TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alginat
Alginat adalah polisakarida alam yang umumnya terdapat pada dinding sel
diekstraksi pertama sekali dan dipatenkan oleh seorang ahli kimia dari Inggris
2005).
mengubah kalsium dan magnesium alginat yang tidat larut menjadi natrium
alginat yang larut dalam air dengan pertukaran ion di bawah kondisi alkalin
(Zhanjiang, 1990).
2.1.1 Struktur
Molekul asam alginat berbentuk polimer linier tak bercabang dan disusun
oleh kurang lebih 700-1000 residu asam -D- manuronat (M) dan -L- guluronat
4
(G). Asam D-manuronat memiliki ikatan diekuatorial C1 sedangkan asam
Rantai yang terdiri atas 3 segmen polimer yang berbeda terlihat pada
jumlah ion karboksilat, berat molekul dan pH. Kemampuan mengikat air
meningkat jika jumlah ion karboksilat semakin banyak dan jumlah residu kalsium
(McHugh, 2003).
membentuk gel.
Ketika 2 blok G tersusun paralel, terbentuk pola rantai seperti lubang yang
sangat ideal untuk pengikatan kalsium. Bentuk ini menyerupai telur dalam
+ Ca2+
Gel
Daerah blok-G
= Ca2+
dari satu alginat dengan alginat lainnya. Alginat dengan kandungan G yang tinggi
akan lebih kuat dibandingkan dengan alginat dengan kandungan M yang tinggi.
Ca2+, Mn2+, Cu2+ dan Zn2+, dimana ikatan silang terjadi karena adanya kompleks
khelat antara ion-ion divalent dengan anion karboksilat dari blok G-G (Inukai,
1999).
makanan, tekstil, farmasi, dan kosmetik, tetapi yang paling banyak digunakan
yang mengandung zat pewarna. Bahan pengental lain seperti pati sering
warna yang lebih rendah dan kadang-kadang limbahnya sulit untuk dicuci. Alginat
tidak bereaksi dengan zat pewarna dan dengan mudah dicuci dari tekstil sehingga
alginat menjadi pengental yang terbaik untuk zat pewarna (McHugh, 2003).
pembuatan saus serta sirup, sebagai penstabil dalam pembuatan es krim (McHugh,
mengawetkan ikan beku. Minyak yang terdapat dalam ikan seperti ikan Herring
dan mackerel dapat menjadi tengik melalui oksidasi oleh udara walaupun cepat
dibekukan dan disimpan pada suhu rendah. Jika ikan dibekukan dalam jelli
kalsium alginat, ikan terlindungi dari oksidasi dan ketengikan dihambat. Jika jelli
mencair bersama ikan, dengan demikian ikan mudah dipisahkan. Juice daging
2003).
yang dapat menyembuhkan luka karena dapat mengabsorbsi cairan dari luka,
dimana kalsium dalam serat diganti menjadi natrium dalam cairan tubuh sehingga
2.2 Kitosan
NaOH) merupakan salah satu reaksi penting terhadap kitin untuk menghasilkan
kitosan. Deasetilasi dengan NaOH pada suhu 100oC selama 1 jam menghasilkan
produk terdeasetilasi 82% sementara bila waktu reaksi ditambah hingga 48 jam
menurunkan viskositas larutan, yang berarti telah terjadi degradasi rantai, untuk
(Roberts, 1992).
2.2.1 Struktur
HO HO
H2N CH2OH H2N
(Roberts, 1992)
dan agarose bersifat netral atau asam sedangkan kitin dan kitosan merupakan
polisakarida yang bersifat basa. Sifatnya yang basa ini menjadikan kitosan:
1. Dapat larut dalam media asam encer membentuk larutan yang kental
yang juga dapat digunakan untuk pembuatan butiran, gel, kapsul, dan
membran.
2001).
Kitosan tidak larut dalam air namun larut dalam asam dengan pH dibawah
6,0, yang umum digunakan adalah asam asetat 1 % dengan pH sekitar 4,0. Pada
2.2.3 Kegunaan
badan dan tangan serta produk perawatan rambut, seperti shampo dan hairspray.
Kitosan juga telah diteliti sebagai bahan formulasi kosmetik khususnya untuk
kulit yang sensitif misalnya sebagai tabir surya. Kapasitas pembentukan film dan
dan jeruk melindungi dari kerusakan jaringan dan pembusukan. Aplikasi lain
adalah pembuatan bungkus makanan, buah dan sayuran dari kitosan yang secara
patogen dan menyebabkan resistensi tumbuhan terhadap infeksi jamur dan virus
pada tanaman. Efek penghambatan meningkat segera setelah daun diberi kitosan
padatan (keramik) dan penukar ion. Membran polimer alam, terbagi menjadi
pertama kali dibuat dan dikarakterisasi oleh Muzzarelli dan teman-temannya pada
yang cukup luas sebagai membran, pelapis antistatic dll. Contoh membran
protein, polisakarida anionik dan asam nukleat. Karenanya pada kondisi tertentu
alginat dan kitosan yang berbeda muatan akan saling berinteraksi seperti terlihat
Interaksi Ionik
AcHN COOH
+ -
NH3 Cl
OOC
COO- Na+
kitosan. Jika pH lebih besar dari 6, terjadi netralisasi muatan positif kitosan
membran tidak larut yang mampu melewatkan zat dengan berat molekul tertentu
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar
16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5
1,9 meter persegi.Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda,
lapisan luar adalah epidermis yang berasal dari ectoderm merupakan lapisan
epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk, lapisan tanduk dikenal sebagai
keratinosit yang membedakan kulit tebal dan tipis. Kulit tebal terdapat pada
lainnya sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau
korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat (Anonim II, 2008).
1. Lapisan korneum
2. Lapisan spinosum
3. Papila-papila kulit (dermal)
4. Dermis yaitu lapisan reticular
5. Folikel-folikel rambut
6. Kelenjar sebasea
7. Otot-otot erektor (penegang)
8. Folikel rambut
9. Saluran keluar kelenjar keringat
10. Bulbus rambut
11. Papila folikel rambut
12. Bagian sekretoris dari kelenjar keringat
13. Otot skelet
14. Epidermis dilalui oleh saluran keluar dari kelenjar keringat
15. Kelenjar sebasea
16. Saluran keluar kelenjar keringat
17. Rambut (korteks)
18. Sarung akar dalam dari folikel rambut
19. Sarung jaringan penyambung dari folikel rambut
20. Sarung akar dari folikel rambut
21. Medula dan matriks rambut
22. Badan-badan lamelar
23. Jaringan lemak didalam lapisan subkutan
24. Vena
25. Arteriola
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari
merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal
pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh
ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Fungsi epidermis adalah
proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang
terdalam) :
1. Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan
berganti.
tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3. Stratum Granulosum. Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang
intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang
Langerhans.
permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu
2.3.1.2 Dermis
sebagai True Skin. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis
respon inflamasi.
lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit
sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan
metabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari
dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur
temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia
yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun,
panas.
penanganan dan biasanya dapat sembuh dengan baik bila tidak terjadi
Luka sayat, luka bakar, luka tusuk, Luka operasi dapat dianggap sebagai
luka akut yang dibuat oleh ahli bedah. Contoh : luka jahit.
2) Luka kronik : luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali
berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul kembali.
Contoh : Ulkus dekubitus, ulkus diabetik, ulkus venous, dll (Anonim II,
2008).
disambung dan dijahit, garis insisi segera terisi bekuan darah. Permukaan bekuan
darah ini mengering menimbulkan kerak yang menimbulkan luka. Reaksi radang
permukaan dan pembentukan jembatan yang terdiri dari jaringan fibrosa yang
Pada hari ketiga pascabedah respon radang akut mulai berkurang dan
neutropil sebagian besar diganti oleh makrofag yang membersihkan tepi luka dari
Pada hari kelima, celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulasi yang
disana-sini.
Pada akhir minggu pertama, luka telah tertutup oleh epidermis dengan
ketebalan yang lebih kurang normal, dan celah subepitel yang telah terisi jaringan
ikat yang kaya pembuluh darah ini mulai membentuk serabut-serabut kolagen.
Pada akhir minggu kedua, struktur jaringan dasar parut telah mantap dan
suatu proses yang panjang (menghaslkan warna jaringan parut yang lebih muda
sebagai akibat tekanan pada pembuluh darah, timbunan kolagen dan peningkatan
secara mantap daya rentang luka ) sedang berjalan (Robbins dan Kumar, 1992).
sekunder)
mengering pada luka) dan terjadi regenerasi epitel yang terjadi di bawah
keropeng. Akhirnya pada keadaan ini keropeng lalu dibuang setelah penyembuhan
Pada umumnya kerusakan jaringan luas dan mengandung lebih banyak sel
sekunder. Selain itu, jaringan granulasi hampir selalu diliputi oleh neutrofil dan
makrofag yang lebih padat, karena lesi yang lebih luas menimbulkan reaksi
radang yang lebih kuat. Dan akhirnya kontraksi luka hanya akan timbul, bila
didapat lesi luas, karena pada luka dengan penyembuhan dengan penyambungan
primer primer tidak terdapat cukup jaringan yang hilang. Sebagai akibat ini, maka
Gambar A. Tepi luka ditahan oleh gumpalan darah dan juga bisa dengan jahitan
Gambar C. Regenerasi epidermis sempurna dan jaringan parut yang padat (Price,
1988).
Keterangan:
Gambar D. Sebuah jaringan parut yang besar atau daerah epidermis baru
yang tipis dan tidak memiliki rambut serta apendiks lainnya
(Price, 1988).
1. Usia
2. Anemia
4. Diabetes mellitus
5. Hormon
6. Infeksi sistemik
7. Malnutrisi
8. Obesitas
2008).