saya tersedu
Memang sudah rezeki mereka Belum pernah seumur hidup
Mereka berteriak-teriak kegirangan dan berebutan Orang berterima-kasih begitu jujurnya
Seperti anak-anak kecil
Pada orang kecil seperti kita.
1966

Puisi Tahun 2000-an Ciri-ciri puisi kontemporer


 Faktor penunjang
Bertemakan protes humanisme
 Tumbangnya rezim Suharto, masa reformasi, puisi koran
(contoh Johan Wahyudi dengan Puisi di Bawah Hujan) religius perjuangan dan kritik sosial
 Munculnya banyak penerbit (contohnya penerbit Malka, Menggunakan majas
antologi senja dalam Masa)
 Kemajuan teknologi Tipografi baru dengan asosiasi baru
 Ajang perlombaan untuk menumbuhkan kegairahan baru Menggunakan mantra dari bahasa
dalam berpuisi (puisi “Tuhan Menegur Kita” karya Utomo
Soconingrat) daerah
 Didukung bidang akademik di perguruan tinggi (Kenangan
Kota Geplak dan Mawar Mekar di Kampus 43 karya Waluyo
Penjungkirbalikan kata
Jatimustika)
Munculnya idiom baru
 Munculnya komunitas sastra di luar kampus (My Name is
Mimin karya Andri Nur Latif)

Puisi Esai JENIS PUISI


Berdasarkan perkembangannya
Menjadi perdebatan
dalam sejarah sastra
Pro : dari kalangan wartawan,
cerpenis, kolumnis puisi lama, antara lain mantera,
Kontra : puisi adalah puisi, esai adalah pantun, talibun, syair, dan gurindam.
esai
puisi modern, memiliki stuktur yang
Puisi rumah besar untuk lebih bebas bila dibandingkan dengan
mengekspresikan idenya
puisi lama, namum masih memiliki
Sebutan untuk puisi : puisi agamis, aturan struktur yang lebih normatif
sosial, filosofis, didaktis, esai
puisi mutakhir, bersifat inkonvensional
Puisi sebagai sumber ilmu
pengetahuan

5
30/03/2019

JENIS PUISI Puisi Naratif


Berdasarkan cara penyair
 Adalah puisi yang digunakan untuk
mengungkapkan isi atau gagasan menyampaikan suatu cerita
yang hendak disampaikan (Waluyo,  Dibedakan menjadi 3, yaitu:
1991: 135-137).  Puisi epik adalah puisi naratif yang menceritakan
kepahlawanan tokoh.
puisi naratif: epik, romansa, Ramayana merupakan contoh epik yang
menggambarkan kepahlawanan Rama Wijaya dalam
balada melawan keangkaramurkaan Rahwana. Demikian pula
Mahabharata merupakan epik yang menggambarkan
puisi lirik: elegi, seranada, ode kepahlawanan Pandawa melawan Kurawa.
 Puisi romansa adalah puisi naratif yang menggunakan
puisi deskriptif bahasa romantik yang berisi kisah percintaan tokoh
ksatria yang penuh rintangan (Waluyo, 1991: 136).
 Puisi balada

Puisi Lirik Puisi Deskriptif

 Puisi lirik adalah puisi yang digunakan untuk menungkapkan  Puisi deskriptif adalah puisi yang mengemukakan
gagasan pribadi penyairnya atau aku lirik.
tanggapan atau kesan penyair terhadap suatu hal atau
 Puisi lirik dibedakan menjadi (1) elegi, (2) serenada, dan (3) keadaan (Waluyo, 1991:137).
ode (Waluyo, 1991: 136).
 Elegi merupakan puisi yang mengungkapkan perasaan duka  Berbeda dengan puisi naratif yang berisi cerita, dan lirik
penyair atau aku lirik yang mengemukakan gagasan pribadi penyair atau aku
 Serenada merupakan puisi lirik yang bersuasana senang. lirik, maka puisi deskriptif cenderung menggambarkan
 Ode merupakan puisi lirik yang berisi pujian terhadap seseorang, tanggapan atau kesan penyair terhadap suatu hal.
pada umumnya pahlawan Tanggapan atau kesan tersebut dapat bersifat kritik
maupun sindiran, sehingga dikenal adanya puisi ironi dan
satire (kritik).

JENIS PUISI
Berdasarkan langsung tidaknya JENIS PUISI
makna dalam hubunganya dengan Berdasarkan penggunaan kata
diksi dan bahasa kiasan yang (diksi) dan macam bahasanya
dipakai
 Puisi diafan puisi mbeling
 Dalam puisi diafan digunakan kata-kata denotatif ,
kurang sekali menggunakan pengimajian dan puisi multilingualisme
bahasa kiasan, sehingga mudah dipahami
maknanya.
 Puisi prismatis (Waluyo, 1991:140).
 Puisi prismatis didominasi oleh penggunakan kata
konotatif, citraan, dan kiasan, sehingga makna
yang dikandungnya bersifat polyinterpretable.

6
30/03/2019

UNSUR PUISI

3/ UNSUR Dick
Hartoko
M.S.
Hutagalung
Marjourie
Boulton
I. A.
Richards
Waluyo

UNSUR PUISI Bentuk Sintaktik Struktur Bentuk Metode Struktur


fisik fisik

Bahan Kuliah Puisi Isi Tematik Tema Bentuk Hakikat Struktur


batin batin
Dipresentasikan oleh Kusmarwanti
Jurusan PBSI FBS UNY
dari berbagai sumber

UNSUR PUISI STRUKTUR BATIN


Bunyi Persajakan, asonansi dan aliterasi,
efoni dan kakofoni, onomatope
(Richard)
Diksi

Bahasa Kias
Simile dan metafora,
metononimi dan sinekdok,
Tema
STRUKTUR personifikasi
FISIK
Citraan
Sarana
Feeling
Repetisi, pertanyaan retoris,

Tone
Retorik ironi
UNSUR PUISI
Corak umum pembaitan, pungtuasi,
Wujud visual tipgrafi, enjambemen

STRUKTUR
BATIN Makna Amanat

UNSUR 1
PERAN UNSUR BUNYI
BUNYI DALAM PUISI

Unsur bunyi dalam puisi nilai Agar puisi itu merdu


keberadaannya tidak bisa Pendukung arti atau makna tertentu
Mencapai nilai estetis
dilepaskan dari ranah
Memperdalam ucapan, menimbulkan
kebahasaan. rasa, bayangan angan, suasana yang
khusus

7
30/03/2019

Versifikasi (Bunyi) PERSAJAKAN

Unsur bunyi yang dibahas


❑ Persajakan (Rima)
Adalah pola estetik
❑ Asonansi dan Aliterasi bahasa yang dibangun
❑ Efoni dan Kakofoni secara sadar berdasar
❑ Onomatope ulangan suara atau
perulangan bunyi yang
sama dalam puisi.

JENIS-JENIS PERSAJAKAN Bentuk persajakan dalam puisi


dilihat dari posisi kata

 Sajak awal atau anafora : ulangan pola bunyi di awal


 Dilihat dari segi bunyi :  Dilihat dari hubungan baris
 Sajak sempurna antarbaris:
 Sajak tengah : persamaan bunyi yang terdapat di
 Sajak paruh  Sajak merata
tengah baris di antara dua baris atau lebih (berupa
 Sajak mutlak  Sajak berselang
kata atau suku kata)
 Aliterasi dan asonansi  Sajak berangkai
 Sajak berpeluk  Sajak dalam : persamaan bunyi kata yang terdapat
 Dilihat dari posisi kata:
dalam satu baris
 Sajak awal
 Sajak tengah
 Sajak akhir : persamaan bunyi yang terdapat di akhir
baris
 Sajak dalam
 Sajak akhir

Dilihat dari segi bunyi


Sajak sempurna → apabila seluruh suku
akhirnya berirama sama, contoh: peti - hati
 Bekantan – jantan
Sajak paruh → sebagian atau separuh suku  Membajak – sajak
akhirnya berirama sama, contoh: gunung -  Kita – buta
pelindung  Mampu – lampu
 Kalung – kampung
Sajak mutlak → apabila beberapa kata persis
 Juang – berang
sebunyi
 Rasa – sama
Contoh : mendatang datang jua
 Masa - rasa
kenangan lama lampau
menghilang muncul jua
yang dulu sinau silau

8
30/03/2019

CONTOH SAJAK MUTLAK


AKUARIUM Dari hubungan antarbaris dalam
kau yang mengatakan: matanya ikan!
tiap bait
Kau yang mengatakan: matanya dan rambutnya dan sajak merata (terus) → a a a a
pundaknya ikan!
kau yang mengatakan: matanya dan rambutnya dan
sajak berselang → a b a b
pundaknya dan lengannya dan sajak berangkai → a a b b
dadanya dan pinggulnya dan pahanya ikan!
“Aku adalah air,” teriakmu, “ adalah ganggang adalah sajak berpeluk → a b b a
lumut
adalah gelembung udara adalah kaca
adalah....”
(dari: Mata Pisau, hlm, 48)

CONTOH ANAFORA CONTOH SAJAK TENGAH


Ah, sajak ini,
mengingatkan aku kepada langit dan mega, PERJALANAN KUBUR
Sajak ini mengingatkan kepada kisah dan keabadian.
Sajak ini melupakan aku kepada pisau dan tali. ...
Sajak ini melupakan kepada bunuh diri. sungai pergi ke laut membawa kubur-kubur
....
insan kamil yang datang dari pedalaman laut pergi ke laut membawa kubur-kubur
menunjukkan diri tak jantan dan
tak betina awan pergi ke hujan membawa kubur-kubur
Dari dadanya menyembul susu hujan pergi ke akar ke pohon ke bunga-bunga
dan dari perut keluar kelamin laki
Dari airmata yang bercucuran terus membawa kuburmu alina
tidak kentara
apakah ia mengingat atau tertawa (dari O, Amuk, Kapak, hlm.117)
( “Matahari Sudah Tua”, Keroncong Montinggo, hlm. 57)

CONTOH SAJAK AKHIR


CONTOH SAJAK DALAM
BULAN RUWAH Kehidupan kosong terhisap bayang sempurna
Paras gurun yang hampa jiwa
.... Namun menganccam
Di yaumulakhir Aku kecut dan tinggal terancam
roh kita dari kubur
akan keluar berupa kelelawar Sendu terus lewat bersama malam yang mengalir
dan berebut menyebut nama Allah Aku tinggal terancam, tapi hilir
dengan ccicit suara kehausan darah Duniaku sudah cair
....
(Toto Sudarto Bachtiar, Suara, hlm. 12)
(dari: Simphoni, hlm. 24)

9
30/03/2019

Contoh asonansi
ASONANSI DAN ALITERASI
MALAM LAUT
Karena laut tak pernah takluk, lautlah aku
Karena laut tak pernah dusta, lautlah aku
Asonansi : persamaan bunyi Terlalu hampir tetapi terlalu sepi
Tertangkap sekali terlepas kembali
berupa vokal yang berjarak dekat Ah, malam, gumpalan cahaya yang selalu berubah warna
Beginilah bila mimpi menimpa harapan banci
Aliterasi : persamaan bunyi Tak kusangka serupa dara
Sehabis mencium bisa mendera
berupa konsonan yang berjarak Karena laut tak pernah takluk, mereka tak tahu aku di mana
Karena laut tak pernah dusta, ‘ku tak tahu cintaku di mana
dekat Terlalu hampir tetapi terlalu sepi
Tertangkap sekali terlepas kembali
(dari: Suara, hlm. 23)

Contoh asonansi ConTOH ALITERASI


HUTAN KELABU DALAM HUJAN
Jika diperhatikan sungguh-sungguh,
hutan kelabu dalam hujan
akan jelas dirasakan bahwa puisi lalu kembali kusebut kau pun kekasihku
tersebut menampilkan variasi bunyi langit di mana berakhir setiap pandangan
yang disebut asonansi. Baris pertama bermula keperihan, rindu itu
dan kedua pada bait I didominasi oleh temaram temasa padaku semata
bunyi /a/ dan /u/, sedangkan baris memutih dari seribu warna
ketiga dan keempat oleh bunyi /a/ hujan senandung dalam hutan
dan /i/. Demikian juga bait II yang lalu kelabu, mengabut nyanyian
sarat oleh bunyi /a/ dan /i/, dan bait III (Sapardi Djoko Damono, DukaMu Abadi, hlm. 41)
sarat oleh bunyi /a/, /u/, dan /i/.

ConTOH ALITERASI
EFONI DAN KAKOFONI
Berdasarkan puisi karya Sapardi, diperoleh
gambaran yang jelas mengenai variasi
 Efoni : kombinasi vokal-konsonan yang berfungsi
aliterasi yang berbeda-beda. Pada bait I melancarkan ucapan, mempermudah pemahaman arti,
baris pertama dijumpai variasi bunyi dan bertujuan untuk mempercepat irama baris yang
konsonan sengan /n/, /m/, /n/; baris kedua mengandungnya --- kombinasi-kombinasi bunyi yang
berupa variasi konsonan /k/. Sementara merdu
itu, bait III baris pertama menunjukan  Kakofoni : kombinasi bunyi-bunyi konsonan yang
memperlambat irama/menghalangi kelancaran ucapan,
variasi konsonan /t/, baris kedua konsonan biasanya ditandai dengan munculnya huruf-huruf /k/,
/r/, dan baris ketiga kembali aliterasi /p/, /t/, /s/. Kakofoni menggambarkan bunyi yang
konsonan sengau /n/, /m/, dan /ng/. tidak menyenangkan --- kombinasi-kombinasi bunyi
yang tidak merdu

10
30/03/2019

Contoh EFONI Contoh KAKOFONI


ADAKAH SUARA CEMARA SALJU
-Ati
Adakah suara cemara ...
Mendesing menderu padamu
Adakah melintas sepintas
Angin kutub memanjang selalu
Gemerisik daunan lepas dan meraba tanpa jari
Deret bukit-bukit biru
dan di ambang anjing belang menggonggong
Menyeru lagu itu sia-sia membuka pagi
Gugusan mega
Ialah hiasan kencana
...
Adakah suara cemara
Mendesing menderu padamu Bangunnya waktu bersama penyesalan
Adakah lautan ladang jagung ketika manusia dengan mukanya yang jelek
Mengombakkan suara itu
(dari: Sajak Ladang Jagung, hlm. 26) meninggalkan telapak kakinya di salju
Contoh puisi di atas sangat efonis.jika dirasakan, ada kemerduan dan
...
kelancaran yang dapat dirasakan pada saat membaca puisi di atas. (dari: Daerah Perbatasan, hlm. 31)

Contoh KAKOFONI
Secara keseluruhan, penggalan tersebut ONOMATOPE
iramanya cenderung melodius dan
penuh harmoni, kecuali pada baris:
“ketika manusia dengan mukanya yang
jelek/meninggalkan telapak kakinya di Adalah bunyi yang bertugas
salju” yang merusak suasana kemerduan menirukan bunyi dari bunyi
baris sebelumnya. Hal itu karena dua sebenarnya dalam arti mimetik
baris tersebut membayangkan makna
yang merujuk pada sesuatu yang buruk.
(Keseimbangan asonasi /a/ yang dengan
tiba-tiba dirusak oleh kehadiran bunyi
/e/ yang terkandung dalam kata jelek),
baris tersebut juga kurang puitis.

TUGAS 1
CONTOH ONOMATOPE
...
Dewa telah mati di rawa-rawa ini Analisislah pemanfaatan
Hanya ular yang mendesir dekat sumber unsur bunyi dalam puisi
Lalu minum dari mulut “Kamar” karya Toto Sudarto
Pelacur yang tersenyum dengan bayang Bachtiar berikut!
sendiri

(Subagio Sastrowardojo, “Dewa Telah Mati”,


dalam Simphoni, hlm.9)

11
30/03/2019

Kamar
UNSUR 2
(Toto Sudarto Bachtiar) DIKSI
 Kalau aku menjenguk
 Warna di manapun sama: sakit dan kabur samar  Diksi : pemilihan kata yang dilakukan oleh
 Pedih karena panas yang menusuk kalbu penyair untuk mengekspresikan gagasan dan
 Kalau siang, kalau malam jingga kelabu
perasaan-perasaan yang bergejolak dan
 Apa yang lain dari cinta yang kena dera menggejala dalam dirinya (Sayuti, 2002 )
 Cinta tambah besar, sebab sendu tambah menderita
 Di mana semua mata memandangku  Peranan diksi dalam puisi sangat penting
 Penuh sakit, penuh tanya di jalan buntu karena kata-kata adalah segala-galanya dalam
puisi, karena diksi merupakan esensi penulisan
 Dari kamar ini kau akan makin tahu gairah pedih
 Dari kamar ini kau makin tahu kebesaran suka puisi.
 Depanmu kedua ini saling berciuman
 Saling meruntuhkan, bagai mimpi jatuh terlalu siang
 Diksi merupakan faktor penentu seberapa jauh
seorang penyair mempunyai daya cipta yang
asli

diksi
Fungsi DIKSI dalam puisi
Pilihan kata yang cermat dilakukan agar
kata-kata terkesan tidak hanya merekat
dan menempel, tapi dinamis dan bergerak sarana yang
serta memberikan kesan yang hidup.
menghubungkan pembaca
dengan gagasan penyair
Pilihan kata yang digunakan penyair
dan dunia intuisi penyair
dapat berupa kata-kata yang bermakna
konotatif yang bersifat umum dan menciptakan kesan hidup
konvensional, dapat juga mempergunakan dalam puisi
kata-kata konotasi ciptaan sendiri yang
bersifat pribadi dan inkonvensional.

Diksi dalam puisi DAYA SUGESTI KATA-KATA

Menjadi ciri khas penyair Sugesti timbul oleh makna kata


Bahasa puisi : konotatif dan estetis yang dipandang sangat tepat
Ciri khas penyair ditentukan oleh mewakili perasaan penyair
faktor: Efek -- pembaca bisa ikut sedih,
Sosial budaya penyair terharu, marah, bersemangat,
Suasana perasaan/emosi penyair
dan sebagainya seperti yang
penyair rasakan

12
30/03/2019

UNSUR 3
Lambang rasa CITRAAN
 Yaitu rangkaian kata yang mampu
menggugah pengalaman keindraan
Lambang rasa adalah fungsi dari (membentuk gambaran angan-angan)
bunyi yang berarti bahwa bunyi-  Digambarkan melalui sarana bahasa (bahasa
kiasan, diksi, sarana retorika)
bunyi tertentu membawa rasa yang  Gambar yang muncul disebut citra (imaji)
berbeda antara yang satu dan yang  Fungsi citraan : menggugah perasaan,
lainnya. merangsang imajinasi, menggugah pikiran di
balik sentuhan indra

Citraan yang baik Sumber citraan


 imaji segar dan hidup
 ada penghematan dalam pemilihan dan Penyair membentuk citraan dengan 2 cara:
penempatan kata dalam baris-baris puisi
deskripsi
 tidak berada di luar pengamatan manusia
karena tidak menghidupkan gambaran, perlambangan yang mencapai puncaknya
contoh : hitam seperti rongga tengkorak pada metafora
srigala Sumber citraan:
 tidak klise atau konvensional, contoh :
Individual, sosial, keagamaan
seputih kertas
 tidak dibangun dengan mengejutkan Bidang keagamaan, alam, filsafat,
(diperbandingkan secara paksa) sehingga kehidupan sehari-hari, cerita, mitos,
menjadi tidak puitis legenda

Jenis-jenis citraan UNSUR 4


 Citraan visual (visual imagery) ---- berhubungan
BAHASA KIAS
dengan indera penglihatan
 Citraan auditif (auditory imagery) ---- berhubungan Bahasa kias = figurative
dengan indera pendengaran
language = majas
 Citraan kinestetik/gerak (kinaesthetic/movement
imagery) ---- berhubungan dengan indera gerak Fungsi bahasa kias:
 Citraan peraba (thermal imagery) ----
berhubungan dengan indera peraba
memperkaya makna
 Citraan penciuman ---- berhubungan dengan menghidupkan atau
indera penciuman
mengekspresikan perasaan
 Citraan pencecapan ---- berhubungan dengan
indera pencecapan

13
30/03/2019

Pengertian Bahasa Kias Pengertian Bahasa Kias

Panuti Sudjiman (dalam Kamus Istilah Sastra)


Kiasan : majas yang mengandung perbandingan  Abrams ---- penyimpangan dari
yang tersirat sebagai pengganti kata atau ungkapan
lain untuk melukiskan kesamaan atau kesejajaran pemakaian bahasa yang biasa, yang
makna makna katanya atau rangkaian
Bahasa viguratif : bahasa yang mempergunakan katanya digunakan dengan tujuan
kata-kata yang susunan dan artinya sengaja untuk mencapai efek tertentu
disimpangkan dari susunan dan artinya yang biasa,
dengan tujuan mendapatkan kesegaran dan
kekuatan ekspresi

Macam-macam bahasa kias Bahasa kias pembandingan


(menurut Alternbernd)
SIMILE : membandingkan satu hal dengan hal
lain dengan kata-kata pembanding, yaitu seperti,
1. metafora-simile bagai, laksana, semisal, seumpama, sepantun,
(pembandingan) sebagai, serupa, bak, dan sebagainya. Bentuk
2. metonimi-sinekdok pembandingannya eksplisit
(penggantian)  Contoh :
3. personifikasi (pemanusiaan) Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
4. simbol
(“Penerimaan”, 1959:36)

Bahasa kias pembandingan Bahasa kias penggantian


METAFORA : menyatakan sesuatu sebagai hal
yang sebanding dengan hal lain yang METONIMI
sesungguhnya tidak sama. Bentuk ❑ pemindahan istilah atau nama suatu hal atau benda
pembandingannya implisit ke suatu hal atau benda lainnya yang mempunyai
 Contoh : kaitan rapat, dengan dasar kaitan yaitu hubungan
kausal, logika, hubungan dalam waktu dan ruang
Bumi ini perempuan jalang
ATAU
yang menarik laki-laki jantan dan pertapa
❑ pemanfaatan ciri atau sifat suatu hal yang erat
ke rawa-rawa mesum ini hubungannya
(“Dewa Telah Mati”, 1975:9)

14
30/03/2019

Contoh metonimi Bahasa kias penggantian


Tak ada perisai terhadap nasib;
Kematian meletakkan tangannya yang dingin pada raja-raja: SINEKDOK
Tongkat kerajaan dan mahkota. ❑bahasa viguratif yang menyebutkan suatu
Harus runtuh bagian penting dari suatu benda atau hal itu
Dan di debu disamaratakan sendiri.
Dengan sabit dan sekop miskin bengkok ❑pars prototo (penyebutan sebagian dari
(terjemahan puisi Altendbernd) suatu hal untuk menyebutkan keseluruhan)
dan totum pro parte (penyebutan
➢Tongkat kerajaan dan mahkota → pemerintahan (raja-raja) keseluruhan dari suatu benda atau hal untuk
➢ Sabit dan sekop → orang kebanyakan / masyarakat sebagiannya)

Contoh sinekdoki Contoh sinekdok


Contoh :
Lempar kata ini Contoh penggalan puisi Sitor Situmorang:
Sebelum dituntut kembali
("Alibaba", Simphoni, hlm. 16) Kujelajah bumi dan alis kekasih
Dalam pergulatan
Setiap muka mengandung penipuan
➢Bumi itu totum pro parte, sedang alis kekasih
("Abad 20", Simphoni, hlm. 31) itu pars pro toto.
Semua mata tertuju ke sana
Mengharapkan ia kembali
Di tengah debu dan keringat bumi
Contoh penggalan puisi Ajip Rosidi:
("Mikraj", Keroncong Motinggo, hlm. 49) Kupanjat dinding dan hati wanita
Dalam cuplikan tersebut, kata-kata ‘kata’, ‘muka’, dan ‘mata’
berfungsi mewakili orang sebagai manusia dalam keseluruhannya. ➢Keduanya adalah pars pro toto.

Bahasa Kias Pemanusiaan simbol

PERSONIFIKASI ✓Simbol merupakan bentuk bahasa


Mempersamakan sesuatu benda dengan kias yang fundamental dalam
manusia
ekspresi puitik. Bentuk ini sering
Contoh :
dipertimbangkan sebagai wadah
Jakarta menghardik nasibku
gagasan, dan karenanya sangat
Melecut menghantam pundakku dibutuhkan untuk mengejawantahkan
Bising suaranya mencampakkanku pengalaman-pengalaman yang akan
(Puisi Antara Tiga Kota) dikomunikasikan (Sayuti, 2002: 237)

15
30/03/2019

TANAH AIR
-Kumbokarno- Contoh UNSUR 5
simbol
Akulah ksatria Pangleburgangsa
Satu wilayah kerajaan di Alengka
SARANA RETORIK
Di bawah kekuasaan prabu Dasamuka Kumbokarno
Abangku, raja berilmu Pancasona simbol dari watak Sarana kepuitisan yang berupa muslihat pikiran untuk
ksatria sejati, atau memunculkan ketegangan puitis karena pembaca harus
Meskipun wujudku gandarwa
Kutrima wujud, kupunya budi bahkan memikirkan efek apa yang ditimbulkan dan
Dan pada setiap cobaan hidup; melambangkan dimaksudkan oleh penyairnya
“sedumuk bathuk sanyari bumi”
nasionalisme Bahasa viguratif dan citraan --- memperjelas
Berhadapan dengan prabu Rama
tulen. gambaran/mengkonkritkan dan menciptakan perspektif
Serta barisan riwanda yang baru melalui pembandingan.
Tapi bukan kerna Sita
Sepi tan pamrih aku berjaga: Sarana retorika --- alat untuk mengajak pembaca
-Right or wrong my country- berpikir supaya lebih menghayati gagasan yang
(Linus)
dikemukakan.

Macam-macam
Sarana Retorika REPETISI ATAU PERULANGAN
 sarana retorik yang berkenaan dengan segala
Alternbernd --- hiperbola, understatetmens, bentuk perulangan, baik pengulangan kata atau
ambiguity, dan elipsis frase dalam baris yang sama, pada permulaan
sejumlah baris, pada akhir baris, termasuk pula
Rahmat Djoko Pradopo --- tautologi,
pengulangan seluruh atau sebagian bait puisi
pleonasme, enumerasi, paralelisme, retorik
retisense, hiperbola, oksimoran, kiasmus  berfungsi sebagai penekan dan melukiskan
keadaan atau peristiwa yang terjadi secara terus
Keraf --- aliterasi, resonansi, anastrof, menerus
apostrof, asindenton, polissindenton, kiasmus,
elipsis, eufemisme, litotes, pleonasme,
pertanyaan retorik, hiperbola, ironi, repetisi

Contoh:
Untuk menekankan gagasan protesnya, Rendra PROLOGUE
mempergunakan repetisi sebagaimana dapat disimak
dalam cuplikan yang berasal dari salah satu puisi masih terdengar sampai di sini
panjangnya berikut ini. dukaMu abadi. Malam pun sesaat terhenti
sewaktu dingin pun terdiam, di luar
Saudara-saudariku langit yang membayang samar
kueja stia, semua pun yang sempat tiba
Membubarkan kalian
Sehabis menempuh lading Qain dan bukit Golgota
Tidak semudah membubarkan partai politik. sehabis menyekap beribu kata, di sini
Mereka harus beri kalian kerja di rongga-rongga yang mengecil ini
Mereka harus pulihkan derajat kalian. kusapa dukaMu jua, yang dahulu
Mereka harus ikut memikul kesalahan. yang meniupkan zarah ruang dan waktu
… yang capai menyusun Huruf. Dan terbaca:
sepi manusia jelaga
(“Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta”,
dalam Blues untuk Bonnie, hlm. 26)

16
30/03/2019

 Pada “Prologue” didapatkan repetisi pun dan yang,


yang diperkuat oleh pengulangan kata yang Repetisi seolah menjadi andalan kreativitas
menunjukkan waktu dan tempat: sehabis dan di. Sutardji C. Bachri dalam mengolah bahasa.
Dengan demikian, intensitas suasana puisi menjadi Bahkan, repetisi menjadi idiosinkrinasi
sangat terasa, yakni tentang kegetiran hidup umat kepenyairan Sutardji.
manusia yang tidak kunjung putus selesai sebagai
akibat duka Tuhan yang abadi, tentang keterpenjaraan
manusia oleh ruang dan waktu ciptaannya sendiri. Jejak tak menggapai tuju
Jejak tak mewariskan sampai
Luka tak meninggalkan badan
 Selain “Prologue”, puisi Sapardi berjudul “Sajak Putih” Resah tak menjangkau pegang
yang mengedepankan kecenderungan tematis, dan
puisi berjudul “ Hari pun Tiba”, makin menjadi jelas
(puisi “Amuk”)
peranan repetisi dalam mengokohkan ekspresi puitik
seorang penyair.

Perulangan kata yang sama pada awal baris tidak PERTANYAAN RETORIS
terjadi terus-menerus, tetapi rangkaian konteksnya
jelas berfungsi menegaskan. Sarana retorik
 sarana retorik berbentuk pertanyaan yang
(repetisi) ada juga yang menyebutnya, atau lebih
dekat dengan gaya persejajaran atau paralelisme. tanpa perlu dijawab karena jawabannya sudah
tersirat dalam jalinan konteks yang tersedia
Repetisi dalam puisi banyak ragam dan variasinya,
atau jawabannya diserahkan sepenuhnya
ada perulangan sempurna dan ada yang tak kepada pembaca atau pendengar
sempurna. Letak kata-kata atau bagian yang  membuat pikiran pembaca bekerja mencari
diulang itu pun bermacam-macam. Ada yang makna yang tersirat dalam puisi atau baris-
terletak dalam satu baris, satu bait, dan ada pula
yang beruntun, tetapi ada juga yang diantarai oleh
baris puisi yang mengandungnya
baris lain.

SIAPAKAH IA
Contoh pertanyaan retoris
Seorang tua renta yang duduk di bawah pohon rindang dengan
Amat setia berabad-abad lamanya, siapakah gerangan ia

Contoh : Pertanyaan retoris yang Seorang tua renta yang bercahaya di tengah kegelapan ruang alam

digunakan dalam mempertanyakan Semesta dimana ia seperti menunggu kita, siapakah gerangan ia
eksistensi Tuhan dapat dilihat dalam
Seorang tua renta yang memanggil-manggilku dengan senyumnya yang
puisi karya Emha Ainun Najib yang seperti tap langit dengan dadanya yang luas dan keningnya yang
berjudul SIAPAKAH IA seperti bagaikan ruang tiada terbatas
berikut :
Siapakah gerangan ia, wahai jawablah siapakah gerangan ia
Sebab kehidupan di dunia hanya memberikan kerinduan
Terhadap sesuatu di baliknya

(dari : Sajak-Sajak Sepanjang Jalan, hlm 8)

17
30/03/2019

Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta


ironi …
Sarinah
Katakana kepada mereka

 bentuk pengucapan kata-kata yang bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri


bagaimana Ia bicara panjang lebar kepadamu
bertentangan dengan maksud tentang perjuangan nusa dan bangsa
sebenarnya, dan biasanya Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal
dimaksudkan untuk menyindiri atau Ia sebut kau inspirasi kutangmu

mengejek …
Cuplikan tersebut menonjolkan ironi situasi, karena menteri sebagai
pemimpin revolusi,seorang yang diharap akan mendukung perilaku moral
yang tinggi, justru melanggar norma kesusilaan dengan alasan inspirasi
revolusi.

Tautologi dan enumerasi Pleonasme dan paralelisme

TAUTOLOGI PLEONASME
 sarana retorik untuk menyatakan keadaan dua kali  sarana retorik seperti tautologi, tetapi kata kedua
 contoh : silih berganti tiada berhenti, sebenarnya telah tersimpul dari kata yang pertama
tiada kuasa tiada daya  contoh : naik meninggi, jatuh melembah
ENUMERASI
 sarana retorik yang berupa pemecahan suatu hal atau
keadaan menjadi beberapa bagian agar jelas PARALELISME (PERSEJAJARAN)

 contoh : di dalam suka di dalam duka  sarana retorik dengan mengulang isi kalimat secara sejajar
waktu bahagia waktu merana  contoh : segala kulihat segala membayang
masa tertawa masa kecewa segala kupegang segala mengenang

Hiperbola dan paradoks

 HIPERBOLA
◦ sarana retorik dengan melebih-lebihkan
sesuatu dari yang sebenarnya
◦ contoh : membanjir air mataku mengenangmu UNSUR 6
 PARADOKS
◦ sarana retorik yang mengungkapkan sesuatu
WUJUD VISUAL
secara berlawanan
◦ contoh : hidup yang terbaring mati

18
30/03/2019

CORAK UMUM PEMBAITAN PUNGTUASI

panjang-pendek,
jumlah bait, Bagian wujud visual puisi
jumlah baris dalam bait berkenaan dengan penggunaan
ejaan (misalnya penyimpangan
kebahasaan dan penulisan) dan
tanda baca (. , : ; “! ? ( ) -)

DALAM DOA : II Tipografi


saat tiada pun tiada
aku berjalan (tiada
gerakan, serasa Aspek bentuk visual puisi yang
nikmat) Kita pun bertemu berupa tata hubungan dan tata
baris, atau disebut juga ukiran
sepasang Tiada bentuk.
tersuling (tiada
gerakan, serasa
nikmat): Sepi meninggi
(Sapardi Djoko Damono)

TRAGEDI WINKA DAN SIHKA ❑Kata “kawin” dan “kasih’ yang dibalik menjadi “winka” dan
Kawin
Kawin “sihka” adalah nonsense.
Kawin
Kawin ❑ Tipografi yang berbentuk zig-zag merupakan tanda ikonik,
Kawin menggambarkan jalan yang berliku-liku.
ka
win ❑Dari tafsiran semiotik, dapat dikonkretisasikan makna sajak
ka
win “Tragedi Winka dan Sihka” sebagai berikut :
ka
win Perkawinan yang penuh cinta kasih itu dalam lima periode
ka (kata kawin berderet lima kali), tetapi bermakna utuh, penuh
win
ka kebahagiaan. Namun pada periode berikutnya, kebahagiaan itu
winka menjadi terpotong-potong, kebahagiaannya menjadi tidak utuh
winka lagi. Pada periode selanjutnya kebahagiaan itu terbalik menjadi
winka
sihka kesengsaraan karena konflik, tidak cocok pikiran, dll. Pada
sihka akhirnya hanya menjadi bunyi tanpa arti, sih-sih-sih-ks-Ku,
sihka
sih dan terjadilah bencana perceraian.

19
30/03/2019

ENJAMBEMEN (RUN OF LINES) DEWA TELAH MATI


Tak ada dewa di rawa-rawa ini
Hanya gagak yang mengakak malam hari
Dan siang terbang mengitari bangkai
◦ Perloncatan kesatuan sintaksis yang pertapa yang terbunuh dekat kuil
terdapat pada baris tertentu ke dalam
baris berikutnya, baik dalam bait yang Dewa telah mati di tepi-tepi ini
sama maupun ke dalam bait Hanya ular yang mendesir dekat sumber
berikutnya. Lalu minum dari mulut
◦ Berfungsi untuk menonjolkan pikiran pelacur yang tersenyum dengan bayang sendiri
secara ekspresif
Bumi ini perempuan jalang
Yang menarik laki-laki jantan dan pertapa

STRUKTUR BATIN
MAKNA Struktur Batin Puisi
 Struktur batin puisi atau struktur makna merupakan
Makna merupakan wilayah isi sebuah puisi pikiran atau perasaan yang diungkapkan penyair.
yang bisa dipahami setelah pembaca mampu Struktur batin puisi merupakan metawacana puisi
secara utuh yang mengandung arti atau makna yang
mengungkap unsur-unsur puisi yang hanya dapat dilihat atau dirasakan melalui
mendukungnya. penghayatan.
 Menurut Richards, batin puisi dibangun melalui
empat pilar, yaitu
Ada dua tahap untuk memahami puisi, yaitu 1. tema (sense),
melalui pembacaaan heuristik dan retroaktif 2. perasaan penyair (feeling),
3. nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), dan
4. amanat (intention) (dalam Waluyo, 1991:180-181).

Struktur Batin Puisi


 Tema adalah pokok pembicaraan atau sesuatu yang Struktur Batin Puisi
hendak disampaikan penyair kepada pembaca melalui  Nada atau tone merujuk kepada sikap penyair
puisinya. Sesuatu itu dapat berupa penglihatan, kepada pembacanya. Sebagaimana feeling, tone
pengalaman, kejadian yang pernah dialami, atau juga dapat diidentifikasi dari ungkapan-ungkapan
kejadian yang pernah menimpa suatu masyarakat. yang digunakan penyair di dalam puisinya. Melalui
Tema mengekspresikan gagasan atau perasaan ungkapan-ungkapan itu akan diketahui apakah
penyair mengenai sesuatu. Tema yang disampaikan penyair marah atau merayu pembaca dan
penyair bukanlah sesuatu yang kosong atau hampa, sebagainya. Penyair sebagai sastrawan dan
melainkan sesuatu yang di dalamnya tercermin sikap anggota masyarakat, baik secara sadar atau tidak,
merasa bertanggung jawab menjaga
atau pendirian penyair atas sesuatu. keberlangsungan hidup sesuai dengan hati
 Sikap atau pendirian penyair atas sesuatu disebut nuraninya.
feeling atau perasaan penyair. Feeling dapat dikenali  Amanat tersirat di balik kata dan tema yang
melalui penggunaan ungkapan-ungkapan tertentu di diusung penyair (Waluyo, 1991:130). Amanat
dalam puisi. Ungkapan-ungkapan di dalam puisi adalah maksud, himbauan, pesan, tujuan yang
sesungguhnya mengekspresikan suasana hati penyair, hendak disampaikan penyair kepada pembaca
mungkin berupa kegelisahan, kegundahan, kebencian, melalui puisinya.
atau rasa senang atas sesuatu.

20
30/03/2019

PEMBACAAN
HEURISTIK DAN RETROAKTIF
Pembacaan heuristik merupakan tahap
pembacaan awal dengan membaca
baris puisi dari awal sampai akhir, judul,
bait pertama sampai terakhir,
berdasarkan konvensi bahasa atau
sistem bahasa semiotik tingkat
pertama. Puisi dibaca secara linier PUISI
menurut struktur normatif bahasa.
Pembacaan retroaktif atau hermeneutik untuk latihan
adalah pembacaan ulang dari awal
sampai akhir dengan penafsiran
berdasar konvensi sastra (puisi) ---
pembongkaran struktural

SURAT CINTA AKU INGIN

Bukankah surat cinta ini ditulis


ditulis ke arah siapa saja Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti hujan yang jatuh ritmis Dengan kata yang tak sempat diucapkan api kepada kayu
menyentuh arah siapa saja Yang menjadikannya abu

Bukankah surat cinta ini berkisah Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
berkisah melintas lembar bumi yang fana Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada
hujan
seperti misalnya gurun yang lelah
Yang menjadikannya tiada
dilepas embun cahaya
Karya Sapardi Djoko Damono
(Goenawan Mohammad, 1992)

TAPI ADAKAH SUARA CEMARA


aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
Adakah suara cemara
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
Mendesing menderu padamu
tapi kau bilang cuma Adakah melintas sepintas
aku bawakan mimpiku padamu Gemersik daunan lepas
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau

21
30/03/2019

DEWA TELAH MATI


TUHAN, KITA BEGITU DEKAT
Tak ada dewa di rawa-rawa ini
Hanya gagak yang mengakak malam hari
Dan siang terbang mengitari bangkai Tuhan
Kita begitu dekat
pertapa yang terbunuh dekat kuil Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu

Dewa telah mati di tepi-tepi ini Tuhan


Hanya ular yang mendesir dekat sumber Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Lalu minum dari mulut Aku kapas dalam kainmu
pelacur yang tersenyum dengan bayang sendiri
(Abdul Hadi W. M., Tergantung Pada Angin)

Bumi ini perempuan jalang


Yang menarik laki-laki jantan dan pertapa

MENGAPA LAGI MALAM SUSUT KELABU

Mengapa lagi
Setiap pagi,
Malam yang susut kelabu
Aku bangun dengan pengharapan, adakah kau dengar itu kekasihku
Sedang di hati hilang ketetapan?
seperti kau dengar sauh
Mengapa lagi
tenggelam dalam dasar yang
Setiap pagi,
Aku berharap datangnya suka,
jauh
Sedang di hati memendam duka?
(Y. E. Tatengkeng, Rindu Dendam)
(Goenawan Muhammad)

1964

Ijasah sekolah tiada guna Di manakah akan kuselamatkan kini


Suara yang sayup bernama puisi
para kepala jawatan Ketika, seperti kini kita derita;
akan membuka kesempatan Bicara tentang kebenaran adalah
dosa
kalau engkau membuka
paha (Hartono Andangjaya)

22
30/03/2019

SEBUAH TAMAN SORE HARI GOLF UNTUK RAKYAT – Darmanto


Sapardi Djoko Damono Jatman

Dari sayap-sayap burung kecil itu Ini perkara pembangunan lapangan golf di awal PJPT II
di Indonesia
Berguguran sepi, sepiku
Den Mantri Jerohan ngendika: Golf dapat meningkatkan
Saat terhenti di sebuah taman kota ini kesejahteraan rakyat!
Daun jatuh di atas bangku, bagai mimpi Sedang Mantri Kanuragan bilang: Golf pertanda
masyarakat
kita sudah sejahtera!
Di antara datang dan suatu kali pergi Lha ya berapa banyak lapangan golf mesti dibangun
untuk menyejahterakan 200 juta rakyat!
Beribu lonceng berbunyi
Berapa tumbal mesti dikorbankan
Kekal sewaktu bercakap kepada hati untuk mengempiskan kantong kemiskinan?!
Lalu kepada bumi. Di sini aku menanti

BULAN TERTUSUK LALANG – 137


MAUT
Zawawi Imron
bulan rebah dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
angin lelah di atas kandang
Cicit-cicit kelelawar diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
Menghimbau di ubun bukit
dia diamdiam diamdiam dia
Di mana kelak kujemput anak cucuku
Menuntun sapi berpasang-pasang dia diamdiam
Angin termangu di pohon asam
diamdiam
Bulan tertusuk lalang
Tapi malam yang penuh belas kasihan maut
Menerima semesta bayang-bayang
Dengan mesra menidurkannya
Dalam ranjang-ranjang nyanyian (Ibrahim Sattah)
Kajian Puisi / Kusmarwanti, M. Pd.

23

Anda mungkin juga menyukai